Connect with us

News

Fachri dan Syifa Terpilih jadi Uda dan Uni Tanah Datar 2018

Fachri dan Syifa Terpilih jadi Uda dan Uni Tanah Datar 2018

[ad_1]

Pemilihan Uda dan Uni Tanah Datar, Sabtu malam (28/07) di gedung Maharajo Dirajo Batusangkar.

TANAH DATAR – Usai menjalani masa karantina selama enam hari di Islamic Center Pagaruyung. M. Fachri Al-Masri dari Kecamatan Lima Kaum dan Syifa Fauzia Kecamatan Rambatan terpilih sebagai Uda dan Uni Tanah Datar Tahun 2018.

Pemilihan duta wisata daerah yang dikemas dalam grand final Uda dan Uni Tanah Datar yang ditandai dengan pemasangan selempang dan pemberian tropi, hadiah serta bonus tersebut berlangsung, Sabtu malam (28/07) di gedung Maharajo Dirajo Batusangkar.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi yang menghadiri langsung acara tersebut dalam sambutannya menyampaikan, “ajang ini sangatlah penting dalam rangka pembinaan generasi muda, melalui Uda dan Uni ini akan lahir generasi muda yang akan menjadi panutan, jadi kedepan penganggarannya perlu kita tingkatkan”, sebutnya.

Uda dan Uni sebagai duta wisata dan generasi muda yang akan dicontoh. Duta Kabupaten Tanah Datar yang nantinya akan dikirim ke Provinsi Sumatera Barat. Untuk itu bupati berharap agar dapat menjadi Uda dan Uni provinsi, Ia pun memberikan dukungan penuh untuk kesuksesan generasi penerus kabupaten yang dijuluki Luhak Nan Tuo itu.

Kepada OPD terkait, panitia penyelenggara, dewan juri, sponsor dan para orang tua, bupati sampaikan ucapan terima kasih dan beri apresiasi atas dukungan terselenggaranya pemilihan Uda dan Uni tersebut.

Sebelumnya Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra, harapkan pada ajang seperti ini agar yang menjadi ciri khas daerah tetap ditampilkan.

Kepada seluruh finalis Ia menghimbau jika sudah tergabung dalam ikatan Uda Uni Tanah Datar, agar tidak hanya menjadi pajangan pada saat acara-acara seremonial, namun tampilkan kemampuan dan skill sehingga potensi kita akan terlihat dan membawa manfaat bagi daerah maupun diri kita masing-masing, sebutnya.

Ia menambahkan agar Uda dan Uni ini nanti terutama Uni, jika ikut pada event yang lebih besar baik Nasional maupun International agar selalu menjaga marwah daerah, “jika seandainya menjadi model jangan sampai menjadi model dengan pakaian yang tidak sesuai dengan adat maupun budaya kita”, pungkasnya.

Usai pengukuhan finalis Uda dan Uni Tanah Datar Tahun 2018 yang selempangnya dipasangkan ketua TP-PKK Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah dan Wakil I oleh Wakil Bupati Zuldafri Darma yang didampingi Ketua GOW Ny. Retri Zuldafri Darma itu.

Anggry selaku panitia penyelenggara menjelaskan, bahwa dari awal tahap seleksi yang dilaksanakan secara online pada bulan Januari lalu terdapat 130 orang calon Uda dan Uni.

Dan dari tahapan seleksi yang dilakukan, maka terjaring sebanyak 30 orang untuk masuk babak 15 besar, hingga malam ini tahap akhir pengumuman pemuncak.

“Penilaian yang cukup alot dewan juri dari Budayawan, Seniman, LKAAM, Bundo Kanduang dan dari Perguruan Tinggi ini, maka diumumkanlah Uda dengan nomor lot 13 atas nama M. Fachri Al-Masni dari Kecamatan Lima Kaum dan Uni nomor lot 06 atas nama Syifa Fauzia dari Kecamatan Rambatan sebagai Uda dan Uni Duta Wisata Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018”, ucapnya.

“Sementara untuk Wakil I jatuh kepada Uda lot 11 atas nama Wahyu Arliston dari Kecamatan Tanjung Emas dan Uni lot 14 atas nama Suci Anistra dari Kecamatan Lima Kaum. Wakil II dipegang Uda lot 03 atas nama Fajar Audio dari Kecamatan Lintau Buo dan Uni lot 10 atas nama Dasty Vanny dari Kecamatan Rambatan”, sebut Anggry.

Anggry menambahkan, Fachri ini adalah tercatat mahasiswa aktif di Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang jurusan Ilmu Hukum dan pernah menjadi panitia project tourism aiesec Unand dan juga merupakan purna Paskibra Indonesia Tanah Datar.

Sementara Syifa Fauzia Mahasiswa Akuntansi Internasional Unand juga memiliki segudang prestasi diantaranya, finalis 15 besar Student Essay Competition se-Indonesia, Top 5 Honda Best Student, Juara 2 FSL2N Baca Puisi, Juara 2 Pidato PDRI Se Sumbar, Finalis Olimpiade Sosiologi Se Sumatera Bagian Tengah, Riau, Jambi, Juara 1 MSQ se-Sumbar, dan banyak lagi prestasi lainnya, tuturnya.

Pada malam tersebut dari 15 finalis juga diumumkan 10 besar yang berhak menyandang selempang yaitu sebagai uda-uni duta budaya, duta remaja, uda-uni berbakat, favourite, intelegensi, dan uda-uni hafidz/hafidzah dari 3, 6 dan 10 juz.

Malam penganugerahan digedung Maharajo Dirajo yang dipenuhi penonton terutama kaum muda ini turut dimeriahkan penampilan fashion show karya perancang putra Tanah Datar Johan Kurniawan, penampilan busana daerah, tari piring di atas kaca (lakon gerak minang) dan hiburan oleh Uni Milani Oktaria.

Malam finalis yang meriah tersebut turut dihadiri, Asisten Setda Tanah Datar, Kepala OPD, Forkopimda, Ikatan Uda-Uni Provinsi Sumatera Barat dan tamu undangan lainnya. (Irfan F).

POLITIK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat menerima laporan sementara sebanyak 16 orang…

PARIAMAN – Kejaksaan Negeri Pariaman berhasil mengembalikan kerugian negara hasil tindak pidana korupsi di 2018 sebesar…

POLITIK – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menganggap dukungan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB)…

PADANG – Ratusan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Padang melepas jenazah Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Ir. Zalbadri…

POLITIK – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer