Connect with us

News

Pemko Padang Buka Posko Satgas Saber Pungli

Pemko Padang Buka Posko Satgas Saber Pungli

[ad_1]

Walikota Mahyeldi resmikan posko Satgas Saber Pungli. Kamis (19/7)

PADANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, mendirikan Posko Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) di Markas Komando (Mako) Sat Pol PP Padang, Kamis siang, (19/7/2018). Masyarakat yang mengetahui ataupun menjadi korban praktek pungutan liar (pungli) bisa langsung mengadukan ke posko tersebut.

Walikota Padang H. Mahyeldi, SP mengungkapkan pihaknya terlebih dulu memastikan Satgas Saber Pungli sendiri bersih dari tindakan pungli. Barulah setelahnya, melaksanakan tugas untuk membersihkan pemerintahan daerah dan instansi penegak hukum dari pungli.

“PNS dan aparat penegak hukum harus bersih dari pungli. Karena tidak menutup kemungkinan, di internal juga ada pungli,” kata Mahyeldi usai peresmian posko satgas pungli di Markas Komando (Mako) Sat Pol PP Padang, Kamis siang (19/7/2018).

Walikota Padang H. Mahyeldi mengatakan, pembentukan posko merupakan kerja sama dari instansi pemerintah kota, kepolisian dan TNI. Setiap harinya disiagakan sebanyak empat personel di posko untuk menindaklanjuti aduan warga.

“Selain melalui telepon dan media sosial, warga juga bisa datang ke posko. Nanti akan ada petugas yang melayani,” pungkasnya.

Dijelaskan Mahyeldi, pelaporan dari warga akan ditindaklanjuti oleh petugas ke bagian penindakan. Setiap aduan nantinya akan diselidiki kebenarannya oleh Tim intelejen.

Mahyeldi pun berharap dengan tegas agar Kota Padang bebas dari setiap bentuk praktek pungli. Baik oleh aparatur sipil negara (ASN), maupun oleh masyarakat atau kelompok masyarakat. Sebab selain bertentangan dengan aturan hukum negara juga tidak dibolehkan dalam agama.

“Oleh sebab itu, kita semua perlu kerja keras untuk terus-menerus menekannya sehingga kota yang cintai ini terbebas dari praktek pungli. Untuk lebih optimalnya pelaksanaan tugas Tim Saber Pungli tentu harus didukung oleh sebuah posko representatif yang berfungsi sebagai sekretariat tim. Alhamdulillah, hari ini kita resmi memiliki posko, semoga dapat melancarkan fungsi-fungsi setiap kelompok kerja (pokja) ke depan,” harap wako dalam kegiatan yang dihadiri Wakapolresta Padang, AKBP Kobul Syahrin Ritonga yang juga Ketua Tim Saber Pungli Kota Padang itu.

Seperti diketahui, fungsi-fungsi dari Tim Saber Pungli Kota Padang beberapa diantaranya seperti fungsi intelijen, pencegahan, penindakan dan yustisi. Sebagaiman unsur yang terlibat dalam Tim Saber Pungli yakni Kepolisian, TNI, Kejaksaan dan OPD terkait di lingkup Pemko Padang.

“Semoga keberadaan Posko Saber Pungli ini akan memberikan keefektifan dan keefisienan masing-masing pokja dalam melakukan koordinasi secara intens. Baik dalam merumuskan kebijakan dan program serta solusi-solusi terkait mengatasi dan mencegah pungli di kota ini,” ujarnya.

Lebih lanjut kata walikota, atas nama Pemerintah Kota Padang juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Tim Saber Pungli yang telah bekerja keras melakukan upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan praktek-praktek pungli di Kota Padang. Baik melalui sosialisasi yang tidak henti-hentinya di lingkungan sekolah, kelurahan dan kelompok masyarakat.

Tak hanya itu, Tim Saber Pungli Kota Padang juga telah melakukan penindakan seperti pada waktu libur lebaran lalu. Penindakan itu tidak saja pada tempat-tempat wisata namun juga pada kawasan fasilitas umum lainnya seperti di kawasan pasar, Gor H. Agus Salim dan beberapa pusat perbelanjaan.

“Upaya penindakan ini demi memberikan efek jera kepada masyarakat dan memberikan rasa aman kepada masyarakat dan juga bagi pengunjung yang datang ke Kota Padang,” tandas Wako.

Sementara, Ketua Tim Saber Pungli Kota Padang AKBP Kobul Syahrin Ritonga menyampaikan keberadaan Posko Saber Pungli tersebut sangat penting dan strategis bagi kelancaran tugas tim ke depan dalam pemberantasan pungli.

“Posko ini ke depannya secara bertahap akan kita lengkapi berbagai fasilitasnya disertai dukungan anggaran sehingga dapat berfungsi secara maksimal,” sebutnya didampingi Wakil I Satgas Saber Pungli Kota Padang, Corri Saidan.

Dalam peresmian Posko Saber Pungli Kota Padang ini juga dihadiri Kapolresta Padang, Dandim 0312/Padang, Kajari Padang serta pimpinan OPD terkait. (RI)

BOLA – Masa depan Eden Hazard di Chelsea dalam tanda tanya besar di tengah rumor Real Madrid. Hazard mengaku…

SOLOK – Jaringan pembuat dan pengedar uang palsu berhasil dibekuk jajaran Polres Solok Kota, Minggu (1/7) sekitar pukul…

PADANG – RSU Aisyiyah Padang bekerjasama dengan Smile Train akan melaksanakan kegiatan operasi bibir sumbing gratis…

BOLA – Gelandang tim nasional Prancis, NGolo Kante sedang jadi buruan utama Barcelona. Klub asal Catalan ingin…

PARIAMAN – Pemerintah Kota Pariaman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman mengadakan…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer