Connect with us

News

Masihkah ada peluang Semen Padang FC bertahan di Liga 1?

Masihkah ada peluang Semen Padang FC bertahan di Liga 1?

[ad_1]

Padang, (ANTARA) – Sore itu, kaki-kaki para pemain Semen Padang FC lincah berlari memperebutkan bola yang menyusuri rumput yang agak hijau di Stadion Haji Agus Salim Kota Padang, Sumatera Barat.

Mereka tampak serius menjalani latihan di bawah arahan dari pelatih berkebangsaan Portugal. Eduardo Almeida namanya, pelatih berhidung mancung itu telaten memberikan instruksi kepada anak asuhnya menggunakan bahasa Inggris dengan suara lantang.

Para pemain terlihat menerima instruksi dengan baik dan mempraktikan di lapangan, sesekali Eduardo menghentikan pola latihan yang dipimpinnya, dia berbicara kepada pemain untuk memberikan masukkan strategi yang akan mereka terapkan di pertandingan nantinya.

Yap, sore itu Semen Padang menjalani latihan sebelum menjamu tamu mereka Persija Jakarta pada Kamis (7/11) di stadion bersejarah itu. Para pemain terlihat plong tanpa beban menjalani sesi latihan, dari rona wajah dan semangat mereka tak terlihat tim kebanggaan “Urang Awak” itu saat ini tengah duduk manis di dasar klasemen.

Dasar klasemen atau peringkat ke-18 dari 18 tim yang berlaga di kompetisi Shopee Liga 1 2019. Sepanjang musim ini berjalan, tim “Kabau Sirah” terlihat akrab dengan posisi ini, betah berada di zona rawan yang akan mengantarkan tiga tim terbawah di akhir klasemen akan terpental ke Liga 2.

Semen Padang sendiri sebelumnya pernah terdegradasi dari liga 1 pada 2017. Saat itu mereka hanya mampu meraih 37 poin dari 34 laga yang mereka jalani dan terpaku di posisi ke-16. Mereka hanya berjarak dua poin dari Perseru Serui yang secara mengejutkan kala itu berhasil menang di kandang Persib Bandung 2-0 dan membuat bertahan di kompetisi itu.

Pada saat itu Semen Padang mengalami 17 kali kekalahan, delapan imbang serta sembilan kali menang dan total poin mereka 35.

Sementara pada kompetisi Liga 1 2018 tiga tim terdegradasi yakni Mitra Kutai Kartanegara, Sriwijaya dan PSMS Medan. Mitra Kutai Kartanegara sendiri berhasil mengumpulkan 39 poin dari 34 laga namun jumlah poin mereka hanya berselisih tiga poin dari PS Tira kala itu mampu bertahan di Liga 1 dengan mengumpulkan 42 poin.

Semen Padang sendiri hingga pekan ke-26, telah mengalami 13 kali kekalahan, delapan imbang dan baru mengecap manisnya kemenangan di lima laga.

Mereka tertatih mengumpulkan 23 poin dari 26 laga dan sisanya hingga akhir musim ada delapan laga lagi yang terdiri dari empat partai kandang dan empat tandang. Gawatnya, empat laga kandang ini mereka harus melawan tim kuat yakni Persija Jakarta, Bali United, kemudian Borneo dan juga pesaing di zona degradasi Kalteng Putra.

Seandainya mereka mampu menyapu bersih empat laga kandang ini tentunya mereka baru mengumpulkan 35 poin dan jumlah tersebut masih riskan karena dengan poin yang sama pada 2017 membuat mereka terdepak ke Liga 2.

Cara untuk lolos tentunya selain menyapu bersih laga kandang dengan kemenangan mereka harus berjuang meraih poin di laga tandang. Dedy Gusmawan cs harus mampu mendapatakan poin di kandang Persebaya Suarabaya, Barito Putra, PSIS dan Persela Lamongan.

Perjalanan berat ini akan dimulai Kamis (7/11) di Stadion Haji Agus Salim Kota Padang Sumatera Barat. “Kabau Sirah” harus mampu mengulangi langkah manis mereka di kandang Persija Jakarta dengan skor 1-2.

Hal ini tentu bukan perkara mudah, apalagi Semen Padang memiliki catatan yang tidak bagus ketika berlaga di kandang. Contohnya saat menjamu Madura United dan Persipura Jayapura beberapa waktu lalu.

Dalam dua laga tersebut Irsyad Maulana, Vanderlei Santos, Dedy Gusmawan, Teja Paku Alam dan lainnya harus menanggung malu kalah di hadapan pendukung sendiri bahkan seharusnya mereka mempersembahkan kemenangan.

Seandainya dua laga kandang tersebut terbalik, tentu Semen Padang sudah duduk tenang di papan tengah klasemen dnegan 29 poin diatas PSIS Semarang yang berada di posisi ke-13, namun faktanya lain Semen Padang kalah.

Pelatih kepala Semen Padang Eduardo Almeida mengakui mereka kalah di dua laga kandang dan membuat situasi ini menjadi lebih sulit namun kekalahan itu persoalan keberuntungan.

“Secara taktik kita menguasai jalannya laga baik menghadapi Madura maupun Persipura, selain itu banyak peluang tercipta namun tidak membuahkan hasil yang baik,” katanya.

Sementara Madura dan Persipura meraih gol kemenangan mereka melalui skema tendangan bebas. Madura mampu memanfaatkan bola pantulan hasil tangkapan tidak sempurna Teja Paku Alam.

Sementara ketika menghadapi Perisipura, sepakan Tood Rivaldo Ferre menyusuri berjana diantara belaan pemain di dalam kotak penalti Semen Padang dan masuk ke gawang Teja Paku Alam.

Menurut dia hal itu memang sulit diantisipasi karena berbau keberuntungan dan semoga di laga nanti lebih beruntung.

“Mereka tidak mencetak gol melalui skema permainan namun dari tendangan bebas,” katanya.

Ia mengatakan secara penguasaan bola, timnya mendominasi laga seperti yang diperlihatkan ketika bertamu ke kandang Bhayangkara. Lagi-lagi timnya tidak beruntung setelah pemain belakang Bhayangkara Anderson Salles membuat gol melalui tendangan bebas berkelas.

“Itu tendangan yang bagus dan penjaga gawang akan kesulitan namun kita berhasil bangkit dan menang lalu mereka menyamakan kedudukan,” katanya.

Ketika ditanya persoalan mental pemain bermain di kandang, ia menegaskan secara mental pemain sudah siap memberikan kemampuan terbaik mereka.

“Ini bukan persoalan mental atau taktik bertahan serta menyerang yang gagal. Ini masalah keberuntungan,” kata.

Eduardo sendiri memiliki pemain berpengalaman seperti Dedy Gusmawan, gelandang asal Korea Yu Hyun Koo, Rudi, Irsyad Maulana, Dedi Hartono, Flavio Beck Junior hingga Vanderlei Francisco.

Memang bukan skuad mewah berharga miliaran rupiah namun saat dalam kondiis terbaik mereka mampu berbicara banyak dalam pertandingan. Eduardo sendiri optimistis timnya mampu bangkit dan bertahan di Liga 1 karena seluruh tim mendukung dirinya.

“Kita harus serius dalam mempersiapkan segalanya dan bekerja sama meraih poin maksimal di setiap laga ini. Kita harus mengumpulkan poin agar dapat bertahan,” katanya.

Ia mengatakan langkah nyata yang harus dilakukan dalam misi penyelamatan ini adalah mempersiapkan dari satu laga ke laga lainnya. Pematangan strategi permainan dan meraih poin maksimal untuk menjaga asa bertahan.

Semen Padang sendiri sebenarnya tengah bersaing sengit dengan tim di papan bawah ada Kalteng Putra sesama tim promosi dari Liga 2 yang juga mengumpulkan 23 poin dari 25 laga. Setelah itu ada Persela Lamongan yang terpaut dua poin dari Semen Padang dan Kalteng Putra.

Di atasnya ada tim Perseru Badak Lampung dan Persija Jakarta yang mengumpulkan 27 poin. Perseru mengumpulkan 27 poin dari 27 laga sementara Persija Jakarta mengumpulkan 27 poin dari 24 laga dan mereka menyisakan dua partai tunda.

Selanjutnya ada PSIS dengan 28 poin dari 25 laga dan Barito Putra dengan 30 poin dari 27 laga yang telah mereka jalani.

Persaingan papan bawah ini tentu semakin sengit hingga akhir musim nantinya dan mereka yang memiliki perencanaan yang bagus, kerja keras, taktik jitu dan tidak lupa keberuntunganlah yang mampu membuat bertahan di kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia.

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘491803547646366’,
xfbml : true,
version : ‘v2.5’
});
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘558190404243031’,
xfbml : true,
version : ‘v2.5’
});
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=558190404243031”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer