Connect with us

ditlatsar hanura

“Penggalangan skiil dan Solidaritas serta Uji Nyali Peserta Diklatsar Hanura se Indonesia”

“Penggalangan skiil dan Solidaritas serta Uji Nyali Peserta Diklatsar Hanura se Indonesia”

[ad_1]

Banten,BeritaSumbar.com,-Perjalanan Ancol menuju Pantai Anyer Banten sore itu terasa melelahkan,setelah tiga hari mengikuti jalannya pelatihan Caleg DPR-RI seluruh indonesia Partai Hanura bertempat di Hotel Discovery Ancol. selain macet juga dibarengi hujan,

Sabtu dini hari Sekitar pukul 02.00 wib kami tiba di lokasi pelatihan Diklatsar Nasional, suasana mencekam mulai dirasakan teman2 saat turun dari bus yang mengantar kami, satu persatu mulai bergumam dan saling berbisik melihat kondisi hotel gelap dan terkesan angker.

Malam pertama kami lewatkan dengan istirahat total karena kecapek an, besoknya bangun pagi jogging jalan kepantai berselfie ria dengan pemandangan anak gunung karakatau yang begitu indah serta pantai yang landai dan ombak yang tenng, pagi itu kami seakan melupakan keangkeran hotel itu,

Minggu, hari pertama itu di Aula Hotel ada gelaran pesta pernikahan, banyak tamu datang dan suasana begitu meriah karena di iringi oleh musik, kami masih sibuk dengan urusan masing2 ada yang mencuci pakaian ada yang ke laundry ada pergi kepasar dan ke mini market yang tak jauh dari hotel untuk membeli keperluan pribadi.

Beranjak sore menjelang magrib kami bergiliran mandi dan bersiap untuk makan malam dan brefing untuk agenda pelatihan, memasuki ruang lobby utama hotel suasana kembali mulai meneror otak dan pikiran kami, penerangan seadanya menambah suasana malam itu membuat bulu kuduk mulai merindung, setalah makan malam dan brefing kami kembali ke bungalow.

Senin kami mulai melakukan pelatihan sampai sore, setelah makan siang aroma angker dan seram itu mulai datang, salah seorang peserta Diklatsar tumbang karena kerasukan makluk halus dan ada juga yang dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara peserta yang lain tetap melanjutkan acara.

Malamnya sehabis makan malam, kami melanjutkan acara berupa pendalaman materi ke Brigade an Hanura, dalam ruangan berukuran sekitar 10x 10 meter dengan penerangan seadanya ditambah tidak adanya AC, cuma ada kipas angin, ruangan terasa pengap keringat mulai mengucur, entah kenapa kepala saya saat itu terasa berat seakan ada beban yang sedang menindih, saya pikir sakit kepala dan minum obat, bukannya sakitnya hilang bebannya malah bertambah berat, rasa was was mulai melintas dalam benak saya, sambil tetap konsen mendengar pemateri menyampaikan makalahnya, tak berselang lama salah satu peserta tumbang lagi “pingsan” ternyata peserta tersebut berasal dari Brigade Sumbar, sebagai penanggung jawab saya langsung memopong anggota yang pingsan tadi kesebuah kamar panitia, alhamdulillah berkat bantuan dari salah satu panitia korban kerasukan makluk halus tadi bisa siuman, acara malam itupun akhirnya di percepat.

Selanjutnya kami bergeser ke bungalow masing2, sampai di bungalow ada yang langsung tidur ada juga yang saling bercanda,sambil mengingat peristiwa sepanjang hari.

Selasa dini hari sekitar jam 03.00 wib ada yang mengetok pintu dan kaca bungalow kami, pas diliat keluar tak seorangpun ada diluar, tak lama berselang salah satu peserta dibangunkan oleh seseorang, pas dia bangun tak melihat seorangpun yang terjaga,karena semua tertidur pulas.
(ternyata samping bungalow kami itu pernah orang gantung diri di pohon kamboja)

Hari kedua latihan berjalan seperti biasa walau banyak peserta yang tumbang, tapi tidak mengurangi semangat kami untuk tetap berlatih, dan pelatihanpun berakhir sore itu.

Malamnya panitia mengadakan api unggun dan makan bersama dilapangan belakang hotel tempat kami pelatihan, setelah rangkaian acara selesai, saya coba iseng memotret suasana malam dengan memakai camera infra red….astaga….hasil dalam foto itu begitu banyak penampakan makluk halus..dan sayapun merinding dan mulai bergeser ke bungalow dalam perjalanan ke bungalow seperti ada yang meniup kuduk saya, sementara banyak bayang2 yang mengikuti saya dan itu terliat dari kiri kanan bayang2 saya.

Hotel Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang Banten tempat pelatihan Diklatsar Nasional Brigade Hanura Banten ini dulu juga menjadi lokasi penggerebekan satu ton narkoba jenis sabu. keangkeran hotel berlantai lima ini juga diungkapkan warga sekitar.

“Emang disini (hotel mandalika) terkenal angker, Saya juga pernah ngerasain, waktu ada cewek bawa tas koper nyetop mobil saya di depan hotel sini, tapi pas di jalan cewek itu ngilang tiba-tiba,” ujar sopir angkot jurusan Anyer-Cilegon Entang, Jumat (14/7/2017 SindoNews).

Warga sekitar mengaitkan dengan adanya peristiwa terbakarnya Kapal Ferry Laut Teduh 2 di Perairan Anyer yang membawa penumpang 434 orang dari Merak menuju Bakauheni pada Jumat 28 Januari 2011 silam.

Sebanyak 12 orang diantaranya meninggal dunia sebagian besar karena panik dan terjun ke laut. Mayatnya sebelum dibawa ke rumah sakit disimpan di lingkungan hotel yang dibangun tahun 1996. “Kalau malem ada saja warga yang ngedenger suara minta tolong dari arah laut,” katanya.

Ketika saya makan malam disalah satu warung sekitar hotel, pemilik warung tersebut mengatakan, hotel milik pengusaha asal Jakarta itu hanya digunakan untuk keperluan pesta perkawinan saja. Itupun tak sampai malam hari.

“Disitu (sambil nunjuk ke arah hotel), sejak selesai dibangun tahun 2000 an tidak difungsiin. tidak tahu kenapa,” ujarnya.

Awalnya pemilik saham hotel tersebut adalah mendiang Hasmoro. Kini saham dipegang oleh Lakmink Hasmoro (istrinya).

Pengalaman mistis ini sengaja saya tulis sebagai bahan renungan kita semua bahwa, jangan kita sampai sombong dan takabur dan alam gaib itu ada nyatanya.

Kepada teman teman Brigade Hanura seluruh Indonesia suka duka selama seminggu banyak membawa kenangan, semoga jalinan silaturahmi tetap kita jaga, kita adalah adalah keluarga Besar Brigade Hanura. selamat dan tak kurang satu apapun sampai kerumah masing masing…..

Salam Brigade…..!!!!

Lobby Clay Hotel Blora Jakpus 15/11

Penulis. Donny Magek Piliang

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&appId=322156664622039&version=v2.3”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_GB/sdk.js#xfbml=1&version=v2.7&appId=322156664622039”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer