Connect with us

News

Baksos Mahasiswa Teknik Eletronik UNP Perbaiki Instalasi Listrik Surau dan Rumah Warga

Baksos Mahasiswa Teknik Eletronik UNP Perbaiki Instalasi Listrik Surau dan Rumah Warga

[ad_1]

Senin, 07 Oktober 2019 – 00:37:53 WIB – 96

Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni saat membuka kegiatan Bakhti Sosial Mahasiswa UNP di Bumi Perkemahan Batang Mangor Sungai Sariak.

PADANG PARIAMAN — Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang melaksanakan Diklat dan Bakti Sosial di Korong Buluh Kasok, Nagari Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan mahasiswa selama 3 hari itu (5-7 Oktober 2019) dibuka oleh Bupati Ali Mukhni pada Sabtu (5/10) di Bumi Perkemahan Batang Mangor Sungai Sariak.

Turut hadir mendampingi Bupati pada acara pembukaan itu, Kadis Kominfo Zahirman dan Camat VII Koto.

Bupati Ali Mukhni dalam sambutannya, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa Teknik Eletro ini. “Diklat dan Bakhti Sosial yang dilakukan mahasiswa ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi dengan karya nyata memberikan penyuluhan dan memperbaiki instalasi listrik surau dan rumah-rumah penduduk. Ketidaktahuan masyarakat tentang instalasi yang baik dan aman selama ini telah terjawab oleh bakhti sosial mahasiswa ini,”

“Untuk itu saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih pada adik-adik mahasiswa dan para dosen yang telah memilih Padang pariaman sebagai tempat Dikkat dan Baksos mahasiswa tekhnik eletro,” ucap Ketua Ikatan Alumni IKIP/UNP ini.

Kemudian, Ali Mukhni memotivasi mahasiswa dengan beberapa kisah inspiratif tentang pengalamannya dan tokoh-tokoh yang dikaguminya.

“Saya juga dulu seloah di STM jurusan listrik, dan kuliah di IKIP yg sekarang UNP. Dengan demikian, tidak mustahil tukang listrik bisa jadi Bupati. Bisa juga nanti kalau Tuhan mentakdirkan akan jadi Gubernur,” kata Bupati dua periode ini yang disambut dengan tepuk tangan mahasiswa tanda senangnya.

Ali Mukhni juga mengajak mahasiswa untuk mencontoh tokoh nasional Azwar Anas, baik itu dalam hal ketaatan dalam beribadah, bakhti pada orang tua maupun kesuksesan dalam karier serta pengabdian pada bangsa dan negara.

“Pelajaran yang bisa kita petik dari sosok Bapak Azwar Anas adalah, kunci sukses hidupnya yaitu (1) berbakhti pada orang tua, (2) mendekatkan diri pada Allah SWT melalui ibadah, dan (3) hormat pada guru,” ungkap Ali Mukhni.

Sebelumnya, Ketua jurusan Teknik Eletro yg diwakili Sekretaris Jurusan Habibullah. S.Pd.MT, menjelaskan, “Kegiatan Diklat dan Baksos ini dilakukan untuk memberikan pengalaman pada mahasiswa agar nantinya tidak canggung bila terjun dam berada ditengah-tengah masyarakat setelah tamat kuliah. Makanya dalam acara ini diangkat thema : Pembentukan karakter berattitude generasi muda elektro yang tangguh dan bertanggung jawab,”

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana M.Aziz Al-Qodar, dalam laporannya mengatakan,” Peserta Dikkat dan Baksos Mahasiswa Eletro UNP ini berjumlah 183 orang. Kegiatan Bakti Sosial yang dilakukan antara lain pemasangan instalasi listrik Surau Tarok, Inspeksi dan perbaikan instalasi listrik rumah penduduk serta pemasangan lampu jalan menuju surau”.

“Sedangkan untuk kegiatan Diklat, dilakukan pelatihan dan ceramah tentang kepempimpinan dan manajemen pengelolaan organisasi,” terang mahasiswa semester 5 teknik elektro ini mengakhiri sambutannya. (aji/rel)

Editor/Sumber: Rio Irawan

Tag: padang-pariaman,pariaman,sosial,sumatra-barat

Tahun ini 215 Kasus Kebakaran di Padang, Damkar Gencarkan Sosialisasi Pencegahan

Tahun ini 215 Kasus Kebakaran di Padang, Damkar Gencarkan Sosialisasi Pencegahan

PADANG — Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Padang, Sumatera Barat, gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang…

Murid Taman Kanak - Kanak se Kota Padang Panjang Peragaan Manasik Haji

Murid Taman Kanak – Kanak se Kota Padang Panjang Peragaan Manasik Haji

PADANG PANJANG – Prosesi manasik haji tidak hanya dilakukan umat Islam berusia dewasa, murid Taman Kanak – Kanak (TK)…

Gempa Dini Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 3,2 Goyang Pariaman, Kedalaman 27 Km

Gempa Dini Hari Ini – BMKG Catat Gempa M 3,2 Goyang Pariaman, Kedalaman 27 Km

PARIAMAN — Gempa berkekuatan magnitudo (M) 3,2 terjadi di Kota Pariaman, Sumatera Barat. Pusat gempa berada di darat…

Menunjang Pelayanan Pencarian dan Pertolongan, Gedung Basarnas Mentawai Dibangun

Menunjang Pelayanan Pencarian dan Pertolongan, Gedung Basarnas Mentawai Dibangun

MENTAWAI – Untuk menunjang pelayanan Pencarian dan Pertolongan Badan Sar Nasional (Basarnas) Kabupaten Kepulauan…

Festival Permainan Anak Nagari Tingkat Sumbar, Solsel Raih Juara I Kategori Permainan Egrang

Festival Permainan Anak Nagari Tingkat Sumbar, Solsel Raih Juara I Kategori Permainan Egrang

PADANG ARO — Solok Selatan berhasil keluar sebagai Juara I pada Festival permainan anak nagari, kategori permainan…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer