Connect with us

bnpt

BNPT Dianugerahi Gatra Innovation Awards 2021 Atas Rilis BNPT TV – siarminang.net

BNPT Dianugerahi Gatra Innovation Awards 2021 Atas Rilis BNPT TV – Beritasumbar.com

[ad_1]

Jakarta (siarminang.net) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dianugerahi Gatra Innovation Awards 2021 atas Inovasi Edukasi, Kontraradikalisme, dan Deradikalisasi Melalui BNPT TV. Gatra Innovation Awards tahun ini mengangkat tema ‘Inovasi Nyata Membangkitkan Asa Masyarakat’, digelar secara daring pada Jumat, 30 April 2021.

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, inovasi BNPT TV yang sengaja dibuat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Terobosan ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dalam kontraradikalisme dan deradikalisasi yang dilaksanakan oleh BNPT.

“Diharapkan mampu meningkatkan dan membuka wawasan dan pemahaman masyarakat terkait dengan fenomena penyebarluasan paham ideologi terorisme yang hari ini terjadi dalam masyarakat kita,” kata Boy Rafli.

BNPT membentuk sebuah platform TV digital dan website yang menyampaikan informasi seputar BNPT dan pesan-pesan kebangsaan, seperti persatuan, kebhinekaan, toleransi, dan cinta Tanah Air yang ditampilkan dalam bentuk konten-konten kreatif. Upaya melawan propaganda radikalisme, intoleran, dan terorisme, bagaimanapun tidak bisa dilakukan sendiri agar hasilnya lebih maksimal. Harus ada kerja sama yang melibatkan seluruh unsur, seperti media massa dan pengguna media sosial.

Tontonan inspiratif yang disajikan terdiri dari berbagai tema. Masing-masing tema dikemas dalam berbagai bentuk, mulai dari program berita dan informasi, talkshow, dokumenter, hingga drama. BNPT TV resmi diluncurkan pada Desember 2020 lalu, dan kini sudah bisa diakses melalui https://tv.bnpt.go.id/.

Boy berharap, BNPT TV dapat terus memberikan informasi yang positif dan selalu menjadi sarana dalam memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat luas dalam upaya bersama membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

[ad_2]

Sumber

bnpt

BNPT dan YHPB bersama Pemuda-Mahasiswa Berikan Bantuan pada Mahasiswa Perantauan dan Masyarakat Terdampak Covid-19 – siarminang.net

BNPT dan YHPB bersama Pemuda-Mahasiswa Berikan Bantuan pada Mahasiswa Perantauan dan Masyarakat Terdampak Covid-19 – Beritasumbar.com

[ad_1]

Sentul (siarminang.net) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) bekerjasama dengan Yayasan Harmoni Pemersatu Bangsa (YHPB) membuat gerakan bakti sosial, bertajuk ‘Pemuda dan Mahasiswa Bergerak untuk Indonesia Harmoni: Bakti Sosial kepada Mahasiswa Perantauan se-Indonesia di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jadetabek), dan masyarakat terdampak pandemi Covid-19’.

Aditya Yusma, Ketua Umum Yayasan Harmoni Pemersatu Bangsa (YHPB) saat diwawancarai pada Minggu (1/8/2021) mengatakan gerakan tersebut berkolaborasi dengan berbagai elemen pemuda dan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, juga dari kalangan pengusaha. Sebanyak 20 orang perwakilan mahasiswa perantau secara simbolis menerima bantuan tersebut yang digelar di kantor BNPT, Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (30/7/2021) petang.

“Kegiatan Pemuda dan Mahasiswa Bergerak untuk Indonesia Harmoni bersama BNPT dan YHPB adalah kegiatan bakti sosial yang fokus kepada mahasiswa perantauan di Jadetabek, Serang (Banten), serta masyarakat terdampak pandemi. Kegiatan ini wujud pentingnya keterlibatan generasi milenial sebagai pintu-pintu penyebar semangat toleransi, kepedulian, serta  mencegah tumbuhnya paham radikalisme, intoleransi, dan terorisme di Indonesia. BNPT Milik Kita, Membangun Harmoni Bangsa,” kata Aditya Yusma.

Pada kesempatan yang sama, Brigjen. Pol. Ahmad Nurwakhid, SE, M.M., Direktur Pencegahan BNPT mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya bersama YHPB tersebut adalah upaya untuk mengakomodir atau menyatukan para pemuda dan mahasiswa dalam gugus tugas pemuda dan mahasiswa yang bergerak di bidang sosial.

“Jadi bagaimana generasi muda dan para mahasiswa ini peduli terhadap sesama anak bangsa, terutama peduli terhadap sesama mahasiswa, terutama mahasiswa perantauan yang ada di Jadetabek. Ini karena mereka mungkin ada yang kesulitan karena adanya pandemi Covid-19, ada yang kesulitan transportasi untuk pulang, kesulitan logistik ataupun mungkin kesulitan biaya kos dan sebagainya,” kata Ahmad Nurwakhid.

Seperti dijelaskan Ahmad Nurwakhid, BNPT bersama YHPB mengkolaborasikan antara pemuda, mahasiswa dengan para pengusaha yang selama ini sudah berupaya membangun, membantu kepada negara, dan pemerintah melalui jalur yang lainnya.

“Nah, inilah kita libatkan para pemuda dan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi terutama di dalam menyumbangkan atau peduli sosial terhadap terdampak dari pandemi Covid 19 ini utamanya kepada para mahasiswa perantauan,” kata Ahmad Nurwakhid, Alumni Akpol tahun 1989.

Selain itu, menurut Ahmad Nurwakhid yang tengah menjabat sebagai Kabagbanops Detasemen Khusus (Densus) 88 / Anti Teror Polri mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya bersama YHPB ini juga sebagai upaya meresonansi sekaligus untuk menjadikan penyemangat atau motivasi bagi para pemuda dan mahasiswa di seluruh Indonesia, utamanya yang selama ini menjadi aktivis, untuk tidak hanya menyuarakan atau berdemonstrasi di jalan, tidak tapi juga kegiatan lain berupa peduli terhadap sesama anak bangsa yang terdampak Covid-19.

“Dan tentu saja ini semua ditujukan bagaimana kita semuanya membangun para generasi muda, mahasiswa dan juga para pengusaha serta segenap elemen masyarakat bangsa dan negara untuk menjadikan sikap toleransi, sikap peduli terhadap sesama, sikap peduli sosial, saling gotong royong, membantu dan saling silaturahmi. Karena ini adalah bagian dari jatidiri, budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Dan Insyaallah ini akan ditiru oleh dunia di belahan bumi manapun,” kata Ahmad Nurwakhid  yang pernah menjabat sebagai Kapolres Gianyar.

Ahmad Nurwakhid berpesan kepada para mahasiswa untuk mewaspadai penyebaran paham radikalisme-terorisme di kalangan generasi muda atau mahasiswa. Menurutnya, radikalisme dan terorisme itu adalah proxy untuk menghancurkan agama dan menghancurkan bangsa dan negara.

“Maka kita harus menjaga, harus budayakan untuk selalu bersikap moderat, bersikap toleran, peduli terhadap kebersamaan, peduli terhadap budaya dan kearifan lokal yaitu silaturahmi dan gotong royong,” kata Ahmad Nurwakhid, Mantan Kadensus 88/ Anti Teror Polda DIY.

Lebih lanjut Ahmad Nurwakhid menegaskan, para generasi muda dan mahasiswa harus meyakini bahwa radikalisme terorisme itu adalah musuh agama dan musuh negara. Dikatakan musuh agama karena hal tersebut merupakan tindakan sikap perbuatan yang bertentangan dengan agama dan nilai-nilai prinsip-prinsip agama.

“Karena prinsip agama itu menebar kedamaian, kasih sayang, menebar toleransi, berakhlak karimah, mencintai, menghormati negaranya, bangsanya pemimpin dan pemerintahan yang sah dan kemudian rahmatan lil alamin. Selain itu radikal terorisme ini juga mengadu domba dan menjadi fitnah bagi Agama,” kata Ahmad Nurwakhid yang juga mantan Kapolres Jembrana.

Ahmad Nurwakhid berharap, BNPT sebagai leading sector penanggulangan terorisme di Indonesia bersama dengan seluruh rakyat Indonesia, terutama para pemuda, pelajar, pengusaha dan segenap elemen bangsa diharapkan bisa bersama-sama membangun harmoni bangsa Indonesia agar aman, damai dan sejahtera.

“Karena sikap tindakan dan ideologi yang diusung kelompok radikal terorisme yaitu ideologi transnasional itu bertentangan dengan perjanjian-perjanjian yang sudah menjadi kesepakatan, yang tertuang di dalam konsensus nasional bangsa Indonesia, yaitu bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” kata Ahmad Nurwakhid.

Sementara itu Aditya Yusma, Ketua Umum YHPB mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan pihaknya ini adalah upaya untuk peduli terhadap generasi milenial, pemuda dan mahasiswa khususnya. Karena dengan gerakan ini, dirinya berharap pemuda dan mahasiswa bisa bergerak untuk Indonesia Harmoni.

“Kami berharap para generasi milenial ini akan menjadi pintu-pintu penyebar toleransi dan menangkal mencegah tumbuhnya paham-paham radikal intoleran dan terorisme. Dimana BNPT ini adalah milik kita untuk membangun harmoni bangsa,” kata Aditya Yusma.

Muliansyah dari Universitas Islam Jakarta, mahasiswa perantauan penerima bantuan sangat berterima kasih kepada BNPT dan YHPB atas adanya bantuan tersebut.

“Karena di dalam kondisi pandemi ini yang kita sebagai mahasiswa perantau yang ada di DKI Jakarta sangat merasa terbantu dalam bantuan yang salah satunya apa sembako ada obat-obatan juga dan itu mungkin sudah membantu kita,” kata Muliansyah.

Muliansyah juga mengatakan, pihaknya bersama rekan-rekannya mahasiswa perantau yang ada di DKI Jakarta juga akan ikut berupaya menanggulangi terkait dengan paham radikalisme ataupun gerakan gerakan radikalisme.

“Kita akan membangun yang namanya cita rasa kebangsaan di dalam sebuah diskusi-diskusi ataupun hal lain untuk memperkuat pemahaman pemahaman mengenai kebangsaan,” kata Muliansyah.

Senada dengan dikatakan Febriansyah Putra, mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputerisasi (STMIK) Mercusuar yang juga menerima bantuan tersebut mengatakan, ia bersama rekannya akan menurunkan ego masing-masing dari rasnya sendiri, sehingga nantinya mahasiwa jangan pernah untuk membeda-bedakan satu sama lainnya.

“Dimana kita ini dalam satu NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Dimana sebelum Indonesia ada, kita sudah menjadi negara dan bangsa yang satu. Kita sebagai mahasiswa kita mencegah dan kita mensosialisasikan serta mengedukasi kawan-kawan kita untuk tidak melakukan hal-hal rasis seperti agama, ataupun suku dan budaya,” kata Febriansyah Putra.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

bnpt

BNPT Gandeng Pemuka Agama untuk Cegah Pengaruh Radikal Terorisme pada Generasi Milenial – siarminang.net

BNPT Gandeng Pemuka Agama untuk Cegah Pengaruh Radikal Terorisme pada Generasi Milenial – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bogor (siarminang.net)– Generasi milenial sangat rentan terpengaruh pada paham radikal terorisme yang menjadi misi bagi organisasi terlarang dunia, seperti ISIS dan Wahabi. Guna mencegah hal tersebut, Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Yayasan Harmoni Pemersatu Bangsa menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema ‘Kebhinekaan Penyelamat Bangsa’, pada Jumat malam (9/4/2021) di Taman Miniatur 99 Masjid Dunia, Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dialog Kebangsaan tersebut dihadiri oleh Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., didampingi jajaran pejabat dari Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Dewan Pertimbangan Presiden), perwakilan dari Gugus Tugas Pemuka Agama, dan tokoh lintas agama, serta Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan. Kehadiran mereka disambut baik oleh Ketua Umum Yayasan Amanah Kita, Hartono Limin selaku tuan rumah pada acara tersebut.

Peran aktif pemuka agama dalam mengoptimalkan pencegahan generasi muda terpapar paham radikal terorisme jadi fokus pembahasan pada Dialog Kebangsaan tersebut.

Seperti dikatakan Boy Rafli dalam acara tersebut, melalui pemahaman moderasi beragama, toleransi antar umat, serta nilai-nilai kebangsaan diharapkan generasi milenial tidak mudah terpengaruh ideologi yang dapat menimbulkan paham radikal intoleran yang dapat memicu aksi terorisme. Pemuka agama merupakan guru, pencerah umat di lingkungan agama. Bangsa ini merupakan sebuah kekayaan, ini patut kita syukuri dan wajib untuk dipelihara dari masa ke masa.

“Untuk meningkatkan ketahanan bangsa kita, ketahanan masyarakat, ketahanan umat kita, tiada lain kita semua harus memberikan edukasi, pencerahan kepada yang muda karena tantangan kita adalah bagaimana yang muda ini tidak mudah terpedaya oleh ajaran atau doktrin yang disampaikan oleh mereka yang mengusung ideologi terorisme ini. Kecenderungan anak muda dengan karakteristik yang idealis, pemberani, ingin mencari jati diri, inilah yang bisa dimanfaatkan mereka,” kata Boy Rafli. 

Menanggapi hal tersebut, Watimpres Habib Luthfi mengatakan bahwa lunturnya jiwa nasionalisme menjadi salah satu alasan maraknya radikalisme di kalangan milenial. Tentu tantangan ini bukan menjadi tugas BNPT semata. Perlu kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat dalam membangun kualitas generasi muda agar ideologi yang bertentangan dengan konsensus bangsa tidak mudah tersusupi. 

“Melunturnya nasionalisme dan berbagai sebab lainnya menjadi permasalahan sekarang ini, kalau tidak ditanggulangi bersama, sulit. Ayo kita menambah kepedulian kita bersama terhadap generasi penerus yang akan menjadi pembangun bangsa ini, pembangun Republik ini,” kata Habib Luthfi.

Acara Deklarasi Kebangsaan tersebut ditutup dengan penandatanganan prasasti Kebhinekaan yang dilakukan oleh Kepala BNPT Komjen Boy Rafli dan Watimpres Habib Luthfi.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

armed wijaya

Perkuat Sinergi Antar Lembaga Untuk Cegah Terorisme – siarminang.net

Perkuat Sinergi Antar Lembaga Untuk Cegah Terorisme – Beritasumbar.com

[ad_1]

Jakarta, siarminang.net Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Rapat Koordinasi dalam Rangka Penandatanganan Dokumen Kesepakatan Rencana Aksi Kementerian/Lembaga Dalam Program Penanggulangan Terorisme di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 pada Kamis, 8 April 2021 di Hotel Pullman, Jakarta.

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari kementerian/lembaga, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Badan Intelijen Negera, Badan Intelijen Strategis TNI, Badan Narkotika Nasional, Kejaksaan RI, dan Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Agama, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pemuda dan Olahraga,  Kementrian Kordinator Bidang Perekonomian, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dan Kementerian Perdagangan, Kejaksaan dan Dewan Pers. 

Dalam sambutannya pada rapat tersebut, Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr Boy Rafli Amar, M.H., menyebut rencana aksi Lembaga/Kementerian 2021 yang merupakan bentuk sinergisitas antar kementerian/lembaga merupakan upaya menghadirkan negara dalam upaya nyata penanggulangan terorisme. 

“Negara harus hadir dalam upaya penanggulangan terorisme. Kehadiran negara dapat meminimalisir masuknya paham radikalisme dan intoleransi pada masyarakat Indonesia,” kata Boy Rafli. 

Seperti dijelaskan Boy Rafli, kehadiran negara dalam menanggulangi terorisme dapat dilaksanakan dalam bentuk sinergisitas dan rencana aksi kementerian/lembaga pemerintah yang dikordinasikan oleh BNPT. 

“Terorisme ini musuh negara yang nyata. Untuk itu seluruh sumber daya harus diberdayakan dalam menghadapi terorisme,” kata Boy Rafli. 

Boy Rafli juga mengatakan, dalam penanggulangan terorisme, BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada bantuan sekaligus dukungan dalam menanggulangi terorisme. 

“Sinergisitas ini seperti vitamin tambahan dalam penanggulangan terorisme. Kalau rencana aksi  ini bisa dijalankan dengan simultan, InsyaAllah bisa meminimalisir terorisme di Indonesia,” kata Boy Rafli. 

Sementara itu, mewakili Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan HAM (Kemenkopolhukam), Deputi V Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan HAM, Irjen Pol. Drs Armed Wijaya, M.H., menjelaskan sinergisitas lembaga/kementerian sangat penting dalam menanggulangi terorisme. 

“Dalam menanggulangi masalah terorisme, harus ada upaya yang sistematis, terstruktur dan masif dari BNPT dan seluruh kementerian/lembaga,” kata Armed Wijaya. 

Armed Wijaya juga mengatakan, selama ini rencana aksi sinergisitas dalam menanggulangi terorisme sudah berjalan dengan baik dan harus terus ditingkatkan. 

“Sinergisitas yang sudah dilakukan selama 5 tahun ini sudah berjalan dengan baik dan tentunya harus terus ditingkatkan dengan keterlibatan kementerian dan lembaga yang lebih banyak lagi,” kata Armed Wijaya. (Muhammad Fadhli)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer