Connect with us

BUKITTINGGI

Perselisihan Kabag Adum IPDN Bukittinggi dengan Rekanan, Ini Penyebabnya – siarminang.net

Perselisihan Kabag Adum IPDN Bukittinggi dengan Rekanan, Ini Penyebabnya – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi, siarminang.net – Setiap orang tidak luput dari kesalahan. Namun demikian, terkadang kesalahan dialami seseorang, bukan akibat kelalaian dirinya, melainkan efek dari pekerjaan yang membuat dirinya harus menanggung resiko, sehingga memunculkan sebuah kesalahan.

Mungkin begitu halnya paling tidak dapat digambarkan apa yang dialami oleh Kepala Bagian Administrasi Umum (Kabag Adum) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Regional Bukittinggi, Dedi Robandi.

Kepada media ini Sabtu (1/7/2021), Adril, SH kuasa hukum Dedi Robandi mengatakan, persoalan yang dialami kliennya terjadi pada 2019 lalu, kala itu praja IPDN pada tahun sebelumnya hanya berjumlah 226 orang, akan masuk dengan jumlah 405 orang.

Agar terciptanya suasana aman, nyaman dan kondusif bagi para praja dalam mengikuti sekolah kedinasan, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), ia melakukan rehabilitasi beberapa titik bangunan di IPDN, termasuk mengadakan pengadaan mobilernya.

Rekanan yang menjadi pilihan untuk mengerjakan kegiatan rehabilitasi yaitu CV. Gres Bram Karya, dengan Direkturnya Feri Guswandi. Pekerjaan yang dikerjakan ada beberapa item, namun tidak satu paket dalam pengerjaannya. Pekerjaan yang tidak satu paket tersebut, nilainya tidak harus mengikuti proses tender, maka mulai lah CV. Gres Bram Karya mengerjakannya.

Item-item pekerjaan dan yang sudah dikerjakan adalah sebagai berikut, perbaikan sarana kamar mandi praja di Asrama Nusantara 2 (pintu kamar mandi 35 unit belum diganti, 5 unit sudah diganti, cermin besar 4 buah belum diganti), perbaikan sarana kamar mandi praja di Asrama Nusantara 3 (pintu kamar mandi 40 unit belum diganti, cermin besar 4 buah belum diganti).

Selain itu, pekerjaan perbaikan kebocoran atap dan kerusakan plafond di Asrama Nusantara 1, 2, 3 dan 4 (sudah dikerjakan), pekerjaan perbaikan kebocoran plesteran pada dak lantai 3 dan lantai 4 di Asrama Nusantara 3 dan Asrama Nusantara 4 (sudah dikerjakan) dan pekerjaan perbaikan kursi kuliah sejumlah 200 unit (50 unit sudah selesai dan sudah digunakan dikelas, 150 unit masih belum selesai dikerjakan)

Sebagaimana tujuan dari pekerjaan itu tidak lain hanyalah untuk menciptakan suasana aman, nyaman dan kondusif bagi para praja, hal inilah mendorong Dedi berinisiatif melakukannya.

Dedi yang menjadi PPK di instansinya tersebut, merencanakan pekerjaan diselesaikan di 2020, akan tetapi karena yang bersangkutan tidak lagi ditunjuk sebagai PPK di 2020 maka penyelesaian pekerjaan tersebut tidak bisa dilaksanakan, sehingga volume pekerjaan sudah terpasang menjadi tanggung jawab dirinya untuk membayarnya.

Sebagai bentuk tanggungjawab untuk meyelesaikan hal tersebut, maka Dedi Robandi bertemu dan berdiskusi dengan Feri Guswandi dan Indra Rahmadi Putra, untuk menghitung pekerjaan yang sudah terpasang di IPDN sehingga disepakati sebesar Rp270 juta, yang akan ditanggung oleh yang bersangkutan secara pribadi dan diminta untuk bisa diangsur atau dicicil selama 2 (dua) tahun, dan dikurangi dengan jumlah pinjaman yang telah diberikan kepada Feri dan Indra sehingga tersisa Rp236 juta.

Hasil dari kesepakatan akan dituangkan dalam bentuk surat perjanjian di notaris, dengan dihadiri dan disetujui oleh orang bertiga tersebut. Akan tetapi, ternyata Feri Guswandi berangkat sendiri ke Notaris dan membuat konsep atau draft perjanjian sesuai keinginannya sendiri saja, sehingga Dedi Robandi keberatan dengan isi dari surat tersebut.

Kuasa hukum Dedi menegaskan, tentang kenapa kliennya yang bayar ke rekanan mitra kerja CV. Gres Bram Karya adalah permintaan dari orang bersangkutan yang menjadi mitra kerja CV. Gres Bram Karya, seperti toko bangunan (Masnel), perbaikan kursi dan CV. Maniba (Indra Rahmadi Putra).

Permintaan pembayaran ke mereka yang merupakan mitra kerja CV. Gres Bram Karya, disampaikan ke Adril, kuasa hukum Dedi Robandi, saat malam waktu pertemuan kala itu.

“Kesepakatan mereka meminta pembayaran ke mereka aja, karena menurut mereka, kalau pembayaran dilakukan ke Feri, khawatir uang tak sampai ke mereka,” kata Adril.

Dari permintaan tersebut, maka nilai nominal uang mitra kerja CV. Gres Bram Karya yang telah mendapatkan besaran total masing-masing atas persetujuan CV. Gres Bram Karya sesuai dengan bukti yang ada, lalu perlu membuatkan surat kesepakatan untuk pembayarannya.

Dalam surat perjanjian telah dibuat, disebutkan pembayarannya dapat diangsur dan distranfer ke rekening atau dibayar tunai atau cash ke pada masing-masing para pihak paling lama dua tahun.

Perjanjian yang telah dibuat, kedua belah pihak yakni Dedi Robandi, Feri Guswandi, serta saksi-saksi yang ada di dalam surat perjanjian, masuk pada proses penandatanganan.

Sejumlah saksi yang merupakan mitra kerja dari CV. Gres Bram Karya, sudah menandatangani surat perjanjian dan sudah menerima angsuran pembayaran dari yang bersangkutan, hanya tinggal Feri Guswandi yang belum menandatanganinya.

Kemungkinan hal tersebut terjadi karena Feri Guswandi yang diwakili oleh Deni Satriadi berkeinginan supaya yang menjadi hak dari Feri Guswandi dilunasi dulu semuanya. Adril selaku Kuasa hukum Dedi Robandi tidak sepakat, mengingat pihak yang lain juga perlu dana apalagi sudah mendekati Hari Raya Idul fitri 1442 H.

Feri Guswandi ke media mengatakan nilai pekerjaan mencapai Rp400 juta – Rp600 juta, kuasa hukum Dedi Robandi mempertanyakan dari mana hitungan muncul sebesar tersebut.

Menurut dia, dari hasil hitungan sendiri dilakukan Feri Guswandi itu, sehingga lahirnya total pekerjaan Rp400 – Rp600 juta, tak sesuai realisasi lapangan.

“Kita mempertanyakan besaran angka Rp400 – Rp600 juta pada pekerjaan itu. Feri mengingkari hasil kesepakatan yang telah dibuat bertiga, untuk membuktikan angka tersebut perlu dilakukan perhitungan ulang dengan menggunakan konsultan independen,” tegasnya.(adil)

[ad_2]

Sumber

BUKITTINGGI

Gerindra Bukittinggi Beri Bantuan Rp10 Juta kepada Pelajar yang Kuliah di Mesir – siarminang.net

Gerindra Bukittinggi Beri Bantuan Rp10 Juta kepada Pelajar yang Kuliah di Mesir – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi, siarminang.net — Kepedulian terhadap dunia pendidikan ditunjukkan Partai Gerindra Kota Bukittinggi, dengan memberi bantuan uang tunai Rp10 juta kepada mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Bukittinggi, NS. Reki Afrino, S.Kep., M. Kep, Selasa (14/9/2021), mengatakan, pemberian bantuan diserahkan pada Senin (13/9/2021), bertempat di Kantor DPC Gerindra Kota Bukittinggi.

Pemberian bantuan dalam program pendidikan, berdasarkan arahan atau petunjuk dari Ketua DPC Gerindra Kota Bukittinggi, Erman Safar.

“Kami selaku sekretaris Gerindra Kota Bukittinggi, menyerahkan bantuan uang tunai ke perwakilan dari pondok Pesantren Darul Muwahiddin, yang berlokasi di Koto Tinggi, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar,” katanya.

Ia mengatakan, pemberian bantuan uang tunai sebesar Rp10 juta bagi santri yang kuliah ke Universitas Kairo Mesir, diharapankan dapat membantu dalam proses belajar di Mesir.

“Tentu dengan adanya sedikit bantuan ini, bisa membantu dan memudahkan kegiatan dalam proses belajar mereka di sana. Mudah-mudahan cepat tuntas, cepat selesai dengan membuahkan hasil yang bagus, sehingga bisa kembali ke ranah Minang dalam beberapa tahun kedepan, serta bisa memberikan sumbangsih ke generasi muda,” ucapnya.

Reki mengatakan, atas nama DPC Gerindra, mengajak kepada masyarakat mari bersama-sama bantu para santri, atau mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar negeri.

“Sekiranya ada yang mau memberikan bantuan seperti yang disampaikan oleh perwakilan dari pesantren, bisa langsung ke pesantren atau lewat kita dari Gerindra, nanti kita sampaikan kepada yang berhak,” harapannya.

Reki mengatakan, bantuan dana diserahkan kepada Ust Khaizil, dan Milanium Musrif, yang merupakan pembina di Pondok Pesantren Darul Muwahiddin, Panyalaian Tanah Datar. (adil)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

BUKITTINGGI

Tinjau Pasar Bawah yang Terbakar, Marfendi Minta Masyarakat Agar Berprasangka Positif – siarminang.net

Tinjau Pasar Bawah yang Terbakar, Marfendi Minta Masyarakat Agar Berprasangka Positif – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi, siarminang.net — Setelah sebelumnya Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi bersama Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi meninjau Pasar Bawah pasca kebakaran pada Sabtu (11/9/2021) dini hari.

Pada Senin (13/9/2021) sore, Wawako Marfendi kembali meninjau Pasar Bawah. Dalam peninjauan kali ini, wawako didampingi Plt Kadis Kop, UMKM dan Perdagangan, Isra Yonza, Ketua GOW, Eva Marfendi dan Sekretaris Satpol PP, Joni Feri.

Disela-sela kunjungannya, Wawako Marfendi ke media ini menyebutkan, bahwa ternyata masih ada satu tempat yang belum diizinkan tim inafis untuk bisa dilewati. 

“Tadi kita coba memastikan kepada tim inafis untuk bisa membuka jalur tersebut, supaya sampah-sampah dan bekas-bekas kebakaran bisa dilewati di daerah itu,”

Alhamdulillah sekitar pukul 17.00 WIB, sudah kita mulai dengan mengangkut bekas-bekas atau sisa kebakaran tersebut, insya Allah pembersihan sudah siap, mudah-mudahan besok bisa terselesaikan,” ucapnya.

Ia berharap kepada masyarakat yang terkena musibah, agar tetap berprasangka positif kepada Allah, dan tetap bersabar semoga saja ada hikmah dibalik kejadian tersebut.

“Semoga Allah akan memberikan yang terbaik dan menggantinya dengan lebih baik lagi untuk masa yang akan datang,” ucap Marfendi.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran hebat menghanguskan ratusan kios dan los di Pasar Bawah Bukittinggi, Sabtu dini hari tadi, sekitar pukul 3.00 WIB.

Api yang telah membesar, membuat bangunan los dan kios para pedagang dari kayu tersebut, sangat mudah dilalap si jago merah.

Kerugian di akibatkan dalam peristiwa tersebut, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyeban kebakaran. Api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian. (adil)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

BUKITTINGGI

Gubernur Mahyeldi Instruksikan Percepatan Pembangunan TPA Regional Payakumbuh – siarminang.net

Gubernur Mahyeldi Instruksikan Percepatan Pembangunan TPA Regional Payakumbuh – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi,siarminang.net,-Menindaklanjuti over capacity yang dialami Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Payakumbuh, Gubernur Mahyeldi tengah mempersiapkan eksekusi perluasan sell landfill baru guna memenuhi kebutuhan penampungan dan pengolahan sampah.

Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan kondisi TPA regional Payakumbuh dan upaya penanganan yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Minggu (12/9/21).

Memimpin rapat, Gubernur menyampaikan langkah cepat yang harus diambil oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten kota untuk menghindari kelongsoran sampah. Diantaranya opsi yang dimiliki pemerintah daerah adalah perluasan sell landfill, serta memperbaiki maupun menambah membran sementara untuk TPA yang berlokasi di Padang Karambia, Kota Payakumbuh ini.

“Langkah paling realisitis yg bisa kita lakukan sekarang adalah pembangunan membran sementara, dan perluasan sell landfill,” ungkap gubernur.

Ia juga menyampaikan pentingnya sinergitas antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi serta kabupaten/kota dalam menyikapi persoalan ini.

Lebih lanjut gubernur menekankan perlunya pemisahan dan pengolahan sampah organik untuk meningkatkan efektivitas penampungan sampah di TPA. Dengan demikian sampah organik pun dapat diolah untuk dijadikan pupuk.

“Ke depan kita upayakan pengendalian dan pengolahan sampah organik yang lebih ramah Lingkungan supaya bisa menjadi pupuk,” tutur Buya Mahyeldi.

Merinci penjelasan gubernur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Siti Aisyah dalam paparannya menyampaikan urgensi pengembangan landfill TPA yang menampung sampah dari Payakumbuh, Limapuluh Kota, Bukittinggi dan Agam ini.

“Kondisi sekarang TPA sudah over capacity hampir 200%, ketinggian sampah di landfield sudah sampai 30 meter dari idealnya hanya 15 meter,” Aisyah menjelaskan.

Ia menerangkan, perluasan TPA regional Payakumbuh dilakukan mengingat volume sampah yang masuk terus meningkat, bahkan mencapai 220 ton sampah per hari dengan rata-rata kenaikan 6% setiap tahunnya. Untuk itu pemerintah berupaya melakukan pengembangan wilayah TPA setidaknya seluas 2.7 hektar guna 5-7 tahun ke depan.

Dihadiri oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Walikota Bukittinggi Erman Safar, Bupati Agam Andri Warman, Kepala Balai PPW Wilayah Sumbar, General Manager PLN Wilayah 3, beserta Pimpinan OPD terkait, rapat direncakan akan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan ke TPA regional Payakumbuh itu. (MC Sumbar)

Dinas Kominfotik Sumbar

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer