Connect with us

News

Longsor di Ulu Aia, Pagi Ini Akses Sumbar-Riau Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Longsor di Ulu Aia, Pagi Ini Akses Sumbar-Riau Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

[ad_1]

Minggu, 24 November 2019 – 10:39:48 WIB – 158

Material longsor menutup badan jalan di Kelok 17, Jorong Koto Marapak, Nagari Ulu Aia, Kecamatan Harau, Sabtu (23/11) tengah malam.

LIMA PULUH KOTA – Akses jalan provinsi Sumbar-Riau yang sempat ditimbun longsor di Nagari Ulu Aia, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota sejak pukul 23.00 WIB Sabtu (23/11) malam, hingga Minggu (24/11) pagi pukul 06.00 WIB sudah bisa dilalui kendaraan.

Informasi ini disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Jhoni Amir melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Rahmadinol. “Kami laporkan, akses jalan Payakumbuh – Pekanbaru pagi ini sudah bisa dilalui pukul 05.00 WIB. Lancar pukul 06.00 WIB,” kata Rahmadinol di WAG Info Bencana, Minggu pagi.

Menurut Rahmadinol, sebagian material longsor berupa timbunan tanah bercampur batu dan lumpur, serta kayu pepohonan sudah berhasil dibersihkan sejak pukul 04.00 WIB. BPBD mengerahkan satu alat berat ke titik longsor sesaat setelah kejadian.

BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat longsor yang terjadi di kelok 17 itu. Setelah menerima laporan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dibantu kepolisian dan TNI langsung bergerak ke lokasi.

Rahmadinol yang ikut turun ke lokasi menyebut, kerusakan parah terjadi pada lokasi rawan di kawasan Ulu Aia. Batu gronjong penghambat tebing di tepi jalan ambruk. Beruntung tidak ada pemukiman warga serta pengendara yang melintas di lokasi pada saat kejadian, sehingga tidak ada korban jiwa.

Titik lokasi longsor sekitar 1 kilometer dari Fly Over Kelok Sembilan, dikatakan, memang rawan longsor apabila dilanda hujan deras, karena kondisi tanahnya yang labil dan berair. “Meski demikian, kita tetap mengimbau terutama pengendara agar tetap berhati-hati jika melalui kawasan ini menuju Pangkalan. Sebab, intensitas hujan diperkirakan masih terjadi,” imbaunya.

Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota, AKP Erman yang dikonfirmasi Minggu pagi menyebut, longsor sejak pukul 23.00 WIB Sabtu malam di Ulu Aia sempat menimbulkan kemacetan panjang dari dua arah. Baik dari arah Kota Payakumbuh maupun dari arah Pekanbaru.

Bahkan, ratusan kendaraan yang menumpuk sempat diminta balik arah oleh kepolisian, sampai material dibersihkan. “Sempat macet panjang karena memang tidak ada akses lain untuk jalur alternatif,” ujar AKP Erman.

Akun resmi media sosial Polres Limapuluh Kota juga sempat memberi imbauan, agar pengendara yang ingin melewati jalan Sumbar-Riau berhati-hati. “Diharapkan pengendara R2 dan R4 untuk bersabar dan hati-hati,” imbau Akun Instagram @Polres50Kota, tengah malam.

Pukul 04.00 WIB dini hari, akses jalan di Hulu Aia dipastikan sudah mulai kondusif dan sudah bisa dilalui. Hanya saja, kepolisian sempat melakukan sistem buka-tutup jalan, karena alat berat masih bekerja. “Sebelum material benar-benar bersih, dini hari tadi sempat kita berlakukan buka-tutup. Alhamdulillah, pagi ini sudah lancar,” sebut AKP Erman. (akg)

Editor/Sumber: Rino Chandra

Tag: limapuluh-kota,sumatra-barat

LSM di 50 Kota Ini Kucurkan Bantuan Bedah Rumah dan Biaya Sekolah bagi Warga Miskin

LSM di 50 Kota Ini Kucurkan Bantuan Bedah Rumah dan Biaya Sekolah bagi Warga Miskin



LIMA PULUH KOTA – Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Sago Peduli Indonesia mengucurkan bantuan sosial…

100 Pelaku Wisata Ikuti Pelatihan Pengembangan Sadar Wisata di Padang, Ini Kata Praktisi Pariwisata

100 Pelaku Wisata Ikuti Pelatihan Pengembangan Sadar Wisata di Padang, Ini Kata Praktisi Pariwisata

PADANG — Tingkatkan SDM pelaku pariwisata, Dinas Pariwisata Sumbar menggelar Pelatihan peningkatan dan pengembangan…

Terpilih Sebagai Pengelola Pengentrian Terbaik, Puskesmas Muara Siberut Tingkatkan Pelayanan

Terpilih Sebagai Pengelola Pengentrian Terbaik, Puskesmas Muara Siberut Tingkatkan Pelayanan

MENTAWAI — Meski jauh dari pusat Kabupaten, Puskesmas Muara Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai masuk dalam kategori…

Satu Unit Rumah di Pariangan Ludes Terbakar

Satu Unit Rumah di Pariangan Ludes Terbakar

TANAH DATAR — Satu unit rumah permanen ludes terbakar dilahap si jago merah, di Jorong Padang Panjang Pariangan,…

Sambut Maulid Nabi, Polsek Pariaman Gelar Jumat Berkah Jumat Bersih

Sambut Maulid Nabi, Polsek Pariaman Gelar Jumat Berkah Jumat Bersih

PARIAMAN — Kepolisian Sektor (Polsek) Pariaman, bersama Polres Pariaman melakukan kegiatan “Jumat Bersih, Jumat…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer