Connect with us

Advetorial

Pembangunan Trotoar dan Harapan PUPR untuk Kota Payakumbuh Sebagai Kota Batiah – siarminang.net

Pembangunan Trotoar dan Harapan PUPR untuk Kota Payakumbuh Sebagai Kota Batiah – Beritasumbar.com

[ad_1]

Payakumbuh, siarminang.net – Pembangunan tahap awal trotoar untuk pedestrian di jalan utama Kota Payakumbuh, Sumatera Barat telah selesai dikerjakan. Selain perwajahan kota yang lebih cantik dan tertata, tertumpu harapan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk kota itu sebagai Kota Batiah. 

Pembangunan tahap pertama trotoar untuk Pedestrian di Kota Payakumbuh telah selesai dikerjakan.

Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh Muslim mengatakan Batiah yang merupakan singkatan dari Bersih, Aman, Tertib, Indah, Asri dan Harmonis memang adalah harapan semua pihak sehingga membuat pihaknya ingin mengabadikannya di trotoar yang dibangun di pusat kota. 

“Kami ingin setiap kali masyarakat melewati pedestrian ini bisa terus ingat dengan hal tersebut dan bersama-sama mewujudkan harapan itu.” kata Muslim, Rabu (25/11).

Menurutnya, Dinas PUPR Kota Payakumbuh tidak ingin sedikitpun mengenyampingkan promosi kota yang dalam beberapa waktu terakhir terus digencarkan, yakni Payakumbuh sebagai Kota Randang atau ‘The City of Randang’. 

“Kami sadar dengan ini, kami sangat mengerti soal branding itu. Tapi apakah dengan menggunakan istilah Kota Batiah ini berarti kami melupakan atau tidak sejalan dengan ini? Tentu tidak. Ini lebih kepada harapan kami, sehingga nantinya pusat kota kita merupakan perwujudan harapan kita semua akan sebuah lingkungan yang Bersih, Aman, Tertib, Indah, Asri dan Harmonis,” ujarnya.

Ia mengatakan pembangunan trotoar untuk pedestrian tahun ini baru tahap awal dan masih akan dilanjutkan pada tahun 2021, dan teruntuk Branding Kota “The City Of Randang” akan disimbolkan dan direncanakan akan dibangun di kawasan Pedestrian Sudirman.

Terkait adanya komentar negatif yang menyebutkan Dinas PUPR tidak berkompeten, Muslim menyayangkan munculnya pernyataan tersebut, sebab untuk menjadi ASN sangatlah tidak mudah.

Tidak hanya ada serangkaian tes yang harus dilalui tapi animo masyarakat untuk menjadi aparatur pemerintah mengakibatkan persaingan untuk menjadi PNS sangat tinggi, jadi dapat dikatakan hanya yang terpilihlah yang bisa menjadi PNS.

Khusus untuk Dinas PUPR Kota Payakumbuh, Muslim mengatakan 78 persen dari ASN Dinas PUPR telah berpendidikan sarjana, malahan untuk Pejabat struktural dinas, 80 persen telah berpendidikan S2 dan merupakan lulusan universitas yang mumpuni bahkan tamatan Universitas di luar negeri.

Disamping latar belakang akademik, pengalaman kerja juga berbicara. Dinas PUPR sudah acap kali menerima penghargaan untuk prestasi nasional, yang terbaru adalah diakuinya Kota Payakumbuh melalui Dinas PUPR oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait praktik baik (PB) dalam pelayanan excellent (baik sekali, red) di bidang penataan ruang.

“Sehingga, ketika mengemuka pernyataan ini, maka kami hanya mengasumsikan sebagai Hate Speech, tuduhan tidak berdasar dari orang yang tidak mengerti apa makna dari kompetensi, terakhir mari kita bersama membangun payakumbuh yang menang, basamo mangko manjadi.,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan digunakannya istilah Kota Batiah di trotoar yang dibangun juga bentuk ingatnya Pemkot Payakumbuh dengan sejarah kota itu sehingga tidak seperti kacang lupa kulitnya.

Sementara itu dari sisi pariwisata, kata Riza, branding kota lebih dari satu adalah suatu hal yang biasa dan sah-sah saja. Seperti Bukittinggi yang disebut kota tri arga, kota sanjai, dan kadang kota jam gadang. 

Meskipun ada perbedaan pandangan terkait ini, Riza mengingatkan agar bahasa-bahasa yang tidak baik tidak perlu dimunculkan apalagi sampai mengatakan pejabat daerah tak berkompeten.

“Jadi aneh ketika ada yang bicara seolah-olah Dinas PU ataupun ASN tidak punya kompetensi. Sementara selama ini kinerja mereka selalu diaudit oleh BPK bahkan termasuk terbaik di Sumbar. Kami menduga jangan-jangan yang berkomentar seperti ini tidak punya kompetensi atau hanya sekedar menunjukkan ketidaksukaan terhadap kinerja Pemkot Payakumbuh yang relatif baik,” kata dia.

Menurutnya, tudingan pejabat ataupun ASN tak berkompeten juga tak berdasar. Pegawai Pemko tak punya kompetensi adalah pernyataan jauh panggang dari api. (Adv)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer