Connect with us

budaya lokal

LMF Gali Potensi Anak Nagari Dan Angkat Kearifan Budaya Lokal

LMF Gali Potensi Anak Nagari Dan Angkat Kearifan Budaya Lokal

[ad_1]

Limapuluh Kota,BeritaSumbar.com,-Legusa Musik Festival(LMF) Salah satu kegiatan yang bertujuan menggali potensi anak nagari dan mengangkat kearifan budaya lokal serta seni tradisi yang menghibur digelar anak nagari Sikabu kabu Tanjuang Aro Padang Panjang Kecamatan Luak Limapuluh Kota.
Dengan segala keterbatasan dukungan dan anggaran bahkan sempat dipandang sebelah mata, Kegiatan ini mampu tampil memukau.

Berbeda dengan aksi panggung dan pertunjukkan yang pernah dinikmati masyarakat, ajang kreatifitas seni tradisi yang dikemas apik para anak muda di Limapuluh Kota ini, memukau penikmat seni pertunjukan.

Hal ini tak lain karena penampilan seni tradisi anak nagari yang hampir tidak ada lagi di pertunjukan di nagari masing masing, sekarang hadir di acara LMF.

Pertunjukan LMF dikemas dengan permaianan alat musik tradisional yang dipoles dengan kreatifitas anak muda sehingga menghasilkan produk seni yang sedap di nikmati. Talempong,bansi,tifa,gendang dan alat musik tradisional lainnya hadir dengan tingkahan bunyi yang asyik di telinga.

Belum lagi seni pertunjukan tari, oyak kandik dan tarian randai hingga penggunaan alat music rabab yang mulai kian tak terdengar, kini mengalun lembut menghiasi ajang LMF disamping pertunjukannya yang indah.

Kegiatan ini murni memberdayakan anak nagari dengan segenap kearifan lokal yang dimiliki. Dikemas hingga menjadi hiburan rakyat selama sepekan dengan pola roadshow dimasing-masing jorong. Diawali pembukaan, Senin(18/6) di Jorong Padangpanjang kemudian tampil
berurutan hingga berakhir di Jorong Sikabu-kabu.

“Ini merupakan penampilan ke tiga, di Jorong Tanjuangharo Selatan, usai di Jorong Padangpanjang dan Tanjuangharo Utara,”ucap Andes Satolari bersama Keron Vibada, inisiator yang sekaligus kurator pertunjukan seni anak nagari ini.

Meski menghadapi segala bentuk tantangan dan keterbatasan, namun para remaja ini tak patah arang. Persiapan selama beberapa bulan terakhir dimasing-masing sanggar yang ada sudah sangat matang. “Silahkan datang dan saksikan,”sebut Andes diamini Keron mengajak masyarakat untuk ikut menikmatinya.

Legusa Musik Festival akan diadakan dalam rentang waktu mulai 18 Juni Hingga 23 Juni 2018, disetiap malamnya. “Kita tunggu kehadiran pengunjung untuk menikmatinya, kami akan menggelar pergelaran musik hasil workshop kurang lebih 3 bulan ini selama enam malam berturut-turut,” sebut Keron bersama penggiat lainnya Indra Harifman menambahkan.

Senin( 18/6) Juni mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai digelar di jorong Padang Panjang, selanjutnya Selasa(19/6) pada jam yang sama digelar di jorong Tanjung Haro
Utara. Rabu(20/6) di jorong Tanjung Haro Selatan. Kamis(21/6) di Jorong Bukik Kanduang.

Kemudian dilanjutkan, Jumat(22/6) malam di Jorong Lakuak Dama, terakhir penutupan sekaligus menjadi acara puncak digelar Sabtu(23/6) di jorong Sikabu-Kabu.

Walinagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Maskar Musdar tidak menyangka antusiasme masyarakat. Sebab kreatifitas para anak muda dinagarinya ini, mampu membius para penontonnya.

“Para perantau, bahkan pengunjung dari luar Limapuluh Kota juga ingin menyaksikannya. Kita sudah melihat kemampuan anak muda dalam kreatifitasnya. Padahal dalam keterabatasan dukungan anggaran. Kita berharap kedepannya bisa dikemas dan menjadi kalender iven lebih besar agar bisa menarik lebih banyak kunjungan,”ucap Wali nagari.

Para perantau juga sangat terkesima dengan penampilan para anak muda ini, seperti halnya yang disampaikan Ketua Perantau Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang yang tergabung dalam nama Gebu Sitapa, Wordaintis bersama perantau lainnya Metrianto kepada awak media saat diminta tanggapan akan acara tersebut.

“Ini bisa terus kita bina dan kembangkan, jadikan potensi besar seni tradisi khas anak nagari. Mewah dan elegan untuk dinikmati, lagi pula nilai-nilai religi dan tradisi khas Minangkabau bisa tetap terjaga. Selain itu hiburan usai lebaran, tidak lagi sekedar panjat pinang dan
music organ tunggal.”ungkap Wordaintis bersama Metrianto.

Pada puncak kegiatan saat penutupan yang akan digelar di Jorong Sikabu-kabu, pertunjukan seni dari komunitas seni di luar Limapuluh Kota juga akan ambil bagian saat penutupan, pada Sabtu(23/6) di jorong Sikabu-Kabu.

“Bagi penikmat hiburan, seni tari, musik dan tradisi, silahkan datang dan nikmati, tanpa dipungut bayaran alias gratis,”sebut Andes dan Keron, kemarin.(*)



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer