Connect with us

Australia

Fadli Zon Berharap Pengembangan Sereh akan Kembangkan Perekonomian DesaWebsite Resmi Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI

IMG-20190328-WA0027

[ad_1]

Bogor (SI Online)-Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, meresmikan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Budidaya Sereh Wangi dan Bio Aditif HKTI, di desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

Dalam sambutannya, Fadli menekankan pusat pengembangan sereh wangi ini sangat penting untuk menunjang Ekonomi Pertanian yang Berkelanjutan. Selain sebagai sumber devisa, petani semakin sejahtera, dan juga menyerap tenaga kerja baru.

“Kebutuhan terhadap produk turunan dari sereh wangi saat ini masih sangat besar. Minyak sereh wangi, misalnya, setiap tahun kebutuhan dunia untuk minyak sereh wangi ini mencapai 2.500 ton. Tapi saat ini baru terpenuhi 50-60 persen,” kata Fadli di Bogor, Kamis 28 Maret 2019.

Wakil Ketua DPR itu mengungkap, China sebagai produsen utama baru bisa berkontribusi 600-800 ton. Sementara Indonesia baru 200-270 ton per tahun.

“Artinya, pasar masih terbuka lebar. Dan berdirinya pusat pengembangan sereh ini, untuk menjawab peluang tersebut,” jelasnya.

Menurut Fadli, kebutuhan pasar dunia dan juga domestik terus meningkat. Sekitar 3-5 persen per tahun. Untuk pasar dunia, Singapura, Jepang, Australia, Meksiko, India, Taiwan, dan beberapa negara Eropa, merupakan tujuan ekspor minyak sereh Indonesia. Ini kesempatan emas bagi para petani Indonesia.”

“Kebutuhan aditif domestik juga besar, mencapai 3.000 kilo liter yang masih diimpor. Ini bisa diisi dan digantikan dengan bio aditif minyak sereh yang tentunya lebih ramah lingkungan dan bisa diproduksi didalam negeri,” kata dia.

Waketum Partai Gerindra itu mengatakan, selain memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, cara cocok tanam serehpun mudah. Satu hektar kebun sereh wangi hanya membutuhkan 20 ribu batang bibit, seharga 10 juta. Untuk panen pertama membutuhkan waktu enam bulan. Kemudian akan panen setiap bulan dengan masa produktif lima tahun. Dan bisa memanfaatkan lahan tidur yang masih banyak jumlahnya.

“Pusat pengembangan ini akan fokus pada peningkatan kapasitas SDM, pengembangan dan penyediaan bibit, pengembangan pemanfaatan teknologi, dan memperkuat akses modal para petani. Sehingga, pusat pengembangan sereh ini bisa mendorong berkembangnya sektor ekonomi pedesaan khususnya,”pungkasnya.

 

Sumber

[ad_2]

Sumber

Australia

Fadli Zon Ungkap Pentingnya Menjalin Kemitraan dengan Negara PasificWebsite Resmi Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI

Fadli Zon Ungkap Pentingnya Menjalin Kemitraan dengan Negara Pasific 2

[ad_1]

Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) mengadakan kegiatan forum kemitraan Parlemen Indonesia dengan negara-negara Pasific atau Indonesia Pasific Parliamsntary Human Development and Maritime Sustainability tanggal 23 – 24 Juli 2018 di Jakarta.

Hal ini diungkapkan, Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Politik Keamanan Fadli Zon. “Bertujua agar negara Pasific mengetahui tentang Indonesia sehingga mereka tahu bahwa Indonesia ini terdiri dari beberapa wilayah termasuk wilayah Indonesia bagian timur yaitu Papua,” kata Fadli kepada wartawan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Fadli menjelaskan, mengapa negara negara di Pasific sebanyak 13 itu perlu didekati oleh Indonesia karena walau ada wilayah negara mereka kecil seperti Bogor atau jumlah penduduknya sedikit tetapi saat pemungutan suara di PBB mereka itu satu negara satu suara.

“Suara mereka sangat diperlukan untuk kepentingan Indonesia. Seperti contoh ada satu negara yang mendukung Papua merdeka, karena mereka belum tahu tentang sebenarnya Papua. Setelah mereka ke Indonesia nanti bisa melihat langsung Indonesia,” beber Fadli.

Dari pertemuan itu nantinya secara perlahan menjelaskan kepada negara itu tentang Papua sehingga tidak lagi mendukung Papua merdeka, selain agar ada kedekatan antara Indonesia dan Pasific sehingga terjalin erat hubungannya. Sebab, selama ini Indonesia belum menganggap Pasific itu penting.

“Sementara itu Australia dan New Zealand, Jepang serta Malaysia yang juga menganggap penting negara Pasific itu,” pungkas Fadli.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer