Connect with us

News

HUT Dharma Wanita Persatuan ke-20, Ini Harapan Wawako Padang Panjang

HUT Dharma Wanita Persatuan ke-20, Ini Harapan Wawako Padang Panjang

[ad_1]

Selasa, 10 Desember 2019 – 22:01:52 WIB – 25

Wakil Walikota di acara HUT Darmawanita di Gedung M. Syafei, Selasa, (10/12)

PADANG PANJANG — Dharmawanita Persatuan (DWP) Kota Padang Panjang menggelar peringatan puncak HUT DWP ke20 tahun 2019 di Gedung M. Syafei Padang Panjang, Selasa (10/12/2019). Dengan tema “Optimalkan Kinerja DWP Sebagai Mitra Strategis Pemerintah untuk Suksesnya Pembangunan Nasional”.

Wakil Walikota Padang Panjang, Drs. Asrul mengatakan pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya bagi seluruh anggota DWP untuk ikut serta dan berperan aktif mendukung dan mensukseskan pembangunan daerah, karena indikator keberhasilan pembangunan adalah dinilai dari seberapa besar peran serta masyarakat termasuk perempuan berperan aktif di dalamnya.

“Banyak hal yang dapat dilakukan DWP sebagai organisasi yang besar agar dapat memberi kontribusi yang positif serta sumbangsih pemikiran yaitu salah satunya dengan melakukan pemberdayaan perempuan untuk memberi pengetahuan dan wawasan kepada anggotanya agar bisa melihat dan mengetahui tantangan di era milenial. Organisasi DWP juga dapat berkontribusi dalam melindungi, memberdayakan dan memajukan perempuan utamanya para istri ASN yang memerlukan pendampingan, motivasi serta solusi terhadap permasalahan yang dihadapi anggotanya,” katanya.

Peran DWP menjadi pendorong bagi anggotanya dalam pengembangan potensi yang dimiliki pada bidangnya masing-masing.

“Maka dari itu, kami yakin bahwa DWP mampu mengimplementasikan peranan mereka dalam membantu pembangunan daerah tanpa harus melupakan peranan sebagai istri dan ibu,” ujar wakil walikota yang juga merupakan penasehat DWP.

Lanjutnya, wakil walikota berpesan teruslah bekerja untuk memajukan dan memberdayakan kaum perempuan, tetaplah mengupayakan agar organisasi ini benar-benar hadir melindungi dan mengayomi anggota, keluarga dan masyarakat sekaligus mendorong perempuan sebagai pelaku ekonomi produktif dan kreatif.

Disamping itu, Ketua TP PKK Kota Padang Panjang Ny. dr. Dian Puspita Fadly Amran menambahkan peringatan HUT DWP yakni dapat memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan organisasi, menjadikan perempuan yang kreatif sehingga bisa menggali potensi dan menumbuhkan daya kreatifitas serta mempererat silaturrahmi dan motivasi bagi gerakan DWP.

“Kami berharap semoga DWP semakin meningkat dan terus berkarya, tetap menjadi motor penggerak kegiatan positif bagi anggota dan masyarakat Padang Panjang,” ujarnya.

Begitu juga dengan Ketua DWP, Ny. Srihidayani Sonny Budaya Putra mengatakan bahwa program kerja yang dilakukan oleh DWP lebih kepada bantuan sosial dan ekonomi.

“Harapan untuk kedepannya kita bisa mendharmabaktikan diri kepada Pemerintah, serta kita sebagai para istri ASN diharapkan memberikan dukungan kepada suami dalam berkarir,” tambahnya.

Kegiatan juga dimeriahkan dengan pemotongan Kue HUT DWP, pemberian Hadiah kepada pemwnang lomba memeriahkan HUT DWP serta pemberian sembako.

Turut hadir Wakil Walikota Padang Panjang Drs. Asrul , Ketua TP PKK Kota Padang Panjang Ny. dr. Dian Puspita Fadly Amran, Ketua GOW Ny. Nova Era Yanthy Asrul, Ketua DWP Ny. Srihidayani Sonny Budaya Putra serta ibu-ibu Persit, Bhayangkari, dan organisasi wanita lainnya. (Edi Fatra/ci-cg)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Rijoe)

Tag: metro,padang-panjang,sumatra-barat

Saksi Ahli: Kerusakan Dalam Kasus di Mandeh Belum Pantas Masuk Ranah Pidana

Saksi Ahli: Kerusakan Dalam Kasus di Mandeh Belum Pantas Masuk Ranah Pidana

PESISIR SELATAN — Dua saksi ahli kembali dihadirkan di persidangan perkara pengrusakan Mangrove di Kawasan Objek…

Gandeng WWF, Pemkab Dharmasraya Carikan Solusi Untuk Petani Karet

Gandeng WWF, Pemkab Dharmasraya Carikan Solusi Untuk Petani Karet

DHARMASRAYA — Guna mendorong budidaya karet berkelanjutan di Kabupaten Dharmasraya, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya…

Seorang Personil Polres Tanah Datar Dipecat, Ini Pesan Kapolres

Seorang Personil Polres Tanah Datar Dipecat, Ini Pesan Kapolres

TANAH DATAR — Kepolisian Resor Tanah Datar melaksanakan upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap…

Polres Bukittinggi Tertibkan Pebalap Liar di Jalan Raya

Polres Bukittinggi Tertibkan Pebalap Liar di Jalan Raya

BUKITTINGGI — Mengantisipasi gangguan Kamtibmas terutama balapan liar di jalan raya yang sangat meresahkan masyarakat,…

Saat Hujan Turun, Warga Kota Painan Merasa Cemas

Saat Hujan Turun, Warga Kota Painan Merasa Cemas

PESISIR SELATAN — Setiap kali hujan yang turun di Kota Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan membuat…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer