Connect with us

Kolom & Opini

Corona Minggat, Keluarga Tanaman Rimpang Mampu Mengusir Virus, Benarkah? – siarminang.net

Corona Minggat, Keluarga Tanaman Rimpang Mampu Mengusir Virus, Benarkah? – Beritasumbar.com

[ad_1]

Apa kabar vaksin? Huru hara masyarakat akan datangnya vaksin yang tak kunjung memiliki anginbaik, sehingga membuat masyarakat benar-benar mampu untuk beradaptasi dengan kondisi pandemic yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Disatu sisi, vaksin yang katanya akan didistribusikan akhir tahun ini diharapkan mampu untuk menekan penyebaran covid 19 dan juga masalah ekonomi yang tak kunjung henti dan semakin memburuk.

Namun, disisi lain masyarakat perlu merasa was was dan takut akan pendistribusian vaksin yang masih belum sempurna dan tergesa gesa dimana vaksin yang baik dan sempurna menurut WHO paling tidak selesai pada pertengahan tahun 2021. Lalu, jika pendistribusian vaksin ini terlalu tergesa gesa dan malah berdampak buruk untuk kesehatan manusia, bagaimana dengan nyawa manusia? Apakah hanya untuk dipermainkan? Entahlah.

Bimbang pastinya, tentu sangatbanyak hal yang harus dipertimbangkan dan dikaji oleh pemerintah agar pendistribusian vaksin yang cepat ini tidak membawa efek buruk untuk tubuh manusia. Banyak hal yang diperhatikan oleh pemerintah seperti pendidikan dan ekonomi sangat terdampak oleh covid-19 ini, sehingga membuat pemerintah harus terdesak dan segera dalam mendistribusikan vaksin agar kondisi yang memburuk saat sekarang ini dapat ditekan dan dihentikan.

Disamping itu, menerka nerka dan menunggu akan datangnya vaksin yang tidak tahu entah kapan datangnya dan seberapa efektivitasnya akan lebih baik jika kita tetap menjaga dan meningkatkanimun agar terhindar oleh covid-19. Sebagian masyarakat telah berupaya untuk meningkatkan imunitasnya dengan menggunakan tanaman herbal sebagai alternative untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Family dari Zingiberaceae atau dikenal dengan tanaman rimpang ini menjadi incaran oleh banyak orang dan dipercaya dapat untuk meningkatkan imun tubuh.

Sejak dulu masyarakat telah menggunakan tanamanyang dijadikan obattradisional untuk mencegah virus seperti virus influenza. Masyarakat di Indonesia sebenarnya telah menggunakan tanaman sebagai obat flu seperti kunyit, jahe dan bawang merah. Dalam beberapa penelitian telah dilaporkan bahwa tanaman yang mengandung polifenol mempunyai aktivitas antivirus dan secara efektif mampu mengurangi risiko resistensi dan relatif aman bagi tubuh manusia.

Kunyit (Curcuma longa L)dijadikan obatan dan dianggapsebagai salah satu herba yang sangat bernilai karena bisa digunakan sebagai bahan antibiotik dan berguna untuk memudahkan proses pencernaan dan memperbaiki perjalanan usus dalam tubuh. Lalu, apakah tanaman rimpang ini mampu untuk menangkal virus corona? Akhir akhir ini beredar kabar bahwa tanamanherbal mampu untuk menangkal corona. Pernyatan ini tidak sepenuhnya benar dan tidak juga salah karena memang senyawa yang ada dalam tanaman rimpang mampu untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas orang dan jika imun seseorang baik maka tubuh juga akan bisa menangkal virus corona.

Akan tetapi belum terdapat penelitian bahwa dengan penggunaansenyawanya mampu untuk menyembuhkan virus corona.Tanaman rimpang mengandung senyawa antioksidan, antivirus, antibakteri, antiinflamasi dan antifungi. Manfaat dari senyawa yang terkandung pada tanaman rimpang dinilai bisa meningkatkan daya tahan tubuh sehingga orang-orang berasumsi dengan mengonsumsi olahan dari tanaman rimpang seperti jahe, kunyit, kencur dan temulawak bisa mencegah tertularnya covid-19. Selain itu kandungan minyak Atsiri memberikan efek hangat pada tubuh. Yang mana virus tidak dapat bertahan pada keadaan yang panas. Kajian penelitian secara ilmiah belum bisa memastikan asumsi mengonsumsi tanaman rimpang menghindari covid-19 itu benar.

Maka sebaiknya informasi mengenai kebenaran khasiat yang beredar disikapi secara bijak.Wakil Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia(PD-IAI) menyatakan jahe, kunyit dan temulawak paling disarankan di dalam formularium obat tradisional. Jahe memiliki kandungan utama, yakni gingerol dan shogaol. Kedua kandungan inilah yang menyebabkan jahe terasa pedas dan hangat, sehingga sangat baik untuk metabolisme tubuh, pencernaan dan mengurangi rasa mual. Jahe juga memiliki efek sebagai antiinflamasi, antiradang, antibakteri dan antioksidan.

Umumnya rimpang memiliki kandungan antioksidan yang tahan pada pemanasan. Itulah yang membuatnya populer dan dicari. Begitu pula kunyit, memiliki kandungan utama yang membuat kunyit memiliki kemampuan antioksidan paling kuat karena adanya kandungan curcumin dan kunyit juga memiliki efek sebagai antiradang, antinyeri dan anti penggumpalan darah. Temulawak memiliki kandungan utama tumerol dimana punya kemampuan antioksidan, antiradang, antibakteri dan melancarkan metabolisme tubuh.Sehingga itulah yang membuatkenapa rimpang menjadi booming di masyarakat. Karena perpaduan di dalam rimpang sangat baik sebagai peningkatan daya tahan tubuh di masa pandemi Covid-19.

Walaupun belum terbukti bahwa tanaman rimpang mampu untuk menyembuhkan corona setidaknya dengan mengkonsumsi olahan dari tanaman rimpang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Badan yang sehat dapat memperkecil kemungkinan masuknya penyakit melalui virus bakteri maupun kuman. dengan mengkonsumsi bahan-bahan tradisional dapat dijadikan kebiasaan untuk pola hidup sehat di tengah pandemi dan setelah pandemi. Biar lebih efektif mencegah virus Corona makapatuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan memakai masker dan jaga jarak.

Penulis: Dika Putri Sehati & Shania Refka Fandesti
Mahasiswa Biologi, FMIPA, Universitas Andalas

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer