Connect with us

News

Mustahik 7 Kelurahan di Kecamatan Guguk Panjang Bukittinggi Menerima Zakat Dari Baznas

Mustahik 7 Kelurahan di Kecamatan Guguk Panjang Bukittinggi Menerima Zakat Dari Baznas

[ad_1]

Rabu, 22 Mei 2019 – 05:02:32 WIB – 37

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyerahkan zakat kepada mustahik.

BUKITTINGGI – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi menyalurkan zakat kepada mustahik yang berada di 7 (tujuh) Kelurahan yang ada di Kecamatan Guguk Panjang yang bertempat di Masjid Jamik Tarok, Selasa (21/5/2019). Sebelumnya Baznas telah pula memberikan zakat kepada mustahik yang berada di Kecamatan ABTB dan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.

Penyerahan zakat yang dilaksanakan secara simbolis oleh Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias turut didampingi oleh pengurus Baznas Kota Bukittinggi, Asisten III, Yang mewakili kantor Kementrian Agama Kota Bukittinggi, Camat Guguk Panjang, serta para Lurah yang berada di Kecamatan Guguk Panjang.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias dalam sambutannya mengajak para mustahik untuk lebih memperbanyak amal ibadah dibulan Ramadhan yang saat ini telah memasuki hari ke 16 Ramadhan, dan berharap akan dipertemukan kembali oleh Allah dengan Ramadhan yang akan dating, Aamiin Ya Robbal Allamiin.

Kemudian Ramlan berpesan agar mempergunakan uang yang diterima untuk hal-hal yang bermanfaat dan berdasarkan prioritas. Dikatakan, zakat ini merupakan zakat daripada pegawai Pemerintah yang dipotong dan diserahkan ke Baznas dan ditambah dengan pengusaha yang menyalurkan zakatnya ke Baznas.

“Manfaatkanlah zakat yang diterima dari muzaki ini dengan sebaikbaiknya untuk kebutuhan yang bermanfaat dan berdasarkan prioritas,” katanya.

Kemudian Ramlan juga mengajak para mustahik untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang ada untuk menanam bawang prei dan seledri serta cabe dalam polibag dan juga diingatkan agar menghadapi lebaran dengan sederhana dan tidak berlebihan, pesan Ramlan Nurmatias.

Sementara itu Wakil ketua IV Bidang Administrasi Umum Baznas Sabir mengatakan, bahwa Kecamatan Guguk Panjang termasuk yang sedikit mustahiknya dibanding dengan Kecamatan yang lain di Kota Bukittinggi. Baznas ada keinginan untuk menaikkan jumlah yang akan diterima mustahik tetapi sampai saat ini masih belum bisa karena pembayaran zakat ke Baznas masih didominasi oleh zakat PNS.

“Dari tahun-ketahun Baznas ada keinginan meningkatkan besaran yang akan diterima mustahik, namun saat ini belum dapat. Uang ini bukanlah uang Baznas tetapi uang para muzaki yang berzakat melalui Baznas Kota Bukittinggi, untuk itu do’akanlah muzaki untuk mendapatkan rezeki yang lebih,” ujarnya.

Zulfikar yang mewakili Kementrian Agama Kota Bukittinggi mengatakan bahwa sampai hari ini telah lebih seribu mustahik yang disalurkan oleh Baznas, dan berharap zakat di Kota Bukittinggi selalu meningkat.

“Kita juga berharap zakat di Bukittinggi jumlahnya selalu meningkat, tentu juga tertumpang kepada para mustahik semuanya untuk mendoakan para muzaki kiranya menyalurkan zakatnya pada Baznas Kota Bukittinggi, karena selama ini baru hanya para ASN Bukittinggi, untuk itu tolong dibantu dengan doa agar para pengusaha yang ada di Bukittinggi juga menyalurkan zakatnya melalui Baznas Bukittinggi,” katanya.

Para  mustahik yang mendapatkan zakat dari Baznas untuk Kecamatan Guguk Panjang berjumlah 105 orang yang masing–masing mendapatkan Rp400.000,- adapun rinciannya, Kelurahan Tarok Dipo sebanyak 39 orang, Kelurahan Bukit Cangang Kayu Ramang sebanyak 9 orang, Kelurahan Pakan Kurai sebanyak 18 orang, Kelurahan Aur Tajungkang Tangah Sawah sebanyak 14 orang, Kelurahan Benteng Pasar Atas 2 orang, Kelurahan Kayu Kubu 10 orang dan Kelurahan Bukit Apit Puhun sebanyak 13 orang. (Iwin SB)

Editor/Sumber: Siel Saputra

Tag: bukittinggi,sosial,sumatra-barat

TSR Pasbar Kunjungi Mesjid Nurul Ikhlas Kinali, Yulianto: Awasi Anak-anak Dari Pergaulan Bebas

TSR Pasbar Kunjungi Mesjid Nurul Ikhlas Kinali, Yulianto: Awasi Anak-anak Dari Pergaulan Bebas

PASAMAN BARAT – Tim Khusus Safari Ramadhan (TSR) 1440 H/2019 M Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang diketuai oleh…

TSR Sijunjung Kunjungi Masjid Nurul Yaqin, Wali Nagari Padang Tarok Harapkan Realisasi Pasar

TSR Sijunjung Kunjungi Masjid Nurul Yaqin, Wali Nagari Padang Tarok Harapkan Realisasi Pasar

SIJUNJUNG – Wali Nagari Padang Tarok, Suwardi Harpakan Realisasi pasar dari Pemerintah Kabupaten Sijunjung.

Hal ini…

TSR Pessel Kunjungi Masjid Al-Furqan Tapan, Bupati : Jangan ada lagi Hujat dan Fitnah Selama Ramadha

TSR Pessel Kunjungi Masjid Al-Furqan Tapan, Bupati : Jangan ada lagi Hujat dan Fitnah Selama Ramadha

Pengurus Akademi Komunitas Mentawai Binaan Politeknik Negeri Lampung Lakukan Sosialisasi PMB

Pengurus Akademi Komunitas Mentawai Binaan Politeknik Negeri Lampung Lakukan Sosialisasi PMB

MENTAWAI – Pengurus Akademi Komunitas Mentawai Binaan Politeknik Negeri Lampung, lakukan sosialisasi terkait adanya…

Polisi Ciduk Dua Orang Kurir Narkoba di Pasaman, 5,5 Kg Ganja Berhasil Diamankan

Polisi Ciduk Dua Orang Kurir Narkoba di Pasaman, 5,5 Kg Ganja Berhasil Diamankan

PASAMAN — Bulan Puasa Ramadhan 1440 H adalah bulan suci yang harus bersih dari Pekat dan Narkoba. Tentulah para aparat…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer