Connect with us

BBK

Konsumsi BBK di Sumbar Naik 35 Persen

Oknum ASN BPN Solok Ditangkap Pungli

[ad_1]

Konsumsi BBK di Sumbar Naik 35 PersenReviewed by Muhammad Aidilon.This Is Article AboutKonsumsi BBK di Sumbar Naik 35 PersenPADANG, RedaksiSumbar.com – PT Pertamina (Persero) MOR I memprediksi ada lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline untuk wilayah Sumatra Barat, selama periode mudik Lebaran 2018. Proyeksi Pertamina, pada periode mudik dalam rentang 8-14 Juni 2018 terjadi peningkatan BBM jenis Premium, Pertamax, dan Pertalite hingga 35 persen. Bahkan di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai jalur […]

PADANG, RedaksiSumbar.com – PT Pertamina (Persero) MOR I memprediksi ada lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline untuk wilayah Sumatra Barat, selama periode mudik Lebaran 2018. Proyeksi Pertamina, pada periode mudik dalam rentang 8-14 Juni 2018 terjadi peningkatan BBM jenis Premium, Pertamax, dan Pertalite hingga 35 persen.

Bahkan di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai jalur penghubung Sumbar-Riau, diprediksi peningkatan konsumsi bensin menyentuh 54 persen di puncak arus mudik nanti. Peningkatan dengan angka bervariasi, antara 20-35 persen, juga terjadi di jalur-jalur utama mudik masyarakat Sumbar seperti jalur Padang-Bukittinggi dan Padang-Pesisir Selatan yang tembus ke Provinsi Bengkulu.

Secara rinci, konsumsi produk BBM jenis Premium akan naik 15 persen, dari rata-rata konsumsi harian 900 kiloliter (kl) menjadi 1.040 kl. Sedangkan untuk produk Pertalite akan, konsumsinya meningkat sebesar 20 persen dari 880 kl menjadi 1.100 kl. Untuk produk Pertamax diperkirakan akan mengalami peningkatan konsumsi 20 persen dari normalnya 250 kl perhari menjadi 300 kl.

Bila BBM kelompok gasoline makin laris oleh pemudik, sebaliknya BBM jenis gasoil alias solar diprediksi akan menyusut konsumsinya. Hal ini karena pelanggan setia solar yakni angkutan kota (angkot) di kota-kota di Sumbar juga akan libur beroperasi. S

Konsumsi solar diprediksi akan turun sebesar 20 persen dari 1.200 kl perhari menjadi 950 kl.

Pasokan BBM untuk Sumbar sendiri disuplai dari 3 terminal BBM yang ada yakni TBBM Sei Siak, TBBM Tembilahanan, dan TBBM Dumai. General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, Joko Pitoyo, menambahkan bahwa kenaikan konsumsi akan bervariasi setiap harinya. Sesuai pola tahunan, konsentrasi peningkatan pada beberapa hari setelah Lebaran akan terjadi di titik-titik wisata, menyusul banyaknya masyarakat yang menghabiskan libur Lebaran.

“Tapi di antara provinsi-provinsi di Sumatra bagian utara, Sumbar paling signifikan kenaikan konsumsinya. Karena adanya tradisi pulang basamo saat mudik,” ujar Joko, Selasa, 5 Juni 2018.

Sales Executive Retail Wilayah 8 Sumbar, Warih Wibowo menambahkan, lonjakan konsumsi BBM di Sumbar sudah diantisipasi dengan penambahan pasokan. Hingga saat ini, lanjutnya, ketersediaan stok Pertamina untuk Premium mampu bertahan untuk 20 hari, Pertalite 15 hari, dan Pertamax sanggup bertahan 19 hari.

“Tapi bicara stok tidak bisa statis, karena di hari yang sama juga ada kapal yang masuk. Yang perlu kita monitor adalah covered day. Jika sudah menyentuh angka di bawah 10 hari, maka harus menjadi perhatikan. Tapi, alhamdulillah di Sumbar masih berada di angka 20 hari,”  ujar Warih.

Pertamina juga menyiapkan tiga SPBU kantong di jalur utama mudik untuk mengantisipasi kelangkaan BBM. SPBU kantong tersebut disiapkan di Padang Luar, yaitu SPBU 14264566, kemudian SPBU 14261580 di Baso, dan SPBU 14262543 di Ngalau Payakumbuh. Ketiganya siap memasok SPBU lainnya yang mengalami penipisan pasokan.

“Sementara dua motoris disiapkan di SPBU Baso dan Padang Luar. Kalau ada yang melihat petugas bermotor, panggil saja untuk membeli BBM kemasan,” katanya. [Red]

Topik: , ,



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BBK

Puncak Konsumsi BBM Terjadi di Payakumbuh

Oknum ASN BPN Solok Ditangkap Pungli

[ad_1]

Puncak Konsumsi BBM Terjadi di PayakumbuhReviewed by Muhammad Aidilon.This Is Article AboutPuncak Konsumsi BBM Terjadi di PayakumbuhPADANG, RedaksiSumbar.com – PT Pertamina (Persero) MOR I memprediksi peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline paling tinggi terjadi di Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Jalur Payakumbuh-Bukittinggi merupakan jalur utama yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatra Barat. Pertamina memproyeksikan, peningkatan konsumsi BBM jenis Premium, Pertamax, dan Pertalite di Kabupaten Limapuluh Kota bisa menyentuh 54 persen di arus […]

PADANG, RedaksiSumbar.com – PT Pertamina (Persero) MOR I memprediksi peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline paling tinggi terjadi di Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Jalur Payakumbuh-Bukittinggi merupakan jalur utama yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatra Barat.

Pertamina memproyeksikan, peningkatan konsumsi BBM jenis Premium, Pertamax, dan Pertalite di Kabupaten Limapuluh Kota bisa menyentuh 54 persen di arus mudik nanti.

Angka ini jauh di atas peningkatan di wilayah lain di Sumatra bagian utara, seperti Aceh dengan kenaikan konsumsi BBM 18 persen dan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara dengan angka kenaikan 25 persen.

Secara umum, Pertamina memprediksi terjadi peningkatan BBM jenis gasoline hingga 35 persen, selama periode mudik 8-14 Juni 2018. Peningkatan dengan angka bervariasi, antara 20-35 persen, juga terjadi di jalur-jalur utama mudik masyarakat Sumbar seperti jalur Padang-Bukittinggi dan Padang-Pesisir Selatan yang tembus ke Provinsi Bengkulu.

Berita terkait : Konsumsi BBK di Sumbar Naik 35 Persen

“Di antara provinsi-provinsi di Sumatra bagian utara, Sumbar paling signifikan kenaikan konsumsinya. Karena adanya tradisi pulang basamo saat mudik,” ujar General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, Joko Pitoyo, Selasa, 5 Juni 2018.

Sales Executive Retail Wilayah 8 Sumbar, Warih Wibowo menambahkan, lonjakan konsumsi BBM di Sumbar sudah diantisipasi dengan penambahan pasokan. Hingga saat ini, lanjutnya, ketersediaan stok Pertamina untuk Premium mampu bertahan untuk 20 hari, Pertalite 15 hari, dan Pertamax sanggup bertahan 19 hari.

Pertamina juga menyiapkan tiga SPBU kantong di jalur utama mudik untuk mengantisipasi kelangkaan BBM. SPBU kantong tersebut disiapkan di Padang Luar, yaitu SPBU 14264566, kemudian SPBU 14261580 di Baso, dan SPBU 14262543 di Ngalau Payakumbuh. Ketiganya siap memasok SPBU lainnya yang mengalami penipisan pasokan.

“Sementara dua motoris disiapkan di SPBU Baso dan Padang Luar. Kalau ada yang melihat petugas bermotor, panggil saja untuk membeli BBM kemasan,” katanya. [Red]

Topik: , ,



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer