Connect with us

News

Pengkajian Bulanan Muhammadiyah, Walikota Mahyeldi: Muhammadiyah Berperan Penting Bantu Pemerintah

Pengkajian Bulanan Muhammadiyah, Walikota Mahyeldi: Muhammadiyah Berperan Penting Bantu Pemerintah

[ad_1]

PADANG – Ribuan kader Muhammadiyah Kota Padang menghadiri pengkajian bulanan bertema Silaturahim untuk kemajuan umat dan bangsa bersama Ketua PP Muhammadiyah Buya Good Will Zubir di Perguruan Pendidikan Muhammadiyah Simpang Haru Padang, Ahad, (15/7/2018). Hadir juga Walikota Padang H. Mahyeldi dan Wakil Walikota Terpilih Hendri Septa, Anggota DPR RI Asli Chaidir, Wakil Ketua DPRD Sumbar H. Guspardi Gaus, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr. Shofwan Karim Elhusein, Ketua PD Muhammadiyah Padang Maigus Nasir dan jajarannya serta pimpinan cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah seKota Padang.

Dalam tausiahnya, Ketua PP Muhammadiyah Buya Good Will Zubir mengungkapkan Banyak orang yang mengira bahwa masa jahiliyah telah berakhir bersamaan dengan datangnya ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Bahkan mereka mengira bahwa kejahiliyahan hanya terdapat pada masyarakat Arab sebelum Islam. Padahal sebenarnya kejahiliyahan ada pada setiap masyarakat, tempat dan masa. Dengan kata lain, kejahiliyahan bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan dalam situasi serta kondisi yang bagaimanapun juga. Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk memahami apa itu jahiliyah yang sebenarnya, itulah yang dikenal Jahiliyah Modern.

Menurutnya, Adanya jahilyah modern yang diartikan bentuk peradaban yang jauh dari nilai Islam.Ada tiga jenis jahiliyah modern yakni jahiliyah aqidah, jahiliyah Akhlaq dan jahiliyah hukum. Ia mencontohkan pembunuhan semakin sadis, hilangnya rasa malu dan kegiatan usaha dibumbui maksiat.

“Jauhilah perbuatan zina. Manusia pezina Allah sangat marah dan murka, kepada pezina wajib baginya masuk neraka selamanya, dosa tidak bisa dilihat tetapi dampaknya bisa dirasakan,” tuturnya.

Ia mengajak masyarakat Jauhi perbuatan Zina karena perbuatan itu sangat dibenci Allah SWT.

Sementara itu, Walikota Padang H. Mahyeldi Dt. Marajo mengatakan “Muhammadiyah ikut berperan membantu pemerintah kami dalam bidang pendidikan dan suksesi pilkada, dan kami terima kasih atas hal itu,” lanjutnya.

Selanjutnya Mahyeldi menyambut baik wacana pembangunan rumah sakit, sekiranya ada aset Muhammadiyah yang pontensial silahkan untuk membangun rumah sakit, apalagi pemerintah kota Padang sangat membutuhkan rumah sakit bertaraf dan standar Internasional.

“Saat ini kita butuh empat rumah sakit bertaraf international karena jumlah penduduk yang banyak dan menderita sakit setiap harinya,” imbuhnya.

Sehingga menjadi harapan warga kota Padang untuk berobat, dengan adanya rumah sakit bertaraf Internasional tersebut berdiri di Padang, tidak lagi warga kota Padang berobat keluar dari Padang.

Dampaknya tentu cukup besar terhadap puskesmas yang ada di Padang, dengan berdirinya rumah sakit bertaraf Internasional tentu dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas Puskesmas itu sendiri.

Untuk itu pemerintah mendorong niat baik Muhammadiyah untuk membangun rumah sakit tersebut karena kesehatan bagian dari utama sesorang untuk hidup sehat. untuk itu beberapa perencanaan dan kebijakan yang dilakukan Muhammadiyah, pemerintah kota Padang sangat mendukung niat baik Muhammadiyah untuk mensinergikan pendidikan dengan kesehatan sangat besar manfaatkan untuk orang banyak.

Kemudian Mahyeldi berharap kepada pengurus Muhammadiyah dan asiyah hendaknya membangun dan bersinergilah dengan potensi-potensi yang ada untuk keselamatan umat dan bangsa yang kita cintai. Pemerintah kota Padang mendorong apa yang diinginkan Muhammadiyah untuk kemajuan negeri ini, sebut Mahyeldi.

Ketua PW Muhammadiyah Sumbar H. Shofwan Karim Elhusein, MA mengatakan Siapapun kader ikut berkompetisi harus didukung penuh, Selain itu ia meminta kader muhammadiyah perlu berada ditengah yang aktif.

Shofwan juga mengajak kader yang berkiprah dipolitik maupun persyarikatan agar meluruskan niat dan terus menjaga keikhlasan.

Ia juga memuji PD Muhammadiyah Kota Padang sebagai Metropolitannya Muhammadiyah Sumatera Barat adanya perkampungan Sang Surya.

Ketua PD Muhammadiyah Padang, H. Maigus Nasir mendukung kader terbaik Muhammadiyah Mahyeldi-Hendri Septa yang terpilih pada pilkada 2018, untuk melanjutkan program pembangunan lima tahun kedepan.

“Alhamdulillah, Pilkada tidak timbulkan konflik. Kami menitipkan kemajuan perserikatan Muhammadiyah kedepan sekolah Muhammadiyah kepada walikota terpilih agar bisa maju dan berkembang,” pungkasnya.

“Kepada kader diminta terus menjaga terus ukhuwah dan kekompakan, karena dengan kita kuat apapun program akan bisa terwujud,” katanya.

Hingga saat ini, katanya, PD Muhammadiyah Kota Padang sudah membangun sebanyak 50 unit rumah perkampungan Islam Sang Surya. Dan awal bulan Agustus akan dibangun Masjid Taqwa Muhammadiyah sebagai ikon religi Kota Padang.

Ketua PC Muhammadiyah Padang Sabaruddin Herman meminta Walikota Padang terpilih agar memperhatikan sekolah Muhammadiyah. (RI)

POLITIK – Napi kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menolak hak bebas bersyarat. Wakil Ketua DPR Fahri…

PARIAMAN – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman menggelar Halal Bi Halal bersama puluhan awak media di rumah…

POLITIK – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta pemerintah transparan soal pembelian 51 persen saham PT Freeport…

PARIAMAN – Jajaran Satresnarkoba Polres Pariaman kembali meringkus pelaku penjual Narkoba jenis sabu pada Senin malam…

PADANG – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera diwakili Kabid Destinasi Donni Hendra membuka secara resmi Pelatihan…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer