Connect with us

kesehatan

Hadapi Pemberian Vaksin, Payakumbuh Siapkan 49 Vaksinator – siarminang.net

Tingkat Pelayanan Kesehatan Di Payakumbuh Empat kali Jumlah Penduduk – Beritasumbar.com

[ad_1]

Payakumbuh, siarminang.net – Menghadap pemberian vaksin, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat meyiapkan 49 tenaga vaksin. Petugas tersebut yang akan memberikan vaksin kepada penerima yang telah mendapatkan pemberitahuan melalui SMS.

“Kalau untuk tenaga vaksin atau vaksinator yang telah disiapkan 49 orang. Sembilan sudah selesai pelatihan dan 40 sedang menjalani pelatihan,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Kota Payakumbuh Cinthya Fitri di Payakumbuh, Rabu.

Ia mengatakan untuk sembilan vaksinator yang telah menyelesaikan pelatihan akan ditempatkan untuk delapan puskesmas yang ada di Payakumbuh dan untuk tenaga untuk Dinkes kota.

Sedangkan, untuk 40 vaksinator yang sedang mengikuti pelatihan akan diperuntukan sebagai tenaga tambahan di puskesmas dan rumah sakit.  

Teknis pemberian vaksinasi, calon penerima vaksin yang sebelumnya telah mendapatkan SMS akan mendaftar di hari yang telah ditentukan ke puskesmas yang ditunjuk.

“Ada empat meja nantinya yang tersedia di tempat vaksinasi, meja pertama itu untuk pendaftaran dengan membawa KTP, meja kedua untuk pengkajian kesehatan, meja ketiga untuk vaksinasi dan meja ke empat itu menginput data,” ujarnya

Ia mengatakan pengkajian kesehatan ini memang perlu dilakukan, karena ada beberapa penyakit yang belum dapat diberikan vaksinasi.

“Setelah selesai di vaksin, nanti penerima vaksin akan dipantau selama 30 menit sebelum nantinya dibolehkan pulang,” kata dia.

Ia mengatakan dalam satu pekan nantinya setiap puskesmas akan melakukan vaksinasi selama tiga hari. Dalam satu hari tenaga vaksinasi dapat melayani 10 sampai 20 orang.

“Dan itu masing-masing calon penerima vaksin juga sudah dijadwalkan. Sehingga yang datang ke puskesmas memang yang akan divaksin di hari tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal mengatakan waktu pemberian vaksin di Payakumbuh masih akan menyesuaikan dengan jadwal yang ditentukan dan proses di provinsi.

“Pada tahap pertama ini vaksinasi akan dilakukan untuk tenaga kesehatan di Kota Payakumbuh yang berjumlah 1.084 orang. Sebab, mereka lah yang dekat dengan penderita,” kata dia.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kesehatan

Edukasi PHBS dan Pendirian Poskestren di Pondok Pesantren Batang Kabung Padang – siarminang.net

Edukasi PHBS dan Pendirian Poskestren di Pondok Pesantren Batang Kabung Padang – Beritasumbar.com

[ad_1]

Penulis: Sovia Susianty
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang berbasis masyarakat. Pada umumnya kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren masih memerlukan perhatian yaitu akses pelayanan kesehatan, berperilaku sehat maupun aspek kesehatan lingkungannya. Data Kementerian Kesehatan tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah populasi di Indonesia yang menderita penyakit kulit (scabies) masih sangat tinggi, yaitu 4,60 – 12,95%, dan tertinggi ditemukan di lingkungan pondok pesantren.

Perilaku santri dan kepadatan penghuni pada kamar santri sebagai faktor yang paling mempengaruhi kejadian penyakit Skabies di pondok pesantren. Saat ini, kehidupan di pondok pesantren menjadi sangat rentan terhadap penularan kasus Covid-19 mengingat jumlah santri yang sangat banyak di satu lokasi. Bila satu orang menderita Covid-19 maka penularannya akan sangat cepat.

Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PPMTI) Batang kabung merupakan pondok pesantren yang berada di kecamatan Koto Tangah Kota Padang dengan jumlah santri kurang lebih 500 orang. Dari segi bangunan, sebagian asrama belum bersifat permanen yaitu Asrama santri pria (terbuat dari bambu) yang biasa disebut pondok, apalagi dalam 2 tahun terakhir terdapat penambahan jumlah santri. 

Hal ini membuat hunian kamar lebih padat sehingga tidak dapat dihindari pemakaian barang pribadi secara bersama, yang akan mengakibatkan peningkatan masalah kulit dan penyakit akibat lingkungan yang tidak bersih. Untuk itu, tim dosen dari Fakultas Keperawatan yang terdiri dari Ns. Sovia Susianty, M.Kep , Ns. Fitri Mailani, M.Kep,  Ns. Bunga Permata Wenny, M.Kep, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu : Edukasi PHBS dilingkungan pesantren dan pendirian poskestren di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Batang Kabung Padang Kecamatan Koto Tangah.

Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan, diantaranya diskusi dengan pimpinan dan Ustadz pembina, edukasi santri, pemberian bantuan sarana kebersihan seperti perlengkapan mandi untuk 33 orang santri, tong sampah besar (dustbin) sebagai sarana untuk menjaga kebersihan pondok pesantren. Selain itu, untuk mengoptimalkan poskestren diberikan bantuan berupa : Tensimeter digital, Termometer digital, obat bebas sederhana dan set perawatan luka. masker.

Kegiatan ini dilaksanakan pada senin, tanggal 24 Agustus 2021 dengan memberikan edukasi PHBS dilingkungan pondok pesantren serta cara mencuci tangan yang benar dalam rangka pencegahan Covid 19.  Sebanyak 33 orang santriwan/santriwati pada tingkat madrasah dilibatkan dalam kegiatan ini yang nantinya akan menjadi duta Santri Sehat Ceria “SaTRia”. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah Madrasah Tarbiyah Islamiyah yaitu Irwanto, S.Pd.I serta Ustadz /Ustadzah Pembina Pondok Pesantren.

Selain edukasi terhadap santri, Ustadz Pembina asrama juga diajarkan tentang penggunaan tensimeter digital, termometer digital serta cara perawatan luka sederhana sehingga diharapkan pertolongan pertama bisa dilakukan oleh ustadz pembina asrama.dan pemberdayaan penghuni pesantren dapat meningkatkan derajat kesehatan wargan pondok pesantren.  

Pada kegiatan ini, tim dosen juga menyusun booklet tentang PHBS serta buku saku penanganan masalah kesehatan sederhana, seperti pencegahan dan penatalaksanaan penyakit kulit (Scabies), penanganan dismenore secara farmakologis dan non farmakologis. Setelah dilakukan edukasi PHBS, didapatkan 80% dari santriwan/santriwati mengetahui bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat yang harus diterapkan dilingkungan pondok pesantren, 95% santri bisa mempraktekan cara mencuci tangan yang benar. Kegiatan ini sangat disambut baik oleh pondok pesantren baik pimpinan, ustazah, dan para santri dan berharap ada keberlanjutan dari kegiatan pengabdian ini untuk tahun-tahun berikutnya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Untuk Tingkatkan Pelayanan, RSUD Sijunjung Tampung Kritik Dan Saran Masyarakat – siarminang.net

Untuk Tingkatkan Pelayanan, RSUD Sijunjung Tampung Kritik Dan Saran Masyarakat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Sijunjung, siarminang.net – Pada usia yang relatif muda keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sijunjung memerlukan perbaikan dan peningkatan dari semua sisi,  guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat setempat.

Direktur RSUD Sijunjung, dr. Diana Oktavia Sp.PD di ruang kerjanya, Jumat (16/4) mengatakan untuk melakukan pembenahan butuh saran dan masukan dari masyarakat.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya memberikan masukan, saran, kritik ataupun bila ada keluhan dalam berbagai hal yang ditemui ataupun dialami di RSUD tersebut.

“Sebaiknya langsung dilaporkan kepada petugas unit layanan pengaduan yang berada di unit rawat jalan RSUD Sijunjung di lantai satu setiap hari Senin sampai  Jumat mulai dari pukul 8.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB,” katanya.

Ia mengatakan demi perbaikan dan peningkatan pelayanan, pihaknya selalu terbuka menerima masukan dari siapa saja. Pada prinsipnya seluruh petugas yang ada di RSUD bertekad  memberikan pelayanan yang prima. Kalau ada oknum petugas yang lalai dirasakan oleh masyarakat, kami mohon di beritahukan kepada  pihak manajemen secara langsung, sehingga kita bisa memberikan pembinaan kepada oknum tersebut.

Selain itu, perbaikan dan peningkatan pelayanan RSUD butuh dukungan dan support dari seluruh  lapisan masyarakat, siapa lagi yang akan memberikan  hal yang positif untuk Ranah Lansek manih, kalau bukan warga Sijunjung itu sendiri.

Pihak manajemen sampai kepada petugas yang diberi amanah menjalankan tugas sesuai dengan protap yang sudah ada.

“Kalau ada beberapa kelemahan yang ditemui masyarakat silakan beri tahu kepada kami, karena kesembuhan warga menjadi kebahagiaan kami,” katanya.

Beberapa hari belakangan ini ada muncul keluhan yang disampaikan salah seorang pasien yang rehabilitasi medis. Ketika itu sang pasien minta tolong kepada petugas fisioterapi untuk melakukan terapi pada tubuhnya yang lain, di luar orderan dokter ahli. Ketika itu kurang mendapat tanggapan serius dari petugas, sehingga sang pasien menuliskan keluh kesahnya di media sosial.

Aturannya, petugas tersebut menjalankan tugasnya sesuai dengan orderan dari dokter ahli, mereka tidak bisa melakukan tindakan melebihi dari itu. Hal-hal serupa ini yang tidak banyak di ketahui warga, untuk kasus yang ini kita telah selesaikan.

“Kita sudah jelaskan dan segera kita lakukan pertemuan dengan pasien tersebut. Sementara, para petugas sudah  diingatkan, kita berharap petugas memberikan pengertian kepada para pasien, supaya tidak terjadi salah informasi bagi pasien dan keluarganya,” pesan Direktur RSUD Sijunjung yang biasa dipanggil Buk Fifi itu. (Alim)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer