Connect with us

NASIONAL

BODEM: Karya Kependudukan – siarminang.net

BODEM: Karya Kependudukan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Artikel Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

(ABSAB)

Seri13/1000

“BODEM: Karya Kependudukan”

————————————————————————-

Oleh : H. Nofrijal, MA

Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama/IV-e

Penyebutan aslinya adalah “demographic transisition” lalu terkenal dengan istilah “demoghraphic bonus”, bonus demografi yang disingkat dengan sebutan “bodem” merupakan transisi demografi, dimana terjadi pergeseran turunnya angka kelahiran total, “Total Fertility Rate (TFR)” yang berdampak langsung kepada menurunnya angka ketergantungan “dependency ratio” di singkat dengan “DR”, penurunan tersebut adalah ratio perbandingan usia produktif (usia kerja) dengan usia non produktif penduduk (usia non kerja). Indikator ikutannya adalah “Net Reprodukti Rate (NRR)” ketika TFR mendekati angka 2 per wanita usia subur, maka rata-rata anak lahir hidup yang berjenis perempuan adalah 1.

Angka ketergantuan (DR)  merupakan perbandingan (rasio) antara jumlah penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65+tahun) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). Pada tahun 2020 adalah 47,7 dengan wilayah terendah adalah DKI 42,0 Bali 43,3 (angka yang sama dengan Kalimantan tengah) dan Jawa Timur 43,9. Sementara pada tingkat global DR adalah 54,0. Pada puncak bodem pada tahun 2030 atau 2035 (karena masih ada perdebatan akademis tentang puncak bonus demografi Indonesia) maka  DR Indonesia diproyeksikan pada angka 46,9-47,3, sementara wilayah provinsi yang rendah DR nya adalah Kepulauan Riau 38,1-37,9, DKI 40,1-39,5, Kalimantan Tengah 40,3-39,9.

Keberhasilan Indonesia dalam menghadirkan transisi demografi-bonus demografi tidak terlepas dari hasil karya program kependudukan dan keluarga berencana Indonesia yang mulai ditangani oleh pemerintah semenjak tahun 1970. Apa yang menjadi buah bibir banyak orang, mulai dari Presiden sampai dengan Kepala Desa tentang bonus demografi, merupakan “karya nyata” BKKBN dengan jajaran dan jejaringnya sampai dengan tingkat desa/kelurahan. Pahlawan bodem yang paling berjasa adalah petugas lapangan, provider tenaga kesehatan, para kader institusi masyarakat pedesaan, kader PKK dan para pemegang kepentingan di semua lini kepemerintahan. Satu dari sekian keberhasilan pemerintahan orde baru adalah keberhasilan pengendalian kelahiran dari jumlah anak rata-rata wanita usia subur sebesar 5,6 tahun 1970 orang menjadi 2,6, tahun 1997 pada saat reformasi menjadi momentum baru penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan Indonesia.

Pada awal kelahiran BKKBN, DR Indonesia berada di angka 80-an dan setelah 40 tahun program pengendalian kelahiran dilaksanakan, DR sudah berada pada angka 47,7 suatu prestasi pembangunan bidang kependudukan dan keluarga berencana. Perlu diingat dan dicermati bahwa keberhasilan tersebut baru dalam komposisi umur yang memperlihatkan usia produktif, Indonesia masih memerlukan analisa dan kerja berat bagaimana bonus kuantitatis tersebut bisa dimanfaatkan menjadi peluang-produktifitas dan kompetitiveness anak bangsa di dunia internasional dan di negara mereka sendiri.

Bodem ditunjukan oleh dua signal terang kependudukan (1) Replacemen level, ketika TFR sudah berada di angka 2,0 perwanita usia subur dengan NRR 1 yakni kelahiran bayi perempuan hanya 1 untuk menggantikan ibu atau perempuan yang melahirkannya. Ditemukan analisa sosiologis padangan tentang TFR dan NRR 1, dengan jumlah anak 2 laki-laki atau perempuan dan anak 1 perempuan setiap PUS/WUS menjadi keinginan/cita-cita spirit keluarga berencana bahwa 1 anak perempuan dimungkinkan untuk menggantikan posisi ibunya dalam “life span” kehiduan keluarga, kemudian 2 anak rata-rata akan menggantikan posisi demografis kedua orang tuanya setelah tidak memiliki produktifitas kesehatan reproduksi lagi.

Antara bonus dan pemanfaatan sering mengalami “kesenjangan”, ilustrasinya sebagai berikut: Pengendalian Kelahiran (KB) menghasilkan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk; pertumbuhan penduduk menghasilkan Bonus Demografi; Bonus demografi menghasilkan “Jendela Kesempatan”; Jendela Kesempatan bila dimanfaatkan menghasilkan tenaga dan pelaku kerja yang produktif; Tenaga kerja & pelaku usaha akan menghasilkan tabungan individu dan keluarga meningkat; Tabungan masyarakat meningkat, maka pasar dan ekonomi bergerak; dan akan menghasilkan peningkatan pendapatan/income per-kapita penduduk yang menjadi salah satu indikator kesejahteraan suatu negara.

Bagaimana memanfaatkan bodem sebagai kekuatan dan penyangga ekonomi nasional dan daerah masa depan, (1) Setiap wilayah kepemerintahan memiliki kebijakan yang jelas, terpadu dan terukur tentang pemanfaatan bodem menjadi kekuatan ekonomi daerah dengan penyediaan data, analisis  dan peta peluang untuk memanfaatkannya. Kebijakan ini tertuang dalam narasi induk atau lampiran Grand Design Program Kependudukan (GDPK), memuat kondisi saat ini, proyeksi, perkembangan dan tantangan dalam mengelola bonus demografi. (2) Menyediakan dan membuka lapangan pekerjaan yang banyak, menyediakan berati agenda pemerintah untuk menjalankan UUD 1945 dan memberikan kesejahteraan kepada rakyat, sementara membuka dapat berarti pencari kerja, pihak swasta dan masyarakat memberikan kesempatan kerja kepada angkatan kerja, ini juga mendorong pencari kerja untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan life-skill yang dimiliki, peluang dan prospek yang tersedia. Demikian juga para perusahaan asing dan perusahaan nasional memberikan perhatian yang seksama untuk menambah dan menyediakan lapangan pekerjaan. (3) Setiap level wilayah pembangunan dan kepemerintahan melalui Kementerian/Lembaga, dinas/badan dan organisasi daerah yang terkait, memiliki kerangka kerja pemanfaatan bonus demografi di wilayahnya. (4) Setiap wilayah termasuk desa, menempatkan program membuka lapangan/peluang pekerjaan menjadi prasyarat utama bodem dapat dimanfaatkan. (5) Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kerja yang dikirim/bekerja di luar negeri. Pemerintah Daerah dapat secara langsung dibawah koordinasi pusat melakukan kerja sama bilateral dan multilateral dengan pemasok/penerima tenaga kerja di luar negeri untuk menggerakan “remitten” (income negara dan daerah yang berasal dari luar) sebagai penyangga pendapatan daerah dan pendapatan negara.

Bagaimana caranya “jendela kesempatan dan puncak bonus demografi” di suatu negara bisa memberi manfaat dan berlangsung lebih lama, strateginya adalah: (1) Mempertahankan angka “replacement level kelahiran” di angka 2,0 per-wanita/usia subur dengan NRR 1, berati intensifikasi dan ekstensifikasi pelayaan kontrasepsi untuk pengendalian angka kelahiran tetap harus mengacu kepada unsur pemerataan, keberlangsungan dan kualitas pelayanan, (2) Perhitungan dan rencana penurunan angka dependency ratio dari formula kelahiran di setiap kab/kota, provinsi dan nasional terlaksana secara merata, walaupun “opportunity” nya datang secara berbeda-beda, (3) Memanfaatkanbonus demografi plus”, ketika pemerintah memberikan perhatian kepada produktifitas dan derajat kesehatan penduduk usia lanjut. Kebijakan pro lansia tangguh dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan usia bonus demografi dan memberi manfaat bagi kesejahteraan. Jangan biarkan bonus berlalu, karena bonus demografi yang tidak dimanfaatkan akan menjadi “bencana kependudukan” yang berkepanjangan.

[ad_2]

Sumber

BUKITTINGGI

Bukittinggi Apresiasi Kerja Tim Pemadam yang Menjinakkan Api di Pasar Bawah – siarminang.net

Ratusan Kios dan Los di Pasar Bawah Bukittinggi Terbakar – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi, siarminang.net — Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran tim pemadam kebakaran, yang terjun menjinakkan api membakar los dan kios di Pasar Bawa kota itu.

“Kami mengapresiasi respon cepat tim pemadam kebakaran Bukittinggi. Selain itu, apresiasi juga disampaikan kepada tim damkar daerah tetangga,” kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar melalui Pj Sekdako, Rismal Hadi, Sabtu (11/9/2021).

“Respon cepat dari pemadam kebakaran sangat kita apresiasi. Upaya melokalisir api sangat baik, sehingga kobaran api cepat dipadamkan dan tidak menyebar ke kawasan atau los lain,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bantuan dari damkar daerah tetangga, sangat membantu percepatan penanganan pemadaman api di Pasar Bawah.

“Meski pun lokasi dan kondisinya cukup sulit dijangkau, karena titip api ada di tengah Pasar Bawah, tapi Alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat dan kerugian yang lebih besar dapat dihindari. Ini kami apresiasi dan kami ucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Mobil pemadam kebakaran yang terlibat memadamkan api yaitu, dari Kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh, Kota Pariamam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Agam serta dari Bukittinggi.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran hebat menghanguskan ratusan kios dan los di Pasar Bawah, Kota Bukittinggi, Sabtu dini hari tadi, sekitar pukul 3.00 WIB.

Api yang telah membesar, membuat bangunan los dan kios para pedagang dari kayu tersebut, sangat mudah dilalap si jago merah.

Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Belum diketahui penyeban kebakaran. Api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian. (adil)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – siarminang.net

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – Beritasumbar.com

[ad_1]

Padang Pariaman, siarminang.net -Tim Gagak Hitam Sat Reskrim Polres Padang Pariaman gabungan dengan anggota Polsek Lubuk Alung telah menangkap tersangka pencurian besi padu rel kereta api di Station Kereta Api Korong Kampung Durian Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Senin, (06/09).

Kemudian pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap laporan Polisi tersebut, berdasarkan dari penyelidikan diketahui keberadaan seorang tersangka di Pasar Lubuk Alung.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Ardiansyah Rolindo Saputra SIK MH pada Senin mengatakan sekira pukul 11.00 WIB bertempat di Pasar Lubuk Alung tim berangkat menuju keberadaan pelaku, sekira pukul 11.30 WIB tim gabungan berhasil mengamankan pelaku berinisial P (40)  yang merupakan seorang buruh harian lepas.

“Tersangka yang telah mengakui perbuatannya, bahwa memang benar telah melakukan pencurian tersebut. Kemudian tim gabungan langsung mengamankan tersangka dan barang bukti ke Mapolres Padang Pariaman guna proses hukum lebih lanjut,” katanya.

Sampai saat ini tim gabungan masih melakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya, tutup AKP Rolindo. (Andra)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Harapan & Kecemasan – siarminang.net

Harapan & Kecemasan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Artikel Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

(ABSAB)

Seri 14/1000

“Konsepsi: Harapan & Kecemasan”

————————————————————————————-

Oleh : H. Nofrijal, MA

 Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama/IV-e

Sebuah ungkapan “kau datang, aku tunggu”, demikian ilustrasi dialog imaginatif “pertemuan sperma dengan telur dalam peristiwa terjadinya konsepsi”, setelah pasangan suami istri melakukan hubungan seksual dengan tujuan kehamilan. Lebih jauh, konsepsi adalah peristiwa dimulainya pembentukan “janin makhluk hidup manusia”. Peristiwa “aku datang-AD” dengan “aku-tunggu-AT” menjadi peristiwa kehidupan dalam “Seribu Hari Pertama Kehidupan”.

Seribu Hari Pertama Kehidupan atau yang dikenal dengan SHPK adalah bagian esensial dalam pelayanan kesehatan reproduksi manusia dengan pendekatan siklus kehidupan yang disebut dengan “life span/life circle approach”. Penggalan waktu SHPK dibagi menjadi 5 periode yang saling berkaitan satu sama lain, kelima priode tersebut adalah (1) Priode Konsepsi, pertemuan sel sperma suami dengan sel telur sang istri, yang menyebabkan terjadinya kehamilan. (2) Priode Kehamilan, proses berkembangnya janin dalam kandungan sampai dengan melahirkan bayi setelah 40 minggu. (3) Priode persalinan, yang dikenal juga dengan “partus”. Momentum melahirkan merupakan “milestone” hidup dan kehidupan manusia, titik awal status kewarga-negaraan seseorang dimulai. (4) Priode pemberian Air Susu Ibu (ASI), mulai dari pemberian ASI awal-kolostorum, ASI Eksklusif sampai dengan ASI penuh (2 tahun). (5) Priode pemantauan tumbuh kembang balita (bayi dan anak di bawah usia lima tahun).

Pertemuan Sel Telur dengan Sel Sperma

Peristiwa “AD & AT ” bermakna peristiwa alamiah mukjizat dan klasik, karena peristiwa ini telah tercatat dalam kitab-kitab agama samawi. Ayat-ayat al-Qur’an cukup banyak memuat pesan kehamilan manusia, sebagai ikhtibar dan ilmu pengetahun. Ikhtibar yang terkenal dimuat dalam “surat iqra” dan dengan jelas Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mempelajari bagaimana kekuasaan Allah dalam menciptakan janin dari setes air mani yang bersumber dari saripati makanan nabati-hayati yang berasal (tumbuh dan berkembang) dari tanah.

Pertemuan antara sperma dan telur ibarat “miniatur resepsi”, mempertemukan dua sel yang saling mengejar dan menanti atas “cinta dan keinginan”. Pasangan muda yang mendapat anugrah kehamilan mengekpresikan jiwa nya dengan kebahagiaan, sujud syukur, berpelukan, menyampaikan berita gembira kepada keluarga, teman dan sejawat. Masih tercatat dalam ingatan, kehangatan cinta pasangan selebiriti “Atta Halilitar dengan Aurel Hermansyah” yang mengekpose pesta akbarnya, berlanjut dengan “honeymoon” serta anouncing “kehamilan positif” yang membuat pasangan dan penggemarnya sumringah. Artis yang juga infuencer terkenal Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven mengekpresikan kebahagiaan di tempat praktek dokter kebidanan ketika dia dinyatakan hamil untuk anak yang kedua, peristiwa yang sama terjadi pada seorang public figure yang punya banyak penggemar Raffi Ahmad dengan Nigita Salavina ketika mengumumkan kehamilan anak keduanya. Itu adalah contoh kegembiraan alami dan menjadi catatan publik bahwa konsepsi-kehamilan menjadi peristiwa yang di tunggu-tunggu. Pasti banyak cerita “joy” mengungkapkan kebahagiaan, tetapi tidak sedikit peristiwa kesedihan mengiringi para calon orang tua dan orang tua, terutama yang muda atas kegagalan konsepsinya.

Sudah disadari bahwa mempersiapkan kehamilan bukan hanya urusan perempuan saja, tapi laki-laki juga punya andil di dalamnya. Selain kesuburan sel telur pada perempuan, kesehatan dan kualitas sperma laki-laki agar bisa membuahi juga butuh perhatian yang sama. Sebab 1/3 kasus infertilitas dikarenakan sperma laki-laki yang tidak berkualitas. Secara sederhana, ada beberapa cara untuk mengetahui kualitas sperma dan yang paling mudah adalah memperhatikan  volume, warna dan bau sperma. Jika pada saat ejakulasi jumlah sperma yang dipancarkan sedikit bisa jadi karena penyumbatan dalam saluran ejakulasi. Sperma normal berwarna putih, kekuningan atau keabuan, tetapi kalau sudah berwarna coklat atau hijau, segera periksakan ke dokter karena merupakan gejala perdarahan atau infeksi. Sperma yang berbau busuk juga mengindikasikan terjadinya infeksi saluran.

Dari pengetahuan klinis sederhana,  ciri kualitas sperma yang sehat adalah sebagai berikut (1) Jumlah sperma sekitar 15-20 juta/mililiter dalam sekali ejakulasi, (2) Sperma dikatakan subur juga minimal 40-60% bergerak, (3) Bentuk sperma (morfologi) yang sehat memiliki bentuk kepala bulat dan ekor yang panjang sehingga membantu pergerakannya. Semakin banyak sperma dengan bentuk dan struktur yang normal, berarti semakin subur si laki-laki, (4) Ketika “likuofaksi/denaturasi” atau pemecahan protein agar mencair, proses ini berlangsung kurang dari 20 menit, jika lebih dari itu bisa jadi terdapat infeksi. Kepada calon “ayah” disarankan untuk jangan mengeluarkan sperma yang menyimpang apalagi dalam frekwensi yang dekat. Alasannya sel sperma butuh waktu 48 jam untuk dimatangkan. Jika ejakulasi lebih dari satu kali sebelum waktu tersebut, mengakibatkan kualitas sperma menurun dan sulit membuahi telur. Hindari hal ini jika si calon ayah  ingin melancarkan program kehamilan untuk si calon “bunda”.

Bagi pasangan muda calon “Ayah-Bunda”, patut dicermati baik-baik bahwa sel telur matang hanya hidup 24 jam, sedangkan sperma bisa hidup 48-72 jam dalam tubuh wanita. Karena itu berhubungan intim suami-sitri sebelum saat ovulasi akan lebh baik untuk meningkatkan peluang hamil dari pada sehari atau dua hari sesudahnya.

Masa subur bagi seorang wanita adalah masa di mana sel telur matang dilepas dari indung telur (ovulasi), lalu tersimpan dengan aman di saluran indung telur sampai sperma datang dan membuahinya. Bila pembuahan telur oleh sperma tidak terjadi, maka sel telur pun akan mati, akibatnya selaput lender rahim yang sudah siap menerima hasil pembuahan itu akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Menurut hasil penelitian bayi tabung, tingkat keberhasilan IVF (in fitro fertilization) jauh lebih tinggi dan tingkat keguguran jauh lebih rendah ketika seorang wanita membutuhkan waktu untuk persiapan kehamilan pada waktu 3 bulan sebelumnya. Demikian juga sebagian besar perempuan karir yang sedang berusaha untuk hamil secara alami dapat membagikan kabar baik tes positif pada waktu 3-6 bulan berikutnya. Hanya jumlah sel telur matang yang paling sehat dan bagus yang akan bergerak maju dalam seleksi pada siklus menstruasi selama 3-6 bulan. Selama waktu ini, sel telur matang saling bersaing untuk mendapatkan ovulasi. Jadi siklus menstruasi selama 3-6 bulan itu sangat krusial. Bayangkanlah, selama waktu itu adalah calon bayi perempuan atau laki-laki akan bergantung pada dukungan nutrisi dan lingkungan yang sehat karena mereka akan berjuang untuk tumbuh dan berkembang mengatasi tantangan. Sel telur yang berkualitas baik sangat memperngaruhi keberhasilan pembuahan dan program kehamilan. Normalnya, sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi adalah berukuran 18-25 mm. Faktor yang mempengaruhi kualitas sel telur antara lain kematangan usia, pola makan, aktifitas dan olahraga, penyakit lain (misalnya kista ovarium, gangguan kelenjar tiroid), dsb.

Para dokter biasanya memberikan tips sehat yang dapat dilakukan oleh “calon ayah dan bunda” (1) istirahat yang cukup 7-8 jam sehari (2) kendalikan stress dengan bijak, (3) berolahraga secara teratur 30-45 menit sebanyak minimal 3-4 kali seminggu, dengan jogging, senam kebugaran jasmani, renang dsb. (4) perbanyak minum air putih 8-10 gelas perhari, (5) konsumsi makanan yang bergizi seimbang, batasi makanan istant, berpengawet, berlemak. Perbanyak antioksidan (buah-buahan dan sayur), (6) Hindari merokok, alkohol dan obat terlarang, dan (7) jaga berat badan ideal.

Stress, yang penyebabnya datang dari berbagai bentuk seperti kerja lembur, emosional, tidak cukup tidur dan tekanan fisik yang berlebihan menyebabkan rendahnya sel telur karena stress dapat membatasi aliran darah, mempengaruhi metabolisme dan siklus tubuh manusia, mempengaruhi produksi hormon reproduksi dan bahkan memicu gaya hidup yang tidak sehat. (1) Luangkan waktu untuk beristirahat dengan membaca, meditasi, mendengarkan musik, bermain, dengan hewan peliharaan, berjalan di alam terbuka, ngobrol dengan orang yang dicintai dan mengerjakan hobby yang disenangi. (2) Melakukan terapi pijat kesuburan untuk membantu meredakan stress, melancarkan peredaran darah dan membantu kesimbangan hormon dan sisten reproduksi. Terapi pijat relaksasi ini aman dan praktis dan bisa adilakukan sendiri di rumah pada saat sedang bersantai, (3) Pola hidup sehat.  Kurangnya gizi berarti darah kekurangan hormon dan nutri yang dibutuhkan untuk meningkat sel telur (materi genetik) dan mendukung proses pematangannya. Jika materi genetik sel teur lemah, akan mempengaruhi pada penurunan fungsi reproduksi dan hormonal.

“Collect Call”, himbauan penting kepada calon pengantin, orang tua calon pengantin untuk menjadikan persiapan menikah menjadi satu pristiwa membekali diri dengan asupan gizi, immunisasi dan vitamin, istirahat, olahraga dan pengetahuan/keterampilan berkeluarga. Calon “Ayah & Bunda “ memerlukan waktu setidaknya 75-100 hari memproduksi sel-sperma dan sel-telur yang matang dan berkualitas, dimana satu diantaranya akan menjadi emberio yang sehat paripurna. Sebaliknya bisa dikurangi persiapan sampingan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan konsepsi, seperti foto pre-wedding yang mahal, resepsi pernikahan yang mewah, agenda honeymoon yang wow dan lain-lain peristiwa yang kurang relevan. 

Bagimana sel-sperma penentu jenis kelamin bayi laki-laki atau bayi perempuan. Ternyata sudah ditentukan saat pembuahan terjadi, yang bertanggung jawab dan penentu dari jenis bayi adalah kromosom apa yang dibawa oleh sperma untuk membuahi sel-telur. Ini menyangkut siapa pemenang X atau Y, bayi laki-laki dibentuk dari dua kromosom kelamin yang berbeda yaitu kromosom X dan Y, sedangkan emberio perempuan dibentuk dari dua kromosom yang sama, yaitu kromosom X dan X, kromosom kelamin X dan Y dibawa oleh sperma dalam jumlah yang sama. Sedangkan, semua sel telur hanya membawa kromosom X. Dengan demikian jika sperma X berhasil membuahi seltelur, maka terbentuk adalah kelamin XX alias bayi perempuan. Lainnya kalau yang berhasil membuahi sel telur adalah sperma Y, maka yang terbentuk adalah kelamin YY alias bayi laki-laki.

Kunci utama adalah “dewasa dalam menikah”, anjuran 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki adalah usia yang sudah didasarkan kepada review akademik dari segala aspek dan  kebutuhan untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Demikian “miracle”-nya proses kejadian manusia dalam kandungan ibu yang dikatakan Tuhan dalam kitab suci sebagai makhluk yang paling sempurna. Jagalah kesempurnaan kejadian manusia melalui konsepsi yang sehat dan berkualitas.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer