Connect with us

News

MNC Picture Rilis Toko Barang Mantan, Film Berlatar Komedi Romantis

[ad_1]

Kamis, 13 Februari 2020 – 00:59:01 WIB – 156

MNC Picture Rilis Toko Barang Mantan, Film Berlatar Komedi Romantis

JAKARTA — Di bulan romantis Februari, MNC Pictures merilis film Toko Barang Mantan. Film komedi romantis ini mengambil latar yang unik: kisah seorang pemilik toko yang menjual barang-barang dari mantan dan ceritanya. Viva Westi yang sebelumnya sukses dengan Koki-Koki Cilik 2 menyutradarai film yang akan tayang 20 Februari 2020 ini. Sedangkan skenario ditulis oleh Titien Wattimena yang telah memenangkan dua Piala Citra.

Film Toko Barang Mantan bercerita tentang sebuah toko jual-beli barang mantan bagi orang-orang yang ingin move on dari mantannya. Sebagai pencetus ide, pendiri dan pemiliknya, Tristan (Reza Rahadian) rela meninggalkan kuliahnya demi mengembangkan toko ini bersama sahabatnya, Amel (Dea Panendra) dan Rio (Iedil Putra). Berbagai macam kisah sedih, lucu dan absurd tentang barang-barang tersebut menjadi makanan mereka sehari-hari. Tristan bangga dengan toko ini meskipun akhir-akhir ini sepi dan bermasalah secara finansial. Tiba-tiba, kehadiran Laras (Marsha Timothy), mantan Tristan saat kuliah dulu, membuat dunianya jungkir balik. Kembalinya Laras, membuat Tristan pun bertekad merebut kembali hati Laras dengan bantuan Amel dan Rio. Salah satu caranya adalah menyukseskan Toko Barang Mantan ini dengan segala cara.

Untuk pertama kalinya dalam film, aktor dan aktris terbaik Indonesia Reza Rahadian dan Marsha Timothy beradu akting untuk layar lebar. Marsha mengatakan, “Untuk kerja sama, kami membentuk karakter baru, menjalin chemistry baru, bagaimana mendalami karakter masing-masing, kita diskusi. Sebelumnya beberapa kali satu panggung di teater, kali ini medianya saja yang beda yaitu film,”kata Marsha di XXI Epicentrum Walk, Jakarta, Selasa (12/2/2020).

Keunikan lainnya dari film ini adalah karakter Tristan yang dimainkan oleh Reza berambut gondrong dan bergaya urakan. Sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya. Karakter Tristan yang merasa bangku kuliah bukan masa depannya lagi dan kemudian berbisnis kecil-kecilan dengan membuka sebuah toko yang khusus menjual barang-barang dari mantan membuat peran ini terlihat berbeda bagi Reza.

Bagi Viva Westi, film Toko Barang Mantan dirasa cukup dekat dengan banyak orang. “Saya sangat yakin dari tema mantan ada sesuatu yang menarik untuk difilmkan. Bahkan dari ide cerita juga belum ada yang pernah menyamai,” ujarnya. “Film ini bukan hanya bercerita tentang barang mantan, tapi tentang cinta,” jelasnya.

Film Toko Barang Mantan dibintangi oleh Reza Rahadian, Marsha Timothy, Dea Panendra, Iedil Putra, Roy Marten, Widi Mulia. Uniknya film ini diisi banyak sekali pemeran pendukung juga cameo. Mulai dari Brigitta Cynthia (personil Cherrybelle) dan Chrismanto Ronaldo yang menjadi pasangan kocak. Hingga kehadiran Syifa Hadju, Niken Anjani, Ibob Tarigan dan Martin Anugrah (Cameo Project), Laura Theux, Fendy Chow dan Stella Cornelia, Shareefa Daanish, Mpok Atiek, Ligwina Hananto hingga Gading Marten. (Upi)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Rijoe)

Tag: indonesia,showbiz

197 Orang di Mentawai Telah Lakukan Pemeriksaan IVA Test

197 Orang di Mentawai Telah Lakukan Pemeriksaan IVA Test

MENTAWAI — Dalam moment peringatan Hari Kanker Sedunia, sebanyak 197 orang telah melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual…

Fakultas Kehutanan UMSB Sumbar Bentuk Hutan Pendidikan di INS Kayutanam

Fakultas Kehutanan UMSB Sumbar Bentuk Hutan Pendidikan di INS Kayutanam

Seorang Kakek Tewas Terlindas Truk di Jalan Teluk Bayur Pengambiran Padang

Seorang Kakek Tewas Terlindas Truk di Jalan Teluk Bayur Pengambiran Padang

PADANG – Kecelakaan maut antara sepeda motor dan truk terjadi di jalan Pengambiran-Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera…

Wako Fadly Amran: Mari Sukseskan Sensus Penduduk 2020, Pastikan Kita Tercatat

Wako Fadly Amran: Mari Sukseskan Sensus Penduduk 2020, Pastikan Kita Tercatat

PADANG PANJANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Panjang menggelar Rapat Koordinasi dan Pencanangan Sensus…

Pro Kontra Pemulangan WNI Eks ISIS, Bagaimana Keputusan Jokowi?

Pro Kontra Pemulangan WNI Eks ISIS, Bagaimana Keputusan Jokowi?

NASIONAL – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak ratusan warga negara Indonesia (WNI) eks Negara islam Irak dan Suriah…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer