Connect with us

Kolom & Opini

Ketidakhadiran Ali Mukhni Di Panggung Publik Merupakan Bentuk Ketidaksiapan Dan Kegagapan Memimpin Sumbar – siarminang.net

Ketidakhadiran Ali Mukhni Di Panggung Publik Merupakan Bentuk Ketidaksiapan Dan Kegagapan Memimpin Sumbar – Beritasumbar.com

[ad_1]

Rabu malam 14 Oktober 2020 Padang TV mengadakan acara debat dengen tema Adu Strategi Pengembangkan BUMD dengan mengundang semua kandidat calon wakil gubernur yang akan berlaga pada kontestasi Pilgub Sumbar 2020. Punggung publik seperti ini sangat perlu diapresiasi karena dari sinilah masyarakat bisa mengetahui kualitas kepala daerah yang akan memimpin Sumbar lima tahun kedepan. Baik itu dari segi ide, gagasan, pemikiran serta program-program kerja yang akan dihadirkan untuk masyarakat Sumbar. Dan dengan panggung publik seperti ini, bisa langsung menakar mental calon pemimpin beradu gagasan dengan panelis maupun antar satu kandidat dengan kandidat lainnya.

Dengan kemudahan teknologi, acara ini sangat bisa langsung dilihat melalui live streaming kanal youtube Padang TV. Dapat dibayangkan ribuan mata melihat acara yang hanya berlangsung 2 jam saja. Sehingga punggung publik ini bisa dikatakan sebagai media yang sangat efektif mengkampanyekan diri dimasa pandemi. Sangat beruntung sekali jika kandidat bisa tampil dengan performa terbaik meyakinkan masyarakat.

Debat malam tadi merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat baik yang ada di Sumbar maupun luar Sumbar. Apalagi ini merupakan debat pertama yang disiarkan langsung oleh televisi daerah dengan mengangkat sebuah topik penting dengan menyeret calon wakil gubernur ke ranah publik. Masyarakat tidak lagi melihat campaign kandididat melalui spanduk, media sosial bahkan slogan yang disebar, dikarenakan hal ini sudah biasa. Akan tetapi kandidat ditarik ke ranah publik melalui siaran langsung media televisi daerah secara bersamaan merupakan hal yang luar biasa.

Cawagub Ali Mukhni Tidak Hadir

Acara Debat malam tadi yang diadakan Padang TV sangat direspon baik oleh Indra Catri, Genius Umar dan Audy Joinaldy. Mereka sangat kooperatif dengan undangan tersebut. Buktinya mereka hadir. Akan tetapi tidak untuk Ali Mukhni cawagub nomor urut satu yang berasangan dengan Mulyadi. Ali Mukhni memilih untuk berada di daerah, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Nashrian Bahzein moderator acara bahwa Ali Mukhni tidak bisa hadir dikarenakan sedang berada di daerah Lubuk Sikaping.

Perlu diketahui acara debat ini, undanganya sudah disampaikan sebelum acara diselenggarakan. Artinya ada space waktu untuk bisa mengatur jadwal atau me-reschedule jadwal agar bisa hadir di acara debat ini. Jika kandidat memiliki jiwa kooperatif, walaupun sudah ada jadwal tentu akan meluangkan waktu untuk hadir. Karena ini punya nilai dan arti tersendiri bagi masyarakat.

Dengan sikap Ali Mukhni tidak hadir, tentu menimbulkan berbagai macam spekulasi di tengah-tengah masyarakat. Jika alasanya ada kunjungan ke daerah, apakah kandidat lain tidak memiliki aktivitas yang sama?. Audy Joinaldy misalnya, berani meng-cancel acara di Solok Selatan yang sudah dijadwalkan jauh hari dan itu tidak hanya satu titik, akan tetapi ada  tujuh belas titik kunjungan yang dibatalkan demi hadir di depan publik menyampaikan pemikiran, adu gagasan dan program dengan kandidat lain.

Kalaupun tidak bisa hadir, harusnya Ali Mukhni bisa mencari alternatif lain agar sosok dan pemikiranya tetap hadir diacara debat semalam. Misalkan dengan video conference atau via telepon conference. Sungguhpun tidak bisa dikarenakan akses signal internet dan telepon tidak memadai didaerah, setidaknya ada perwakilan yang ditunjuk untuk bisa hadir mewakili. Apakah itu dengan mendelegasikanya ke perwakilan tim sukses sesuai dengan kompetensi yang dimiliki di bidang BUMD atau bisa langsung mendatangkan tandemnya Mulyadi calon gubernur. Hal tersebut lebih terhormat dibandingkan tidak datang dan tidak mendatangkan pewakilan sama sekali.

Disisi lain timbul pertanyaan, apakah Ali Mukhni tidak siap untuk beradu gagasan, ide dan pemikiran dengan kandidat lain di panggung publik?. Dengan pengalaman sebagai Bupati Padang Pariaman dua periode seharusnya pertanya tersebut terjawab. Akan tetapi dengan ketidak hadirnya tadi malam, spekulasi masyarakat makin kuat bahwa Ali Mukhni tidak percaya diri tampil ke publik disandingkan dengan kandidat lain walaupun mempunyai pengalaman.

Hal ini sangat berbeda dengan Audy Joinaldy yang belum punya pengalaman jabatan politik akan tetapi tetap kooperatif hadir dan menyampaikan gagasan pemikiran serta narasinya. Hal hasil anak muda millenial ini mampu menyampaikan pemikiranya begitu sistematis,  terstruktur, dan terukur dengan topik yang diangkat. Walaupun berhadapan dengan kandidat yang sudah menjadi walikota dan bupati sekalipun.

Sebuah kata bijak mengatakan ketidakhadiran calon pemimpin di depan publik dalam rangka adu gagasan, ide dan pemikiran dengan berbagai alasan yang tidak begitu urgent, sudah menandakan  ketidaksiapan dan kegagapan dalam berkompetisi.

Panggung publik ini sangat penting, dan punya arti tersendiri bagi masyarakat. Apalagi semua kandidat dihadirkan di waktu dan tempat yang sama untuk adu gagasan. Sehingga bisa meyakinkan masyarakat siapa kandidat yang pantas dan berkualitas memimpin Sumbar lima tahun kedepan.

Oleh Reido Deskumar

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer