Connect with us

News

Kasihan Bayi Fadhilah Positif Rubella Sejak dalam Kandungan

Kasihan Bayi Fadhilah Positif Rubella Sejak dalam Kandungan

[ad_1]

Sabtu, 04 Agustus 2018 – 20:00:25 WIB – 170

Ilustrasi virus rubella

PARIAMAN – Tidak ada yang menyangka, Fadhilla, bayi mungil yang berusia 7 bulan pada tanggal 20 Juli 2018 lalu ini, mengalami penyakit yang begitu serius. Sekilas ia terlihat sehat, tampak ceria meski harus merasakan berbagai cobaan berat di usianya yang sangat belia.

Rubella atau campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. CMV adalah virus umum yang dapat menyebar luas dan menginfeksi siapa saja. Rubella CMF umumnya menyerang anak-anak dan remaja namun tidak tidak kemungkinan ibu hamil.

“Bayi Fadhila positif Rubella sejak dalam kandungan. Namun selama dalam kadungan tidak ada kelainan dan masalah. Sama seperti ibu hamil lainnya, hamil hingga 9 bulan dan melahirkan Fadhila. Hanya saja berat Fadhila dibawah standar 2,2 Kg saja,” kata Musfitri Yuliani ibu kandung Fadhila ketika ditemui pada acara Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella (MR) di MTsN 1 Kota Pariaman, Rabu.

Ia menjelaskan, berawal dari Fadhila berusia dua bulan, saat menyusui tidak seperti bayi lainnya. “Penglihatan Fadhila menerawang dan diperiksa ke bidan desa lalu kemudian dirujuk ke RSUD Pariaman. Ternyata disana anak saya didiagnosa katarak bawaan lahir. Kemudian pihak RSUD pun membuat rujukan lebih lanjut ke RSU M.Djamil Padang,” Ia mengisahkan.

Bayi Fadhila menjalani cek labor mata untuk mengetahui lebih lanjut penyakit yang diderita. Satu minggu kemudian hasil keluar dan fadhila positif Rubella CMV dan harus dikonsultasi lebih serius ke dokter spesialis anak. Proses pengobatan masih berlanjut karena Fadhila mengalami jantung bocor dan pendengaran yang terganggu.

Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman Rio Arisandi mengatakan, “Memang saat ini ada dua pasien yang masuk laporannya terkait Rubella, namun hanya keluarga Fadhila yang membuka diri untuk dibantu pengobatannya oleh Dinkes sendiri dan satu lagi memilih berobat sendiri. Dinas akan selalu membatu pasien dalam hal pengobatan lebih lanjut agar pasien bisa disembuhkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Desi Irawati mengatakan Saat ini kondisi Fadhila dilihat kasat mata sehat seperti bayi lainnya namun yang dideritanya akibat Rubella CMV ini pendengaran menjadi terganggu, jantung bocor dan penglihatan yang tidak berfungsi.

Untuk itu diimbau kepada ibu-ibu lainnya, lakukan imunisasi anak yang rutin khusus MR dilakukan pada bayi berusia 9 bulan sampai 15 tahun, jangan sampai ada bayi lainnya di Kota Pariaman yang terinfeksi rubella dan yang paling penting biasakan hidup bersih dan sehat.

Bayi Fadhilla Gusrianto merupakan anak pertama dari pasangan Agus Arianto (38) swasta dan Musfitri Yuliani (32) ibu rumah tangga yang beralamat di sampan, meskipun sedih karna mendapatkan anak pertama dalam kondisi yang sakit namun tetap selalu bersemangat dalam pengobatan Fadhila.

Ibu Fadhila sendiri berharap agar fadhila bisa disembuhkan dan berkembang seperti anak-anak lainnya meskipun memakan waktu lama. Ia juga mengimbau agar ibu hamil selalu dijauhkan dari asap rokok, dan kemana-mana jangan lupa selalu menggunakan masker, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan,tutupnya. (Warman)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: indonesia,sumatra-barat

Gabung Juventus, Ronaldo Unfollow Real Madrid di Instagram?

Gabung Juventus, Ronaldo Unfollow Real Madrid di Instagram?

BOLA – Cristiano Ronaldo sudah putus hubungan dengan Real Madrid setelah pindah ke Juventus. Sikap itu ditegaskan CR7…

Pemkab Pasbar Sosialisasikan Germas, Masyarakat Dimotivasi Hidup Bersih dan Sehat

Pemkab Pasbar Sosialisasikan Germas, Masyarakat Dimotivasi Hidup Bersih dan Sehat

PASAMAN BARAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat (Pasbar) sosialisasikan Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup…

Menjambret, Remaja Tanah Datar ini Harus Berurusan dengan Polisi

Menjambret, Remaja Tanah Datar ini Harus Berurusan dengan Polisi

TANAH DATAR – Seorang pelaku jambret, MW (18) warga Kenagarian Sungai Jambu ditangkap jajaran Polisi Sektor Lima Kaum,…

Bupati Syahiran Lepas 279 Orang JCH Asal Pasaman Barat, Ini Pesannya

Bupati Syahiran Lepas 279 Orang JCH Asal Pasaman Barat, Ini Pesannya

PASAMAN BARAT – Bupati Pasaman Barat (Pasbar), Rabu (1/8/2018) melepas secara resmi sebanyak 279 orang Jamaah Calon…

MUI Larang Gerakan #2019gantipresiden di Jabar, Fahri Hamzah: Ngapain Masuk-masuk Politik

MUI Larang Gerakan #2019gantipresiden di Jabar, Fahri Hamzah: Ngapain Masuk-masuk Politik

POLITIK – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara soal pelarangan kegiatan bertajuk #2019gantipresiden di Jawa Barat…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer