Connect with us

bagurau

Bagurau Merah Putih 24 Jam Non Stop

Bagurau Merah Putih 24 Jam Non Stop

[ad_1]

Padang,BeritaSumbar.com,-Malam bagurau merah putih 24 Jam Nonstop merupakan sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh gerakan malam bagurau owek owek. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud memperingati hari kemerdekaan yang ke 75. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkann pelaku tradisi (dendang, saluang, rabab) serta didukung pelaku seni lainnya dalam sebuah konsep bagurau yang merupakan sebuah ruang kesenian yang tumbuh dalam masyarakat Minangkabau.

Kegiatan malam bagurau merah putih 24 Jam Non Stop ini didukung oleh UPTD Kementerian Pendidikan Dan kebudayaan republik Indonesia melalui Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat , Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, UPTD Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat melalui Taman Budaya Sumatera Barat dan donatur perseorangan dari berbagai kalangan mulai dari kalangan instansi pemerintahan hingga penggemar malam bagurau yang banyak berasal dari kalangan perantau Minangkabau. Kegiatan ini dimulai pada pukul 20.00 tanggal 16 Agustus 2020 dan berakhir pada pukul 20.00 tanggal 17 Agustus 2020.

Malam bagurau owek owek yang awal bernama malam bagurau ayo lawan karena merupakan gerakan yang lahir dari keinginan bersama Hasanawi Langkok Grup (Pelaku Tradisi), Joni Anda (Koreografer Tari) dan Asro Sikumbang Minangkabau (Pengamat, pemerhati dan pecinta kebudayaan) untuk mengangkat tradisi melalui perkembangan teknologi dan media sosial. Gerakan ini muncul ketika wabah covid melanda yang turut memberi dampak langsung kepada pelaku kebudayaan khususnya pelaku tradisi.

 

Selain itu gerakan ini juga menjadi media sosialisai pencegahan covid dimasa pandemi, ruang ekspresi pelaku tradisi, ruang promosi dan publikasi kesenian tradisi, serta hiburan untuk masyarakat Minangkabau di berbagai penjuru khususnya dan masyarakat luas umumnya. Kegiatan malam bagurau owek owek dilaksanakan setiap rabu dan sabtu pukul 20.00 hingga pukul 23.00. Sebagai upaya pengembangan, gerakan ini terus berbenah untuk dapat terus bergerak.

Upaya pengembangan terus dilakukan diantaranya mengembangkan materi – materi yang mampu memberi manfaat kepada masyarakat. Salah satunya pengembangan melalui media youtube. Konten yang telah dikembangkan melalui media youtube diantaranya vlog tentang perjalan tim malam bagurau owek – owek, kesenian, kebudayaan dan cerita perjalan lainnya. Konten lainnya yaitu pengembangan youtube dengan tajuk Podcast POD BUNGO yang menjadi ruang informasi, edukasi, motivasi yang menghadirkan sosok – sosok inspiratif disumatera barat dari berbagai kalangan.

Konten carito bagarah merupakan konten ketiga yang dikembangkan, kemudian telah hadir juga ulasan kuliner. Selain konten, juga dihadirkan karya populer salah satunya lagu Minang produksi Tim malam bagurau owek owek.

Gerakan ini terus berjalan hingga hari ini dan diupayakan terus berjalan oleh karena respon berbagai pihak yang sangat baik. Mulai dari Instansi Pemerinthan hingga masyarakat khususnya penggemar live malam bagurau yang hadir dari berbagai penjuru didunia terutama masyarakat Minangkabau Perantauan. Salah satu bentuk dukungan dan respon baik adalah viewers siaran langsung selalu diatas 300 orang bahkan beberapa kali mencapai 1000 orang. Kalkulasi penonton hingga saat ini telah mencapai 1 juta lebih versi pemirsa facebook.

Selain itu bentuk dukungan dan respon baik masyarakat adalah terus adanya donasi yang diperuntukkan untuk seniman tradisi khususnya pelaku yang terlibat. Selain itu donasi yang pernah dilakukan adalah menghimpun dana untuk seniman tradisi yang membutuhkan diantaranya Alm. Eri Guru (Pelaku Tradisi Minangkabau di Jakarta) dan Alm. Sawir Sutan Mudo (Maestro Seni Tradisi Dendang).

Malam Bagurau Owek – Owek merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menghidupkan dan memperkenalkan kesenian tradisi melalui perkembangan teknologi dan media sosial ditengah perkembangan zaman.(Asro Sikumbang)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&appId=322156664622039&version=v2.3”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_GB/sdk.js#xfbml=1&version=v2.7&appId=322156664622039”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer