Connect with us

Kolom & Opini

Bumerang Microplastic Di Masa Pandemi – siarminang.net

Bumerang Microplastic Di Masa Pandemi – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Annisa Vitri, Arin Simatupang
(Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang)

Seperti yang kita ketahui dunia sedang dilanda bencana wabah Covid-19 atau disebut juga sebagai corona virus yang berasal dari Wuhan, China. Persebarannya yang begitu cepat menyebabkan negara-negara di dunia termasuk Indonesia mengalami masalah yang sama. Hal tersebut telah berdampak terhadap segala aspek yang ada di dunia, mulai dari aspek ekonomi, politik, sosial, pendidikan, pariwisata hingga berdampak pada meningkatnya permasalahan lingkungan.

Selama masa pandemi virus Corona sejumlah negara mengalami permasalahan dalam mengolah sampah plastik, hal ini disebabkan terjadinya peningkatan yang signifikat pada penggunan produk dengan bahan plastik pada masa pandemi ini. Di Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyebutkan bahwa sampah plastik domestik meningkat dari 1-5 menjadi 5-10 gram per hari per individu karena pandemi Covid-19. Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat kenaikan produksi limbah medis saat ini sebanyak 290 ton limbah medis per hari.

Peningkatan ini sejalan dengan berubahnya cara hidup masyarakat dimana saat ini masyarakat harus menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menyebabkan masyarakat bergantung pada layanan pengiriman makanan dan belanja online ditengan pandemi. Dibidang kesehatan penggunaan produk dengan bahan plastic juga tidak dapat dihindari, alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan lateks masker dan baju hazmat yang kebanyakan terbuat dari bahan plastic banyak dibutuhkan oleh bidang kesehatan selama bekerja, plastik seperti bungkus camilan, pemesanan lauk pauk yang pasti memelurkan plastik untuk membungkus, dan hanya sekali pakai serta limbah barang rumah tangga.

Umumnya sampah limbah rumah dari masyarakat akan di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA), namun faktanya hanya 10% dapat didaur ulang selebihnya akan dibiarkan begitu saja juga banyak yang membuang sampah ke aliran sungai dan akan berdampak pada pencemaran lingkungan perairan terutama lautan karena sampah pada akhirnya akan bermuara ke laut, plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai bahkan memerlukan waktu hingga ratusan tahun lamanya. Kasus yang sedang banyak dibicarakan ialah mikroplastik yang ditemukan di permukaan perairaan, sedimen dan pada ikan. Kebanyakan masyarakat belum mengetahui apa itu mikroplastik sehingga bahaya akan mikroplastik ini terhadap manusia belum dipahami.

Mikroplastik merupakan partikel plastik yang memiliki diameter kurang dari 5 milimeter hingga 330 mikron. Mikroplastik berasal dari pecahan-pecahan sampah plastik yang sangat kecil yang masuk kedalam resapan tanah dan terbawa aliran air hingga bermuara ke laut, di lautan mikroplastik dapat merusak terumbu karang, meracuni biota laut karena mengandung racun karsinogenik jika masuk kedalam rantai makanan dan pada akhirnya berdampak kepada kesehataan manusia. Proses rantai makanan ini dapat dimulai dari mikroplastik dimakan oleh plankton kemudian plankton dimakan ikan kecil lalu dimakan ikan lainnya seperti tuna akhirnya tuna dikonsumsi oleh manusia dengan zat mikroplastik yang masih ada didalam ikan tuna dan efek jangka panjang yang dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker.

Banyak masyarakat menggunakan cara membakar sampah plastik untuk mengurangi timbunan sampah di lingkungan sekitar cara ini memang efektif untuk menghilangkan sampah. Namun jika dibakar ini patut untuk diwaspadai, secara kimiawi bahan yang dibakar di udara terbuka dengan temperatur 150°C dimana pada proses ini bahan-bahan plastik yang dibakar tersebut akan mengalami penguraian oksidasi tidak sempurna dengan menghasilkan produk senyawa karbon monoksida (CO) dalam sebuah penelitian CO yang dihirup oleh manusia lebih tinggi pengikatannya oleh hemoglobin dari eritrosit dalam darah dibandingkan dengan karbon dioksida (CO2) sehingga jika banyak terhirup dapat mengakibatkan keracunan hingga berakibat pada kematian. Beberapa jenis plastik itu jika terbakar akan menghasilkan senyawa dioksin yang bersifat karsinogenik (penyebab sakit kanker), penyebab gangguan syaraf dan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu sangat tidak dianjurkan membakar sampah plastik. Edukasi pencegahan perilaku ini sangat penting untuk dilakukan. Terdapat pula cara lain yang biasa digunakan masyarakat dalam menangani masalah ini dengan cara mengubur didalam tanah cara ini lebih banyak menimbulkan penguraian plastik menjadi lebih kecil kemudian masuk kedalam resapan tanah hingga masuk ke perairan menjadi dalam bentuk mikroplastik .

Walaupun pengurangan sampah plastik dengan cara dibakar maupun ditimbun tetap tidak akan mengurangi secara keseluruhan dampak atau efek dari plastik tersebut, sehingga cara lain untuk mengurangi timbulnya sampah plastik ini dengan kesadaran penuh mengurangi penggunaan plastik secara efisien, mengganti kantong plastik dengan bahan ramah lingkungn seperti sainbag yang terbuat dari singkong, kemudian selalu memegang prinsip R3 (Reduse, Reuse dan Recycle), penyuluhan kepada masyarakat tidak kala penting untuk mengurangi penambahan sampah plastik tersebut.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer