Connect with us

NASIONAL

MENUJU MEJA MAKAN – siarminang.net

MENUJU MEJA MAKAN – Beritasumbar.com

[ad_1]

Cerita Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

#Seri 5/1000cerita

Oleh : H. Nofrijal, MA

Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama (PUMA)IV-e

Kembali ke meja makan, pernah menjadi “trendy topic” pada tahun 2019 yang lalu, ketika salah satu tema yang diusung dalam Rencana Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 27 di Kota Padang adalah “Kembali ke Meja Makan”, sangat disayangkan peringatan dengan disain “big ganthering” tersebut tidak bisa dilaksanakan karena Indonesia dilanda virus Corona pada tahun 2020.

Ide dan konsep “kembali ke meja makan” masih sangat relevant dalam proses panjang membangun karakter keluarga melalui interaksi positif di meja makan. Imam Prasodjo, yang dikenal sebagai Pakar Sosiolog, dosen Universitas Indonesia menyimpulkan bahwa keluarga terbangun atas 4 sebangun yang saling menguatkan atau disebut dengan 4 kesenyawaan sosial keluarga; yakni “keluarga berkumpul; keluarga beriteraksi; keluarga berbagi; dan keluarga berdaya”

Tulisan ini mengubah kata “kembali” menjadi “menuju” meja makan, dengan pemikiran bahwa kita tidak pernah meninggalkan meja makan untuk forum edukasi keluarga, kita lebih optimis karena kata-kata menuju adalah langkah pasti yang disiapkan dan menjadi keseharian keluarga Indonesia. Berkumpul di meja makan bukan sejarah dan fenomena budaya yang perlu dikembalikan, akan tetapi meja makan merupakan forum edukasi keluarga yang bisa menjayakan kehidupan keluarga Indonesia.

Meja makan secara ilustrasi fisik menggambarkan minimal 4 sudut atau bulatan dan sepintas melukiskan bahwa terdapat 4 orang keluarga (ayah, ibu dan 2 anak) akan saling duduk berhadapan bersantap makan dan saling berinteraksi. Tetapi ilustrasi sosial, meja makan memiliki makna lahiriyah dan bathiniyah untuk diperbincangkan.

Kesenyawaan Sosial Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terbangun atas ikatan perkawinan yang sah, legitimasi sosial lingkungan dan setiapnya punya cita-cita luhur yakni “sakinah; mawaddah, warrahmah, (SAMAWA)” yang terbangun dan berjalan secara independent serta memiliki keunikan sebagai cara mereka hidup dan berdampingan. Keluarga dalam dinamikanya memiliki dua type yakni “nuclear family”, keluarga batih, keluarga inti dan keluarga yang didefinisikan dengan ayah dan ibu, atau ayah atau ibu dengan sejumlah anak biologis dan adopsi yang berkekuatan berkekuatan hukum. Selanjutnya ada istilah “entended family”, keluarga dengan cakupan relasi yang lebih besar, melibatkan kakek-nenek, tante-om, bibi-paman, cucu dan cicit. Keluarga berbentuk komunitas yang saling beritenraski dan melabel diri “kita torang bersaudara”. Ada yang lebih besar dari sekedar “enxtended family”, keluarga disebut juga dengan clan/suku dan bahkan dalam sejaran tradisional mereka yang satu kampung tempat tinggal disebut dengan keluarga.

1/4 Keluarga Berkumpul

Berkumpul adalah naluri makhluk hidup “mankind”, naluri ini lebih jauh dapat dibuktikan bahwa setiap manusia akan mencari  teman dan singgungannya untuk hidup survive dan  berkembang. Keluarga tidak hanya sekedar sarana & wahana berkumpul akan tetapi juga menjadi “huge love relationshop”, mengalahkan relasi huhungan percintaan anak muda. Karena keluarga dimiliki bersama dan dijaga bersama. Di dalam keluarga berkumpul kekuatan dan dorongan cita-cita bersama, jadi tidak hanya secara fisik anggota keluarga berkumpul akan tetapi sikap, kepercayaan dan pandangan-pandangan juga berkumpul dalam satu visi dan misi keluarga.

2/4 Keluarga Beritenraksi

Interaksi/komunikasi sosial dalam keluarga ibarat “alat dalam penampilan musik klosal”, dia menjadi perekat hubungan antar dan inter anggota keluarga. Suasana keluarga yang ceria memerlukan interaksi yang intens antar anggota, praktiknya bisa saja saling menyapa, saling berdebat dan saling memberikan feed-back. Sebaliknya interaksi seperti “suasana kuburan”, akan memunculkan efek saling mencurigai, saling tidak percaya dan saling mencemburui satu sama lain. Interaksi yang terstruktur dan terpola dapat muncul pada saat beribadah dan berdoa bersama, tentu interaksi di meja makan menjadi salah satu proses komunikasi terbaik.

3/4 Keluarga Berbagi

Hidup berbagi adalah “pendidikan universal” yang berlaku di semua belahan benua. Hidup berbagi “care-ness” menjadi pemicu tumbuhnya rasa memiliki negara, memiliki orang tua dan keurunan, kemudian memiliki kebanggan menjadi bagian dari komunitas yang ada. Pendidikan karakter “gotong royong” yang masuk dalam 9 nawacita Presiden Republik Indonesia tahun 2015-2019, dapat membantu percepatan “National Character Building” Indonesia. Gerakan besar sosial di lingkungan masyarakat luas, dapat dimulai pembiasaannya (internaslisasi) dan praktiknya (externalisasi) dari keluarga.

4/4 Keluarga Berdaya

Keluarga berdaya, identik dengan keluarga berpendidikan. Pendidikan sepanjang usia “long life education” atau “education without wall”, menjadi dasar konsep membangun keluarga berkualitas. Setiap keluarga akan mengukur tingkat kualitas anggotanya melalui durasi, prestasi dan aktualisasi pendidikan. Durasi pendidikan sudah tidak ada batas, walaupun pemerintah menerapkan “wajib pendidikan dasar 12 tahun” tetapi bukan serta merta diartikan bahwa anak-anak akan bersekolah wajib sampai dengan tamat SMA. Dorongan untuk bersekolah setinggi tingginya adalah komitmen pertama keluarga berdaya.

Demikian juga “continuing education” dapat berupa life skill bagi anggota keluarga yang sudah dewasa, orang tua biasanya memerlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui yang porsinya lebih banyak mengandung perubahan prilaku orang tua dan keterampilan hidup teknis secara ekonomis, pendidikan dan sosial.

Keluarga berdaya akan mempercepat naiknya indeks pembangunan manusia (Human Development Index), khususnya di bidang pendidikan. Keluarga berdaya akan menghabiskan “angka buta huruf”; meningkatkan usia rata-rata tamat pendidikan; program literacy kemuanusian; penggunaan IT dan digital secara proper dan profesional; serta akan membangun sumber-sumber pendapatan yang layak dan berksinambungan.

Selanjutnya mari kita bahas makna “Menuju Meja Makan, saya beri singkatan Menu-Mama”. Setidaknya secara filosofis dan sosiologis, meja makan dan komplementnya memiliki 4 arti utama.

1/4 Meja Demokrasi

Pendidikan demokrasi dan taat hukum pertama adalah keluarga, keluar memiliki forum edukasi demokrasi yang namanya “meja makan”. Di meja makan terjadi proses belajar menghargai pendapat (memuji dan ucapan apresiatif); belajar mendengar dengan seksama & feedback; belajar patuh dan antri; belajar  menyimpulkan; dan belajar berfikir keluar dari masalah. System pendidikan “boarding school” (khususnya pondok pesantren modern), Pramuka dan ketentaraan/prajurit menjadikan meja makan sebagai symbol kepatuhan, disiplin dan kerapian.

2/4 Meja Interaksi Aktif

Tidak banyak perbedaan pemahaman antara demokrasi dan interaksi, karena kedua duanya saling mengisi. Pada meja interaksi terjadi komunikasi dua arah yang saling menempatkan “ how to listen dan how to deliver feed back” sebagai penyangga interaksi/komunikasi anggota keluarga di meja makan. Komunikasi pre-dinner, sebagai contoh akan memberi keleluasan setiap anggota keluarga menyampaikan pesan-pesan segar dan berisi untuk menjadi konsumsi keluarga. Kita sering melihat “gala dinner event” suatu meeting, memiliki cara yang sama untuk mempererat silaturrahmi undangan dan anggota yang hadir.

Meja makan adalah tempat yang tetap/permanent untuk interaksi yang lebih banyak, si sulung-si bungsu atau kakak adiknya, bersama orang tua dan anggota keluarga lainnya dapat menyepakati pola dan variasi interaksi yang dapat diwujudkan.

3/4 Meja Kecukupan Pangan

Meja makan adalah lambang “pemenuhan kebutuhan dasar, yakni pangan”, dengan bahasa politis bahwa meja makan adalah “lambang kecukupan pangan”. Bila gerakan menuju meja makan, maka yang tergambar adalah setiap keluarga memiliki kewajiban mencukupi pangannya. Kecukupan pangan secara sederhana, setiap keluarga menerapkan “pola makan seimbang, dengan menu 4 sehat dan 5 sepurna”, atau dengan istilah baru sekarang ini “penuhi piringku”. Ini merupakan pencegahan kekurangan gizi yang pertama dan utama bagi keluarga, ini merupakan inisial pola hidup makan sehat bagi remaja dalam melaksanakan “healthy life style” mereka, karena di meja makanlah akan hadir selera, menghadirkan diet yang sehat dan di meja makan juga menghadirkan keanekaragaman nabati & hayati Indonesia.

4/4 Meja Berbagi Tugas

Ini adalah sudut atau segi kempat dalam ilustrasi meja makan, keluarga yang dinamis adalah keluarga yang memiliki pembagian tugas secara “voluntarily”, bagi keluarga yang memiliki anak-remaja mestilah ada pembagian tugas menuju meja makan. Tugas-tugas itu dapat membangun karakter sigap, siap dan mandiri, anggota mana yang bertugas merancang menu dan membuatnya; anggota mana yang bertugas “dishing”, mencuci piring dan peraralatan makan; anggota mana yang dimintakan piket selera dan evaluasi. Pendek kata, menuju meja makan harus dimulai dengan pembagian tugas, termasuk sang ayah yang pada saatnya menjadi “master chef” program menuju meja makan.

Jakarta, 21 Juli 2021

[ad_2]

Sumber

BUKITTINGGI

Bukittinggi Apresiasi Kerja Tim Pemadam yang Menjinakkan Api di Pasar Bawah – siarminang.net

Ratusan Kios dan Los di Pasar Bawah Bukittinggi Terbakar – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi, siarminang.net — Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran tim pemadam kebakaran, yang terjun menjinakkan api membakar los dan kios di Pasar Bawa kota itu.

“Kami mengapresiasi respon cepat tim pemadam kebakaran Bukittinggi. Selain itu, apresiasi juga disampaikan kepada tim damkar daerah tetangga,” kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar melalui Pj Sekdako, Rismal Hadi, Sabtu (11/9/2021).

“Respon cepat dari pemadam kebakaran sangat kita apresiasi. Upaya melokalisir api sangat baik, sehingga kobaran api cepat dipadamkan dan tidak menyebar ke kawasan atau los lain,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bantuan dari damkar daerah tetangga, sangat membantu percepatan penanganan pemadaman api di Pasar Bawah.

“Meski pun lokasi dan kondisinya cukup sulit dijangkau, karena titip api ada di tengah Pasar Bawah, tapi Alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat dan kerugian yang lebih besar dapat dihindari. Ini kami apresiasi dan kami ucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Mobil pemadam kebakaran yang terlibat memadamkan api yaitu, dari Kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh, Kota Pariamam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Agam serta dari Bukittinggi.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran hebat menghanguskan ratusan kios dan los di Pasar Bawah, Kota Bukittinggi, Sabtu dini hari tadi, sekitar pukul 3.00 WIB.

Api yang telah membesar, membuat bangunan los dan kios para pedagang dari kayu tersebut, sangat mudah dilalap si jago merah.

Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Belum diketahui penyeban kebakaran. Api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian. (adil)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – siarminang.net

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – Beritasumbar.com

[ad_1]

Padang Pariaman, siarminang.net -Tim Gagak Hitam Sat Reskrim Polres Padang Pariaman gabungan dengan anggota Polsek Lubuk Alung telah menangkap tersangka pencurian besi padu rel kereta api di Station Kereta Api Korong Kampung Durian Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Senin, (06/09).

Kemudian pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap laporan Polisi tersebut, berdasarkan dari penyelidikan diketahui keberadaan seorang tersangka di Pasar Lubuk Alung.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Ardiansyah Rolindo Saputra SIK MH pada Senin mengatakan sekira pukul 11.00 WIB bertempat di Pasar Lubuk Alung tim berangkat menuju keberadaan pelaku, sekira pukul 11.30 WIB tim gabungan berhasil mengamankan pelaku berinisial P (40)  yang merupakan seorang buruh harian lepas.

“Tersangka yang telah mengakui perbuatannya, bahwa memang benar telah melakukan pencurian tersebut. Kemudian tim gabungan langsung mengamankan tersangka dan barang bukti ke Mapolres Padang Pariaman guna proses hukum lebih lanjut,” katanya.

Sampai saat ini tim gabungan masih melakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya, tutup AKP Rolindo. (Andra)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Harapan & Kecemasan – siarminang.net

Harapan & Kecemasan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Artikel Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

(ABSAB)

Seri 14/1000

“Konsepsi: Harapan & Kecemasan”

————————————————————————————-

Oleh : H. Nofrijal, MA

 Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama/IV-e

Sebuah ungkapan “kau datang, aku tunggu”, demikian ilustrasi dialog imaginatif “pertemuan sperma dengan telur dalam peristiwa terjadinya konsepsi”, setelah pasangan suami istri melakukan hubungan seksual dengan tujuan kehamilan. Lebih jauh, konsepsi adalah peristiwa dimulainya pembentukan “janin makhluk hidup manusia”. Peristiwa “aku datang-AD” dengan “aku-tunggu-AT” menjadi peristiwa kehidupan dalam “Seribu Hari Pertama Kehidupan”.

Seribu Hari Pertama Kehidupan atau yang dikenal dengan SHPK adalah bagian esensial dalam pelayanan kesehatan reproduksi manusia dengan pendekatan siklus kehidupan yang disebut dengan “life span/life circle approach”. Penggalan waktu SHPK dibagi menjadi 5 periode yang saling berkaitan satu sama lain, kelima priode tersebut adalah (1) Priode Konsepsi, pertemuan sel sperma suami dengan sel telur sang istri, yang menyebabkan terjadinya kehamilan. (2) Priode Kehamilan, proses berkembangnya janin dalam kandungan sampai dengan melahirkan bayi setelah 40 minggu. (3) Priode persalinan, yang dikenal juga dengan “partus”. Momentum melahirkan merupakan “milestone” hidup dan kehidupan manusia, titik awal status kewarga-negaraan seseorang dimulai. (4) Priode pemberian Air Susu Ibu (ASI), mulai dari pemberian ASI awal-kolostorum, ASI Eksklusif sampai dengan ASI penuh (2 tahun). (5) Priode pemantauan tumbuh kembang balita (bayi dan anak di bawah usia lima tahun).

Pertemuan Sel Telur dengan Sel Sperma

Peristiwa “AD & AT ” bermakna peristiwa alamiah mukjizat dan klasik, karena peristiwa ini telah tercatat dalam kitab-kitab agama samawi. Ayat-ayat al-Qur’an cukup banyak memuat pesan kehamilan manusia, sebagai ikhtibar dan ilmu pengetahun. Ikhtibar yang terkenal dimuat dalam “surat iqra” dan dengan jelas Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mempelajari bagaimana kekuasaan Allah dalam menciptakan janin dari setes air mani yang bersumber dari saripati makanan nabati-hayati yang berasal (tumbuh dan berkembang) dari tanah.

Pertemuan antara sperma dan telur ibarat “miniatur resepsi”, mempertemukan dua sel yang saling mengejar dan menanti atas “cinta dan keinginan”. Pasangan muda yang mendapat anugrah kehamilan mengekpresikan jiwa nya dengan kebahagiaan, sujud syukur, berpelukan, menyampaikan berita gembira kepada keluarga, teman dan sejawat. Masih tercatat dalam ingatan, kehangatan cinta pasangan selebiriti “Atta Halilitar dengan Aurel Hermansyah” yang mengekpose pesta akbarnya, berlanjut dengan “honeymoon” serta anouncing “kehamilan positif” yang membuat pasangan dan penggemarnya sumringah. Artis yang juga infuencer terkenal Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven mengekpresikan kebahagiaan di tempat praktek dokter kebidanan ketika dia dinyatakan hamil untuk anak yang kedua, peristiwa yang sama terjadi pada seorang public figure yang punya banyak penggemar Raffi Ahmad dengan Nigita Salavina ketika mengumumkan kehamilan anak keduanya. Itu adalah contoh kegembiraan alami dan menjadi catatan publik bahwa konsepsi-kehamilan menjadi peristiwa yang di tunggu-tunggu. Pasti banyak cerita “joy” mengungkapkan kebahagiaan, tetapi tidak sedikit peristiwa kesedihan mengiringi para calon orang tua dan orang tua, terutama yang muda atas kegagalan konsepsinya.

Sudah disadari bahwa mempersiapkan kehamilan bukan hanya urusan perempuan saja, tapi laki-laki juga punya andil di dalamnya. Selain kesuburan sel telur pada perempuan, kesehatan dan kualitas sperma laki-laki agar bisa membuahi juga butuh perhatian yang sama. Sebab 1/3 kasus infertilitas dikarenakan sperma laki-laki yang tidak berkualitas. Secara sederhana, ada beberapa cara untuk mengetahui kualitas sperma dan yang paling mudah adalah memperhatikan  volume, warna dan bau sperma. Jika pada saat ejakulasi jumlah sperma yang dipancarkan sedikit bisa jadi karena penyumbatan dalam saluran ejakulasi. Sperma normal berwarna putih, kekuningan atau keabuan, tetapi kalau sudah berwarna coklat atau hijau, segera periksakan ke dokter karena merupakan gejala perdarahan atau infeksi. Sperma yang berbau busuk juga mengindikasikan terjadinya infeksi saluran.

Dari pengetahuan klinis sederhana,  ciri kualitas sperma yang sehat adalah sebagai berikut (1) Jumlah sperma sekitar 15-20 juta/mililiter dalam sekali ejakulasi, (2) Sperma dikatakan subur juga minimal 40-60% bergerak, (3) Bentuk sperma (morfologi) yang sehat memiliki bentuk kepala bulat dan ekor yang panjang sehingga membantu pergerakannya. Semakin banyak sperma dengan bentuk dan struktur yang normal, berarti semakin subur si laki-laki, (4) Ketika “likuofaksi/denaturasi” atau pemecahan protein agar mencair, proses ini berlangsung kurang dari 20 menit, jika lebih dari itu bisa jadi terdapat infeksi. Kepada calon “ayah” disarankan untuk jangan mengeluarkan sperma yang menyimpang apalagi dalam frekwensi yang dekat. Alasannya sel sperma butuh waktu 48 jam untuk dimatangkan. Jika ejakulasi lebih dari satu kali sebelum waktu tersebut, mengakibatkan kualitas sperma menurun dan sulit membuahi telur. Hindari hal ini jika si calon ayah  ingin melancarkan program kehamilan untuk si calon “bunda”.

Bagi pasangan muda calon “Ayah-Bunda”, patut dicermati baik-baik bahwa sel telur matang hanya hidup 24 jam, sedangkan sperma bisa hidup 48-72 jam dalam tubuh wanita. Karena itu berhubungan intim suami-sitri sebelum saat ovulasi akan lebh baik untuk meningkatkan peluang hamil dari pada sehari atau dua hari sesudahnya.

Masa subur bagi seorang wanita adalah masa di mana sel telur matang dilepas dari indung telur (ovulasi), lalu tersimpan dengan aman di saluran indung telur sampai sperma datang dan membuahinya. Bila pembuahan telur oleh sperma tidak terjadi, maka sel telur pun akan mati, akibatnya selaput lender rahim yang sudah siap menerima hasil pembuahan itu akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Menurut hasil penelitian bayi tabung, tingkat keberhasilan IVF (in fitro fertilization) jauh lebih tinggi dan tingkat keguguran jauh lebih rendah ketika seorang wanita membutuhkan waktu untuk persiapan kehamilan pada waktu 3 bulan sebelumnya. Demikian juga sebagian besar perempuan karir yang sedang berusaha untuk hamil secara alami dapat membagikan kabar baik tes positif pada waktu 3-6 bulan berikutnya. Hanya jumlah sel telur matang yang paling sehat dan bagus yang akan bergerak maju dalam seleksi pada siklus menstruasi selama 3-6 bulan. Selama waktu ini, sel telur matang saling bersaing untuk mendapatkan ovulasi. Jadi siklus menstruasi selama 3-6 bulan itu sangat krusial. Bayangkanlah, selama waktu itu adalah calon bayi perempuan atau laki-laki akan bergantung pada dukungan nutrisi dan lingkungan yang sehat karena mereka akan berjuang untuk tumbuh dan berkembang mengatasi tantangan. Sel telur yang berkualitas baik sangat memperngaruhi keberhasilan pembuahan dan program kehamilan. Normalnya, sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi adalah berukuran 18-25 mm. Faktor yang mempengaruhi kualitas sel telur antara lain kematangan usia, pola makan, aktifitas dan olahraga, penyakit lain (misalnya kista ovarium, gangguan kelenjar tiroid), dsb.

Para dokter biasanya memberikan tips sehat yang dapat dilakukan oleh “calon ayah dan bunda” (1) istirahat yang cukup 7-8 jam sehari (2) kendalikan stress dengan bijak, (3) berolahraga secara teratur 30-45 menit sebanyak minimal 3-4 kali seminggu, dengan jogging, senam kebugaran jasmani, renang dsb. (4) perbanyak minum air putih 8-10 gelas perhari, (5) konsumsi makanan yang bergizi seimbang, batasi makanan istant, berpengawet, berlemak. Perbanyak antioksidan (buah-buahan dan sayur), (6) Hindari merokok, alkohol dan obat terlarang, dan (7) jaga berat badan ideal.

Stress, yang penyebabnya datang dari berbagai bentuk seperti kerja lembur, emosional, tidak cukup tidur dan tekanan fisik yang berlebihan menyebabkan rendahnya sel telur karena stress dapat membatasi aliran darah, mempengaruhi metabolisme dan siklus tubuh manusia, mempengaruhi produksi hormon reproduksi dan bahkan memicu gaya hidup yang tidak sehat. (1) Luangkan waktu untuk beristirahat dengan membaca, meditasi, mendengarkan musik, bermain, dengan hewan peliharaan, berjalan di alam terbuka, ngobrol dengan orang yang dicintai dan mengerjakan hobby yang disenangi. (2) Melakukan terapi pijat kesuburan untuk membantu meredakan stress, melancarkan peredaran darah dan membantu kesimbangan hormon dan sisten reproduksi. Terapi pijat relaksasi ini aman dan praktis dan bisa adilakukan sendiri di rumah pada saat sedang bersantai, (3) Pola hidup sehat.  Kurangnya gizi berarti darah kekurangan hormon dan nutri yang dibutuhkan untuk meningkat sel telur (materi genetik) dan mendukung proses pematangannya. Jika materi genetik sel teur lemah, akan mempengaruhi pada penurunan fungsi reproduksi dan hormonal.

“Collect Call”, himbauan penting kepada calon pengantin, orang tua calon pengantin untuk menjadikan persiapan menikah menjadi satu pristiwa membekali diri dengan asupan gizi, immunisasi dan vitamin, istirahat, olahraga dan pengetahuan/keterampilan berkeluarga. Calon “Ayah & Bunda “ memerlukan waktu setidaknya 75-100 hari memproduksi sel-sperma dan sel-telur yang matang dan berkualitas, dimana satu diantaranya akan menjadi emberio yang sehat paripurna. Sebaliknya bisa dikurangi persiapan sampingan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan konsepsi, seperti foto pre-wedding yang mahal, resepsi pernikahan yang mewah, agenda honeymoon yang wow dan lain-lain peristiwa yang kurang relevan. 

Bagimana sel-sperma penentu jenis kelamin bayi laki-laki atau bayi perempuan. Ternyata sudah ditentukan saat pembuahan terjadi, yang bertanggung jawab dan penentu dari jenis bayi adalah kromosom apa yang dibawa oleh sperma untuk membuahi sel-telur. Ini menyangkut siapa pemenang X atau Y, bayi laki-laki dibentuk dari dua kromosom kelamin yang berbeda yaitu kromosom X dan Y, sedangkan emberio perempuan dibentuk dari dua kromosom yang sama, yaitu kromosom X dan X, kromosom kelamin X dan Y dibawa oleh sperma dalam jumlah yang sama. Sedangkan, semua sel telur hanya membawa kromosom X. Dengan demikian jika sperma X berhasil membuahi seltelur, maka terbentuk adalah kelamin XX alias bayi perempuan. Lainnya kalau yang berhasil membuahi sel telur adalah sperma Y, maka yang terbentuk adalah kelamin YY alias bayi laki-laki.

Kunci utama adalah “dewasa dalam menikah”, anjuran 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki adalah usia yang sudah didasarkan kepada review akademik dari segala aspek dan  kebutuhan untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Demikian “miracle”-nya proses kejadian manusia dalam kandungan ibu yang dikatakan Tuhan dalam kitab suci sebagai makhluk yang paling sempurna. Jagalah kesempurnaan kejadian manusia melalui konsepsi yang sehat dan berkualitas.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer