Connect with us

News

Kenali Bencana pada Siswa SMK PA, LLHPB PW Aisyiyah Sumbar Lakukan Ini

[ad_1]

Rabu, 18 Desember 2019 – 01:08:02 WIB – 227

Kenali Bencana pada Siswa SMK PA, LLHPB PW Aisyiyah Sumbar Lakukan Ini

Pengenalan dnansimukasi bencana dinsmk pariwata aisyiyah

PADANG — Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana PWA Sumbar melakukan sosialisasi bencana kepada siswa dan guru SMK Pariwisata Aisyiyah (PA) Sumbar, Selasa, (17/12/2019).

Hadir sebagai narasumbar Anggota Bidang Tanggap Darurat MDMC Pusat Chairil Anam dan Divisi Regional MDMC wilayah Sumatera Kuswanto, Ketua MDMC Sumbar marhadi Efenndi dan Portito.

Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana PWA Sumbar, Dr. Ir. Desyanti, MSi mengatakan Bencana bisa datang kapan pun, sejauh ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi datangnya bencana. Namun, dengan modal pengetahuan penyelamatan diri setidaknya risiko luka atau hilangnya nyawa bisa dikurangi.

“Bencana alam bisa menimpa siapapun dan dimanapun, kesiapan personel yang memiliki pengetahuan dalam tanggap bencana menjadi mutlak dibutuhkan keberadaanya,” kata Desyanti didampingi Sekretaris Delvina.

Tujuan utama kegiatan ini memberikan kesadaran terkait pentingnya antisipasi terhadap bencana alam. Selain itu, juga memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang penanggulangan bencana sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku.

Selain itu juga bertujuan membentuk generasi muda yang memiliki kepedulian dan kesetiakawanan sosial terkait dengan kegiatan penanggulangan bencana.

Materi yang disampaikan dalam kegiatan diklat ini terdiri teori dan praktek. Tema materi yang diangkat kali ini antara lain keorganisasian, yakni pengenalan kelembagaan LPB Muhammadiyah.

Puluhan siswa antusias saat mendapat pengetahuan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana oleh relawan LLHPB dan MDMC.

Anggota Bidang Tanggap Darurat MDMC Pusat, Chairil Anam mengatakan, Sumberdaya Muhammadiyah harus digunakan untuk kegiatan tanggap darurat bencana dengan teratur, karena akan menentukan cakupan sektor kegiatan, lamanya durasi kegiatan dan jumlah warga terdampak yang terlayani.

Menurutnya, Setiap unsur relawan Muhammadiyah harus membantu keteraturan response, tidak bisa semua diturunkan di hari pertama bencana, tergantung kebutuhan hasil kajian tim kaji cepat. Pada dasarnya kegiatan tanggap darurat bencana menjadi tanggung jawab Pimpinan Muhammadiyah setempat, MDMC menjadi pelaksana koordinasi, pergerakan potensi dari luar daerah menjadi wewenang MDMC pusat/wilayah.

Kemudian perlu adanya latihan gabungan relawan Muhammadiyah secara berkala di daerah, sehingga akan didapatkan kesepakatan pembagian peran antar unsur relawan. Tupoksi dalam tanggap darurat bencana di satu daerah bisa disepakati dalam Latihan Gabungan. Misalnya keamanan pengungsian, dapur umum, pimpinan pengungsian, dan kaji cepat, tergantung kesepakatan dan potensi di daerah.

Dalam kesempatan itu, siswa mendapat pengetahuan baru perihal mitigasi bencana dan potensi bencana yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah. (RI)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Rijoe)

Tag: metro,muhammadiyah,padang,sumatra-barat

100 Pelaku Ikuti Peningkatan dan Pengembangan Sadar Wisata di Kabupaten Solok

100 Pelaku Ikuti Peningkatan dan Pengembangan Sadar Wisata di Kabupaten Solok

SOLOK — Dinas Pariwisata (Dinpar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengadakan Bimbingan Tekhnis (Bimtek)…

Diduga Edarkan Narkoba, Polsek Mandau Ringkus Dua Pemuda Talang Mandi

Diduga Edarkan Narkoba, Polsek Mandau Ringkus Dua Pemuda Talang Mandi

DURI – Dua bandar narkoba, masing-masing berinisial BS (21) dan VB (19). Keduanya warga Sebanga, Kelurahan Talang Mandi…

Mobil Ortu Bupati Dharmasraya Terlibat Kecelakaan di Jalinsum Sikabau, Begini Kondisinya

Mobil Ortu Bupati Dharmasraya Terlibat Kecelakaan di Jalinsum Sikabau, Begini Kondisinya

DHARMASRAYA — ​​​​​​Mobil yang ditumpangi orang tua…

Bakal Calon Bupati Milenial Kabupaten Bengkalis MC Kendro Kembalikan Berkas ke PKB

Bakal Calon Bupati Milenial Kabupaten Bengkalis MC Kendro Kembalikan Berkas ke PKB

DURI — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bengkalis, bersama segenap jajaran…

Embung Padang Roco Mengejar Rampung Di Puncak Festival Pamalayu

Embung Padang Roco Mengejar Rampung Di Puncak Festival Pamalayu

DHARMASRAYA — Jelang akhir tahun, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan sibuk ke lapangan. Bupati melakukan pemantauan…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer