Connect with us

News

Dirjen IKP Kemenkominfo RI Bakar Semangat Mileneal Saat cara Workshop Genposting di Pariaman

Dirjen IKP Kemenkominfo RI Bakar Semangat Mileneal Saat cara Workshop Genposting di Pariaman

[ad_1]

Jumat, 06 Desember 2019 – 10:46:36 WIB – 40

Dirjen IKP saat memberikan motivasi dalam acara Genposting.

PARIAMAN – Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo RI, Widodo Muktiyo Bakar semangat Netizen Pariaman di acara Workshop Genposting (Generasi Positive Thinking) yang digelar di Expresso Beach Cafe, Pantai Gandoriah, Kamis (5/12/2019).

Acara jumpa netizen ini adalah yang kedua diadakan oleh Dirjen IKP Kementerian Kominfo RI dalam mensukseskan Hari Nusantara yang dipusatkan di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dari tanggal 7-14 Desember mendatang.

Yang pertama Workshop Genposting diadakan di Jakarta, tanggal 3 Desember, yang kedua di Kota Pariaman pagi ini, dan ketiga nanti siang di Kota Padang.

Widodo mengatakan bahwa generasi millenial saat ini menggunakan media sosial dalam keseharian mereka, untuk itu pihaknya perlu menggelar acara ini yang bertema Generasi Positive Thinking (Genposting), untuk bagaimana generasi muda menggunakan sosial media dengan bijak dan hal yang positive.

“Orang luar tidak tahu tentang Pariaman ini, saya yang baru pertama ke Kota Pariaman ini saja kaget, oh ternyata Kota Pariaman merupakan Kota Wisata, tetapi belum terexspose dan terexplore dengan baik, karena itu tugas generasi muda inilah yang mempromosikan daerah nya”, ujar Wakil Rektor Universitas Negeri Solo (UNS) ini.

Ia juga menyemangati dan membakar semangat para kawula muda, netizen asal Pariaman agar dapat menjadi netizen yang baik, yang menyebarkan konten dan informasi yang positif, dan selalu mempromosikan kebijakan pemerintah dan promosi pariwisata daerah.

“Zaman sekarang adalah zaman yang biasa menjadi luar biasa, dan hal itu dimulai dengan hal-hal yang kecil. Hi Taste, Hi Tech dan Hi Touch perlu kita gelorakan, dimana cita rasa yang tinggi, tekhnologi yang tinggi, dan kepastian akan menjadikan Kota Pariaman menjadi kota yang hebat, tidak hanya di indonesia, tetapi juga hebat di Asia dan dunia,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan agar netizen yang datang hari ini, dapat menceritakan 1001 cara sesuai dengan kemampuan dan selera yang mereka punya, buatlah postingan yang semenarik mungkin, sehingga orang lain merasa tertarik dan membacanya.

“Satu lagi pesan saya, agar dapat menghindari memposting hal-hal yang negativ maupun Hoax, karena jejak digital kita, tidak akan bisa kita hapus dan menempel terus didiri kita, jadilah pribadi yang positif, dan saya yakin Genposting Kota Pariaman, adalah orang-oramng yang positif,” tutupnya.

Acara ini dibuka oleh Walikota Pariaman, Genius Umar, dengan Narasumber Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo RI, Septriana Tangkary dan Asisten Deputi Bidang Olahraga, Seni dan Budaya, Kemenko Maritim, Kosmas Harefa, serta Pengamat Media Sosial yang juga Wakil Dekan UNS, Dr. Rulli Nasrullah yang membuat Netizen Kota Pariaman melek terhadap konten kreatif dan tips-tips bermedia sosial yang positif dan produktif. (ikh/war)

Editor/Sumber: Siel Saputra

Tag: pariaman,sumatra-barat

Semen Padang FC Terbenam di Dasar Klasemen, Bali United Segel Titel Juara Liga 1

Semen Padang FC Terbenam di Dasar Klasemen, Bali United Segel Titel Juara Liga 1

BOLA — Kekalahan dari Laskar Tridatu membuat Semen Padang FC semakin terpuruk di dasar klasemen Liga 1. Sementara,…

Tingkatkan Pengamanan Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Yang Dilakukan Polsek Sikakap

Tingkatkan Pengamanan Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Yang Dilakukan Polsek Sikakap

MENTAWAI — Jelang perayaan natal dan tahun baru, jajaran Polsek Sikakap, Kepulauan Mentawai melakukan penyisiran…

Saat Hujan Turun, Warga Kota Painan Merasa Cemas

Saat Hujan Turun, Warga Kota Painan Merasa Cemas

PESISIR SELATAN — Setiap kali hujan yang turun di Kota Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan membuat…

Peringati Hari Juang TNI AD, Kodim 0319/Mentawai Gelar Bakti Sosial

Peringati Hari Juang TNI AD, Kodim 0319/Mentawai Gelar Bakti Sosial

MENTAWAI — Memperingati Hari Juang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Kodim 0319/Mentawai lakukan…

Gandeng WWF, Pemkab Dharmasraya Carikan Solusi Untuk Petani Karet

Gandeng WWF, Pemkab Dharmasraya Carikan Solusi Untuk Petani Karet

DHARMASRAYA — Guna mendorong budidaya karet berkelanjutan di Kabupaten Dharmasraya, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer