News
Kemendes PDTT Salurkan Rp 750 Juta untuk LPPM UNP

PADANGPOS.COM (Padang0—Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Padang mengembangkan Desa Inggris di kawasan objek wisata Mandeh, di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Kita sudah mengembangkan sejak dua tahun terakhir, ” kata Direktur LPPM Prof Rusdinal MPd, menjawab wartawan saat menerima kunjungan Jelajah Desa, Silaturahmi ke Nagari, Ramadan Berbagi dari Kemendes PDTT, di kampus tersebut, Sabtu (9/6) kemarin.
Katanya, pengembangan Desa Inggris tersebut merupakan tindaklanjut dari program kerjasama Kemendes PDTT dengan Universitas Negeri Padang, melalui program Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides)
Guru besar ini menyebutkan, pengembangan desa di Mandeh menjadi Desa Inggris terkait dengan upaya untuk mendukung program pariwisata di daerah tersebut.
“Pergerakan pengembang wisata di Mandeh bergerak cepat, makanya masyarakatnya perlu pula dipersiapkan,” kata Rusdinal.
Persiapan yang diberikan kepada masyarakat berupa peningkatan SDM. Wujudnya berupa pendampingan kepada masyarakat agar mereka benar-benar bisa mengelola pariwisata secara baik.
Ia memberikan ilustrasi, pengelolaan pariwisata tersebut berupa memperbaiki visi masyarakat tentang pariwisata, termasuk bagai benar-benar fokus.
Selama ini, dibanyak tempat, pengembangan pariwisata sering mengalami masalah di pelayanan, kuliner dan upaya menjaga objek tersebut.
Melalui penelitian, LPPM UNP melakukan berbagai pendekatan, sehingga masyarakat di kawasan tersebut berkenan menerima masukan dan rencana yang akan dikembangkan, “standar pelayanan dan kualitas kuliner menjadi perhatian penuh kita,” katanya.
Di kawasan tersebut sudah diberikan acuan pelayanan. Termasuk berkomunikasi, “kehadiran Desa Inggris adalah salah satu jawaban untuk mendekatkan kebiasaan berkomunikasi masyarakat dalam bahasa internasional tersebut,” kata Rusdinal.
Kemendes PDTT Bantu LPPM UNP
Kehadiran tim Jelajah Desa, Silaturahmi ke Nagari, Ramadan Berbagi yang dipimpin Staf Khusus Menteri Desa PDTT H Febby Datuk Bangso sekaligus untuk memberikan dukungan kepada lembaga pengabdian masyarakat perguruan tinggi tersebut.
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberikan bantuan sebesar Rp 750 juta.
“Kita mendorong agar UNP bisa memberikan peran yang lebih besar mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di nagari, ” katanya.
Saat menerima bantuan tersebut, Rektor UNP diwakili Wakil Rektor I Juniawardi didampingi tiga wakil rektor lainnya dan Rusdinal menyampaikan bahwa kehadiran bantuan ini akan memberikan semangat dan optimistis kepada UNP dalam mewujudkan impian masyarakat.
Dalam rombongan tim Jelajah Desa tersebut juga diikuti Kasubdit Perdagangan Andre Hikwanul Lubis, Kasubdit Pusdatin Jasneti Umar, Kasubdit Pengembangan Bumdes Febrian Ali Yuswar. (humas UNP)
Sumber
Berita
Pertimbangkan Aspirasi Rakyat! – Fadli Zon

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Fadli Zon meminta agar Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencarian Fakta (TGPF) terkait kasus penembakan enam laskar FPI.
Hal itu dia sampaikan melalui akun Twitter @Fadlizon, Sabtu (19/12/2020) dini hari. Dia menanggapi sebuah artikel tentang massa yang mendesak Jokowi untuk segera membentuk tim independen pencari fakta kasus FPI.
Menurut dia, Jokowi perlu mempertimbangkan aspirasi masyarakat untuk kasus penembakan enam laskar FPI.
Pak Jokowi, mohon dipertimbangkan aspirasi masyarakat untuk dibentuknya TGPF kasus penembakan 6 anggota FPI,” cuitnya, dikutip Suara.com.
Fadli Zon menyebut pembentukan TGPF menjadi jalan tengah agar masyarakat dapat percaya bahwa keadilan masih ada.
“TGPF independen adalah jalan tengah agar masyarakat masih percaya bahwa jalan keadilan itu masih ada,” tukasnya.
Perlu diketahui, massa melakukan aksi 1812 pada (18/12/2020). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI.
Selain itu, dalam aksi tersebut massa meminta pembebasan Habib Rizieq Shihab yang tengah ditahan Polda Metro Jaya.
Saya menyarankan kepada Bapak Presiden agar segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang terdiri dari berbagai kalangan elemen bangsa,” ujar Fadli Zon dalam kanal Youtube Fadli Zon Official.
Dia mengatakan anggota TGPF berasal dari komnas HAM, aktivis HAM, perwakilan ulama seperti Majelis Ulama Indonesia atau ormas-ormas islam lain.
Sebab, menurut Fadli, kasus ini perlu diusut tuntas agar masyarakat tidak kehilangan rasa percaya terhadap hukum di Indonesia.
“Publik di-trushed ketidakpercayaan pada hukum. Karena hukum seperti yang sudah klise dan berulang-ulang kita katakan selalu tajam kepada yang dianggap sebagai lawan-lawan politik dan tidak pernah hukum itu berjalan atau tumpul kepada mereka yang dianggap sebagai pro pemerintah,” tuturnya.
Sumber
Berita
Bagaimana Caranya Mencari ‘Keadilan’? – Fadli Zon

Anggota DPR RI, Fadli Zon menyindir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD terkait 6 Laskar FPI ditembak mati polisi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mempertanyakan cara mencari keadilan atas kematian 6 Laskar FPI di tangan polisi.
Awalnya Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya menyebut bahwa memahami keadilan itu sulit untuk dilakukan.
Mahfud MD pun mengambil contoh pada sebuah kasus yang terjadi pada Fahri Hamzah melawan PKS.
Saat Mahkamah Agung (MA) menyatakan Fahri Hamzah menang Rp 30 miliar dari PKS, Fahri menyebut ada keadilan di Indonesia.
Namun, ketika kemenangan Rp30 miliar dibatalkan oleh Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung, pastinya malah gantian politisi PKS Hidayat Nur Wahid menyebut putusan MA adil.
Cuitan tersebut lah yang pada akhirnya menuai banyak komentar dari publik, termasuk salah satunya memdapatkan komentar dari Fadli Zon yang mengaitkan keadilan tersebut dengan kasus kematian 6 Laskar FPI yang baru-baru ini terjadi.
Fadli Zon mempertanyakan cara mencari keadilan dalam kasus kematian enam anak buah Rizieq Shihab itu.
“Bagaimana caranya mencari ‘keadilan’ bagi enam anggota FPI yang dibunuh polisi?” kata Fadli Zon dalam akun Twitter-nya.
Tak hanya itu saja, bahkan Fadli Zon juga menyindir dengan adanya peluang merealisasikan sila kedua Pancasila yang berbunyi ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’.
“Ada peluang merealisasikan ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’?” ujar Fadli Zon.
Diketahui, sebanyak 6 Laskar FPI tewas dalam aksi penembakan di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, pada Senin 7 Desember 2020.
Dan kemudian keenam anggota FPI yang tewas ditembak mati itu, jenazahnya telah dimakamkan pada Rabu 9 Desember pagi.
Yang mana pada saat itu lima jenazah dimakamkan di Megamendung, kabupaten Bogor, yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20).
Dan sementara satu jenazah lainnya yakni Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.
Menurut kepolisian, insiden tersebut berawal saat anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
Sehingga Pihak Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga simpatisan Rizieq.
Selanjutnya, ada dua kendaraan yang ditumpangi kelompok simpatisan Rizieq memepet kendaraan milik anggota kepolisian.
Diduga mereka sempat menembak ke arah kendaraan milik anggota polisi. Hingga akhirnya, kejadian itu membuat anggota polisi di lapangan mengambil tindakan tegas terukur.
Namun, kronologi dari kepolisian tersebut berbeda dengan kronologi versi FPI. FPI justru menuding polisi yang lebih dulu memepet mereka
Sumber
Berita
Tak Ada Terorisme Dalam Islam – Fadli Zon

Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon melontarkan kontra narasi atas wacana Terorisme yang cenderung dihubungkan dengan Islam.
Ia ungkap pendapatnya melalui laman twitter @fadlizon pada Jum’at tanggal 18 – Desember 2020.
Fadli menanggapi pernyataan polisi dalam sebuah pemberitaan yang mengungkap Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah.
Keterangan didalamnya memuat tentang pergerakan Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah (JI) yang telah menyebar di 20.067 kotak amal ke beberapa wilayah di Indonesia.
Ia tidak segan-segan menegaskan bahwa tidak ada di dalam ajaran Agama Islam itu mengenalkan tentang terorisme.
“Tak ada terorisme dalam Islam,” tegasnya.
Sebelumnya Fadli menyentil pewacanaan tentang terorisme menggunakan diksi yang unik yaitu jualan terorisme tak habis-habis.
“Jualan terorisme tak habis2,” katanya.
Pada cuitannya singkat tak lupa dia menyertakan hastag Lawan Islamofobia.
” #LawanIslamofobia,” tulisnya.
Postingan Fadli Zon dalam lamantwitternya mendapatkan 2.085 Likes dan 488 Retwitt dari Netizen.
Sumber
-
Buku Antologi Puisi3 hari lalu
FPL Pasbar Rilis Buku Antologi Puisi ‘Indonesia Sakti, Pusaka Kusayang’ Karya 75 Pelajar se-Pasaman Barat – siarminang.net
-
pn batusangkar6 hari lalu
Sidang Di Lokasi Perkara, PN Batusangkar Periksa Objek Sengketa – siarminang.net
-
Kolom & Opini6 hari lalu
Mimpi bertemu sang Ayah, “Sang Datuk” nya anak-anak; Ceracau soal Wanita hingga Virus Corona – siarminang.net
-
Pariaman5 hari lalu
IMM Pariaman dan Padang Pariaman Peduli Korban Banjir Solok – siarminang.net
-
Payakumbuh6 hari lalu
Asik Ngelem Dan Bawa Sajam, 3 Pemuda Diamankan Satpol PP Payakumbuh – siarminang.net
-
#pilkada2 hari lalu
Erman Safar dan Marfendi Walikota dan Wawako Bukittinggi Terpilih
-
kpu limapuluh kota6 hari lalu
Lima Kantor Hukum Ajukan Diri Mewakili KPU Lima Puluh Kota di Sidang MK – siarminang.net
-
Politik5 hari lalu
Jemput Bola, Sijunjung Adakan Samsat Keliling – siarminang.net