Connect with us

NASIONAL

PERANG & MENANG – siarminang.net

PERANG & MENANG – Beritasumbar.com

[ad_1]

Artikel Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

(ABSAB)

#Seri 11/1000cerita

“TRANSISI KEHIDUPAN REMAJA: PERANG & MENANG”

Oleh : H. Nofrijal, MA

Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama (PUMA)IV-e

————————————————————————————–

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Union) telah merumuskan transisi remaja dalam “life-span” mereka. Transisi hidup remaja adalah peralihan masa yang dipenuhi dengan visi, persepsi, aksi dan kolaborasi untuk memberi ruang dan jalan menuju orang dewasa yang sukses. Kelima transisi yang melekat pada remaja adalah (1) Transisi Sekolah, (2) Transisi Bekerja, (3) Transisi Hidup Sehat, (4) Transisi Berkeluarga, dan (5) Transisi Hidup Bermasyarakat.

Penduduk usia remaja 10-24 tahun berjumlah lebih kurang 27 % dari populasi Indonesia sebesar 270 juta (hasil sensus penduduk tahun 2020). Persentase penduduk remaja perkotaan diperkirakan sebesar 30 % sementara remaja pedesaan sebesar 25 %. Ini menjadi salah satu tantangan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dalam menyediakan sarana pra sarana, pembangunan system dan pemerataan pendidikan yang berkuaitas, kesempatan kerja dan pelayanan kesehatan remaja.

1/5 Transisi Sekolah

Sekolah atau pendidikan formal adalah faktor penentu peradaban dan kemajuan suatu bangsa, hak dan kewajiban untuk sekolah adalah universal dan bagian dari pemenuhan hak-hak asasi manusia. Pada pembentukan manusia oleh Yang Maha Esa, manusia sebagai khalifah, membangun dan merekayasa bumi dan isinya, sekolah adalah persiapan bagi manusia menjadi cerdas dan menghasilkan karya.

Sekolah secara klasik sudah ditentukan durasi dan masa tempuhnya, pendidikan pre-school diberikan dalam bentuk Pendidikan Anak Usia Dini selama lebih kurang 2-3 tahun, kemudian masuk ke taman-kanak kanak (TK) lebih kurang 2 tahun. Ini adalah pendidikan anak usia dini untuk mengenali dan memantau tumbuh kembang anak bayi di bawah lima tahun (BALITA) selama “golden age” mereka.

Remaja yang didefinisikan oleh “United Nation” berusia 10 s/d 24 tahun, memiliki transisi sekolah sampai dengan perguruan tinggi. Inilah waktu emas bagi “remaja-youth” untuk membentuk struktur kualitas hidup melalui pendidikan, pemilihan jurusan dan kota pendidikan, pemilihan kecendrungan sesuai dengan bakat dan kemampuan, pemilihan sekolah yang favorit atau biasa, pemilihan antara pendidikan umum, vocasional dan boarding school, serta begitu mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi kompleksitas transisi menjadi lebh tajam karena mempertimbangkan pasar kerja, kemampuan finansial dan pengaruh teman. Sering terjadi pertentangan dan perang psikologis antara orang tua dan anak serta anggota keluarga lainnya.

Transisi sukses bidang sekolah adalah anak tidak putus sekolah; anak menikmati usia sekolahnya tanpa ada tekanan kerja lingkungan; anak dapat memutuskan prospek cita-cita dan harapan; anak dapat menghiasi transisi sekolahnya dengan bermain; anak mendapat porsi dan waktu mengembangkan bakat seni, olahraga dan sosial; dan anak dapat lebih memperkaya khazanah pengetahuan teknis dan non teknis.

Pergaulan dan interaksi teman sebaya “peer group” terjadi di era transisi ini, kegagalan dalam memilih teman bisa membawa fatalistik kegidupan. Pergaulan hidup yang tanpa direncanakan memiliki resiko dan akan menjadikan remaja keluar dari “track” cita-cinta mereka. Harapan pemanfaatan bonus demografi dalam usia mereka untuk 10-20 tahun ke depan berada pada tansisi sekolah generasi muda.

2/5 Transisi Bekerja

Tidak perlu menunggu “wisuda, commencement”, seorang remaja mesti sudah diperkenalkan dengan dunia kerja, mengembangkan bakat dan minat yang potensial menjadi kekuatan dunia kerja. Lihat, di beberapa negara barat Amerika dan Eropa dibuka “summer job” bagi anak-anak sekolah, tujuannya bukan sekedar kenikmatan mendapatkan “salary” akan tetapi lebih kepada pengenalan dunia kerja bagi remaja, kampus memperkerjakan mahasiswanya yang berasal dari keluarga “poor background” dan “first generation come to campus” demikian juga swalayan gerai supermaket memperkerjakan orang-orang yang masih di bangku sekolah, walaupun mereka mengambil “day off” untuk waktu tertentu di “summer season”. Tidak jauh-jauh, sebuah “lesson learned” yang diberikan oleh nenek-kakek moyang yang memperkenalkan “ life entrepreneur” kepada generasi baru masa lalu, para remaja muda bekerja sambil melatih diri dengan menjajakan kue-kue harian, diajak mengolah sawah dan berkebun, menggembalakan ternak, menacing ikan untuk dijual, menjahit dan sejenisnya.

Bekerja adalah sumber mata pencaharian. Pendapatan per-capita penduduk akan menjadi tolok ukur kemakmuran suatu bangsa. Suatu priode kepemerintahan mendapat kepuasan tinggi atau rendah sangat tergantung kepada jumlah & persentase tingkat penggangguran. Penelusuran minat dan motivasi kerja dimulai dari usia 10, kemudian diikuti perkembangannya selama masa sekolah dan kuliah, sehingga tamatan pendidikan memperoleh jenis dan tempat pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan potensi, baik untuk peluang layanan jasa dan industri, kontruksi, engineer, pertanian dan seterusnya. Pendidikan vokasional yang diawali dengan penelusuran bakat dan kecendrungan anak, dilanjutkan dengan pemberian pendidikan keterampilan dan melakukan pemagangan kerja, serta internalisasi.

3/5 Transisi Hidup Bergaya Sehat

Ini adalah transisi yang “sensitive and future effect”. Gaya hidup sehat remaja “healthy life style” akan menentukan tingkat kesehatan dan kebugaran masa depan. Remaja yang berkomitmen dan membangun gaya hidup sehat seperti menghindari konsumsi NARKOBA; menghindari prilaku seksual menyimpang; gemar berolahraga; pola makan yang sehat; time management yang baik; serta hidup dalam lingkungan yang harmonis secara psikis dan sosial, bukti empiris mereka akan terhindar dari bahaya penyakit degeneratif.

Penyakit yang muncul pada usia dewasa bahkan di usia tua sekalipun disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat usia remaja. Sosok remaja yang adiktif dengan minuman-minuman keras, remaja yang tidak peduli dengan asupan nabati dan hayati yang sepadan, serta remaja yang perokok berat akan menjadi penderita penyakit-penyakit penyerta ketika sudah dewasa dan tua. Penyakit degeneratif di usia dewasa dan tua dipicu oleh gaya hidup tidak sehat di usia transisi sehat remaja dapat berupa penyakit jantung “kardiovaskuler”; osteoporosis; diabets; hipertensi; kanker; dan sejenisnya.

BKKBN dalam program pembinaan remaja, telah menempatkan 5 prilaku tidak sehat remaja yang mesti dihidari pada usia usia 10-24 tahun, program ini dipekenalkan dengan sebutan GENRE (Generasi Berencana). SALAM GENRE! Prilaku tidak sehat remaja itu ada 5, adalah (1) Menikah di bawah umur atau di usia anak (di bawah 19 tahun); (2) Prilaku seksual menyimpang, melakukan hubungan seks pada usia dan cara yang tidak tepat, (3) Akses dan kecanduan Narkoba; (4) Akses dan kecanduan pornografi; (5) Terinfeksi dan tergolong ODHA (Orang dengan HIV & AIDs).

4/5 Transisi Hidup Berkeluarga

Transisi hidup berkeluarga adalah fase seseorang untuk disiapkan memasuki jenjang hidup berkeluarga atau yang lebih dikenal dengan “siap nikah”. Kesiapan nikah bagi calon pasangan meliputi kesiapan anatomis dan fisiologis, alat reproduksi terutama perempuan; Kesiapan mental psikologis untuk memulai hidup berbeda, memulai hidup mandiri dan terlepas dari dependency orang tua dan keluarga; kesiapan sosial dan ekonomi untuk menopang hidup berkeluarga, ini menyangkut sandang-papan dan pangan. Ini adalah priode esensial bagi siklus kehidupan manusia, di periode transisi ini perhatian dititik beratkan pada masalah pernikahan anak, atau pernikahan di bawah umur yang dahulu dekenal dengan pernikahan dini remaja. Effect pernikahan usia anak telah membawa konsekwensi berbahaya bagi kehidupan dewasa, mengancam upaya penurunan angka kemiskinan, angka kematian ibu hamil dan bersalin, mengancam kelahiran anak stunting dan mengancam kesejahteraan negara di masa depan.

5/5 Transisi Hidup Bermasyarakat

Success stories” seseorang dalam dunia politik; hubungan kerja; relasi bidang sosial dan bidang ekonomi menjadi tiang kedewasaan dan kesuksesan seseorang dalam bermasyarakat. Pemahaman dan sekaligus praktik “daily life” terhadap dunia global, demokratisasi, pluralisme, toleransi, gotong royong menjadi  taruhan sukses generasi kedua. Hidup dalam era digital dan teknology menyongsong puncak bonus demografi, transisi hidup bermasyarakat di lingkupi dengan kemampuan berinovasi, produktifitas dan kompetitiveness yang ketat baik secara nasional maupun dalam tatanan global.

Masalah-masalah kepemimpinan juga di bangun pada transisi hidup bermasyarakat, kepanduan Pramuka, Forum Generasi Berencana, Forum Anak Indonesia dan organisasi pembelajaran untuk “character building” lainnya memegang peran sentral melengkapi hasil persekolahan “hard skill” remaja melalui sistem pendidikan formal dengan soft skill yang yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Selamatkan remaja dalam menjalani transisi hidupnya yang panjang dan punya tantangan.

[ad_2]

Sumber

BUKITTINGGI

Bukittinggi Apresiasi Kerja Tim Pemadam yang Menjinakkan Api di Pasar Bawah – siarminang.net

Ratusan Kios dan Los di Pasar Bawah Bukittinggi Terbakar – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi, siarminang.net — Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran tim pemadam kebakaran, yang terjun menjinakkan api membakar los dan kios di Pasar Bawa kota itu.

“Kami mengapresiasi respon cepat tim pemadam kebakaran Bukittinggi. Selain itu, apresiasi juga disampaikan kepada tim damkar daerah tetangga,” kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar melalui Pj Sekdako, Rismal Hadi, Sabtu (11/9/2021).

“Respon cepat dari pemadam kebakaran sangat kita apresiasi. Upaya melokalisir api sangat baik, sehingga kobaran api cepat dipadamkan dan tidak menyebar ke kawasan atau los lain,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bantuan dari damkar daerah tetangga, sangat membantu percepatan penanganan pemadaman api di Pasar Bawah.

“Meski pun lokasi dan kondisinya cukup sulit dijangkau, karena titip api ada di tengah Pasar Bawah, tapi Alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat dan kerugian yang lebih besar dapat dihindari. Ini kami apresiasi dan kami ucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Mobil pemadam kebakaran yang terlibat memadamkan api yaitu, dari Kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh, Kota Pariamam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Agam serta dari Bukittinggi.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran hebat menghanguskan ratusan kios dan los di Pasar Bawah, Kota Bukittinggi, Sabtu dini hari tadi, sekitar pukul 3.00 WIB.

Api yang telah membesar, membuat bangunan los dan kios para pedagang dari kayu tersebut, sangat mudah dilalap si jago merah.

Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Belum diketahui penyeban kebakaran. Api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian. (adil)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – siarminang.net

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – Beritasumbar.com

[ad_1]

Padang Pariaman, siarminang.net -Tim Gagak Hitam Sat Reskrim Polres Padang Pariaman gabungan dengan anggota Polsek Lubuk Alung telah menangkap tersangka pencurian besi padu rel kereta api di Station Kereta Api Korong Kampung Durian Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Senin, (06/09).

Kemudian pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap laporan Polisi tersebut, berdasarkan dari penyelidikan diketahui keberadaan seorang tersangka di Pasar Lubuk Alung.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Ardiansyah Rolindo Saputra SIK MH pada Senin mengatakan sekira pukul 11.00 WIB bertempat di Pasar Lubuk Alung tim berangkat menuju keberadaan pelaku, sekira pukul 11.30 WIB tim gabungan berhasil mengamankan pelaku berinisial P (40)  yang merupakan seorang buruh harian lepas.

“Tersangka yang telah mengakui perbuatannya, bahwa memang benar telah melakukan pencurian tersebut. Kemudian tim gabungan langsung mengamankan tersangka dan barang bukti ke Mapolres Padang Pariaman guna proses hukum lebih lanjut,” katanya.

Sampai saat ini tim gabungan masih melakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya, tutup AKP Rolindo. (Andra)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Harapan & Kecemasan – siarminang.net

Harapan & Kecemasan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Artikel Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

(ABSAB)

Seri 14/1000

“Konsepsi: Harapan & Kecemasan”

————————————————————————————-

Oleh : H. Nofrijal, MA

 Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama/IV-e

Sebuah ungkapan “kau datang, aku tunggu”, demikian ilustrasi dialog imaginatif “pertemuan sperma dengan telur dalam peristiwa terjadinya konsepsi”, setelah pasangan suami istri melakukan hubungan seksual dengan tujuan kehamilan. Lebih jauh, konsepsi adalah peristiwa dimulainya pembentukan “janin makhluk hidup manusia”. Peristiwa “aku datang-AD” dengan “aku-tunggu-AT” menjadi peristiwa kehidupan dalam “Seribu Hari Pertama Kehidupan”.

Seribu Hari Pertama Kehidupan atau yang dikenal dengan SHPK adalah bagian esensial dalam pelayanan kesehatan reproduksi manusia dengan pendekatan siklus kehidupan yang disebut dengan “life span/life circle approach”. Penggalan waktu SHPK dibagi menjadi 5 periode yang saling berkaitan satu sama lain, kelima priode tersebut adalah (1) Priode Konsepsi, pertemuan sel sperma suami dengan sel telur sang istri, yang menyebabkan terjadinya kehamilan. (2) Priode Kehamilan, proses berkembangnya janin dalam kandungan sampai dengan melahirkan bayi setelah 40 minggu. (3) Priode persalinan, yang dikenal juga dengan “partus”. Momentum melahirkan merupakan “milestone” hidup dan kehidupan manusia, titik awal status kewarga-negaraan seseorang dimulai. (4) Priode pemberian Air Susu Ibu (ASI), mulai dari pemberian ASI awal-kolostorum, ASI Eksklusif sampai dengan ASI penuh (2 tahun). (5) Priode pemantauan tumbuh kembang balita (bayi dan anak di bawah usia lima tahun).

Pertemuan Sel Telur dengan Sel Sperma

Peristiwa “AD & AT ” bermakna peristiwa alamiah mukjizat dan klasik, karena peristiwa ini telah tercatat dalam kitab-kitab agama samawi. Ayat-ayat al-Qur’an cukup banyak memuat pesan kehamilan manusia, sebagai ikhtibar dan ilmu pengetahun. Ikhtibar yang terkenal dimuat dalam “surat iqra” dan dengan jelas Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mempelajari bagaimana kekuasaan Allah dalam menciptakan janin dari setes air mani yang bersumber dari saripati makanan nabati-hayati yang berasal (tumbuh dan berkembang) dari tanah.

Pertemuan antara sperma dan telur ibarat “miniatur resepsi”, mempertemukan dua sel yang saling mengejar dan menanti atas “cinta dan keinginan”. Pasangan muda yang mendapat anugrah kehamilan mengekpresikan jiwa nya dengan kebahagiaan, sujud syukur, berpelukan, menyampaikan berita gembira kepada keluarga, teman dan sejawat. Masih tercatat dalam ingatan, kehangatan cinta pasangan selebiriti “Atta Halilitar dengan Aurel Hermansyah” yang mengekpose pesta akbarnya, berlanjut dengan “honeymoon” serta anouncing “kehamilan positif” yang membuat pasangan dan penggemarnya sumringah. Artis yang juga infuencer terkenal Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven mengekpresikan kebahagiaan di tempat praktek dokter kebidanan ketika dia dinyatakan hamil untuk anak yang kedua, peristiwa yang sama terjadi pada seorang public figure yang punya banyak penggemar Raffi Ahmad dengan Nigita Salavina ketika mengumumkan kehamilan anak keduanya. Itu adalah contoh kegembiraan alami dan menjadi catatan publik bahwa konsepsi-kehamilan menjadi peristiwa yang di tunggu-tunggu. Pasti banyak cerita “joy” mengungkapkan kebahagiaan, tetapi tidak sedikit peristiwa kesedihan mengiringi para calon orang tua dan orang tua, terutama yang muda atas kegagalan konsepsinya.

Sudah disadari bahwa mempersiapkan kehamilan bukan hanya urusan perempuan saja, tapi laki-laki juga punya andil di dalamnya. Selain kesuburan sel telur pada perempuan, kesehatan dan kualitas sperma laki-laki agar bisa membuahi juga butuh perhatian yang sama. Sebab 1/3 kasus infertilitas dikarenakan sperma laki-laki yang tidak berkualitas. Secara sederhana, ada beberapa cara untuk mengetahui kualitas sperma dan yang paling mudah adalah memperhatikan  volume, warna dan bau sperma. Jika pada saat ejakulasi jumlah sperma yang dipancarkan sedikit bisa jadi karena penyumbatan dalam saluran ejakulasi. Sperma normal berwarna putih, kekuningan atau keabuan, tetapi kalau sudah berwarna coklat atau hijau, segera periksakan ke dokter karena merupakan gejala perdarahan atau infeksi. Sperma yang berbau busuk juga mengindikasikan terjadinya infeksi saluran.

Dari pengetahuan klinis sederhana,  ciri kualitas sperma yang sehat adalah sebagai berikut (1) Jumlah sperma sekitar 15-20 juta/mililiter dalam sekali ejakulasi, (2) Sperma dikatakan subur juga minimal 40-60% bergerak, (3) Bentuk sperma (morfologi) yang sehat memiliki bentuk kepala bulat dan ekor yang panjang sehingga membantu pergerakannya. Semakin banyak sperma dengan bentuk dan struktur yang normal, berarti semakin subur si laki-laki, (4) Ketika “likuofaksi/denaturasi” atau pemecahan protein agar mencair, proses ini berlangsung kurang dari 20 menit, jika lebih dari itu bisa jadi terdapat infeksi. Kepada calon “ayah” disarankan untuk jangan mengeluarkan sperma yang menyimpang apalagi dalam frekwensi yang dekat. Alasannya sel sperma butuh waktu 48 jam untuk dimatangkan. Jika ejakulasi lebih dari satu kali sebelum waktu tersebut, mengakibatkan kualitas sperma menurun dan sulit membuahi telur. Hindari hal ini jika si calon ayah  ingin melancarkan program kehamilan untuk si calon “bunda”.

Bagi pasangan muda calon “Ayah-Bunda”, patut dicermati baik-baik bahwa sel telur matang hanya hidup 24 jam, sedangkan sperma bisa hidup 48-72 jam dalam tubuh wanita. Karena itu berhubungan intim suami-sitri sebelum saat ovulasi akan lebh baik untuk meningkatkan peluang hamil dari pada sehari atau dua hari sesudahnya.

Masa subur bagi seorang wanita adalah masa di mana sel telur matang dilepas dari indung telur (ovulasi), lalu tersimpan dengan aman di saluran indung telur sampai sperma datang dan membuahinya. Bila pembuahan telur oleh sperma tidak terjadi, maka sel telur pun akan mati, akibatnya selaput lender rahim yang sudah siap menerima hasil pembuahan itu akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Menurut hasil penelitian bayi tabung, tingkat keberhasilan IVF (in fitro fertilization) jauh lebih tinggi dan tingkat keguguran jauh lebih rendah ketika seorang wanita membutuhkan waktu untuk persiapan kehamilan pada waktu 3 bulan sebelumnya. Demikian juga sebagian besar perempuan karir yang sedang berusaha untuk hamil secara alami dapat membagikan kabar baik tes positif pada waktu 3-6 bulan berikutnya. Hanya jumlah sel telur matang yang paling sehat dan bagus yang akan bergerak maju dalam seleksi pada siklus menstruasi selama 3-6 bulan. Selama waktu ini, sel telur matang saling bersaing untuk mendapatkan ovulasi. Jadi siklus menstruasi selama 3-6 bulan itu sangat krusial. Bayangkanlah, selama waktu itu adalah calon bayi perempuan atau laki-laki akan bergantung pada dukungan nutrisi dan lingkungan yang sehat karena mereka akan berjuang untuk tumbuh dan berkembang mengatasi tantangan. Sel telur yang berkualitas baik sangat memperngaruhi keberhasilan pembuahan dan program kehamilan. Normalnya, sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi adalah berukuran 18-25 mm. Faktor yang mempengaruhi kualitas sel telur antara lain kematangan usia, pola makan, aktifitas dan olahraga, penyakit lain (misalnya kista ovarium, gangguan kelenjar tiroid), dsb.

Para dokter biasanya memberikan tips sehat yang dapat dilakukan oleh “calon ayah dan bunda” (1) istirahat yang cukup 7-8 jam sehari (2) kendalikan stress dengan bijak, (3) berolahraga secara teratur 30-45 menit sebanyak minimal 3-4 kali seminggu, dengan jogging, senam kebugaran jasmani, renang dsb. (4) perbanyak minum air putih 8-10 gelas perhari, (5) konsumsi makanan yang bergizi seimbang, batasi makanan istant, berpengawet, berlemak. Perbanyak antioksidan (buah-buahan dan sayur), (6) Hindari merokok, alkohol dan obat terlarang, dan (7) jaga berat badan ideal.

Stress, yang penyebabnya datang dari berbagai bentuk seperti kerja lembur, emosional, tidak cukup tidur dan tekanan fisik yang berlebihan menyebabkan rendahnya sel telur karena stress dapat membatasi aliran darah, mempengaruhi metabolisme dan siklus tubuh manusia, mempengaruhi produksi hormon reproduksi dan bahkan memicu gaya hidup yang tidak sehat. (1) Luangkan waktu untuk beristirahat dengan membaca, meditasi, mendengarkan musik, bermain, dengan hewan peliharaan, berjalan di alam terbuka, ngobrol dengan orang yang dicintai dan mengerjakan hobby yang disenangi. (2) Melakukan terapi pijat kesuburan untuk membantu meredakan stress, melancarkan peredaran darah dan membantu kesimbangan hormon dan sisten reproduksi. Terapi pijat relaksasi ini aman dan praktis dan bisa adilakukan sendiri di rumah pada saat sedang bersantai, (3) Pola hidup sehat.  Kurangnya gizi berarti darah kekurangan hormon dan nutri yang dibutuhkan untuk meningkat sel telur (materi genetik) dan mendukung proses pematangannya. Jika materi genetik sel teur lemah, akan mempengaruhi pada penurunan fungsi reproduksi dan hormonal.

“Collect Call”, himbauan penting kepada calon pengantin, orang tua calon pengantin untuk menjadikan persiapan menikah menjadi satu pristiwa membekali diri dengan asupan gizi, immunisasi dan vitamin, istirahat, olahraga dan pengetahuan/keterampilan berkeluarga. Calon “Ayah & Bunda “ memerlukan waktu setidaknya 75-100 hari memproduksi sel-sperma dan sel-telur yang matang dan berkualitas, dimana satu diantaranya akan menjadi emberio yang sehat paripurna. Sebaliknya bisa dikurangi persiapan sampingan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan konsepsi, seperti foto pre-wedding yang mahal, resepsi pernikahan yang mewah, agenda honeymoon yang wow dan lain-lain peristiwa yang kurang relevan. 

Bagimana sel-sperma penentu jenis kelamin bayi laki-laki atau bayi perempuan. Ternyata sudah ditentukan saat pembuahan terjadi, yang bertanggung jawab dan penentu dari jenis bayi adalah kromosom apa yang dibawa oleh sperma untuk membuahi sel-telur. Ini menyangkut siapa pemenang X atau Y, bayi laki-laki dibentuk dari dua kromosom kelamin yang berbeda yaitu kromosom X dan Y, sedangkan emberio perempuan dibentuk dari dua kromosom yang sama, yaitu kromosom X dan X, kromosom kelamin X dan Y dibawa oleh sperma dalam jumlah yang sama. Sedangkan, semua sel telur hanya membawa kromosom X. Dengan demikian jika sperma X berhasil membuahi seltelur, maka terbentuk adalah kelamin XX alias bayi perempuan. Lainnya kalau yang berhasil membuahi sel telur adalah sperma Y, maka yang terbentuk adalah kelamin YY alias bayi laki-laki.

Kunci utama adalah “dewasa dalam menikah”, anjuran 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki adalah usia yang sudah didasarkan kepada review akademik dari segala aspek dan  kebutuhan untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Demikian “miracle”-nya proses kejadian manusia dalam kandungan ibu yang dikatakan Tuhan dalam kitab suci sebagai makhluk yang paling sempurna. Jagalah kesempurnaan kejadian manusia melalui konsepsi yang sehat dan berkualitas.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer