Connect with us

News

Fakultas Pariwisata UMSB, Gelar Pelatihan Pengembangan SDM Kepariwisataan

Fakultas Pariwisata UMSB, Gelar Pelatihan Pengembangan SDM Kepariwisataan

[ad_1]

Selasa, 28 Agustus 2018 – 22:52:21 WIB – 30

Fakultas Pariwisata UMSB, Gelar Pelatihan Pengembangan SDM Kepariwisataan

Vina Kumala ketua DPC PHRI Bukittinggi Agam,Ketua DPC HPI Kota Bukittinggi Edwar Ardi, dekan fak par UMSB dan pengelola foto bersama

BUKITTINGGI – Kegiatan pelatihan pengembangan kepariwisataan yang diadakan fakultas pariwisata UMSB kampus Kota Bukittinggi, Selasa (28/8/2018) bertempat di lantai 3 kampus UMSB yang diikuti warga masyarakat Jorong Kaluang Kanagarian Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, adapun inspirator yaitu Dekan Fakultas pariwisata UMSB, Muhammad Abdi dan menampilkan narasumber Vina Kumala ketua DPC PHRI Bukittinggi Agam dan Ketua DPC HPI Kota Bukittinggi Edwar Ardi.

Vina yang juga sebagai dosen di Fakultas pariwisata UMSB Kota Bukittinggi menjelaskan, kegiatan ini khususnya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pengembangan destinasi pariwisata Banto Royo di Jorong Kaluang. Dilihat secara langsung mereka baru tumbuh, tapi dibalik itu mereka ingin maju. Maka dari itu kami ingin membantu untuk mengembangkan SDM pariwisata itu.

Dilihat secara peta pariwisata daerah Kecamatan Tilatang Kamang yang merupakan daerah segitiga emas pariwisata, yaitu objek wisata Tirta Sari, Danau Terusan, dan Banto Royo sendiri. Jika bisa dibangun pariwasata maupun SDM nya, itu dapat menjadi sasaran objek wisata untuk Kabupaten Agam, sebagai pelaku pariwisata yang mendengar keluhan-keluhan warga masyarakat tentang memajukan objek wisata, secara spontan tentunya turut membantu memberikan jalan keluarnya.

Sebagai pelaku pariwisata ingin menjembatani antara warga masyarakat dengan Pemerintah Daerah setempat, untuk membangun SDM yang baik. Dalam pariwisata itu sendiri ada 5 komponen yang bergandengan tangan, dari sinilah secara bersama-sama memajukan dunia pariwasata. Jika berjalan sendiri-sendiri mustahil akan dapat berkembang daerah objek wisata itu, pungkas Vina.

Ketua DPC HPI Kota Bukittinggi Edwar Ardi memaparkan kepada peserta pelatihan, tentang bagaimana menjadi tuan rumah yang baik, tentunya didasari sapta pesona. Pengunjung atau wisatawan yang datang harus kita berikan dengan baik, sehingga akan berulang datang kembali. Dipesankannya, janganlah membuat hal yang merugikan pengunjung, ini akan merugikan semuanya. Peran SDM dalam pariwisata ini sangat penting sekali, maju mundurnya objek wisata ada pada SDM.

Sementara itu Irfan yang dipercayakan sebagai pengelola objek wisata Kaluang mengatakan, objek wisata Banto Royo yang berada di Jorong Kaluang Tapi Kanagarian Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam kini dalam proses pembangunan infrastruktur di lounching bulan September 2018. Konsep tempat bermain yang berbasiskan sumber daya alam yang ada, maksudnya daerah ini terdiri dari bukit dan rawa.

Tempat ini yang dibuat menjadi efektif dikelola sehingga menjadi tempat bermain pada objek wisata, dengan tidak merusak kondisi alam yang ada. alat permainan yang sedang dikerjakan yaitu playfox, permainan perahu, tempat mandi anak-anak, lapangan olahraga seperti bola basket, sepak bola, ayunan, dan lainnya. Tempat objek wisata ini untuk anak-anak bermain, sengaja ditata sedemikian rupa sehingga tidak ada di tempat lain, ungkap Irfan. (Iwin SB)

Polling Capres cawapres 2019-2024

Editor/Sumber: Ikhlas Bakri

Tag: daerah,metro,pariwisata,sumatra-barat

Geger, Bayi Dalam Kantong Plastik Hitam Ditemukan di Limapuluh Kota

Geger, Bayi Dalam Kantong Plastik Hitam Ditemukan di Limapuluh Kota

LIMAPULUH KOTA-Warga Jorong Balai Rupih, Kenagarian Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota,…

Malam Takbir, MDMC-LAZISMU dan CSM Cargo Lepas 13 Ton Bantuan ke Lombok

Malam Takbir, MDMC-LAZISMU dan CSM Cargo Lepas 13 Ton Bantuan ke Lombok

JAKARTA — CSM Cargo bekerjasama dengan Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat…

14 Atlet Sumbar Perkuat Indonesia di Ajang Asian Games 2018, Kadispora Sumbar Beri Support

14 Atlet Sumbar Perkuat Indonesia di Ajang Asian Games 2018, Kadispora Sumbar Beri Support

JAKARTA – Sebanyak 14 atlet Sumatera Barat dipanggil mengikuti Pelatnas untuk memperkuat tim Indonesia diajang Asian…

Aksi Gokil Jokowi Tunggangi Moge di Asian Games jadi Sorotan Korsel dan China

Aksi Gokil Jokowi Tunggangi Moge di Asian Games jadi Sorotan Korsel dan China

JAKARTA – Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat naik motor gede (moge) di pembukaan Asian Games 2018 menjadi sorotan….

Tiga Ruko dan 3 Rumah Depan Basko Mall Padang Ludes Dilahap Sijago Merah

Tiga Ruko dan 3 Rumah Depan Basko Mall Padang Ludes Dilahap Sijago Merah

PADANG – Kebakaran menghanguskan tiga Ruko dan 3 rumah warga di depan Basko Mall, Jalan Dr. Hamka No. 11 Air Tawar…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer