Connect with us

#na-ic

Arrival Boy Ngaku Belajar Banyak dari Nasrul Abit

Arrival Boy Ngaku Belajar Banyak dari Nasrul Abit

[ad_1]

PADANG—Politisi Sijunjung, Arrival Boy, mengaku belajar banyak dari Nasrul Abit dalam karir politiknya. Selama mendampingi Nasrul Abit berkunjung ke wilayah Sijunjung, ia kerap mencuri ilmu secara diam-diam dari Nasrul Abit. Ia merekam dengan baik cara berpolitik yang santun dan cara berkomunikasi, serta cara Nasrul Abit mewujudkan semua program kerja.

“Selama 4,5 tahun menjadi wakil bupati, saya selalu mendampingi Pak NA saat melakukan kunjungan kerja ke Sinjunjung. Tanpa ketahui Pak NA, saya banyak belajar,” kata Arrival Boy, baru-baru ini. Ia kini dipinang Gerinda berpasangan dengan Mendro Suarman pada Pilkada Sijunjung.

Menurutnya, tawaran atau gagasan Nasrul Abit untuk bekerja sama dengan semua kepala daerah jika menjadi gubernur baik dan harus disambut dengan dua tangan. Alasannya, semua gagasan yang ditawarkan Nasrul Abit kepada kepala daerah berguna demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumbar.

“Kita beruntung punya sosok seperti Nasrul Abit. Siap bersama dengan kita membangun daerah. Konsep bersama yang beliau yang tawarkan harus kita sambut dan kerjakan. Saya siap bekerja sama dengan beliau. Tawaran kerja sama untuk membangun komitmen demi kesejahteraan masyarakat itu luar biasa. Membuka peluang kerja sama di saat PAD kita rendah. Ini akan kita kejar bersama. Kami akan kawal kemenangan pak NA di Sijunjung,” ujar Arrival Boy.

Nasrul Abit berterima kasih atas dukungan masyarakat Sijunjung. Ia menyatakan bahwa jika menjadi gubernur, ia akan mengerjakan semua program prioritas dalam tempo waktu cepat. Ia akan mengumpulkan semua kepala daerah untuk membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Pemprov Sumbar. Nota kesepahaman itu berisi komitmen daerah untuk bersedia bekerja sama membangun Sumbar dari pelosok.

“Pemimpin itu harus berani, harus to the point. Bagi saya, administrasi sedikit. Yang penting itu action di lapangan. Harus kerja keras demi Sumbar Unggul,” ucap Nasrul Abit. (yos)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#na-ic

Nyoblos di Kampung, Nasrul Abit Ajak Masyarakat Datang ke TPS

Nyoblos di Kampung, Nasrul Abit Ajak Masyarakat Datang ke TPS

[ad_1]

PADANG – Calon gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit bersama istrinya Wartawati Nasrul Abit telah selesai mencoblos di 006 Painan Timur Painan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.

Putra terbaik itu datang ke TPS dengan kemeja putih, celana dasar warna mocca, pakai peci dan dilengkapi dengan maskapai. Begitu juga dengan Wartawati Nasrul Abit yang bernuansa putih.

Sampai di TPS, Nasrul Abit dan Wartawati Nasrul Abit langsung mencuci tangan pada wadah yang disediakan panitia pemungutan suara.

Dengan memakai sarung tangan Nasrul Abit mengisi data yang disediakan panitia. Lalu panitia menyerahkan lembar surat suara, lalu Nasrul Abit langsung menuju bilik suara untuk mencoblos.

Selesai mencoblos, Nasrul Abit kemudian memasukkan lembaran suara yang telah dicoblos dan dilipat kedalam kotak suara.

“Alhamdulillah pagi ini kami telah selesai mencoblos dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya, Rabu, 9 Desember 2020.

Dia menghimbau masyarakat untuk datang ke TPS untuk mencoblos dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Mari kita datang ke TPS untuk mencoblos, jangan golput, datang sesuai dengan waktu yang ditetapkan panitia penyelenggara,” katanya. (yos)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#na-ic

Diserang soal Mangrove, Nasrul Abit Sebut tak Terbukti secara Hukum

Diserang soal Mangrove, Nasrul Abit Sebut tak Terbukti secara Hukum

[ad_1]

PESISIR SELATAN— Setelah debat Pilkada Sumbar tahap kedua, Nasrul Abit langsung menuju Lubuk Nyiur, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Rabu (3/12). Saat berdialog dengan warga Batang Kapas, ia menjelaskan tentang isu-isu yang dibahas dalam debat, salah satunya tentang persoalan mangrove di kawasan Mandeh dan pembangunan rumah sakit di Painan.

“Dalam debat saya diserang soal mangrove. Saya tegaskan bahwa saya tidak pernah menebang mangrove. Soal rumah sakit, waktu saya dulu menjadi bupati, belum ada pembayaran. Pembangunan rumah sakit itu sudah melalui kajian dan disetujui DPRD Pessel dan tokoh masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, lawan mulai mencari celah untuk menyerang dirinya. Padahal, tidak ada bukti bahwa ia melakukan perusakan mangrove. Tidak ada juga bukti bahwa ia merugikan negara dari pembangunan rumah sakit di Painan.

“Banyak juga yang masih goreng-goreng isu dan fitnah yang tidak benar. Saya tegaskan lagi saat saya bupati belum ada pembayaran untuk rumah sakit. Jadi, di mananya saya merugikan negara?” tanyanya.

Wakil Gubernur Sumbar yang sedang cuti pilkada itu mengatakan bahwa kalau tidak bersih, ia tidak mungkin dipercaya Prabowo Subianto bersama Indra Catri sebagai calon yang diusung Gerindra pada Pilgub Sumbar.

“Lawan mulai mencari celah. Saya tidak terbukti bersalah secara hukum. Karena itu, saya berharap masyarakat Pessel semakin kompak. Jangan berubah pilihan. Jangan mau disogok,” ucapnya.

Tokoh masyarakat Batang Kapas, Syafran Tamsa, mengatakan bahwa Nasrul Abit dikeroyok oleh tiga calon dari Agam dalam debat tersebut.

“Kita bulatkan suara Pessel untuk beliau. Kami yakin beliau menang atas dukungan masyarakat Pesisir Selatan dan kabupaten/kota lainnya,” katanya. (rel)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#na-ic

Wartawati, Wanita Hebat di Balik Kesuksesan Nasrul Abit

Wartawati, Wanita Hebat di Balik Kesuksesan Nasrul Abit

[ad_1]

PADANG — Pepatah di balik pria yang sukses ada wanita yang hebat di belakangnya terjadi dalam kehidupan Nasrul Abit. Di balik kesuksesannya sebagai pemimpin daerah selama ini ada Wartawati, istri hebat yang mendampingi dan menyemangatinya. Wartawati selalu ada saat suaminya berjuang. Jelang debat tahap kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Wartawati juga mendampingi suaminya.

Saat persiapan debat, ibu tiga anak itu tertangkap kamera sedang memperbaiki lipatan sarung suaminya. Di kursi tunggu itu, Nasrul Abit tampak pasrah saat Wartawati membetulkan lipatan sarung kotak-kotak merah hati yang dikalungkan di lehernya.
Wartawati mengurusi hal-hal kecil yang berdampak besar terhadap perjuangan suaminya. Hal ini mengingatkan orang terhadap istri Buya Hamka, Siti Raham binti Endah. Ada sebuah kisah menarik tentang ini. Suatu ketika, ketika berkunjung ke Makassar bersama Buya Hamka, Siti Raham diminta berpidato di podium, tetapi ia tidak pandai berpidato sehebat Buya Hamka.

Ia lalu naik podium dan mengatakan, “Saya diminta berpidato, tapi sebenarnya ibu-ibu dan bapak-bapak sendiri memaklumi bahwa saya tak pandai pidato. Saya bukan tukang pidato seperti Buya Hamka. Pekerjaan saya adalah mengurus tukang pidato dari sejak memasakkan makanan hingga menjaga kesehatannya.”

“Pidato” singkat Siti Raham itu mendapat sambutan besar dari ribuan hadirin. Para penonton pun meneriakkan “Hidup Umi.. Hidup Umi!” Buya Hamka pun meneteskan air mata mendengar penuturan sederhana wanita bersahaja itu. Tangis haru dari ulama besar itu mengiringi langkah istrinya turun dari panggung. Betapa besar pengorbanan istri tercintanya dalam masa-masa perjuangannya.

Begitu juga dengan Wartawati Nasrul Abit. Ia bukan pejabat, birokrat, politikus seperti Nasrul Abit. Pekerjaannya hanya mengurus suaminya dan anak-anaknya. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga itu mungkin terlihat sepele, tetapi sangat besar perannya dalam kesuksesan suami dan anak-anaknya. (*)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer