Connect with us

News

Gerak Dasar Langkah Awal Pengembangan Bakat Olahraga

Gerak Dasar Langkah Awal Pengembangan Bakat Olahraga

[ad_1]

PADANGPOS.COM (Padang)—–International Course of Talent Identification in Sport yang diadakan oleh HAN University of Applied Sciences dan Ghent University sudah memasuki hari ke-7 pada Minggu (27/10). Pengembangan bakat olahraga menjadi topik pada pelatihan kali ini. 

Dikatakan Prof Syahrial Bakhtiar, Jasper de Greef, seorang ilmuwan, mantan atlit dan guru pendidikan jasmani di bidang gerak pada anak sekolah dasar Belanda, menjadi pemateri pada pelatihan internasional yang dilaksanakan di Papendal, pusat pelatihan elit olahraga terbesar di negara dengan ibukota Amsterdam dengan pusat pemerintahan dan kedudukan monarki yang berada di kota Deen Haag. 

Di awal paparanya, Jasper menjelaskan bahwa setiap peserta harus bisa menjadi motivator dan inspirator dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya gerak bagi anak dan sekaligus memberikan pembelajaran bagi mereka tentang nilai dan karakter melalui  olahraga, serta mampu mengembangkan kemampuan koordinasi untuk membantu proses perkembangan gerak dan fisik anak yang optimal. 

Hal inilah yang akan menjadi tujuan utama dalam pengembangan bakat olahraga anak usia dini. Di samping itu, seorang guru pendidikan jasmani dan pelatih professional anak-anak harus mampu memahami latar belakang dan prinsip-prinsip perkembangan kemampuan koordinatif gerak, sehingga program-program gerak yang akan diajarkan kepada anak bisa berjalan dengan sangat baik dan optimal. 

Untuk menjawab tantangan ini, HAN University of Applied Sciences yang diketuai oleh Prof. Johan Pion bersama dengan timnya telah mengembangkan sebuah program yang disebut Talent Identification dan telah merancang aktivitas fisik anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak itu sendiri.

Dari berbagai hasil riset  yang dilakukan Prof. Johan Pion beserta timnya di HAN dan Ghent University, beliau mengemukakan  sebuah model pengembangan bakat olahraga yang disebut Gelders Model of Sport Development. Dalam model tersebut ada beberapa tahapan berdasarkan pengelompokan umur yang harus dilakukan untuk melahirkan atlet-atlet elit.

Pada  Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan program pengembangan keterampilan gerak dasar anak (Fundamental Motor/movement Skil-FMS), mendeteksi dan memperhatikan sejauh mana anak-anak telah menguasai keterampilan gerak dasar,sehingga guru dan pelatih tahap perkembangan yang dimiliki anak, dan akan sangat baik apabila anak mendapat kesempatan di evaluasi keterampilanya setiap tahun, dengan menggunakan berbagai instrument yang ada, diantaranya menggunakan Tes of gross motor development- TGMD test. 

Tahap berikutnya adalah melakukan orientasi olahraga dengan menggunakan platform: I Like dan I Do. Rentang usia anak pada tahap pertama ini adalah 0-12 tahun atau juga dikenal dengan istilah ‘sampling’. Proses pengembangan bakat pada tahapan kedua adalah ‘specializing’ dengan rentang usia 12-15 tahun. Tahapan ini anak sudah melakukan spesialisasi terhadap cabang olahraga tertentu. Tahapan selanjutnya adalah identifikasi, seleksi dan pengembangan bakat pada usia di atas 15 tahun. 

Syahrial Bakhtiar menerangkan, Universitas Negeri Padang (UNP) melalui Sebagian dosen dan mahasiswa Fakultas ILmu Keolahragaan FIK) sudah memulai program pengembangan keterampilan gerak dasar atau yang biasa disebut Fundamental Motor Skills sejak tahun 2015  yang dipimpinnya.  

Bersama dengan timnya, telah dilakukan   penelitian gerak dasar bagi anak-anak di sekolah-sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)  yang tersebar di Kota Padang, Bukittinggi, Sawahlunto, Padang Panjang, Solok dan Padang Pariaman. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan,  dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru PAUD di Sumatera Barat masih tergolong rendah dalam memberikan pembelajaran gerak dasar dan aktivitas gerak dasar kepada siswa. 

Tentunya hal  ini memberikan dampak yang kurang  baik terhadap perkembangan kemampuan gerak dasar anak. Melihat kondisi yang terjadi di lapangan, Prof. Syahrial dan timnya melalui program pengabdian masyarakat mengadakan berbagai pelatihan gerak dasar untuk guru-guru PAUD di Sumatera Barat. Terhitung sejak tahun 2017 hingga sekarang sudah ada sekitar 800 guru PAUD dilatih dalam melakukan aktivitas gerak dasar dan sekitar 2.000 siswa-siswi PAUD yang tersebar diberbagai kota dan kabupaten di Sumatera Barat sudah diberikan pelatihan gerak dasar. 

Dengan adanya kerja sama UNP dan HAN University ini, serta keikutsertaan empat perwakilan UNP pada International Course of Talent Identification in Sport ini tentunya program pelatihan gerak dasar bagi guru dan anak  akan terus ditingkatkan, dan selanjutnya  diperkenalkan pula dengan program identifikasi bakat  sebagai upaya untuk melahirkan atlet-atlet handal dan semua anak nantinya menyenangi aktivitas fisik dan aktivitas fisik menjadi gaya hidupnya. (Agusmardi/Humas UNP)

http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1
//<![CDATA[
var APPID = $('#facebook-comment-appid').text();
if (APPID == '' || APPID == null) {
APPID = '218168578325095';
}
window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : APPID,
status : true, // check login status
cookie : true, // enable cookies to allow the server to access the session
xfbml : true // parse XFBML
});
};
(function() {
var e = document.createElement('script');
e.src = document.location.protocol + '//connect.facebook.net/en_US/all.js';
e.async = true;
document.getElementById('fb-root').appendChild(e);
}());
$(window).on("load resize",function(){var a=location.protocol+"//"+location.host+location.pathname;var b=$(".post-body").width();$("#container-commentfb").html('

‘);FB.XFBML.parse()});//]]>

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer