Connect with us

News

Bagian Pembangunan Ajak Seluruh OPD Bersinergi Tingkatkan Realisasi Keuangan Pemko Padang

Bagian Pembangunan Ajak OPD Terkait Bersinergi Tingkatkan Realisasi Keuangan Pemko Padang

[ad_1]

Kamis, 19 Juli 2018 – 00:39:35 WIB – 108

Bagian pembangunan Novalino jadi narasumber diskusi mingguan di media center padang, Rabu (18/7).

PADANG – Memasuki Triwulan III 2018, realisasi penyerapan anggaran Pemerintah Kota (Pemko) Padang masih rendah, khususnya segi realisasi keuangan di mana berada pada angka 29,62 persen. Sementara realisasi fisik sudah mencapai angka 48,7 persen.

Diketahui tahun 2018 ini APBD Kota Padang mencapai Rp2,4 triliun dengan belanja tidak langsung 1,19 triliun sedangkan belanja langsung Rp1,21 triliun.

Karenanya Pemko Padang terus mengoptimalkan penggesaan terhadap realisasi penggunaan anggaran melalui evaluasi yang akan dilaksanakan setiap bulan. Sehingga percepatan penyerapan keuangan dan fisik dapat lebih maksimal hingga pengujung tahun nanti.

“Memang fisik sudah 48 persen, keuangan 29 persen. Keterlambatan keuangan ini jika dibiarkan terus juga berpengaruh dengan fisik nantinya,” kata Plt. Kabag Pembangunan Nouvalino di Media Center Pemko Padang, Rabu (19/7/2018).

Belum sinkronnya penyerapan fisik yang lebih tinggi dari keuangan dikatakannya karena beberapa faktor. Seperti masih belum tuntasnya program pembangunan fisik.

Koordinasi tersebut, lanjut Novalino sifatnya rutin dan akan coba dibedah dan dilakukan percepatan. Dengan demikian hingga September mendatang diharapkan seluruh kegiatan sudah bisa diakhiri penyelesaian pekerjaan, seperti workshop, seminar dan lainnya.

Ada sejumlah program tahun ini yang Segera diselesaikan diantaranya pembangunan kelanjutan RSUD Rasyidin Rp31,87 milyar awal kontrak tanggal 6 juni 2018 dengan 182 hari kerja

Kemudian Pembangunan Pasar Belimbing awal kontrak 9 April 2018 dengan lama pekerjaan 240 hari kerja nilai Rp5,1 milyar. Pembangunan jembatan paket 1 nilai kontrak Rp8, 80 milyar yang mulai dikerjakan tanggal 18 Mei 2018.

Lanjutnya, Pembangunan Puskesmas ppengambiran dengan nilai proyek Rp1, 9 milyar awal kontrak 15 Mei 2018 yang akan selesai selama 150 hari kerja. Pembangunan gedung bertingkat ruang kelas baru nilai kontrak Rp1,6 milyar target 150 hari kerja. Terakhir, Peningkatan Jalan Khatib Sulaiman, dengan nilai kontrak Rp7, 7 milyar

“Sehingga kemudian sudah bisa dilaksanakan evaluasi pengawalan terhadap pemantauan kinerja. Dan setiap bulan akan dilakukan lagi,” paparnya.

Tambahnya, progress keuangan mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, baik untuk belanja langsung dan tidak langsung. “Kita beharap seluruh OPD menggenjot realisasi fisik keuangan dilaksanakan dengan baik. “Ini juga menjadi catatan khususnya bagi OPD yang masih rendah dalam realisasi keuangan dan fisik,” terangnya. (RI)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: metro,padang,sumatra-barat

Hadiri Halal Bil Halal Kemenag, Ini Pesan Bupati Ali Mukhni

Hadiri Halal Bil Halal Kemenag, Ini Pesan Bupati Ali Mukhni

PADANG PARIAMAN – Bupati Ali Mukhni menghadiri acara halal bi halal yang diselenggarakan Kantor Kementerian Agama…

 15 Parpol Daftarkan Bacaleg ke KPU Pasaman, PKPI tidak Ikut Pileg 2019

15 Parpol Daftarkan Bacaleg ke KPU Pasaman, PKPI tidak Ikut Pileg 2019

PASAMAN – Setelah berakhirnya penerimaan Bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Pasaman dimulai…

Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan Akan Buka Musypinwil I PW Aisyiyah Sumbar di Padang

Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan Akan Buka Musypinwil I PW Aisyiyah Sumbar di Padang

PADANG – PW Aisyiyah Sumbar akan menggelar musyawarah pimpinan Wilayah Aisyiyah (Musypinwil) 1 pada tanggal 7-8 Juli…

Soal Transfer Neymar, Ini Pernyataan Resmi Real Madrid

Soal Transfer Neymar, Ini Pernyataan Resmi Real Madrid

BOLA – Real Madrid akhirnya buka suara terkait dengan isu kedekatan mereka dengan Neymar. Klub berjuluk Los Blancos itu…

Festival Silat International 2018 di Padang Resmi Ditutup

Festival Silat International 2018 di Padang Resmi Ditutup

PADANG – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang, Azwin menutup kejuaraan Festival silat Internasional di Kiriyad…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer