Connect with us

#psisumbar

Penuhi Kota 100 Persen, PSI Sumbar Daftarkan 655 Bacaleg

Penuhi Kota 100 Persen, PSI Sumbar Daftarkan 655 Bacaleg

[ad_1]

Ari Prima (ist)

PADANG – Sebagai partai baru yang tadinya dianggap sebelah mata, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai memperlihatkan tanda-tanda akan menjadi partai besar. Soalnya, dari seluruh parpol peserta Pemilu Legislatif 2019, PSI salah satu parpol yang memenuhi kuota bacaleg 100 persen.

“Alhamdulillah, bacaleg yang kita daftarkan ke KPU Sumbar untuk DPRD Sumbar dan bacaleg di 19 kabupaten/kota ke KPU masing-masing, terpenuhi semua. Tidak ada daerah pemilihan (dapil) yang bolong dari total 65 dapil untuk kabupaten/kota dan delapan dapil 
untuk provinsi,” kata Ketua DPW PSI Sumbar, Ari Prima di Padang, Rabu (18/7).

Untuk DPRD Sumbar, PSI mendaftarkan 65 bacaleg yang terbagi dalam delapan daerah pemilihan (dapil) dan untuk 19 DPRD kabupaten/kota se-Sumbar PSI daftarkan 590 bacaleg.

Ari yang menjadi bacaleg untuk DPR dari Dapil Sumbar 1 menjelaskan, sebagai parpol baru, melihat kenyataan itu, tentu menggembirakan sekaligus menjadi motivasi untuk terus bergerak dan diminati masyarakat. Apalagi parpol lama masih ada yang tidak 
memenuhi kuota bacaleg yang disediakan di sebuah dapil.

“Ada partai yang sudah lama eksis, tapi bacaleg yang didaftarkan ke KPU kurang dari alokasi maksimal yang disediakan. Kita sebagai partai baru, cukup di semua dapil. Ini modal awal bagi kami untuk menatap Pemilu 2019,” terangnya.

Khusus untuk bacaleg DPRD Sumbar sebanyak 65 orang (100 persen), Ari menjelaskan, sesuai komitmen dan arak gerak PSI sejak dilahirkan, juga dominan anak muda. Usia di bawah 35 tahun sebanyak 56 orang (76 persen) dan di atas 35 tahun 15 orang (24 persen).

Begitu pula untuk koata 30 persen caleg perempuan. PSI Sumbar mendaftarkan 27 bacaleg perempuan (42 persen) dan bacaleg laki-laki 38 orang (58 persen). (pen)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#psi

SURVEI INDOMETER DAN CPCS; PSI Menanjak dan Berada di Titik Aman

Penuhi Kota 100 Persen, PSI Sumbar Daftarkan 655 Bacaleg

[ad_1]

Ari Prima (ist)

PADANG – Lembaga survei Indometer merilis hasil survei elektabilitas partai politik jelang pencoblosan Pileg 2019. Lembaga ini mencatat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo berhasil menembus papan tengah. Sedangkan PDIP dan Gerindra disebut masih unggul.

Ketua DPW PSI Sumbar, Ari Prima kepada Singgalang, kemarin di Padang, mengatakan, seperti dirilis Direktur Eksekutif Indometer (Barometer Politik Indonesia), Leonard Sb dalam keterangan tertulis, Senin (18/3), ada ada temuan menarik soal PSI yaitu berdasarkan hasil survei sejumlah lembagai sejak dimulainya masa kampanye, elektabilitas PSI cenderung meningkat.

“Temuan menarik adalah capaian PSI sebagai partai baru yang berhasil menyejajarkan diri dengan partai-partai papan tengah,” tuturnya.

Menurut Loenard, sebut Ari, Indometer, menganggap efek elektoral PSI didapat dari dukungannya ke Jokowi dan serangan gencar ke oposisi. Pidato-pidato Ketum PSI Grace Natalie yang mengkritik partai nasionalis dianggap juga jadi keunggulan.

“Masih perlu pendalaman lebih lanjut, tetapi tampak terjadi pergeseran prefensi pemilih nasionalis,” papar Leonard seperti ditirukan Ari.

Sedangkan suara PDIP dan Gerindra mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hasil Pileg 2014. Keunggulan PDIP dan Gerindra itu, akibat coattail effects dari pengusungan capres-cawapres. Sementara itu, Golkar ada di posisi ketiga dan dibayangi PKB yang dianggap diuntungkan dengan figur Ma’ruf Amin.

“Sejak pemilu pertama pasca-reformasi Golkar selalu menempati peringkat pertama atau kedua, baru kali ini Golkar tergeser ke posisi ketiga, dengan elektabilitas 10,2 persen,” jelas Leonard.

Survei Indometer dilakukan pada 1-7 Maret 2019 dengan jumlah responden 1.280 orang mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error ± 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pendalaman kajian dilakukan melalui focus group discussion dengan mengundang pakar terkait.

Naiknya elektabilitas PSI, sebut Ari terlihat pula pada hasil survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas PDIP dan Gerindra masih mengungguli semua partai politik (parpol).

Dari survei ini seperti yang pernah dibeberkan Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam press release di Jakarta, Selasa (5/3), elektabilitas parpol lain cenderung stabil, hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami kenaikan signifikan, mencapai 4,2 persen.

Menurut Okta, naiknya elektabilitas PSI didukung sosialisasi yang cukup efektif dilakukan selama musim kampanye. Sebagai parpol baru dengan segmen sasaran generasi milenial, PSI paling banyak menggunakan media sosial sebagai sarana sosialisasi, disusul Gerindra.

Dengan hasil survei tersebut, seluruh jajaran pengurus PSI baik pusat hingga ke kelurahan/nagari di Sumbar, terus menyosialisasikan diri ke tengah masyarakat. Apalagi, PSI satu-satunya partai urang awak yang dibidani oleh tokoh nasional asal Sumbar, Jeffrie Geovanie. “Insya allah kita menang di Minang,” sebut alumni IAIN Imam Bonjol ini. (pepen)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#psisumbar

PSI Tak Daftarkan Caleg Mantan Koruptor

Penuhi Kota 100 Persen, PSI Sumbar Daftarkan 655 Bacaleg

[ad_1]

Ari Prima (ist)

PADANG – Berdasarkan rekapitulasi data temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) satu-satunya parpol peserta Pemilu 2019 yang tidak mendaftarkan caleg mantan koruptor.

“Ini bukti, PSI sebagai parpol baru komit dengan pemberantasan korupsi dan sedari awal juga berkomitmen untuk mendaftarkan caleg baik untuk pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang tidak pernah terlibat kasus korupsi atau koruptor,” kata Ketua DPW PSI Sumbar, Ari Prima di Padang, Jumat (27/7).

Politisi muda yang maju untuk DPR dari Dapil Sumbar ini, menjelaskan, komitmen PSI terhadap pemberantasan korupsi tidak bisa ditawar-tawar. Apalagi dalam pandangan PSI, korupsi ini tidak saja menciderai bangsa tapi juga membuat masyarakat Indonesia 
teraniaya.

Bahkan saat KPU dari awal menegaskan, bacaleg mantan koruptor akan ditolak dan dikembalikan ke parpol masing-masing, PSI menyadari makna dari aturan KPU itu, menuju Indonesia bersih dari korupsi. Sudah saatnya korupsi hengkang dari Indonesia. PSI siap 
mempeloporinya.

Ari menyebutkan, masih berdasarkan rekapitulasi data temuan Bawaslu, hampir seluruh parpol memiliki caleg bekas terpidana korupsi. (pen)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer