Connect with us

banjir limapuluh kota

Pembangunan Bendungan Dapat Cegah Banjir Pangkalan – siarminang.net

Pembangunan Bendungan Dapat Cegah Banjir Pangkalan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Limapuluh Kota, siarminang.net – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) RI mengemukakan salah satu solusi untuk mengatasi banjir yang melanda Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) setiap tahun adalah dengan membangun bendungan.

“Bendungan merupakan salah satu solusi dari permasalahan banjir yang ada ini,” kata Kepala Balai Teknik Bendungan Kementerian PUPR, Duki Malindo, ST, MCM, saat Webinar yang diselenggarakan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, kemarin.

Solusi pembangungan bendungan direspon positif oleh Dijen SDA Kemen PUPR yang hadir dalam kegiatan webinar tersebut sekaligus menjadi Keyneto Speaker dalam kegiatan tersebut.

Ia mengatakan Kementerian PUPR semaksimal mungkin sesuai dengan tupoksi akan bergerak di sempadan sungai, membuat embung, bendungan, normalisasi sungai, dan tanggul pantai. Tetapi ini tidak ada apa-apanya tanpa peran serta Bapak-Ibu di daerah, termasuk masyarakat sekalian.

“Yang bisa kami lakukan adalah mengoperasikan bendungan yang ada di seluruh Indonesia secara optimal, sehingga tampungan air dapat maksimal di musim hujan. Kedua, semaksimal mungkin kami menyiapkan sarana prasarana yang stand by dan tercatat di masing-masing balai untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BNPB, selanjutnya, kami menginventarisir kegiatan di masing-masing Balai, bila sewaktu-waktu diperlukan dapat digunakan di lokasi lokasi bencana,” kata dia.

Sementara itu, Kepala BWS Sumatera V Padang, Dian Kamila, ST,MT dalam paparannya terkait wacana pembangunan bendungan Gunung Malintang di Desa Gunung Malintang Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluh Provinsi Sumatera Barat.

BWS Sumatera V Padang dan HATHI cabang Sumatera Barat, memperoleh banyak dukungan dari pihak akademisi, pakar, dan instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan banjir tersebut.

“Bahkan Dirjen SDA juga berpesan untuk BWS Sumatera V Padang segera berkoordinasi dengan para pakar, dan mengharapkan adanya permodelan sehingga menemukan solusi terbaik untuk permasalahan banjir ini,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi yang turut menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan webinar tersebut menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih beliau atas keseriusan Kementerian PUPR dalam mengatasi permasalahan banjir Pangkalan ini.

Sebelumnya fenomena banjir pada Sungai Batang Maek Kabupaten Limapuluh Kota hampir terjadi setiap tahun, dimana kejadian terbaru terjadi pada Maret 2017 dengan puncak debit air 2.345 m3/s yang merendam Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang besar.

Peristiwa tersebut menjadi kekhawatiran bagi BWS Sumatera V Padang dan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Cabang Sumatera Barat kemudian berintegrasi dan memandang diperlukan wadah diskusi antar sektor baik pemerintah, akademisi, maupun praktisi terkait permasalahan banjir di Pangkalan. Sehingganya dengan kegiatan tersebut didapatkan solusi jangka panjang yang dapat diterapkan untuk penanganan banjir di Pangkalan yang sering terjadi pada beberapa tahun terakhir.

Panitia membuka kuota pendaftaran sebanyak 450 orang peserta, kegiatan webinar ini diikuti oleh para anggota HATHI, para Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, civitas akademisi, praktisi, masyarakat umum, dan stakeholders lainnya. (rel)

[ad_2]

Sumber

banjir

Banjir Bandang Tapan-Pessel; TRC BPBD Ingatkan 1078 KK Masih Tetap Waspada & Mengungsi di Rumah-Rumah Saudara Terdekat – siarminang.net

Banjir Bandang Tapan-Pessel; TRC BPBD Ingatkan 1078 KK Masih Tetap Waspada & Mengungsi di Rumah-Rumah Saudara Terdekat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Tapan-Pessel (12/5/2021). Sehari pasca banjir bandang yang berasal dari meluapnya sungai Batang Tapan Pesisir Selatan, Tim TCR BPBD masih mengingatkan dan menyarankan warga tetap waspada dan mengungsi sementara waktu dirumah-rumah keluarga terdekat” ujar Bobi Nofriadi ketika diwawancari.

Lebih kurang 1078 KK disaat kejadian terendam air setinggi 1 s/d 5 meter, 3 rumah terseret banjir dan 2 rumah di infokan rusak berat dan tidak bisa digunakan lagi tersapu kayu-kayu dan air bah; semua hanyut dan tersapu banjir dan tidak ada yang tertinggal kecuali pakaian dibadan, serta 30 rumah dinyatakan rusak sedang dan ribuan tergolong rusak ringan” pungkas Bobi.

Baca sebelumnya : Tapan Pessel di Rundung Banjir; “Sedih Idul Fitri di Dahului Banjir”.

Hingga berita ini diterbitkan cuaca masih mendung meski hujan sekitar jam 10.00 WIB, siang tadi sudah mulai berhenti dan air sudah surut. Namun masih menyisakan lumpur-lumpur di sepajang jalan dan dirumah-rumah penduduk” tambah Bobi selaku penanggung Jawab TRC BPDB semenjak beberapa kejadian sudah berada dilapangan.

Senada dengan pihak BPBD, Bapak Mar Alamsyah, SSTP, MA selaku Camat Ranah Ampek Hulu Tapan juga menyampaikan “hampir seluruh lahan pertanian dan sumber mata pencarian penduduk habis terseret banjir dan sebuah jembatan penghubung Nagari/ Desa juga putus dan tidak bisa dilalui kecuali hanya bisa dilewati motor dengan bantuan jemabatan sementara yang dibuat dari seutas kayu oleh para warga”.

Menurut narasumber diperkirakan selama 3 hari bahkan bisa seminggu kedepan disaat suasana semua ummat Islam menikmati lebaran warga terdampak harus merasakan kesulitan makanan, minuman, pakaian kering, obat-obatan yang diperlukan. Maka dari itu jika ada bantuan dari pihak lain dan relawan masih membuka diri melalui posko-posko yang telah ada yang dibuat pemerintah dan swadaya lainnya.

Meskipun demikian, menurut mereka pemerintah melalui BPBD dan dinas Sosial setempat Alhamdulillah masih dapat melakukan antisipasi sejak dini, semenjak ketika berbuka dan disaat sahur pasca kejadian sudah menurutkan bantuan dari Bulog dan logistik yang masih tersedia.

Sementara itu, salah seorang aktivis relawan “Yandi Saputra” yang tergabung dalam Posko Besama Aktivis Pemuda-Pelajar Islam Tapan yang telah memberikan informasi awal kepada awak media siarminang.net juga sempat menginformasikan kembali bahwa “semenjak magrib hari ini kondisi juga kembali gerimis dan air juga terlihat menaik kembali dan warga memang masih banyak yang mengungsi kerumah-rumah warga yang masih aman”.

Posko bersama mereka bertempat di rumah Wali Nagari Binjai dan sampai hari ini sudah mulai menerima sejumlah bantuan barang dan uang senilai Rp. 5 juta rupiah dari sejumlah OKP, Dompet Dhuafa, Ormas dan jejaring yang telah mereka miliki. Bantuan sudah disalurkan untuk pembuatan dapur umum, berbagi sembako untuk berbuka puasa dan kebutuhan pokok lainnya. Mereka berharap untuk beberapa hari kedepan masih bisa mendapatkan sejumlah bantuan terutama untuk antisipasi kesulitan agar warga terdampak masih bisa tersenyum disaat lebaran” Tegas Yandi. (Tan Gindo)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer