Connect with us

News

59 CPNS Kota Pariaman Dilantik Sebagai PNS Pemko Pariaman

59 CPNS Kota Pariaman Dilantik Sebagai PNS Pemko Pariaman

[ad_1]

Kamis, 19 Juli 2018 – 22:47:49 WIB – 2

Penyerahan SK PNS di Balaikota Pariaman, Kamis (19/7).

PARIAMAN – Pemerintah Kota Pariaman serahkan SK PNS kepada 59 tenaga honorer kementerian yang telah CPNS sekaligus dilakukan pengambilan sumpah jabatan dan dilantik oleh Walikota Pariaman yang diwakilkan kepada Asiten II Bidang Perekonomian Yanrileza di Aula Balaikota Pariaman, Kamis (19/7).

Ke-59 orang tersebut terdiri dari 50 orang Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kementerian Kesehatan untuk di Dinas Kesehatan Kota Pariaman, 7 orang Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh Pertanian untuk di Dinas Pertanian Kota Pariaman dan 2 orang Lulusan Sekolah Tinggi Kementerian Perhubungan RI untuk di Dinas Perhubungan Kota Pariaman berdasarkan SK Walikota Pariaman Nomor 822.12/041/KEP/WAKO-2018 tanggal 28 Juni 2018.

Yanrileza mengatakan, atas nama Pemerintahan Kota Pariaman, kami sampaikan ucapan selamat kepada saudara-saudara yang pada hari ini telah menerima SK PNS dan telah dinyatakan lulus pendidikan dan pelatihan pra-jabatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Dengan diterimanya SK, berarti saudara-saudara telah memasuki babak baru dalam dunia pemerintahan, kami menghimbau semua PNS, untuk mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar yanrileza.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pariaman Irmadawani mengatakan, bahwa sebanyak 59 orang tersebut telah memenuhi masa percobaan memenuhi syarat dan dipandang cakap, sehat jasmani dan rohani oleh tim penguji kesehatan dan telah dinyatakan lulus pendidikan dan pelatihan pra-jabatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk diangkat menjadi PNS diambil sumpah atau janjinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintahan Kota Pariaman.

“Ke-59 orang tersebut merupakan pegawai honorer yang melekat datanya pada Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan yang berdomisili dan mengabdi dalam wilayah Pemko Pariaman dalam masa waktu yang ditentukan juga oleh kementerian masing-masing, dan di SK kan oleh Walikota Pariaman untuk bertugas dalam wilayah Pemko Pariaman,” singkat Irmadawani.

Pada Kesempatan itu juga Irma mengungkapkan bahwa Kota Pariaman masih kekurangan ASN terutama di bidang Pendidikan dan kesehatan.

“Di sektor pendidikan yang paling kurang adalah guru PPKN, Biogi dan IPS karena yang sudah pensiun saja saat ini mencapai 87 orang,” sebut Irma.

Selain itu lanjutnya karena Kota Pariman telah memiliki Rumah Sakit Umum Daerah dari sisi ssktor kesehatan, Daerah butuh juga seperti spesialis bedah, tulang dan sdokter umum.

Ia menjelaskan sebetulnya suruh OPD kekurangan staf, namun karena keterbatsan waktu mengusulkan ke Kemenpan, jadi ada 4 OPD yang di ususlkan Pendidikan, Kesehatan, Perhbungan dan PUPR/Tarkim.

“Kemudian Dinas Pariwisata dan Koperindag dan bila di akumulasi secara keseluruhan ada sekitar 1000 PNS yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan tenaga di setiap OPD,” tutur Irma mengakhiri. (war)

Editor/Sumber: Ikhlas Bakri

Tag: daerah,metro,pariaman,sumatra-barat

Unik, Objek Wisata Berteriak, Apa Itu?

Unik, Objek Wisata Berteriak, Apa Itu?

Oleh: Abdullah Amrin, SE, M.M

Di jepang ada sebuah festival berteriak atau shouting festival meneriakkan segala…

Harga BBM Naik Non Subsidi Naik, Ini Kata DPR

Harga BBM Naik Non Subsidi Naik, Ini Kata DPR

NASIONAL – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi VII Rofi Munawar memandang kenaikan harga…

Nil Maizar Resmi Jabat Pelatih Baru PS TIRA

Nil Maizar Resmi Jabat Pelatih Baru PS TIRA

BOLA – PS Tira mengumumkan pelatih baru mereka di sisa Liga 1 2018. Pilihan mereka jatuh kepada mantan juru taktik…

Wakil Walikota Padang Terpilih Hendri Septa Antarkan Leonardy Daftar DPD RI ke KPU Sumbar

Wakil Walikota Padang Terpilih Hendri Septa Antarkan Leonardy Daftar DPD RI ke KPU Sumbar

PADANG – Pendaftaran Bakal Calon Anggota DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH pada Selasa, 10 Juli…

KPU Padang Masih Sepi Pendaftaran Bakal Calon Legislatif

KPU Padang Masih Sepi Pendaftaran Bakal Calon Legislatif

PADANG – Memasuki hari delapan pasca dibukanya pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) oleh Komisi Pemilihan Umum…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer