Connect with us

News

Korem 032/WBR Sumbar Paparkan Situasi Wilayah Kepada Peserta SSDN PPRA LVIII Lemhanas 2018

Korem 032/WBR Sumbar Paparkan Situasi Wilayah Kepada Peserta SSDN PPRA LVIII Lemhanas 2018

[ad_1]

Jumat, 31 Agustus 2018 – 21:43:15 WIB – 33

Kepala Staf Korem 032/Wbr, Kolonel. Arh. Sonny Septiono saat menerima kunjungan Peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LVIII Lemhanas Tahun 2018 (28/8)

PADANG – Peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LVIII Lemhanas Tahun 2018 kunjungi Korem 032/Wirabraja. Fokus pembahasan yaitu tentang wilayah Sumbar yang rawan bencana dan rentan terhadap masalah radikalisme serta terorisme.

Dalam giat tersebut peserta SSDN mempertanyakan bentuk koordinasi dan penanganan dari masalah-masalah tersebut kepada Kepala Staf Korem 032/Wbr, Kolonel. Arh. Sonny Septiono. Giat dilaksanakan di Gedung Saptamarga Makorem 032/Wbr, Selasa (28/8/2018)

Kasrem memaparkan tentang tugas pokok dan fungsi Korem 032/Wirabraja yang wilayah tugasnya melingkup seluruh Sumatera Barat, termasuk kekuatan personel yang ada di sana.

“Sumbar memiliki luas 42.297,30 Km persegi dengan 302 pulau, yang 180 diantaranya memiliki nama dan 122 tidak bernama. Masalah yang dihadapi diantaranya, mengalami gempa. Pada 2017 terjadi 42 kali gempa dan 2018 sudah 130 kali gempa, “sebut Kasrem.

Kondisi sosial masyarakat di Sumbar ditegaskannya relatif kondusif, meski pun ada beberapa masalah yang ditemui, seperti adanya indikasi radikalisme dan terorisme. Dimana pada 13 Agustus 2018 lalu, Densus 88 telah menangkap terduga teroris di Padang, Payakumbuh, dan Bukittinggi.

Lanjut Kasrem, indikasi lain adanya terorisme adalah adanya sel-sel tidur terorisme, yaitu dengan kasus pembakaran Polres Dharmasraya pada 12 November 2017. “Untuk pelaku pembakaran ini kami tambahkan bukanlah orang Sumatera Barat, “tegas Kasrem.

Setelah pemaparan yang sangat rinci dan gamblang oleh Kasrem, diantaranya peserta Lemhanas yang mengajukan pertanyaan Justin Matthew Thurston Roocke, salah seorang siswa Lemhanas dari Australia dan Pastor Silvanus Musmulyadi Mongkon, tentang pertanyaan seputar paparan yang disuguhkan.

Kerawanan lainnya disebutkan adalah kegiatan illegal mining dan illegal logging, sengketa tanah, lahan perkebunan dan lahan pertambangan di Padang, Pasaman Barat, dan Pasaman. Sedangkan konflik sosial, yakni penolakan pembangunan pembangkit geothermal atau panas bumi.

“Terkait upaya menangkis paham radikalisme dan terorisme di Sumbar disampaikan Kasrem, terus dilakukan sosialisasi dan pembinaan kepada generasi muda. Mengenai bencana gempa dan tsunami terus kita lakukan koordinasi dengan instansi terkait, “ungkap Kasrem.

Hal ini dibenarkan Danlanud Sutan Sjahrir, Kol. Pnb. Purwanto Adi Nugroho. Untuk mengantisipasi kerawanan dari sisi bencana, pihaknya dan jajaran terkait selalu melakukan latihan terpusat dan kewilayahan, “ujar Purwanto.

Sebelumnya, Marsda TNI Baskoro Alrianto yang memandu jalannya pertemuan membeberkan tujuan kehadiran mereka di sana. SSDN disampaikannya, bagian dari studi para peserta untuk melihat kondisi wilayah yang dikunjungi, diantaranya mengunjungi objek strategis Sumbar, termasuk Korem 032/Wbr, Lanal, dan Lanud sebagai bagian dari aspek pertahanan.

Rombongan ini dipimpin langsung Wakil Gubernur (Wagub) Nasrul Abit dan Marsdya TNI Bagus Puruhito. Dihadiri siswa Lemhanas pada SSDN 25 orang yang terdiri dari 23 peserta dalam negeri dan dua peserta luar negeri yaitu Justin dari Australia, dan Syed Zaighum Abbas Nagvi dari Pakistan merupakan Tentara Angkatan Darat di negaranya.(romeo)

Polling Capres cawapres 2019-2024

Editor/Sumber: romeo/penrem 032/Wbr

Tag: gempa,padang,sumatra-barat

Api Hanguskan Dua Unit Rumah Semi Permanen di Nagari Aia Gadang Pasaman Barat

Api Hanguskan Dua Unit Rumah Semi Permanen di Nagari Aia Gadang Pasaman Barat

PASAMAN BARAT – Dua unit rumah semi permanen milik Marina dan Wani warga Jorong Durian Hutan, Nagari Aia Gadang,…

Idul Adha 2018 di Indonesia Berbeda dengan Arab Saudi, Ini Penjelasan Pakar Ilmu Falaq UMSB

Idul Adha 2018 di Indonesia Berbeda dengan Arab Saudi, Ini Penjelasan Pakar Ilmu Falaq UMSB

PADANG — Penetapan 10 Zulhijjah atau Hari Raya Idul Adha di Indonesia pada Rabu, 22 Agustus 2018 berbeda dengan Arab…

Jumlah Hewan Qurban di Pasaman Tahun ini Turun

Jumlah Hewan Qurban di Pasaman Tahun ini Turun

PASAMAN – Jumlah peserta dan hewan qurban tahun 2018 menurun dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini dikatakan Dedi…

Penemuan Mayat Pria dalam Mobil di Kebun Sawit, Masyarakat Pasaman Barat Buncah

Penemuan Mayat Pria dalam Mobil di Kebun Sawit, Masyarakat Pasaman Barat Buncah

PASAMAN BARAT – Masyarakat Jambak Jalur IX Timur, Nagari Lingkuan Aua, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat,…

Diisukan Sebagai Wagub DKI Jakarta Pengganti Sandiaga Uno, Ini Kata Mardani Ali Sera

Diisukan Sebagai Wagub DKI Jakarta Pengganti Sandiaga Uno, Ini Kata Mardani Ali Sera

POLITIK – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno resmi mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer