Connect with us

News

Hidup bahagia dan menumbuhkan logika lewat belajar matematika

Hidup bahagia dan menumbuhkan logika lewat belajar matematika

[ad_1]

Padang, (ANTARA) –

Di kalangan pelajar matematika identik dengan pelajaran yang sulit dan rumit sehingga tak sedikit diantara mereka yang kurang menyukainya.

Selain harus berkutat dengan angka dan rumus mata pelajaran ini kerap dianggap momok dan mimpi buruk yang membuat frustrasi.

Akibatnya para pelajar cenderung malas-malasan saat pelajaran matematika hingga akhirnya mendapatkan nilai yang jelek.

Akan tetapi seorang matematikawan Hunggaria Alfred Renyi malah mengatakan “if i feel unhappy, i will do mathematics to become happy. If I am Happy , I will do matheatics to keep happy”. (jika saya merasa tidak bahagia, saya akan mengerjakan matematika untuk menjadi bahagia. Jika saya senang, saya akan mengerjakan matematika untuk tetap bahagia).

Terkait dengan pandangan matematika merupakan pelajaran yang sulit Guru besar Ilmu Matematika Universitas Andalas (Unand) Padang Prof Syafrizal Sy mengajak publik untuk mengubah paradigma soal belajar matematika dari ilmu yang dianggap sulit menjadi pelajaran untuk menumbuhkan logika.

“Kalau seseorang bisa memahami matematika dengan baik maka kemampuan berlogikanya akan bagus sehingga dapat mencegah berbagai kesalahpahaman dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia.

Ia menyampaikan salah satu manfaat dari kemampuan berlogika yang baik adalah seseorang akan paham mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan sehingga dapat meminimalkan terjadinya praktik korupsi.

Ia memberi contoh dalam hidup bernegara orang harus memahami mana yang menjadi hak dan mana yang menjadi kewajiban.

Kalau dilihat di negara Eropa yang matematikanya kuat malah angka korupsinya rendah dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata, katanya.

Orang yang memiliki kemampuan logika yang baik maka akan cerdas berakal sehingga kehidupannya tertata dengan baik, ujarnya.

Terkait dengan bagaimana menjadikan matematika pelajaran yang menarik dan menyenangkan ia menilai langkah pertama adalah keberadaan guru yang pas.

Yaitu guru yang tepat dan mampu menyajikan matematika dengan konsep sederhana dan mudah dipahami sehingga mampu menumbuhkan logika, katanya.

Ia menilai salah satu kuncinya adalah guru berpengalaman yang mampu mengajarkan matematika dengan cara yang sederhana kendati materinya sulit.

Syafrizal mengaku selama ini kerap menemukan dalam pertemuan pertama pelajaran matematika saja pengenalannya kurang bagus.

Ia mengibaratkan guru matematika yang berkualitas seperti makanan yang dimasak oleh orang yang tepat maka rasanya akan lezat.

Kuncinya ada pada orang, sebab walau bahan yang sama namun yang mengolah tidak cakap maka hasilnya jadi tidak enak, ujarnya.

Ia menyarankan pada awal pengajaran jangan langsung disampaikan rumus melainkan meletakan pondasi bagaimana cara berpikir yang tepat dan benar.

Syafrizal juga berencana merintis Rumah Matematika Indonesia sebagai upaya membuat matematika lebih disenangi anak hingga mahasiswa.

“Kalau pelajar sudah mencintai matematika yang sulit akan menjadi susah,” katanya.

Metode yang tepat

Sementara salah seorang guru Matematika di Sumatera Barat Sri Mairiza mengatakan pandangan matematika sulit di kalangan pelajar tergantung kepada metode yang dipakai oleh guru.

Ia mengakui jika guru mengajar matematika dengan metode berceramah dan siswa pasif maka hal itu akan membosankan bagi siswa.

Untuk itu ia menyiasati pembelajaran matematika dengan variasi metode tergantung materi yang diajarkan.

Dalam belajar usai menerangkan Sri kerap memberikan latihan yang harus dikerjakan dalam waktu singkat untuk mengasah dan melatih siswanya.

Memang belajar matematika agak sulit namun ia sejak awal pembelajaran membuat komitmen untuk bersungguh-sungguh dan konsentrasi dan minimal dari lima yang diajarkan satu pasti dapat.

Selain itu ia juga pro aktif merangsang siswa untuk mengeluarkan argumentasi sehingga belajar lebih rileks dan cair.

Terkait dengan kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan rumus ia fokus menilai langkah dan operasi yang dilakukan dalam pengerjaan dan langsung meluruskan kesalahan jika dijumpai.

“Kalau ada siswa yang bersih pengerjaan diberi apresiasi dengan nilai A plus, dan siswa yang belum paham akan digali lebih jauh di mana kendala yang dihadapi, ujarnya.

Peluang Karir

Dulu sarjana matematika identik dengan profesi guru atau dosen, namun memasukuera teknologi informasi peluang karir kian menjanjikan tak kalah dengan program studi lainnya.

Guru besar Ilmu Matematika Universitas Andalas (Unand) Padang Prof Syafrizal Sy menyampaikan peluang karir matematikawan atau sarjana matematika kini kian terbuka lebar seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi.

“Dulu pada era 1980 sarjana matematika identik dengan profesi sebagai guru dan dosen, sekarang ada banyak peluang mulai dari bidang pendidikan hingga teknologi,” kata dia.

Ia mengemukakan seorang sarjana matematika bisa menjadi profesor, software engineer, aktuaris, peneliti, analisis sistem IT, ahli keuangan dan perbankan, perencana keuangan, ahli statistik, ahli ekonomi, analisis riset operasi, perancang robot.

Kemudian, konsultan manajemen dan lainnya sehingga dapat disebut matematika sebagai formula yang tepat untuk berkarir, katanya.

Menurutnya seorang sarjana matematika sejak di bangku perkuliahan sudah dilatih untuk berfikir logis dan terlatih dalam berlogika.

“Kemampuan berpikir logis ini akan membantu dalam melakukan banyak pekerjaan,” katanya.

Syafrizal memaparkan matematika sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek seperti pembuatan program komputer yang merupakan implementasi dari algoritma, pembuatan sandi keamanan yang berperan dalam keamanan mesin ATM, telepon pintar.

Tidak hanya itu matematika juga berperan dalam menentukan posisi kandaungan minyak di perut bumi dan membuat kapal lebih tahan goncangan, kata dia.

Kemudian matematika juga berperan dalam bidang Robust Control yaitu meminimalkan goncangan akibat gempa bumi yang berkembang di Jepang, lanjutnya.

Selanjutnya pada proses protokol rutting internet dan mesin pencari google juga memanfaatkan teori graf dan aljabar linier untuk mengatur akses informasi pada web secara efisien.

Ia mengatakan dalam bidang pendidikan matematika berperan untuk menyiapkan generasi inovatif, kritis dan penyelesai masalah.

Pada bidang keuangan berperan pada matematika finansial, permodelan dan simulasi aktuaria dan dalam pembentukan karakter berperan melahirkan taat asas, antikorupsi, tajam pikiran dan cerdik, ujarnya.

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘491803547646366’,
xfbml : true,
version : ‘v2.5’
});
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘558190404243031’,
xfbml : true,
version : ‘v2.5’
});
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=558190404243031”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer