Connect with us

Kolom & Opini

Model Kepemimpinan Berkarakter dalam Konteks Manajemen Hubungan Masyarakat di Lembaga Pendidikan – siarminang.net

Model Kepemimpinan Berkarakter dalam Konteks Manajemen Hubungan Masyarakat di Lembaga Pendidikan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Secara umum dalam era globalisasi menuntut supaya peran lembaga pendidikan untuk
memberikan manajemen dan layanan yang profesional kepada masyarakat. Masyarakat
sebagai pemakai lembaga pendidikan saat ini lebih kritis dan realitis dalam memilih lembaga
pendidikan yang lebih baik. Maka karna itu Lembaga pendidikan sekarang diharapkan agar
lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat sebagai pelanggannya dan lembaga pendidikan
dituntut untuk selalu melibatkan partisipasi masyarakat dalam mengelolanya.

Lembaga pendidikan dituntut agar meningkatkan kualitasnya dengan melalui sistem
pembaharuan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada pemerintah dan masyarakat. Jika
lembaga pendidikan bisa melaksanakan pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman,
mampu menjaga mutu dan kepuasan masyarakat.

Maka dalam berbagai situasi dan kondisi apa pun lembaga pendidikan tersebut akan tetap eksis. Agar lembaga pendidikan dapat survive, maka perlu pemimpin yang memiliki karakter yang unggul dan prefesional. Karakter yang unggul merupakan strategi untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi. Pemimpin dengan karakter yang unggul memiliki rasa tanggung jawab dan dapat diandalkan. Seluruh
perkataan, perbuatan dan tindakannya dapat dipertanggung jawabkan kepada seluruh anggota
masyarakat dan lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

Menurut Saebani (2014: hal 27) mengungkapkan bahwa Kepemimpinan berasal dari
kata “pimpin” memuat dua hal pokok yaitu pemimpin adalah sebagai suatu subjek dan yang
dipimpin adalah sebagai suatu objek. Kata “pimpin” mengandung makna mengarahkan,
membina atau mengatur, menuntun, menunjukkan dan mempengaruhi. Pemimpin
bertanggung jawab baik itu secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan kegiatan kerja
dari yang dipimpinnya.

Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan
kegiatan mempengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasikan perilaku orang lain agar mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jika diterapkan dalam lembaga
pendidikan, kepemimpinan pendidikan merupakan kegiatan mempengaruhi, mengarahkan
dan mengkoordinasikan orang-orang yang terlibat dalam lembaga pendidikan untuk bekerja
sama secara aktif dan kreatif dalam mencapai tujuan.

Kepemimpinan berkarakter merupakan suatu kemampuan yang dimiliki pemimpin
dalam menciptakan, mengkomunikasikan, merumuskan, mensosialisasikan, dan
menginformasikan Serta mengimplementasikan pemikiran-pemikiran yang berasal dari
dirinya Atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi atau lembaga sekolah
yang diyakini sebagai suatu cita-cita organisasi di masa depan yang harus bisa dicapai
melalui Komitmen dan usaha semua anggota lembaga pendidikan.

Manajemen humas ialah manajemen yang bertugas mengatur hubungan Lembaga
pendidikan dengan masyarakat. Manajemen humas mempunyai peranan yang sangat besar
bagi perkembangan lembaga pendidikan karena suatu lembaga pendidikan tidak mungkin
berkembang dengan Baik tanpa adanya hubungan baik dengan masyarakat sekitar apalagi
lembaga Pendidikan madrasah. Dalam hal ini manajemen hubungan masyarakat di lembaga
Pendidikan, peran pemimpin berkarakter adalah menjadi inspirator utama dalam
Menyampaikan informasi tentang lembaga pendidikan kepada bawahannya. Pentingnya

peran pemimpin berkarakter adalah agar menyusun rencana dan Mengimplementasikannya
sedemikian rupa sehingga informasi benar-benar sampai Kepada komunikan yang dituju dan
memberikan manfaat sesuai dengan yang diharapkan. Hal sangat utama dalam melaksanakan
aktifitas kepemimpinan dalam hubungan Masyarakat yaitu selalu diarahkan pada pencapaian
visi lembaga pendidikan.

Salah satu cara untuk melaksanakan pendidikan karakter melalui kepemimpinan yang
berkarakter adalah dengan memberikan keteladanan yang baik. Keteladanan adalah berupa
ucapan, tulisan, bahasa tubuh, sikap, dan tindakan positif yang dapat dicontoh oleh orang
lain. Keteladanan yang dicontohkan adalah karakter: (1) jujur, (2) memandang ke depan, (3)
memberi inspirasi, dan (4) cakap.

Lembaga pendidikan merupakan sistem terbuka terhadap lingkungan termasuk
masyarakat yang menjadi pendukungnya. Sebagaimana sistem yang terbuka, lembaga
pendidikan selalu siap untuk menerima warga masyarakat, terhadap ide-ide yang
disampaikan, kebutuhan-kebutuhan mereka dan terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Sebaliknya masyarakat juga membuka diri untuk menerima dan mengakomodir aktivitas-
aktivitas lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan dapat belajar dari masyarakat. Guru-guru
dan peserta didik dapat mencari pengalaman belajar, dan praktek dilingkungan masyarakat.
Antara lembaga pendidikan dan masyarakat harus terjadi hubungan dan komunikasi dua arah
untuk bisa saling memberi dan menerima (Vidarta, 1988: 191).

Menurut E. Mulyasa (2003:164), model manajemen hubungan lembaga pendidikan
dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh, disertai dengan pembinaan secara kontinyu untuk
mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya, dan khususnya masyarakat yang
berkepentingan langsung dengan lembaga pendidikan. Simpati masyarakat akan tumbuh
melalui upaya-upaya sekolah dalam menjalin hubungan secara intensif dan proaktif di
samping membangun citra lembaga yang baik.

Tujuan humas yang dirangkum dari beberapa sumber dalam Elfridawati, Diantaranya
adalah : (a) untuk melanjutkan dukungan yang lebih baik dan kuat (b) untuk menunjukkan
kemajuan yang Positif (c) untuk meningkatkan Program-program pendidikan dan (d) untuk
Mempromosikan konsep-konsep sekolah dan mempererat hubungan dengan orang tutu
(Dhuhani, 2016: 39).

Hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat sangat penting. tugas yang harus
dilakukan bidang Hubungan masyarakat adalah memberikan penjelasan tentang kebijakan
sekolah, Situasi, dan perkembangan sekolah. Menampung saran-saran dan pendapat
Masyarakat untuk memajukan sekolah. Membantu mewujudkan kerja sama dengan
Lembaga-lembaga terkait dan lembaga yang berhubungan dengan dunia usaha dan Dunia
industri.

Model kepemimpinan berkarakter dapat dipahami sebagai upaya untuk mengungkap
Kepribadian dan karakter pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Karakter
Tersebut dapat dicontohkan langsung, sekaligus menjadi teladan bagi pengikutnya, sehingga
Menimbulkan kepatuhan dan kepengikutan secara sukarela dalam mencapai tujuan.
Pencapaian kepemimpinan berkarakter ada empat macam yakni, jujur, Memiliki visi yang
baik, mampu menjadi trendsetter dan cerdas.

Karakter jujur dalam diri seorang pemimpin bila diimplementasikan dalam Lembaga
pendidikan akan menghasilkan kepercayaan. Nilai kepercayaan merupakan suatu Faktor
penting dalam hubungan interpersonal dan kesuksesan sekolah. Misalnya, Terkait dengan

masalah finansial. Kepala sekolah sangat memperhatikan aturan Penggunaan dana sekolah
sesuai dengan pedoman dan bersikap transparan dalam Penggunaan tersebut baik kepada
guru, wali siswa maupun komite sekolah. Kejujuran ini secara tidak langsung akan membawa
dampak yang luar biasa terhadap nilai kepercayaan orang Pada kepemimpinannya.

Karakter pemimpin harus mampu menjadi trendsetter, berarti pemimpin Harus
mampu mengimplementasikan karakter dirinya sebagai seorang yang menjadi Pusat perhatian
dengan memberikan keteladanan penegakkan disiplin dalam Kehadiran dan komitmen waktu
mengajar. Selain itu, pengembangan professional Dan personal kepala sekolah juga
menentukan gambaran dirinya sebagai orang yang Menyukai kemajuan dan pandai bertukar
informasi. Bila hal ini dilakukan kepala Sekolah, maka akan memperkuat motivasi guru,
menciptakan komunitas belajar yang bagus dan memberi wewenang pada mereka dengan
menyerahkan tugas-tugas dan Tanggung jawab.

Pemimpin berkarakter dapat menggunakan pendekatan yang humanis Terhadap
komunitas dalam membangun koordinasi baik dengan guru, staf, komite Sekolah, orang tua
atau siswa secara rutin. Memberi kesempatan kepada komunitas Sekolah untuk memberikan
pendapat dan saran untuk perkembangan sekolah adalah salah satu cara pembangunan
lembaga pendidikan yang efektif.

Dalam frame manajemen hubungan masyarakat di lembaga pendidikan, peran
Menyampaikan informasi merupakan jantung kualitas lembaga pendidikan. Penyampaian
atau penyebaran informasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga Informasi benar-benar
sampai kepada komunikan yang dituju dan memberikan Manfaat sesuai dengan yang
diharapkan.

Keefektifan penyebaran informasi lembaga Pendidikan ditentukan oleh Penyebaran
visinya. Pihak berkepentingan yang menerima informasi visi sekolah akan Memiliki
pemahaman yang sama tentang pengembangan sekolah. Hal ini akan Berdampak terhadap
terealisasinya program-program sekolah karena mendapatkan dukungan dari semua anggota
komunitas sekolah.

Oleh : Zulfadri
Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam IAIN Batusangkar

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer