Connect with us

Kolom & Opini

BUMN Berburu di Kebun Binatang – siarminang.net

BUMN Berburu di Kebun Binatang – Beritasumbar.com

[ad_1]

Sangat menarik menyimak perjalanan PT POS Indonesia sebuah perusahaan BUMN yang pionir dalam bidang jasa pengiriman barang dan serta pengiriman uang dalam bentuk wesel. Tetapi kemudian terpuruk dan kalah bersaing dari perusahan swasta pendatang baru dalam bidang usaha yang sama yaitu jasa pengiriman barang. Padahal unsur penting dalam perusahaan yaitu 5 M, Man atau orang, Money atau uang/modal, Machines atau alat produksi, Method atau prosedur, Material atau bahan baku sudah tersedia dan menyebar di seluruh pelosok Indonesia. Penulis masih ingat sewaktu baru-baru kerja dan sama-sama indekost dengan pegawai kantor Pos di kota kecil Palangkaraya. Sang teman sering bertugas ditemanin aparat kepolisian merazia CV Tiki yang melakukan pengiriman surat/dokumen dan uang karena waktu itu memang aturannya CV Tiki tidak boleh menerima jasa pengiriman dokumen dan uang. Padahal waktu itu CV Tikinya di kota Palangkaraya itu kecil sekali, hanya menyewa kios seukuran kira-kira 4 x 4 meter dengan armada satu sepeda motor dan satu mobil pick up tua. Sedangkan kantor Pos Palangkaraya punya gedung besar dengan puluhan armada sepeda motor dan mobil. Terasa aneh dan janggal sekali rasanya mendengar cerita kawan tersebut sehabis bertugas merazia CV Tiki itu, seperti buaya merazia kadal kecil. Era monopoli berakhir beberapa tahun kemudian dan sejalan dengan itu secara berangsur-angsur pula buaya dikalahkan oleh kadal, sampai akhirnya kadal lebih besar dari buaya dan sang buaya hampir mati kelaparan.

Fenomena PT Pos ini sepertinya juga terjadi di beberapa BUMN lain atau anak usaha BUMN, walaupun hampir semua BUMN itu selalu mendapat privilege dari pemerintah. Bisa dikatakan BUMN itu berbisnis ibarat berburu di kebun binatang, binatang dalam kandang dan tinggal tembak saja. Seperti halnya PT Pos yang selalu mendapat jatah pengiriman barang atau uang dalam program bantuan pemerintah kepada rakyat dan lain sebagainya. Pernah dulu seorang CEO yang terkenal sebagai tokoh perubahan mengatakan, direksi BUMN itu tidur-tidur saja pasti untung karena sudah punya pelanggan banyak dan didukung oleh infrastruktur yang lengkap dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Lalu jika ingin tambah maju yang berusaha dan pilihlah orang-orang terbaik mengurus BUMN, maka waktu itu banyak sekali gebrakan positif yang beliau buat yang sampai saat ini dikenang dan dirasakan oleh karyawan dan pensiunan. Salah satu tanda dari penempatan orang yang terbaik dan tepat tersebut adalah setiap orang yang beliau tunjuk selalu mendapat dukungan dari semua karyawannya atau minim penolakan. Caranya bagaimana ? Salah satu caranya adalah dengan menjaring orang-orang terbaik melalui kursus kepemimpinan dan hampir dipastikan yang terbaik akan dapat tempat lebih baik. Lalu mengajak wartawan kerjasama melaporkan semua kekurangan atau masalah perusahaan di lapangan serta sering turun ke lapangan sehingga tahu persis permasalahan di lapangan. Di Telkom ada Telkomvision, Telkom Delima atau Blanja.com yang nasibnya menyerupai PT Pos walaupun bisnisnya sudah didukung oleh puluhan ribu karyawan Telkom Group. Dan penulis yakin kejadian yang sama juga terjadi di BUMN atau di anak usaha BUMN lainnya. Karena dari cerita teman pengusaha yang berurusan dengan BUMN parahnya minta ampun, ada yang dimintai uang didepan dengan jumlah yang fantastis sebelum tender diadakan, ada keluhan sulit dan lama mencairkan tagihan dan lain sebagainya.

Sehingga jika ada pemburu yang tidak berhasil membawa pulang buruannya padahal berburunya di kebun binatang tentu yang patut disalahkan adalah yang disuruh berburu dan atau yang memilih pemburunya. Walaupun tidak semua salah dalam memilih pemburu, ada juga satu dua yang terbaik dipilih sebagai pemburu tetapi mungkin posisi atau tempatnya yang tidak tempat. Sebagai karyawan yang pernah bertugas sebagai auditor dan menjabat ketua serikat karyawan, penulis pernah menemukan para pejabat yang sudah bergaji besar tersebut maling atau mengakali-akali perusahan. Ada yang belanja bulanan keluargannya menggunakan uang kantor dan diurus oleh bawahannya, yang tentunya sang bawahan dianggap super loyal dan punya kesempatan pertama dipromosikan walaupun secara kinerja dan prestasi tidak menonjol. Pernah juga penulis dapat tugas menyelidiki kebenaran surat kaleng tentang seorang kepala kantor yang memanfaatkan koperasi karyawan untuk dapat keuntungan pribadi dan selingkuh dengan karyawan di ruang kerjanya. Tetapi setelah diklarifikasi dengan beberapa karyawan dan isi surat kaleng tersebut mengandung kebenaran, sang kepala kantor bukannya dihukum tetapi malah dipromosikan. Ada juga cerita dari seorang kandidat CEO yang tinggal ketuk palu di RUPS untuk menjadi direktur utama dengan setor sekitar satu triliun tetapi tidak jadi karena konon katanya ada yang berani lebih. Ketika kami tanya bagaimana mengembalikan uang 1 T tersebut, dia bilang dengan permainan dana operasional expenditure atau opex dan capital expenditure atau capex selama dua tahun uang 1 T tersebut sudah kembali dan malah sudah berlebih. Kalau CEO naik dengan cara begitu tentunya mengembali setoran 1 T tersebut harus merekrut orang-orang yang mau diajak kerja sama dalam rangka mengembalikan setoran tersebut. Kalau ada karyawan jujur dan berintegritas yang dikira tidak mau diajak kerjasama dalam urusan pengembalian setoran tersebut akan disingkirkan atau paling tidak ditempatkan ditempat yang tidak menghalangi hajat si bos. Dalam hal ini mereka yang dianggap mau bekerja sama untuk urusan tersebut dianggap loyal dan sebaliknya yang tidak mau dianggap tidak loyal. Dengan praktek-praktek yang demikian tentu peluang untuk munculnya orang-orang terbaik berkapasitas dan berintegritas akan sangat sempit. Padahal jika kita baca buku yang best seller dunia Cina Megatrends, salah satu kunci kemajuan Cina adalah fairness dalam proses regenerasinya yang berpatokan kepada prestasi dan kontribusi. Tentunya kontribusi kepada Negara atau perusahaan bukan kontribusi kepada pribadi pemimpinnya.   

Demikian tulisan ini dipersembahkan demi perbaikan dan kemajuan bangsa ini ke depan.

Jakarta, 15 Juni 2021

Dedi Mahardi

Inspirator-Innovator-Author

Profile penulis ada di channel ; https://www.youtube.com/watch?v=HYZblhsAjgo

[ad_2]

Sumber

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer