Connect with us

News

Bupati Tanah Datar Ajak ASN Vote Pacu Jawi Sebagai Atraksi Budaya Terpopuler Indonesia

Bupati Tanah Datar Ajak ASN Vote Pacu Jawi Sebagai Atraksi Budaya Terpopuler Indonesia

[ad_1]

Atraksi pacu Jawi di Tanah Datar, Sumbar. (Foto: Mas Uda)

TANAH DATAR – Usai liburan panjang pasca lebaran, seperti biasa jajaran pemkab Tanah Datar gelar apel bersama yang diikuti seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) lingkup pemerintah daerah setempat.

Apel bersama yang juga diikuti Wakil Bupati Zuldafri Darma, Ketua DPRD Anton Yondra, Forkopimda, Sekretaris Daerah Hardiman, Ketua TP-PKK Ny. Emi Irdinansyah, dan Ketua GOW Ny. Retri Zuldafri Darma ini dipusatkan di pelataran upacara rumah bagonjong tersebut, Kamis (21/06).

Di sela-sela sambutan yang dibacakannya Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi ajak seluruh ASN untuk memvote pacu jawi sebagai atraksi budaya terpopuler Indonesia tahun 2018.

Bupati himbaukan pada seluruh peserta apel dan tamu yang hadir, “mari kita vote bersama-sama dengan cara ketik API spasi 8C kirim ke 99386”, ucapnya.

Ia sebutkan bahwa “pacu jawi adalah iven anak nagari kita dan saat ini sudah mendunia, ini terbukti dengan banyaknya para pencinta fotography dalam dan luar negeri yang datang untuk mengabadikan momen-momen menarik dalam balapan sapi di atas lumpur sawah tersebut, jadi mari kita dukung bersama-sama,” katanya.

Sebelumnya ditempat terpisah hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Edisusanto, bahwa Alek Pacu Jawi Tanah Datar masuk nominasi atraksi budaya terpopuler Indonesia tahun 2018. “Dan hal ini telah kita sampaikan dan ajak masyarakat untuk menvote bersama-sama. Bahkan bupati pun pada setiap kesempatan juga menyampaikan hal yang sama,” ucapnya.

Selain itu pesan yang disampaikan bupati pada jajaran ASN bahwa dalam pelayanan terhadap masyarakat kita boleh tersenyum ketika masyarakat puas atas layanan yang kita berikan, namun kita tidak boleh puas atau berbangga diri terhadap apa yang kita berikan kepada masyarakat, tukasnya.

Irdinansyah menambahkan, pasca lebaran liburan panjang telah kita lalui, selama 12 hari kita libur dari tanggal 9 hingga 20 Juni, jadi tidak ada alasan untuk tidak masuk kerja atau menambah liburan termasuk bagi tenaga honorer, tanpa alasan yang tepat, katanya.

“Jika ada, bupati minta kepala OPD untuk dapat melaporkannya melalui BKPSDM untuk ditindak lanjuti sesuai peraturan yang berlaku PP No. 53 tahun 2010, karena laporan ini paling lama besok harus sampai ke Kementerian PAN-RB, jadi pemantauan ini secara Nasional,” ucap Irdinansyah.

Sekaitan dengan kegiatan selama Ramadhan bupati ucapkan terima kasih pada semua unsur yang telah mensukseskan agenda daerah tersebut seperti kegiatan Safari Ramadhan yang turun mengunjungi masjid-masjid di Tanah Datar, baik itu tim kabupaten maupun tim dari Provinsi Sumatera Barat.

Kepada OPD yang selama cuti bersama dan libur lebaran namun melaksanakan piket di OPD masing-masing maupun piket ditingkat kabupaten Irdinansyah sampaikan ucapan terima kasih, dan beri apresiasi.

Terkait jam kerja usai melaksanakan ibadah puasa Irdinansyah sebutkan, kembali seperti biasa masuk jam 7.30 WIB dan pulangnya jam 16.00 WIB, kecuali hari Jumat pulangnya jam 16.30 WIB.

“Memasuki penghujung triwulan II tahun 2018 bupati berpesan, kepada seluruh OPD agar mengevaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan, jangan sampai ada kegiatan yang tertunda dan tidak dapat terlaksana ditahun 2018, waktu tinggal enam bulan lagi jadi segera siapkan segala sesuatunya, ungkap Irdinansyah.

Sehubungan dengan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Irdinansyah sampaikan apresiasi dan penghargaan serta ucapan terima kasih pada jajaran Polres Tanah Datar, Kodim 0307 Tanah Datar, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Kesbangpol dan semua pihak yang terlibat menjaga keamanan, ketertiban, kenyamanan dan keselamatan dalam berhari raya di Luhak Nan Tuo tersebut.

Usai apel bersama ini, rangkaian acara dilanjutkan halal bihalal dengan makan sate bersama yang sebelumnya telah dipersiapkan Bagian Umum dan Perlengkapan Setda Tanah Datar. (Fernando Stroom)

KESEHATAN – Tidak terasa puasa Ramadhan sudah menginjak hari ke 19. Bagi Anda yang menderita penyakit maag kambuhan,…

PARIAMAN – Walikota Pariaman Mukhlis Rahman melakukan kunjungan Posko Pengamanan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1439 H…

PADANG PARIAMAN – Yayasan Al-Aziz milik perantau asal Campago Kampuang Dalam menyalurkan Zakat senilai Rp2 milyar di…

POLITIK – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Mahfud MD menyebut penyerangan kantor surat kabar…

PADANG – Gempa bumi berkekuatan 5,1 SR Guncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada Senin,…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer