Connect with us

News

Menilik Lebih Dekat Media Center Asian Games Jakarta

Menilik Lebih Dekat Media Center Asian Games Jakarta

[ad_1]

Oleh Ikhlas Bakri — Seiring akan diselenggarakannya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat di Padang Pariaman November mendatang, rombongan KONI setempat melakukan ovserfasi pada penyelenggaraan Asian Games 18 yang terpusat di Jakarta dan Palembang 18 Agustus-2 September 2018 lalu.

Rombongan dipimpin Ketua KONI Aprinaldi dengan sejumlah pengurus. Kami berpencar, ada yang kebagian tugas mengunjungi sekaligus memberikan motivasi kepada atlet pembela merah putih yang berasal dari Padang Pariaman. Saya dan Syamsul Bahri yang membidangi komunikasi dan informasi KONI melihat dari dekat media center, tempat bertugasnya awak media yang akan menyajikan laporan kepada publik di seluruh dunia.

Bertempat dekat Pintu 9 Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK) Jakarta Selatan, media center berada di gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan yang posisinya tidak begitu jauh dari jalan tol Gatot Subroto, jalan tol dalam kota. Di samping tol juga ada jalan dengan nama yang sama. Ada empat ruas jalan seiring.

Memasuki gerbang, sejumlah polisi berpakaian dinas dan bebas menyambut kedatangan kami. Mereka menanyakan maksud dan tujuan. Kami kemudian diantar ke sekretariat untuk diregistrasi, karena kami tamu, bukan anggota tetap yang sudah tercatat. Kami dipersilakan mengelilingi JCC sampai pukul 22.00 WIB. Saat itu waktu baru menunjukkan pukul 10 pagi.

Langkah kami tertuju ke sudut belakang bagian Selatan gedung JCC. Dalam ruangan berukuran sekitar 70x70m itu dipenuhi awak media. Diperkirakan ribuan jumlah mereka yang berasal dari berbagai media dan negara berkantor di sana setiap hari. Sehabis meliput diberbagai venue, kemudian mereka ke media center untuk menulis dan mengirimkannya ke redaksi masing-masing sebelum ditayangkan.

Pada sisi bagian Selatan ruangan terdapat sekat. Ruangan sepanjang 70×5 meter itu sepertinya dijadikan ruangan pengiriman berita. Sementara pada sisi bagian Timur yang tanpa sekat adalah ruang makan bebas bagi awak media. Bebas untuk jumlah porsi dan berulang kali. Juga tersedia kopi, teh, gula dan kreamer, plus air panas pada beberapa dispenser.

Sedangkan sisi bagian Utara yang merupakan gerbang masuk, usai melewati pintu lansung disambut petugas yang merupakan relawan beberapa orang. Tak berapa jauh dari hadapan mereka terdapat 30 unit computer yang sudah terprogram. Di antara program berisikan biografi atlit, pelatih dan wasit, panitia Asian Games, jadwal dan nomor pertandingan, perolehan medali, serta pemondokan atlit.

Tak hanya itu, program juga terinteraksi dengan seluruh venue yang menayangkan pertandingan sedang berlansung secara live. Kita tinggal klik cabang olahraga yang ingin disaksikan. Artinya, segala kebutuhan awak media sebagai bahan pemberitaan tersaji sedemikian rupa. Pemanfaatan teknologi yang betul-betul sempurna.

Di luar bangunan JCC, puluhan kelompok awak media plus kameramen dan asistennya juga terlihat sibuk. Mereka tidak peduli dengan orang yang lalu lalang di sekelilingnya. Karena mereka tengah melaporkan kepada pemirsanya secara live.

Diresmikan Wapres Jusuf Kalla

Media center dunia yang dalam bahasa kerennya disebut International Broadcast Center (IBC) di JCC ini diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Kamis (16/8), dua hari sebelum pembukaan yang lumayan spektakuler di Gelora Bung Karno (GBK). Media Center ini dipersiapkan untuk memfasilitasi sekitar 10.000 wartawan dalam negeri dan internasional demi kepentingan peliputan Asian Games, pesta olahraga terakbar di belahan Benua Asia.

Dalam sambutannya Wapres Jusuf Kalla menandaskan betapa pentingnya fungsi dan peran media dalam memupblikasikan setiap pertandingan dan juga hasilnya kepada seluruh lapisan masyarakat. Tak hanya Indonesia sebagai tuan rumah, juga asia dan dunia. Peresmian ini ditandai dengan pemukulan gong. Wapres didampingi Menkominfo Rudiantara dan panitia Asian Games.

Sumando Minangkabau ini pun meminta penanggungjawab media center untuk memperhatikan dengan baik setiap kebutuhan awak media yang hadir di sana. Terutama terkait sistim pelayanan dan ketersediaan tenaga listrik, mengingat semua perangkat yang digunakan menggunakan energi tersebut.

Si Meha Segera Diluncurkan

Jauh sebelum Asian Games berlansung, Bidang Kominfo Panitia Porprov yang dipimpin Kepala Dinas Kominfo Zahirman, ternyata juga sudah mempersiapkan hal yang tak jauh berbeda. Secara umum fungsi dan tujuan sama, tapi berbeda kalau sudah berbicara mengenai fasilitas yang berhulu kepada anggaran.

Bidang Kominfo sudah mempersiapkan aplikasi yang diberi nama Si Meha, singkatan dari sistim informasi medali dan hasil (pertandingan) yang akan diluncurkan serta disosialisasikan dalam waktu dekat. Aplikasi akan disiapkan secara Cuma-cuma yang diperuntukkan bagi awak media.

Direncanakan, aplikasi yang disertai perangkat ini akan ditempatkan di kawasan ibu kabupaten Parikmalintang sebagai posko utama , GOR Sungaisarik, lokasi pembukaan dan penutupan, serta kawasan kantor bupati lama di lapangan merdeka sebagai penghubung dengan venue yang berada di Utara Padang Pariaman.

Untuk mengisi aplikasi, Bidang Kominfo akan bekerjasama dengan PWI Padang Pariaman dengan menempatkan personel di setiap venue, dan melaporkan hasilnya sesaat setelah pertandingan usai. Sejak babak penyisihan hingga perolehan medali.

Jelang berakhir Asian Games, kami sempat berdiskusi di sebuah bilangan perbatasan Jakarta Barat, Pusat dan Utara, tak berapa jauh dari kawsan istana, membulatkan tekad bahwa Padang Pariaman siap memberikan yang masksimal dan terbaik pada penyelenggaraan Porprov kali ini, setelah Padang Pariaman menjadi tuan rumah pada 1994, dua puluh empat tahun silam.

Marena ini adalah menyangkut marwah daerah.

BUKITTINGGI – Pemerintah akan segera mencairkan bonus untuk para atlet Indonesia yang berhasil meraih medali pada ajang…

JAKARTA – Gelaran pertandingan Asian Games 2018 telah usai, Minggu (2/9/2018). Kontingen Indonesia memastikan diri…

LIMAPULUH KOTA — PW Muhammadiyah Sumbar bergerak cepat setelah mendapat kabar adanya kebakaran yang melalap sekolah…

PADANG — Pemuda Panca Marga (PPM) Padang mengadakan gelar karya pemuda di Lapangan Padang Sarai, Sabtu, (31/8/2018)….

NASIONAL – Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang diapresiasi oleh banyak pihak. Bahkan,…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer