Connect with us

#jokowi

Bupati Dukung Jokowi; “Kita Harus Tahu Baleh Budi”

Bupati Dukung Jokowi; "Kita Harus Tahu Baleh Budi"

[ad_1]

Sejumlah orang Minang mengadakan kopi darat mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin. (*)

JAKARTA – Sepuluh kepala daerah di Sumatera Barat yang mendukung pasangan calon Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019 hari Kamis (4/10/2018) menemui Presiden Joko Widodo. Usai pertemuan, tiga di antara kepala daerah tersebut menghadiri kopi darat #MinangPemilihJokowi yang diadakan di sebuah restoran Minang di Jakarta Selatan.

Tiga kepala daerah tersebut yakni Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni dan Walikota Solok Zul Elfian. Sutan Riska yang mendapat giliran pertama bicara menyatakan, pilihannya mendukung Jokowi bagian dari raso pareso sebagai orang Minangkabau.

“Kita harus tahu raso jo pareso. Baleh budi. Pak Presiden datang Februari 2018 (ke kampung yang belum dialiri listrik), saya minta listrik, sekarang sudah jalan listriknya” kata Sutan Riska yang terpilih jadi bupati di usia 26 tahun itu.

Sutan Riska bercerita, saat dilantik 2016 lalu, dia mempunyai semangat dan mimpi yang besar untuk Dharmasraya. Namun baru menjabat dia bertemu kenyataan, APBD yang kecil.

“Permintaan belanja dua triliun rupiah, uang kita cuma Rp900 miliar. Belanja pegawai saja sudah Rp600 miliar, apa bisa kita membangun dengan Rp300 miliar?” kata Sutan Riska.

Itulah akhirnya Sutan Riska melobi pemerintah pusat memberikan bantuan pembangunan untuk Dharmasraya. Progran elektrifikasi pun dilancarkan, sehingga kini tak ada lagi kecamatan yang tidak diterangi listrik.

Bupati Hendra Joni bercerita dengan semangat soal dukungannya terhadap Jokowi. Senada dengan Sutan Riska, saat baru terpilih, dia menemui kenyataan rendahnya pendapatan asli daerah. Dia pun aktif melobi pemerintahan pusat untuk menggelar proyek nasional di kabupatennya. Beberapa di antaranya gol.

“Jalan dari Painan ke Silaut seperti jalan tol. Itu anggarannya Rp900 miliar. Siapa yang bantu? Pemerintah pusat,” ujar mantan polisi itu.

Momen yang membuat Hendra Joni terkesima dengan Jokowi adalah ketika presiden berkunjung ke Mandeh 2015. Jokowi bertanya, mengapa pengembangan kawasan wisata Mandeh ini mangkrak selama 15 tahun. Hendra menjawab masalahnya pada jalan akses.

“Dia langsung spontan, ini jalan harus dibangun,” kata Hendra mengulang pernyataan Jokowi. Kini Mandeh pun berkembang jadi kawasan wisata andalan Sumatera Barat.

Hendra menyebut, lebih dari Rp2 triliun anggaran pusat mengucur untuk pembangunan Pesisir Selatan. Itulah sebabnya pada Pemilihan Presiden 2019 ini, Hendra pun meninggalkan Partai Amanat Nasional yang mendukung calon presiden berbeda.

Baginya, soal memilih Jokowi adalah soal yang cerdik dan ingin memperbaiki keadaan.

#MinangPemilihJokowi adalah gerakan yang diinisiasi sejumlah orang Minang yang kerap bercengkerama di media sosial. Salah satu pencetusnya, Yoss Fitrayadi atau lebih dikenal sebagai @ubegebe1 di Twitter, menyatakan kopi darat ini adalah yang kelima kali digelar.

“Salah satu alasan kami mendukung Pak Jokowi karena dia membuktikan mimpi anak-anak Indonesia. Dia bukan siapa-siapa, orang biasa, sekolah, berusaha, dan tiba-tiba jadi presiden,” ujar Yoss yang sehari-hari berprofesi di bidang swasta itu.

Kopi darat ini juga dihadiri sejumlah orang Minang yang menjadi calon anggota DPR dari partai-partai yang mendukung pasangan nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf. Salah satunya adalah Merry Basril, calon anggota DPR Partai Nasdem dari daerah pemilihan Sumatera Barat II.

Merry yang ditemui di sela-sela kopi darat menyatakan pertemuan ini baik sekali karena membantah kabar-kabar hoaks seputar Jokowi.

“Tadi kita dengarkan bagaimana bupati-bupati itu mendukung Jokowi karena pilihan rasional untuk membangun Sumatera Barat,” kata Merry. “Terbukti hoaks-hoaks yang beredar soal alasan bupati-bupati itu mendukung Jokowi karena tekanan terbantahkan,” kata Merry. (aci)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#fpi

“Pak Prabowo” Trending Topic, Ini yang Dibahas

Penyebab Prabowo Was-was Anies-Sandi Menangkan Pilkada Jakarta

[ad_1]

JAKARTA – “Pak Prabowo“, Warganet terus memanggilnya melalui tulisan di media sosial twitter, Sabtu (2/1). Bahasan “Pak Prabowo” menjadi trending topic.

Beragam komentar mewarnai bahasan tersebut. Mulai dari masalah Habib Rizieq Shihab (HRS) dan organisasinya Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab (FPI), hingga kritik yang ditujukan ke pemerintah dibahas dalam tulisan “Pak Prabowo”.

“Kritisnya Bang Fadli terhadap tekanan rezim yg terus menerus dialamatkan ke HRS & FPI, jadi kek gak ada artinya ketika dihadapkan pada kenyataan buta tulinya Pak Prabowo yg mestinya bisa bersikap lebih signifikan,” tulis akun @a22gung yang dikutip Sabtu (2/1/2021).

“Biar sampe ke pak @prabowo @Dahnilanzar agar tau apa yg harus mereka perbuat karena hidup cuma sekali maka hiduplah yg berarti,” sambung amun @Adhei17

“Pak Prabowo kader anda @fadlizon mengatakan pemerintahan jokowi berantakan, padahal anda dan pak sandi bagian dari pemerintahan jokowi,” cuit akun @hanahanifahlagi

“Kita simak saja perkembangan selanjutnya….

Berharap ke depan pak @prabowo akan bisa bersikap sbg negarawan, tdk sekedar mengedepankan keinginan pribadi / kelompoknya. Melihat fakta yg ada plus manfaat yg lbh besar utk NKRI,” harap akun @AimanJudakusum 1.

Prabowo sendiri merupakan Calon Presiden 2019 bersama wakilnya Sandiaga Uno. Saat itu mereka melawan Joko Widodo dan wakilnya Ma’ruf Amin. Namun, Prabowo-Sandi kalah dan kini menjadi Menteri dalam kabinet Indonesia Maju dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.(okezone)


window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#jokowi

Jokowi Umumkan Enam Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju, Risma dan Sandi Uno Termasuk

Jokowi Umumkan Enam Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju, Risma dan Sandi Uno Termasuk

[ad_1]

JAKARTA – Presiden Jokowi mengumumkan 6 menteri baru Kabinet Indonesia Maju dari beranda Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (22/12). Dari enam nama-nama yang diumumkan itu, termasuk di antaranya mantan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan mantan Cawapres Sandiaga Uno.

“Bapak, ibu saudara-saudara pada sore hari yang berbahagia ini bersama-sama dengan bapak Wakil Presiden ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota Kabinet Indonesia Maju. Untuk itu, saya akan memperkenalkan satu per satu,” kata Presiden Jokowi di beranda Istana Merdeka.

Presiden Joko Widodo lalu memanggil 6 menteri baru yang seluruhnya memakai kemeja putih dan jaket biru.

“Yang pertama ibu Tri Rismaharini saya kira kita tahu semua beliau adalah Wali Kota Surabaya dan saat ini ibu Tri Rismaharini akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Sosial,” kata Presiden.

Selanjutnya Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan diberikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ketiga, Budi Gunawan Sadikin. Budi Gunadi Sadikin sebelumnya adalah Dirut Bank Mandiri kemudian menjadi Direktur Utama PT Asahan Alumnunium dan terakhir menjadi Wakil Menteri BUMN. Ia diberikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Kesehatan.

Keempat, Yaqut Cholil Qoumas. “Yang keempat adalah bapak Yaqut Cholil Qoumas beliau adalah pemimpin Muslim, Ketua GP Ansor dan kita akan berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama,” kata Presiden.

Kelima, Sakti Wahyu Trenggono. Saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan dan akan diberikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Terakhir adalah M Luthfi. “Terakhir bapak M Luthfi beliau sebelumnya Menteri Perdagangan, Duta Besar untuk Jepang, dan Duta Besar Amerika Serikat, dan sekarang kita minta untuk memimpin Kementerian Perdagangan,” kata Presiden Jokowi. (ant/rin)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#jokowi

PAN Kritik Rencana Jokowi Tambah Jabatan 6 Wamen

PAN Kritik Rencana Jokowi Tambah Jabatan 6 Wamen

[ad_1]

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bakal menambah 6 jabatan baru yakni Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Partai Amanat Nasional (PAN) pun mengkritik wacana Presiden Jokowi itu.

Wakil Sekjen PAN, Saleh Partaonan Daulay menilai penambahan 6 jabatan Wamen di Kabinet Indonesia Maju akan semakin membuat gemuk birokrasi. Karenanya, dia meminta Presiden Jokowi terlebih dahulu menjelaskan alasan wacana penambahan itu.

“Presiden Jokowi perlu menjelaskan alasan penambahan 6 orang wamen yang diwacanakan. Pasalnya, penambahan itu tentu akan menambah gemuknya birokrasi dan juga menambah anggaran operasioanal di kementerian,” ungkap Saleh kepada okezone, Sabtu (16/11).

Kata Saleh, Presiden Jokowi juga harus menerangkan tugas dan fungsi Wamen. Karena dia memandang adanya jabatan Wamen tersebut dikhawatirkan malah menjadi tumpang tindih dengan jabatan lainnya. “Jabatan tersebut dinilai bisa jadi tumpang tindih dengan para pejabat eselon I yang memang sudah ada,” imbuh dia.

Apabila alasan penambahan posisi Wamen untuk membantu kinerja sebuah Kementrian, Saleh pun menganggap tak tepat. “Kalau tujuannya untuk membantu, rasanya tidak tepat. Sebab, sudah ada dirjen dan pejabat eselon I lainnya yang memang bertugas mengawal seluruh program kementerian. Kalau ada wamen, dikhawatirkan akan tumpang tindih dengan para dirjen yang ada,” tandas Saleh. (aci)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer