News
Inilah Poin Kesepakatan dalam Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un, Ada Pelucutan Nuklir?

Selasa, 12 Juni 2018 – 20:50:21 WIB – 85
Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un (Kiri) dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Kanan). (Foto: Wall Street Journal)
INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menandatangani sejumlah dokumen dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) di Singapura. Dalam kesempatan itu, Trump berjanji akan menjamin keamanan Korut. Sebaliknya, Kim akan memberikan komitmennya untuk melucuti senjata nuklir di Semenanjung Korea.
Kesepakatan bersama itu dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara AS dan Korut hingga berdampak pada perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Dikutip dari laman Republika.co.id, beberapa poin yang menjadi kesepakatan bersama kedua kepala negara antara lain:
1. AS dan Korut berkomitmen untuk menjalin hubungan baru yang sejalan dengan hasrat kedua negara ke arah perdamaian dan kesejahteraan.
2. AS dan Korut bersama-sama akan membangun rezim yang stabil dan damai di Semenanjung Korea.
3. Mengacu pada deklarasi Panmunjom yang dilakukan 27 April lalu, Korut akan memberikan komitmennya terkait pelucutan senjata nuklir secara menyeluruh di Semenanjung Korea.
4. AS dan Korut akan berkomitmen untuk memulihkan serta memulangkan tahanan perang (POW) atau tentara yang dinyatakan hilang (MIA) yang telah teridentifikasi.
Kesepakatan bersama itu sekaligus menjadi pereda ketegangan dan permusuhan puluhan tahun antara kedua negara. Perjanjian juga akan membuka pintu masa depan yang baru bagi kedua negara. Dalam kesepakatan itu, Trump dan Kim dituntut komitmennya untuk menerapkan pernyataan secara penuh dan cepat.
Trump sebelumnya mengatakan, proses pelucutan senjata nuklir akan berlangsung dengan sangat cepat. Menurut Trump, Kim merupakan sosok cerdas dan negosiator keras yang sangat mencintai negaranya. (rep)
Editor/Sumber: Ikhlas Bakri/Republika.co.id
Tag:
Hasil Panen Beras, Pariaman Lampaui Target dari Pemprov Sumbar
FEATURE KOTA PARIAMAN – Untuk menciptakan kemandirian pangan yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI, Pemerintah…
Wagub Nasrul Abit Ajak Warga Sumbar Sukseskan TORA
JAKARTA – Untuk tahun 2019 Tanah Objek Reformasi Agraria (TORA) di Sumatera Barat target penyelesaian seluas 70.785, 75…
Ramadhan 1439 H, GOJEK Ajak Pengguna Cari Pahala melalui Sedekah
PADANG – Di bulan suci Ramadhan 1439 H, GO-JEK, penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia,…
Mabes Polri Tinjau Kesiapan Polres Tanah Datar Jadi Zona Integritas Bebas Korupsi
TANAH DATAR – Tim Penilai Internal Mabes Polri yang dipimpin Kombes Pol Apri Astini Bakti melaksanakan verifikasi…
Kader IMM Andi Mahfuri Ditangkap, KORSA Serukan Mahasiswa Turun ke Jalan Lawan Kriminalisasi
JAKARTA – Andi Mahfuri, kader IMM asal Purworejo Jawa Tengah malam dibawa dari Polres Purworejo ke Polda Metro Jaya…
Sumber
Berita
Pertimbangkan Aspirasi Rakyat! – Fadli Zon

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Fadli Zon meminta agar Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencarian Fakta (TGPF) terkait kasus penembakan enam laskar FPI.
Hal itu dia sampaikan melalui akun Twitter @Fadlizon, Sabtu (19/12/2020) dini hari. Dia menanggapi sebuah artikel tentang massa yang mendesak Jokowi untuk segera membentuk tim independen pencari fakta kasus FPI.
Menurut dia, Jokowi perlu mempertimbangkan aspirasi masyarakat untuk kasus penembakan enam laskar FPI.
Pak Jokowi, mohon dipertimbangkan aspirasi masyarakat untuk dibentuknya TGPF kasus penembakan 6 anggota FPI,” cuitnya, dikutip Suara.com.
Fadli Zon menyebut pembentukan TGPF menjadi jalan tengah agar masyarakat dapat percaya bahwa keadilan masih ada.
“TGPF independen adalah jalan tengah agar masyarakat masih percaya bahwa jalan keadilan itu masih ada,” tukasnya.
Perlu diketahui, massa melakukan aksi 1812 pada (18/12/2020). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI.
Selain itu, dalam aksi tersebut massa meminta pembebasan Habib Rizieq Shihab yang tengah ditahan Polda Metro Jaya.
Saya menyarankan kepada Bapak Presiden agar segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang terdiri dari berbagai kalangan elemen bangsa,” ujar Fadli Zon dalam kanal Youtube Fadli Zon Official.
Dia mengatakan anggota TGPF berasal dari komnas HAM, aktivis HAM, perwakilan ulama seperti Majelis Ulama Indonesia atau ormas-ormas islam lain.
Sebab, menurut Fadli, kasus ini perlu diusut tuntas agar masyarakat tidak kehilangan rasa percaya terhadap hukum di Indonesia.
“Publik di-trushed ketidakpercayaan pada hukum. Karena hukum seperti yang sudah klise dan berulang-ulang kita katakan selalu tajam kepada yang dianggap sebagai lawan-lawan politik dan tidak pernah hukum itu berjalan atau tumpul kepada mereka yang dianggap sebagai pro pemerintah,” tuturnya.
Sumber
Berita
Bagaimana Caranya Mencari ‘Keadilan’? – Fadli Zon

Anggota DPR RI, Fadli Zon menyindir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD terkait 6 Laskar FPI ditembak mati polisi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mempertanyakan cara mencari keadilan atas kematian 6 Laskar FPI di tangan polisi.
Awalnya Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya menyebut bahwa memahami keadilan itu sulit untuk dilakukan.
Mahfud MD pun mengambil contoh pada sebuah kasus yang terjadi pada Fahri Hamzah melawan PKS.
Saat Mahkamah Agung (MA) menyatakan Fahri Hamzah menang Rp 30 miliar dari PKS, Fahri menyebut ada keadilan di Indonesia.
Namun, ketika kemenangan Rp30 miliar dibatalkan oleh Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung, pastinya malah gantian politisi PKS Hidayat Nur Wahid menyebut putusan MA adil.
Cuitan tersebut lah yang pada akhirnya menuai banyak komentar dari publik, termasuk salah satunya memdapatkan komentar dari Fadli Zon yang mengaitkan keadilan tersebut dengan kasus kematian 6 Laskar FPI yang baru-baru ini terjadi.
Fadli Zon mempertanyakan cara mencari keadilan dalam kasus kematian enam anak buah Rizieq Shihab itu.
“Bagaimana caranya mencari ‘keadilan’ bagi enam anggota FPI yang dibunuh polisi?” kata Fadli Zon dalam akun Twitter-nya.
Tak hanya itu saja, bahkan Fadli Zon juga menyindir dengan adanya peluang merealisasikan sila kedua Pancasila yang berbunyi ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’.
“Ada peluang merealisasikan ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’?” ujar Fadli Zon.
Diketahui, sebanyak 6 Laskar FPI tewas dalam aksi penembakan di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, pada Senin 7 Desember 2020.
Dan kemudian keenam anggota FPI yang tewas ditembak mati itu, jenazahnya telah dimakamkan pada Rabu 9 Desember pagi.
Yang mana pada saat itu lima jenazah dimakamkan di Megamendung, kabupaten Bogor, yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20).
Dan sementara satu jenazah lainnya yakni Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.
Menurut kepolisian, insiden tersebut berawal saat anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
Sehingga Pihak Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga simpatisan Rizieq.
Selanjutnya, ada dua kendaraan yang ditumpangi kelompok simpatisan Rizieq memepet kendaraan milik anggota kepolisian.
Diduga mereka sempat menembak ke arah kendaraan milik anggota polisi. Hingga akhirnya, kejadian itu membuat anggota polisi di lapangan mengambil tindakan tegas terukur.
Namun, kronologi dari kepolisian tersebut berbeda dengan kronologi versi FPI. FPI justru menuding polisi yang lebih dulu memepet mereka
Sumber
Berita
Tak Ada Terorisme Dalam Islam – Fadli Zon

Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon melontarkan kontra narasi atas wacana Terorisme yang cenderung dihubungkan dengan Islam.
Ia ungkap pendapatnya melalui laman twitter @fadlizon pada Jum’at tanggal 18 – Desember 2020.
Fadli menanggapi pernyataan polisi dalam sebuah pemberitaan yang mengungkap Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah.
Keterangan didalamnya memuat tentang pergerakan Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah (JI) yang telah menyebar di 20.067 kotak amal ke beberapa wilayah di Indonesia.
Ia tidak segan-segan menegaskan bahwa tidak ada di dalam ajaran Agama Islam itu mengenalkan tentang terorisme.
“Tak ada terorisme dalam Islam,” tegasnya.
Sebelumnya Fadli menyentil pewacanaan tentang terorisme menggunakan diksi yang unik yaitu jualan terorisme tak habis-habis.
“Jualan terorisme tak habis2,” katanya.
Pada cuitannya singkat tak lupa dia menyertakan hastag Lawan Islamofobia.
” #LawanIslamofobia,” tulisnya.
Postingan Fadli Zon dalam lamantwitternya mendapatkan 2.085 Likes dan 488 Retwitt dari Netizen.
Sumber
-
Limapuluh Kota5 hari lalu
Bupati Limapuluh Kota Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Di Simalanggang – siarminang.net
-
nofrijal1 hari lalu
Nofrijal Hidupkan Wisata Kuliner Lewat Gowes Wes Wes – siarminang.net
-
Payakumbuh6 hari lalu
Pakan Sinayan Perdana Gelar Musrenbang Di Tahun 2021 – siarminang.net
-
Ekonomi7 hari lalu
Rupiah Melemah ke Level Rp14.052/USD
-
Ekonomi6 hari lalu
Pemerintah Perpanjang Penutupan Sementara Perjalanan WNA ke Indonesia
-
Politik3 hari lalu
PWI Tanah Datar Gelar KLW – siarminang.net
-
Payakumbuh6 hari lalu
Taruko Menuju Kampung Wisata – siarminang.net
-
Politik6 hari lalu
Warga Tanjuang Gadang dihebohkan Penemuan Mayat Laki Laki – siarminang.net