Connect with us

News

Napi Perempuan : Terima Kasih Aisyiyah Atas BinaanNya

Napi Perempuan : Terima Kasih Aisyiyah Atas BinaanNya

[ad_1]

Kamis, 07 Juni 2018 – 19:27:25 WIB – 30

Ketua PW Aisyiyah tutup resmi pesantren Ramadhan, Kamis, (7/6)

Pilwako Kota Padang 2018

PADANG – Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Bunda Meiliarni Rusli menutup secara resmi pesantren Ramadhan Napi Perempuan tahun ketujuh di Rutan Klas II B Padang Jl. Anak Air, Batipuh Panjang, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis, (7/6/2018). Hadir juga Kalapaz Rutan Kelas II B Widiarti dan jajaran.

Jumlah warga binaan Lapas Kelas IIB Anak Aia mencapai sebanyak 691 orang yang menempati 10 kamar. Di mana dari jumlah tersebut sebanyak 91 adalah napi wanita.

Kegiatan penutupan diawali dengan Lomba Asmaul Husna antar peserta juara 1.kamar 4. Juara 2 kamar 6. Juara 3.kamar 5. Sementara itu lomba surat pendek, juara 1 Marini, juara 2 Nurainun, dan juara 3 Ica.

Ketua PW Aisyiyah Sumbar Bunda Meiliarni Rusli menyampaikan Bagi para napi diminta tinggalkan dosa dan kemaksiatan masa lalu dan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.

“Hukum sosial lebih berat makanya para napi harus menyesal segala bentuk karena melakukannya lagi dan berjanji kepada Allah untuk melakukan perbuatan yang serupa, giatkanlah sholat malam serta rajin membaca Alquran.

“Berjanjilah kepada diri sendiri dan Allah untuk tidak melakukannya, ibarat pepatah sesat diujung jalan balik kepangkal jalan,” katanya.

Ketua Pelaksana Pesantren Ramadhan, Mulyati Jabir mengatakan Pesantren Ramadhan adalah tahun ke-7 yang digelar Majelis Tabligh PW Aisyiyah Sumbar bertempat di Rutan Kelas II B Anak Aia Padang, Kamis, (7/6/2018)

Kegiatan ini diikuti 91 warga binaan wanita dengan 6 kali pertemuan, pada Hari Senin dan Kamis, yang digelar mulai tanggal 21 Mei hingga 7 Juni 2018.

Keberadaan pesantren Ramadhan ini sebagai tempat bagi warga binaan untuk mempelajari agama Islam dan belajar membaca Alquran.

“Terima kasih kepada Kalapas yang telah memberi izin bagi Aisyiyah untuk terus memberikan pencerahan segala sesuatu menjadi amal ibadah, kami harapkan apa yang disampaikan narasumber hendaknya membuat warga Lapas berubah menjadi orang yang lebih baik, ” katanya.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembinaan Majelis Tabligh PW Aisyiyah Sumbar.

“Evaluasi diri dan bekali diri dengan agama dan keterampilan.Perbaikilah diri menjadi lebih baik jangan jatuh di lubang yang sama karena manusia yang baik adalah manusia yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik,” ungkap Ketua PW Aisyiyah Sumbar.

Susi, Napi Perempuan mengatakan. “Cukup sekali iko ma (cukup sekali ini saja, red) saya mau taubat saya tidak mau masuk ke Lapas lagi, saya tidak mau jatuh ke lubang yang sama lagi,” tuturnya sambil meneteskan air mata.

“Meskipun lami latar belakang berbeda terima kasih mengisi hati nurani kami dengan santapan nurani dan skill keterampilan, kami banyak belajar disini,” tutupnya. (RI)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: muhammadiyah,padang,sumatra-barat

Masihkah Kita Manusia Beragama?

Masihkah Kita Manusia Beragama?

Oleh : Riyan Betra Delza – Sulit rasanya menemukan ketenangan di tengah hiruk pikuk permasalah yang begitu semeraut….

Ramadhan 1439 H, GOJEK Ajak Pengguna Cari Pahala melalui Sedekah

Ramadhan 1439 H, GOJEK Ajak Pengguna Cari Pahala melalui Sedekah

PADANG – Di bulan suci Ramadhan 1439 H, GO-JEK, penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia,…

Jelang Berbuka Puasa, Satu Minibus Hancur Terseret Kereta Api Sibinuang di Padang

Jelang Berbuka Puasa, Satu Minibus Hancur Terseret Kereta Api Sibinuang di Padang

PADANG – Jelang berbuka puasa, satu unit minibus Toyota Innova hancur setelah diseret kereta api Sibinuang di kawasan…

TSR 8 Pemko Padang Soroti Tingginya Tawuran dan Kekerasan Perempuan di Lubeg

TSR 8 Pemko Padang Soroti Tingginya Tawuran dan Kekerasan Perempuan di Lubeg

PADANG – TSR 8 Pemko Padang kembali mengunjungi masjid di Kota Padang, Kali ini hadir dan menyapa jemaah Masjid Rahmah…

Wakil Bupati Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-73 di Padang Pariaman

Wakil Bupati Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-73 di Padang Pariaman

PADANG PARIAMAN – Wakil Bupati Suhatri Bur bertindak selaku inspektur Upacara dengan Komandan Upacara Kapten Inf…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer