Connect with us

Kolom & Opini

Mimpi bertemu sang Ayah, “Sang Datuk” nya anak-anak; Ceracau soal Wanita hingga Virus Corona – siarminang.net

Mimpi bertemu sang Ayah, "Sang Datuk" nya anak-anak; Ceracau soal Wanita hingga Virus Corona – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Gusri Efendi

Lama tak berjempa dengan beliau, seingat kami sejak kasus Aksi Panas 4 Maret 2004 bersama Forum Aksi Demokrasi Arus Bawah Univ. Negeri Padang yang berujung di tahannya 20 aktivis UNP oleh sang Rektor waktu itu, beliau mangkat pas seminggu sebelum usai kami dibebas tahankan tepatnya 4 Mei 2004; baru sekali beliau datang dalam mimpi panjang. Entah apa hikmahnya gerangan, hanya Allah SWT yang lebih tahu.

Sebagian orang mungkin tidak percaya dengan adanya mimpi karena dia hanya mainan hidup tapi bagi sebagian orang masih percaya akan takwilnya mimpi apalagi jika bermimpi bertemu dengan orang-orang pilihan seperti mimpi bertemu seorang Nabi dan seorang Syeikh atau bisa jadi bertemu dengan seserang yang dicintainya.

Malam itu (19/1/2021) kami lebih awal ketimbang hari-hari sebelumnya, insya Allah sebelum tidur dipastikan tidak sekali dua kali kami mengucapkan doa tidur yang telah diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. Sambil tidurpun sempat kami sempat memutar YouTube dakwah seorang mantan Kapolda Sulsel yang viral dengan model dakwahnya yang menarik ketika masih menjabat yakni Bapak Irjen Umar.

Malam itu terasa tidur dengan pulas dan cukup nyaman di sebuah pondokan seorang bapak angkat yang alhamdulillah juga baik dan banyak warga yang tahu ternyata beliau juga seorang Habaib di Kelapa 4 Sungai Kunyit Mempawah Kalimantan Barat dimana kami mengabdi saat ini.

Ditengah tidur, tiba-tiba kami berjumpa dengan ayah “Kardiman” nama beliau, saat itu terasa berada dirumah lama di Padang Tiakar Hilir Kecamatan Payakumbuh Timur Sumatera Barat dimana kami pernah lahir dan tumbuh besar sejak kecil hingga tamat SMA. Seperti biasa kami sering bantu-bantu beliau jika berada dirumah ketika beliau sibuk bekerja khususnya lagi “Menambal Ban” sebagai profesi tambahan beliau sebagai seorang “Mekanikal” alias Perbengkelan. Namun situasinya bukan saat masih kecil tapi seperti saat ini yang sudah memiliki seorang Istri dan 6 orang anak, ini hal lucu dan keanehannya dalam mimpi kali ini.

Disaat sibuk-sibuk membantu seperti biasa beliau selalu memperhatikan apa yang kami kerjakan apalagi ketika ada sebuah kesalahan, sebagai anak bukan generasi milineal kami masih takut dan berhat-hati jika bersama sang Ayah almarhum Datuknya sang anak-anak kami saat ini.

Jangankan disaat marah ketika beliau diam dan melirik saja kami sudah mulai berfikir apa gerangan kesalahan yang terjadi apalagi disaat beliau marah; dipastikan kami mencoba mengkoreksi diri, apalagi beliau bukan orang bertype ekstrover seperti saya anaknya. Beliau bertype introver dimana banyak bekerja atau bergerak ketimbang banyak bicara, boleh dikata sedikit bicara banyak bekerja.

Tiba-tiba disaat mencongkel ban memang ada sebuah kesalahan, sehingga beliau marah-marah dan ceramahi kami. “Kenapa masih ada kesalahan jika sudah berkali-kali saya ajarkan & mengerjakannya” ujar beliau. Kalau dulu masih kecil mungkin saya langsung jadi galau dan gusar bahkan sesekali penuh kesal dalam menanggapinya.

Tapi kali ini tidak demikian disaat mimpi kali ini, kami lebih tenang dan santai dalam menanggapinya serta terasa sedikit bertengkar dan menjawab “tak pa pa apa marah karena memang saya yang salah, kalau benarpun apapun yang saya kerjakan jika saya tanggapi tetap salah karena bisa jadi durhaka” ujar kami dalam mimpi dengan suasana tertegun.

Mendengar jawaban itu beliau akhirnya tersenyum, bahkan dalam situasi bekerja beliau yang akhirnya jarang berbicara banyak berbincang-bincang alias “ceracau” bahkan penuh semangat layaknya bersama orang dewasa lainnya. Alur cerita baru mulai dari saat menyindir kami soal wanita yang sempat beliau tuduh “mata buaya” tapi saya bantah dengan fakta bahwa “bukan pa”, karena seumur-umur memang kami baru sekali kami punya seorang teman wanita alias “pacar” sehingga saya jawab dengan seloroh “eeeit, setahu saya pa, saya cuma sekali punya pacar itupun bohong-bohongan tapi sejak dipisah tidak lagi mau pacaran sampai tamat kuliahan dan bahkan mengharamkan berpacaran lagi sampai memutuskan menikah dengan istri yang saat ini, tapi diakui memang banyak disukai dan dekat dengan teman-teman wanita cantik itu benar, hingga banyak yang salah paham dengan saya” sambil ketawa-ketiwi dalam mimpi bersama beliau.

Cerita berlanjut ketika beliau menanggapi aksi demo mahasiswa yang menyebabkan akhirnya saya dipenjara saat masih jadi aktivis mahasiswa, disaat ini memang lagi jaya-jayanya pegang tampuk kekuasaan sebuah Unit Kegiatan Kampus WP2SosPol-UNP namanya; sebuah unit kegiatan kampus yang memang fokus dalam memperjuangkan nasib mahasiswa dalam berbagai issue keadilan dan kepedulian sosial politik khususnya bagi para mahasiswa dan masyarakat pada umumnya sebagai seorang Sekretaris Jenderal. Beliau memang mengkritik juga habis-habisan apa yang kami lakukan saat itu padahal seharusnya sudah harus tamat kuliah namun rela mejadi aktivis “mapala” alias mahasiswa paling lama atau mahasiswa abadi, bayangka saja kami baru dapat selesaikan kuliah dalam massa 8 tahun atau lebih kurang dari tahun 2008 s/d 2016.

Hingga saat ini kami menilai beliau adalah seorang bapak yang baik dan penuh pengertian, meski sering berseberangan dengan kami sebagai sang anak ujungnya beliau masih tetap ingin berdamai dengan situasi. Beliau mangatakan “entah apa kerjaanmu bisa lama selesai kuliah kerja ini dan itu dikampus sampai hingga masuk penjara segala gegera demo kerja sia-sia alias kerja lapuak” ujarnya. Namun saya tetap jawab dengan tenang berseloroh lagi “Bapak jangan salah, sejak kecil anak bapak ini sudah ditakdirkan sebagai seorang pemimpin, bayangkan dari sejak SD menjabat sebagai seorang ketua kelas, di SMP ketua OSIS, di SMA juga demikian bahkan banyak jabatan lainnya, jadi mungkin nasib kita memang berbeda pa untuk hal ini” ujar saya tersenyum lagi bersama beliau.

Ceracau beliau yang dikenal pendiam ini kemudian kembali berlanjut, bahasa beliau memang terkenal punya sindiran keras sebagaimana idiom keluarga besar beliau yang di kenal keturunan orang “Koto” dikampung saya, sebuah marga atau suku di Minangkabau kampung halaman kami. Bicaranya sesekali tapi cukup terasa menyakitkan bagi mereka yang tidak memahami latar belakang beliau itu. Anehnya beliau berbicara tentang situasi saat ini yang sedang dilanda issue Covid-19 padahal beliau sudah belasan tahun lalu mangkat. Mana mungkin beliau tahu soal Covid-19 yang disaat beliau masih hidup tidak pernah mendengar apalagi merasakannya.

Dalam ceracau beliau itu dengan sangat lugas menyampaikan tentang keanehan dan kelucuan yang terjadi saat ini, dimana situasi negara yang terasa kacau dan akut saat ini. Terkesan dalam cerita beliau seperti sependapat dengan pemikiran kami yang saat ini berkembang sebagaimana situasi yang ada. “Covid-19 alias virus Corona saat ini memang aneh, ini seperti sebuah skenario besar yang melanda bangsa, semua kita seperti (kebo yang di cucuk hidungnya) alias menurut saja dengan situasi yang ada dan tidak berdaya untuk melawannya” ujarnya sinis. Untuk hal ini kami tidak menanggapinya tapi hanya mengeluarkan senyum lebar saja karena sudah terasa agak sependapat.

Sikap beliau dalam ceracau yang terakhirnya terasa hampir sama di saat kami dulu terjebak dengan kasus aksi demo dahulu di tahun 2014. Dimana disaat-saat genting kami terancam di Droup Out (DO) dari perkuliahan dan penjara karena menjadi pimpinan demo di Universitas Negeri Padang saat itu beliau memanggil khusus kami ke kampung halaman. Selepas diskusi tentang apa yang terjadi dikampus saat itu beliau mengatakan “jika itu yang kami perjuangkan, bismillah selamat berjuang sampai selesai bahkan sampai mati (tabujua lalu tabalintang patah)” ujarnya tegas sambil berikan sebuah rahasia kehidupan.

Meskipun dalam penilaian kami terhadap beliau sesudah beliau wafat ternyata beliaulah orang dalam keluarga yang paling tidak siap menerima keadaan hidup saat itu. Sehingga ketika wafat terlihat dalam keadaan tidak siap dan terkejut selepas mendapatkan perawatan keras disebuah rumah sakit umum di Kota Payakumbuh Sumatera Barat. Beliau pergi selamanya dengan memendam kesedihan dan kejutan tapi dengan wajah yang berseri-seri bahkan menurut cerita masyarakat di sholatkan banyak orang di sebuah masjid di Nagari Sariaklaweh Kec. Akabiluru Kab. Limapuluh Kota Sumatera Barat saat itu.

Singkat cerita, kami berpisah dengan sebuah kedamaian dan kesejukan, sehingga kami terbangun pagi-pagi dengan sebuah senyuman namun penuh debaran dan gumam “tumben sang ayah tercinta hadir dalam mimpi tidur pulas malam ini” sambil memberikan hadiah doa khusus bagi beliau “Allahumma firlahu warhamhu….” dan kemudian membaca doa bangun tidur kembali. Sontak secara tidak sadar air mata seperti berkaca-kaca, rindu pada sang ayah yang hebat dan tercinta bisa terobati kembali dalam hidup ini, sungguh kami merasa termasuk orang beruntung juga bertemu dengan sosok beliau.

Tak berfikir lama, bakat sisipan sebagai penulis akhirnya mendorong kami untuk segera membuka loptop dan mencoba untuk menulis kisah ini, tujuannya hanya sederhana sekali yakni “setidaknya ini akan menjadi kisah haru bagi anak-anak kami yang alhamdulillah dikaruniai jumlahnya lumayan, 3 pasang putra-putri dan sebentar lagi akan menjadi 7 orang jika dikarunia Allah kembali dalam waktu dekat ini”. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan magfirah serta rezeki yang halal dan toyyib bagi kami segenap keluarga dan pembaca semua, Amin ya Rabb. Melanjutkan perjuangan para pendahulu Ayah, Kakek dan Buyut kami yang mungkin terkenal idealis dan juga garang (kritis) di negeri asal kami Sariaklaweh; kampung tercinta yang tak pernah terlupakan. Wallahu`alam.

[ad_2]

Sumber

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer