Connect with us

#pilkadasumbar

Pastikan Maju Pilkada, Fakhrizal-Genius Umar Sudah Kantongi 321 Ribu Dukungan KTP

Pastikan Maju Pilkada, Fakhrizal-Genius Umar Sudah Kantongi 321 Dukungan KTP

[ad_1]

PADANG – Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Irjen Fakhrizal-Genius Umar sudah mengantongi 321 ribu dukungan KTP untuk maju pada Pilkada 2020 mendatang.

Jumlah dukungan yang sudah ter-entry tim Fakhrizal-Genius itu melebihi yang disyaratkan KPU Sumbar untuk calon perseorangan (independen) minimal sebanyak 316.500 dukungan KTP.

“Jadi untuk persyaratan minimal pendaftaran sudah terlewati. Dan sekarang masih berproses puluhan ribu dukungan KTP yang dilakukan pengentriannya oleh tim,” sebut Fakhrizal di hadapan sejumlah tokoh masyarakat dan media saat sarapan pagi di Bofet Rajawali, Padang, Sabtu (28/12).

Mantan Kapolda Sumbar itu sekaligus menepis informasi yang sempat beredar di kalangan masyarakat bahwa pasangan dari jalur independen ini batal maju Pilkada.

Menurut rencana, sebut Fakhrizal, di bulan Februari 2020, akan dilakukan deklarasi dan sekaligus mendaftar ke KPU Sumbar. “Tenggat waktu dari KPU itu Maret, tapi Insya Allah, Februari 2020, kami dengan Pak Genius sudah mendaftar ke KPU Sumbar,” ujarnya.

Tak mungkinlah lanjut putra Kamang, Kabupaten Agam kelahiran Bukittinggi itu, dukungan ikhlas yang telah diberikan masyarakat Sumbar dengan melampirkan fotokopi KTP, disia-siakan. “Dukungan itu adalah amanah, dan kami akan menjaganya, dimana tetap maju melalui jalur independen di Pilkada Sumbar 2020,” tegasnya.

Bagi Fakhrizal dan Genius Umar persoalan pribadi sepertinya sudah selesai. Yang ada saat ini, sebut mantan Kapolda Sumbar yang sekarang dinas di Mabes Polri itu, maju di Pilkada Sumbar 2020, sebagai pengabdian untuk membangun Sumbar ke arah yang lebih baik, dan lebih maju lagi.

Sekaligus dengan majunya melalui jalur independen, Fakhrizal-Genius, bersama-sama dengan masyarakat Sumbar, ingin menorehkan sejarah baru secara nasional, dimana bukan di Aceh saja calon gubernur dari jalur independen bisa memenangkan pilkada, Sumbar pun Insya Allah bisa.

“Sumbar itu dari dulu merupakan gudang sejarah. Jadi saatnya sekarang sejarah itu dibuat,” sambung Genius Umar, yang juga Walikota Pariaman itu, sambil menegaskan kembali bahwa tidak jadi maju di Pilkada Sumbar 2020 itu hanya isu saja. (rahmat)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#nasrul abit

NA-IC Menang Telak di Pessel, Mentawai dan Solsel, Tapi Kalah di Agam

NA-IC Menang Telak di Pessel, Mentawai dan Solsel, Tapi Kalah di Agam

[ad_1]

PADANG – Hasil quick count KPU RI melalui Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) hingga Kamis (10/12) petang menunjukkan, pasangan yang diusung PKS dan PPP, Mahyeldi – Audy Joinaldy unggul di 11 kabupaten/kota. Yaitu, di Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Agam, Dharmasraya, Padang, Kota Solok, Sawahlunto, Padangpanjang, Kota Bukittinggi, dan Payakumbuh.

Sementara itu, dari laman resmi Pilkada 2020 KPU RI, pasangan calon nomor urut dua Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) menang telak di Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Solok Selatan. Suara NA-IC di Pessel mencapai 69.027 suara dari total 97.196 suara yang masuk dengan persentase mencapai 71 persen lebih. Suara masuk di Pessel hingga saat ini mencapai 44,91 persen dari total pemilih.

Hal itu tak mengherankan mengingat Nasrul Abit yang merupakan kelahiran Air Haji, Pessel merupakan mantan bupati Pessel dua periode. Ia juga dinilai berhasil membawa Pessel lebih maju.

Sementara di Mentawai, Nasrul Abit juga sering berkunjung demi tugasnya mengentaskan daerah tertinggal di Sumatera Barat.

Namun menariknya, perolehan suara sementara NA-IC di Agam kalah tipis dari pasangan Mulyadi-Ali Mukhni (Mualim) dan terpaut jauh dari pasangan Mahyeldi-Audy. Penghitungan suara dari Kabupaten Agam hingga Kamis sore pukul 18.11 WIB, pasangan Mualim mendapat 25.427 suara, pasangan NA – IC dengan 25.181 suara, pasangan Fakhrizal – Ali Mukhni  5.994 suara dan Mahyeldi – Audy dengan 32.028 suara.

Diketahui, Indra Catri merupakan bupati Agam dua periode dan masih menjabat hingga saat ini. Kabupaten Agam sendiri menjadi daerah di Sumbar dengan jumlah pemilih terbanyak, yakni 361.897 jiwa. Hingga Kamis sore (10/12) pukul 18.11 WIB, suara yang masuk untuk Kabupaten Agam mencapai 46,67 persen.

Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Mulyadi – Ali Mukhni juga unggul di tiga daerah, yaitu Padang Pariaman sebagai basis suara Ali Mukhni yang merupakan Bupati Padang Pariaman. Selain itu, keduanya juga unggul di Pasaman dan Pasaman Barat.

Sedangkan Fakhrizal – Genius Umar menang cukup telak di Kota Pariaman. Dari 60,11 persen total suara yang masuk, pasangan Fage memperoleh 9.822 suara. Mereka unggul sekitar 42,2 persen di daerah itu. (rin)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#pilkadasumbar

Hasil Hitung Cepat KPU Hingga Sore Ini, Mahyeldi – Audy Masih Unggul dengan 34,3 Persen Suara

Hasil Hitung Cepat KPU Hingga Sore Ini, Mahyeldi – Audy Masih Unggul dengan 34,3 Persen Suara

[ad_1]

PADANG – Hasil hitung cepat Pilkada Sumbar 2020 versi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) KPU RI hingga sore ini, Kamis (10/12) pukul 17.00 WIB, pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy masih unggul dengan 34,3 persen  suara.

Setelah itu, secara berturut-turut perolehan suara terbanyak diikuti oleh pasangan Nasrul Abit-Indra Catri dengan 30 persen, Mulyadi-Ali Mukhni 26 persen dan Fakhrizal-Genius Umar dengan 9,7 persen.

Perolehan suara signifikan yang diperoleh Mahyeldi-Audi, di antaranya dari Kota Padang, Solok (kota dan kabupaten), Tanah Datar, Agam, Dharmasraya, Sawahlunto, Padangpanjang dan Payakumbuh.

Dari situs resmi KPU RI, penghitungan suara baru mencapai 38,33 persen suara. Dari 12.548 TPS (Tempat Pemungutan Suara), suara yang masuk baru dari 4810 TPS.

Seperti diketahui, empat paslon tersebut memperebutkan 3,71 juta suara pemilih yang ditetapkan sebagai DPT Pilkada Sumbar 2020 oleh KPU. (rin)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#pilkadasumbar

Jangan Lecehkan Kecerdasan Rakyat, Stop Obok-obok Pilkada Sumbar

Jangan Lecehkan Kecerdasan Rakyat, Stop Obok-obok Pilkada Sumbar

[ad_1]

PADANG – Sejak beberapa hari belakangan para Timses calon kepala daerah di Sumbar berusaha menyebar informasi politik hitam. Lawan dalam Pilkada berusaha digunduli, bertolak belakang dengan adab Minangkabau.

“Tak perlu sorak membahana sepanjang kampung, sebab kursi yang didapat, benar-benar atas ketentuan Allah,” kata Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar kepada Singgalang, Sabtu (05/12/2020).

Memang pada Sabtu Singgalang mengontak sejumlah tokoh, untuk membuat tenang masyarakat, terutama untuk timses yang sedang giat-giatnya menolong jagoannya agar terpilih. Para tokoh di daerah ini mengajak warga yang sudah memiliki hak pilih untuk datang ke TPS pada 9 Desember 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan. Begitu pula penyelenggara pemilu dan pihak terkait lainnya untuk masif mengajak dan mengimbau masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya sesuai hati nurani.

“Kita memilih pemimpin Sumbar untuk lima tahun ke depan. Untuk itu mari kita sukseskan pilkada Sumbar. Ini Ranah Minang yang dikenal sebagai daerah pelopor demokrasi. Jangan ada pihak-pihak yang mencoba mengobok-obok pilkada ucap pengamat politik Edi Indrizal, di Padang.

Kordinator Indikator Politika Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri ini berpendapat masa kampanye sudah dilalui dalam suasana pandemi. Meski ada debat kusir dan perang opini di media, itu adalah bagian dinamika politik di Sumbar.

“Debat terakhir, agak panas. Tapi semua paslon dan pendukungnya masih bersikap dan bertindak dalam batas kewajaran. Sekarang hari makin dekat, jangan ada lagi perang opini atau saling kampanye hitam maupun lapor melaporkan. Percayalah masyarakat sudah punya pilihan. Hanya kecil sekali yang bisa berubah pilihan,” katanya.

Santun dan damai
Tepat tengah malam nanti, masa tenang Pemilu 2020 tiba. Tim sukses masing-masing calon adalah kunci untuk membawa pesta demokrasi ini tetap pada jalur yang damai dan santun. Hal itu dikatakan tokoh seni tradisi Minangkabau, Ery Mefri saat dihubungi Sabtu petang.

Menurutnya memang di setiap penyelenggaraan pemilu, apalagi mendekati hari pencoblosan, selalu ada gonjang-ganjing yang menyebabkan suasana tidak menjadi bagus. Ia pun menekankan pentingnya peran tim sukses untuk terlibat dalam usaha menjaga perdamaian dan kerukunan.

“Kuncinya adalah tim sukses. Kalau mereka mau bergerak secara damai dan bergaya santun, maka tak ada gonjang-ganjing yang terkadang membuat panas suasana di masyarakat. Tidak perlu memakai cara-cara tidak baik atau mencari-cari masalah calon lain, karena yang dibutuhkan adalah visi misi yang jelas dari setiap calon, sehingga masyarakat yakin memilih,” katanya.

Pimpinan Nan Jombang Group ini juga mengatakan, dengan telah berakhirnya kampanye pada tengah malam nanti, berarti besok kita kembali sama, seluruhnya kembali bersaudara tanpa ada embel-embel pendukung A atau pendukung B. Kemudian selanjutnya, pada hari pencoblosan, tim sukses ketika ikut mengawasi TPS haruslah tetap menjaga kesantunan.

“Tim sukses punya andil besar dalam menjaga kedamaian dan kerukunan masyarakat saat pemilu ini. Tidak usah membangkitkan pro dan kontra, membuat kisruh di masyarakat, lebih baik tampilkan segala hal baik yang bisa meyakinkan pemilih,” ujar Ery.

Kemudian, terkait pemilu kala pandemi, Ery juga mengharapkan agar petugas KPPS mampu mengatur ketertiban dalam penerapan protokol kesehatan. Menurutnya, pemilih tidak akan ada masalah dengan protokol kesehatan, hanya saja petugas di TPS yang perlu sekali mengingatkan pemilih yang datang untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kepada masyarakat, saat di TPS nanti harap lah jaga jarak dan pakai masker. Lalu ketika pulang dari TPS, segera cuci tangan dan muka dengan sabun biasa. Selesai perkara. Pandemi itu ringan, kalau kita mau menjaga diri. Untuk petugas di TPS juga, jaga iman, imun dan aman,” pungkasnya.

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer