Connect with us

Khazanah

Pengurus Syattariyah Padang Pariaman dan Ulakan Tapakis Dikukuhkan – siarminang.net

Pengurus Syattariyah Padang Pariaman dan Ulakan Tapakis Dikukuhkan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Padang Pariaman, BeritaSumbar — Pengurus Syattariyah Kabupaten Padang Pariaman dan Kecamatan Ulakan Tapakis, Sabtu (14/11) dikukuhkan di Masjid Raya Syekh Madinah, Nagari Sungai Gimba Ulakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Syattariyah Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo.

Pelantikan dan pengukuhan dilakukan dengan cara seluruh pengurus mengikuti baiah (perjanjian) yang dipimpin Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo.

Pesan Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo dalam pelantikan itu, adalah keikhlasan para pengurus yang terdiri dari ulama dan tuanku dalam menjalankan amanah organisasi sangat menentukan masa depan yang cerah.

“Saya tahu, di setiap kampung di Padang Pariaman ini ada penggiat Syattariyah yang harus kita akomodir dalam organisasi ini. Padang Pariaman terkenal dengan kebesaran ajaran Syekh Burhanuddin ini,” katanya.

Mufti Ulakan, H. Syukur Tuanku Mudo menjelaskan sejarah panjang lahir dan terbentuknya kepengurusan Syattariyah di Padang Pariaman dan Kecamatan Ulakan Tapakis.

“Kondisi ini adalah bagian dari mangampuangan nan taserak, mangamehan nan taicia. Kekuatan organisasi ini sudah ada sejak dulunya. Namun, perubahan zaman, pergerakannya hilang dari peredaran. Dan itulah yang dijemput kembali saat ini,” ujarnya.

Selanjutnya dilakukan pengukuhan di Masjid Raya Syekh Madinah ini, adalah mengembalikan kekuatan Syattariyah yang dibawa Syekh Burhanuddin dulunya.

“Beliau sebelum mengaji ke Aceh, terlebih dulu berguru dengan Syekh Madinah, yang belakangan nama masjid-nya kita lestarikan di Sungai Gimba Ulakan ini,” katanya.

Ia mengatakan banyak ulama muda dan yang tua-tua ikut pengajian rutin yang dilakukan setiap pekannya di masjid ini. Lalu, karena semakin berkembang, lahirlah sebuah forum yang bernama Forum Koordinasi Seluruh Ulama Ulakan (FOSUU).

“Semoga forum ini agar lebih besar lagi, kita wujudkanlah Syattariyah yang kini kita kukuhkan,” sebutnya.

Sebagai Mufti Ulakan, ia meminta seluruh ulama, khususnya di Ulakan untuk bisa memperkuat barisan bersama mengembalikan Ulakan, Padang Pariaman sebagai asal dan besarnya Syattariyah.

“Dengan kehadiran organisasi ini pula kita bisa memberikan yang terbaik di tengah masyarakat. Menjadikan Padang Pariaman dan Ulakan Tapakis sebagai negeri baldatun thaibatun warabbun gafur,” ungkapnya.

Walinagari Sungai Gimba Ulakan Irmantiardi yang mewakili seluruh walinagari di Kecamatan Ulakan Tapakis memberikan apresiasi terhadap organisasi Syattariyah yang baru saja dilantik dan dikukuhkan.

“Tinggal bagi kita bagaimana menghidupkan wirid-wirid yang sudah ada, mengembangkan kembali kekuatan surau yang banyak tersebar di sepanjang Ulakan ini,” ulas dia.

Sementara itu, Ketua Umum Syattariyah Padang Pariaman, Ali Bakri Tuanku Khalifah menjelaskan, kondisi masyarakat akhir-akhir ini semakin jauh dari ajaran tariqat. Tak heran, bawaannya keras, dan ingin kekerasan.

“Nah, melalui organisasi kita kembangkan ajaran tariqat, khususnya Syattariyah yang menjadi kajian ulama dulu dalam memberikan kesejukan di tengah masyarakat,” kata dia.

“Selesai pelantikan ini, kita lakukan konsolidasi organisasi di seluruh kecamatan dan nagari di Padang Pariaman. Kita ingin, organisasi Syattariyah ini merangkul semua perbedaan cara pandang dan pendapat dalam satu masalah. Dan berusaha mencarikan solusi alternatif, agar tidak merebak perbedaan tersebut secara meluas,” katanya. (bus)

[ad_2]

Sumber

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

batubara

Guna Jauhkan Generasi Muda dari Kecanduan Game Online, Rumah Tahfidz Ahlul Quran Batubara Buka Cabang Baru – siarminang.net

Guna Jauhkan Generasi Muda dari Kecanduan Game Online, Rumah Tahfidz Ahlul Quran Batubara Buka Cabang Baru – Beritasumbar.com

[ad_1]

Batubara, siarminang.net – Untuk menjauhkan kalangan muda dari kecanduan game online dengan menjadikan mereka generasi penghafal Al-Qur’an, Yayasan Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an membuka Rumah Tahfidz cabang baru khusus untuk santri ikhwan (putra) di Jalan Pendidikan, Belakang Kantor Balai Desa Mesjid Lama, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Pembina Yayasan Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an Fahri Ramzi saat kami diwawancarai melalui Whatsapp-nya pada Minggu (27/6/2021) mengatakan cabang rumah tahfidz itu merupakan yang pertama dibuat, dan diresmikan pembukaannya pada Jumat (25/6)

Cabang yang baru yang diresmikan tersebut khusus untuk putra, kami melayani mondok bagi para santri yang ingin lebih intensif dalam mencapai target hafalan, katanya.

Ia mengatakan ke depannya kami juga akan buka cabang pada beberapa daerah lainnya di Kabupaten Batubara.

“Tujuan kami mendirikan Yayasan Rumah Tahfidz Qur’an untuk membentuk kerja sama yang baik antara orang tua dengan para guru, guna menjauhkan generasi muda dari kecanduan smartphone, dan mengurangi angka kriminalitas akibat dari mereka terlalu sering bermain game online. Sasaran yang kami ingin capai adalah membuat satu wadah dengan kapasitas yang lebih besar untuk mencetak generasi cinta Qur’an dan mewujudkan Kampung Qur’ani,” kata Fahri.

Fahri menjelaskan sangat banyak anak-anak Batubara yang berkualitas untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Apabila dibekali pendidikan Tahfidz Qur’an, mereka akan menjadi salah satu orang istimewa bagi Allah, kelak ditempatkan di surga paling tinggi, jadi orang yang arif di surga. Kemudian, menghormati orang yang menghafal Al-Quran seperti mengagungkan Allah, hati penghafal Al-Qur’an tidak disiksa, lebih berhak menjadi imam dalam salat, disayangi Rasulullah SAW, juga memberikan syafaat kepada keluarga.

“Penghafal Al Qur’an akan memakai mahkota kehormatan, orang tua dapat pahala khusus jika anaknya adalah seorang penghafal Al-Quran, bekal paling baik, menempati tingkatan tertinggi di surga, dan masih banyak lagi manfaat yang didapatkan bagi penghafal Al-Qur’an,” pesannya.

Yayasan Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an didirikan oleh Wardatus Saniah, S.Pd.I lulusan Strata Satu di Universitas Islam Negeri Medan (UIN Medan) dan menyelesaikan hafalan di Rumah Tahfidz Darul Uswah – Medan. Saat didirikan pada 22 Oktober 2018, sekolah tahfidz tersebut memiliki 15 santri, dan saat ini telah memiliki 533 santri. Pusat Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an berlokasi di Desa Indrayaman, Kecamatan Talawi, Batubara.

Pendidikan di Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an sederajat dengan SD/SMP/SMA, 3 tahun lamanya program belajar diterapkan pada setiap santri di rumah tahfidz tersebut, hingga berhasil menghafal 30 Juz Al-Qur’an. Selain tahfidz, sekolah tersebut juga mengajarkan perbaikan bacaan (makhorijul huruf), hadist pendek, dan doa-doa. Selain itu juga ada program belajar tahsin, tilawah, qiraah, dan lainnya.  Sistem belajarnya pulang hari, sekali pertemuan 2 jam setiap harinya. Sekolah tersebut buka pukul 9.00-23.00 WIB.

Fahri juga menjelaskan, syarat untuk jadi santri di Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an berusia 6 sampai 20 tahun untuk laki-laki, dan 6-30 Tahun untuk perempuan, harus mempunyai keinginan yang kuat, komitmen orang tua untuk pendampingan hafalan dan murojaah anak di rumah, serta mematuhi aturan yang ditetapkan Yayasan tersebut.

Para guru (ustadz / ustadzah) di Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an memiliki berbagai macam latar belakang pendidikan, ada yang lulusan dari Rumah Tahfidz Darul Uswah – Medan, Baitul Qur’an – Medan, dan juga dari Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an. Bagi para guru yang memiliki hafalan cukup banyak ditempatkan mengajar di kelas iqra dan Al-Qur’an. Adapun nama para guru di Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an yaitu; Wardatus Saniah, Fahri Ramzi, Hafiz Tanjung, Putri Wahyuni, Umi Atika Putri, Alfiyani Alti, Nurhasanah, Fatmawati, Attia Maulida, Wahyuni, dan Aulia Hafifa.

“Alhamdulillah, kita sudah mewisudakan 42 santri dengan kategori Wisuda Tahfidz 30 Juz untuk anak-anak sederajat Sekolah Dasar (SD), agar memacu semangat mereka untuk lebih giat menghafal Alqur’an. Dengan waktu yang sangat minim, 2 jam belajar setiap harinya mereka bisa menyelesaikan hafalan 30 Juz dalam kurun waktu 2 – 3 bulan, untuk anak-anak yang masih sangat kecil. Untuk tingkat remaja, sudah ada yang hafal 18 Juz,” kata Fahri Ramzi.

Yayasan itu didukung banyak pihak, mulai dari Wakil Bupati Batu Bara, Kapolres Batu Bara, Anggota DPRD Batu Bara, Tokoh Masyarakat Batu Bara, Tokoh Pemuda Batu Bara, Ketua Batu Bara Bersaudara, para pengusaha yang ada di Kecamatan Tanjung Tiram dan Kecamatan Talawi, Achik Roslan Design, Kreatifku Production, Owner Tiki Bintang Jaya, Owner Raghib Jaya Aluminium, Sabar menanti Motor, JL Fara Malaysia, Izal Pane Photography, Dian Percetakan, Adam Percetakan, Tengkulok Pamulara Abah Hisyam, Hilwa Tenun Batu Bara, dan lainnya.

“Saat ini kami sangat kesulitan untuk dapat  menyejahterakan para guru kami. Biaya belajar yang kami pungut dari setiap santri hanya dua ribu rupiah setiap harinya. Sehingga banyak calon santri yang ingin mendaftar terpaksa harus kami tunda dahulu, karena sedikitnya jumlah guru yang bisa kami sediakan,” ujarnya.

Selain itu, sarana dan fasilitas yang masih banyak belum bisa kami penuhi, seperti; meja belajar, kipas angin, rak buku, rak sepatu, papan tulis, karpet, mushaf Al Qur’an, dan lainnya.

“Harapan kami ke depannya, semoga para guru kami dapat dibantu setiap bulannya oleh pemerintah, sehingga infaq dan biaya pendidikan dapat kami alokasikan untuk pengembangan sekolah. Kami ingin Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an kelak bisa menjadi pondok pesantren,” harapnya.

Pihaknya mengharapkan kepedulian yang lebih dari pemerintah, agar segera terwujud Kampung Qur’ani, khususnya di Kabupaten Batubara, dengan mencetak para penghafal Qur’an di setiap desanya.

Kepada masyarakat luas, pihaknya mengimbau, agar memasukkan anak-anaknya belajar di Rumah Tahfidz maupun Rumah Qur’an, untuk belajar mengaji dan menghafal Qur’an, demi membentuk akhlakul karimah mereka agar lebih baik lagi. Muhammad Fadhli

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

beritasumbar

Padang Panjang Siap Laksanakan Belajar Tatap Muka – siarminang.net

Padang Panjang Siap Laksanakan Belajar Tatap Muka – Beritasumbar.com

[ad_1]

Padang Panjang, siarminang.net– Wakil Walikota Padang Panjang  Asrul menyatakan daerah tersebut siap menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dimulai Senin, 11 Januari.

“Kami meninjau sejumlah sekolah dari semua tingkatan yang dibagi dua tim.  Alhamdullilah kesiapan cukup bagus. Insya Allah tetap muka bisa dilaksanakan Senin depan,” ungkap Asrul seusai memonitor persiapan sekolah di seluruh tingkatan bersama Forkopimda, Jumat (8/1).

Ia mengatakan kesiapan sudah dimulai dengan melakukan test swab kepada  guru. Kemudian dari pengamatan di sejumlah sekolah,  sudah menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, thermogun, kelas dengan jarak dan jumlah yang diatur.

“Murid yang mengikuti PTM, mendapat izin orang tua, ini  telah dilaksanakan oleh sekolah. Memang ada beberapa orang tua yang tidak mengizinkan tatap muka. Kita tidak memaksa, siswa bisa belajar secara daring,” lanjut wawako.

Terkait sekolah asrama, siswa yang akan masuk harus disertai dengan surat keterangan bebas Covid-19. “Bila belum memiliki surat keterangan, bisa menghubungi pihak sekolah. Pemko akan memfasilitasi dengan swab gratis. Sampai hasilnya keluar, murid diisolasi sementara di ruangan tertentu di asrama,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Drs. M. Ali Thabrani, M.Pd  mengatakan, menyikapi SKB menteri perihal PTM di semester  genap, pihaknya langsung membentuk tim yang memastikan semua sekolah siap dari segi sarana dan prasarana.

“Semua sudah memenuhi syarat. Guru sudah diswab, kesiapan administrasi, persetujuan orang tua dan komite sekolah. Siswa tidak dipaksa PTM, bila tidak berkenan bisa dengan pembelajaran jarak jauh,” katanya.

Ali Thabrani turut menjelaskan jumlah swab bagi guru dan tenaga pendidik (tendik) seluruh tingkatan di Kota Padang Panjang. Yakni, guru dan tendik di bawah naungan Disdikbud sejumlah 1.249 orang, di bawah naungan Kemenag 707 orang. Di bawah naungan Provinsi Sumbar, SLTA sebanyak 264 guru , SMK sebanyak 362 guru, dan SLB 47 guru.

“Bila guru dinyatakan positif, akan diisolasi. Hasilnya sudah keluar sebelum PTM,” katanya. Tim satu yang dipimpin Asrul, meninjau SMPN 3, SD 11 Ekor Lubuk, SMAN 1 dan SMPN 5. Sementara Tim dua yang dipimpin Ketua DPRD Mardiansyah, A.Md memonitor ke SMPN I, SD kompleks di Kelurahan Gumala , SMAN II, dan SMA I Sumbar. (Ben)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer