Connect with us

News

Gelaran Makan Bajamba, Upaya Pelestarian Budaya Minang di SMKP Aisyiyah

Gelaran Makan Bajamba, Upaya Pelestarian Budaya Minang di SMKP Aisyiyah

[ad_1]

Sabtu, 04 Mei 2019 – 23:38:45 WIB – 123

Makan bajamba di smk aisyiyah

PADANG — SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar menggelar makan bajamba sebagai salahsatu bentuk kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-105 H/102 M organisasi perempuan Muhammadiyah itu.

Wakil Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Yusmawati Mantiq mengatakan makan bajamba ini merupakan puncak kegiatan perayaan milad Aisyiyah yang dilaksanakan di aula SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar.

Tradisi Makan Bajamba atau makan barapak adalah sebuah prosesi yang lekat dengan budaya Minangkabau. Makan bajamba adalah tradisi makan yang dilakukan oleh orang Minang apabila mendapat sebuah rezeki atau keberuntungan dengan mengundang orang sekampung makan enak, baik itu di rumah ataupun di balai-balai adat.

Prosesi budaya ini diperkirakan telah ada sejak Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7 dan melekat dengan ajaran kebersamaan tanpa memandang status dan strata sosial. Disinilah letak kentalnya budaya Minang yang memang mendahulukan kebersamaan dan satu rasa tanpa ada status.

Tradisi makan bajamba dilakukan dengan duduk bersama dan sederet aturan yang menjadi dasar dalam prosesi tersebut. Biasanya prosesi awal makan bajamba adalah dibentuknya beberapa kelompok yang terdiri dari 5-7 orang duduk melingkar tiap kelompoknya dan disediakan sebuah dulang (nampan besar) yang menjadi tempat makan dan berisi nasi beserta lauk juga pinang.

Menurut dia, ada yang berbeda dalam kegiatan makan bajamba ini karena seluruh pikpinan PW A dan SR TB care ikut terlibat untuk makan bersama.

Ia berharap dengan pelaksaanan kegiatan ini akan membuat jalinan rasa kekeluargaan antar kader Aisyiyah semakin erat sehingga berdampak pada Sumbar yang berkemajuan.

Kepala SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar, Fauriza mengatakan makan bajamba ini umtuk mengimplementasikan pelajaran Budaya Alam Minangkabau. Mereka mempraktekan bagaimana menyelenggarakan sebuah alek sederhana lewat makan bajamba lengkap dengan aturan dan proses dari awal hidangan disiapkan hingga mengatur tamu duduk dan acara dimulai”. Demikian Fauriza.

Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dra Hj Meiliarni Rusli menyatakan apresiasinya atas program SMK pariwisata Aisyiyah Sumbar ini. “Sudah saatnya SMK hebat, SMK Bermartabat tidak hanya mengejar prestasi ilmiah saja akan tetapi turut melestarikan budaya lokal Minang Kabau sebagai pelestarian nili-nilai kearifan lokal bagi generasi muda,” tutup Meiliarni (RI)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Rijoe)

Tag: muhammadiyah,padang,sumatra-barat

Sambut Ramadhan, Inilah Pesan Ketua Karang Taruna Padang Kepada Kadernya

Sambut Ramadhan, Inilah Pesan Ketua Karang Taruna Padang Kepada Kadernya

PADANG – Bulan suci ramadhan adalah bulan yang di tunggu tunggu oleh seluruh umat muslim, karena dibulan ini adalah…

Wagub Nasrul Abit Tegaskan Perbuatan LGBT Melanggar Nilai ABS-SBK

Wagub Nasrul Abit Tegaskan Perbuatan LGBT Melanggar Nilai ABS-SBK

PADANG — Wagub Sumbar Drs H. Nasrul Abit mengungkapkan Perilaku LGBT dan sex menyimpang tidak sesuai dengan nilai…

Silat Minang adalah Identitas ABS-SBK, Ini kata Wagub Nasrul Abit

Silat Minang adalah Identitas ABS-SBK, Ini kata Wagub Nasrul Abit

SOLOK – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Drs H. Nasrul Abit mengatakan, upaya melestarikan kebudayaan adalah kewajiban…

Untuk Menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan ICGE, Padang Panjang MoU Dengan UNES Kota Padang

Untuk Menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan ICGE, Padang Panjang MoU Dengan UNES Kota Padang

PADANG PANJANG – Guna meningkatkan kerjasama pada bidang Pendidikan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta…

Kapolres Tanah Datar Dijemput Paksa Anggota Polri dan TNI Dari Rumah Dinasnya, Ada Apa??

Kapolres Tanah Datar Dijemput Paksa Anggota Polri dan TNI Dari Rumah Dinasnya, Ada Apa??

TANAH DATAR – Dihari lahirnya yang ke-44, Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas. SH mendapat kejutan dari…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer