Connect with us

Citizen Journalism

“Pertarungan” BA 1 C Dimulai Dari Musda KNPI Limapuluh Kota

“Pertarungan” BA 1 C Dimulai Dari Musda KNPI Limapuluh Kota

[ad_1]

Limapuluhkota,BeritaSumbar.com, – Masa Bakti DPD KNPI Limapuluh Kota akan segera berakhir, Itu dipastikan dengan digelarnya Rapat Pimpinanan Daerah (Rapimda) DPD KNPI Limapuluh Kota dalam waktu dekat ini. Itu berarti Musyawarah Daerah (MUSDA) KNPI Kabupaten Limapuluh Kota tak akan lama lagi.

Salah satu agenda dalam penyelenggaraan Musda tersebut adalah pemilihan calon Ketua Umum menggantikan Bambang Nasrul yang berakhir masa jabatannya. Dalam Musda Kali ini, Berbagai Calon Kandidat Ketua Umum DPD KNPI pun mulai bermunculan, ibarat benih sudah mulai bertaburan.

Sebut saja beberapa Nama Seperti Fajri Ramadhan yang sekarang menjabat sebagai sekretaris KNPI Limapuluh Kota, Pria yang santun ini berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang notabene “dekat” dengan Partai Kader. Ada Desmar Ayudi, Pengurus KNPI Limapuluh Kota yang mudah senyum ini merupakan salah satu Kader Muhammadiyah dan Juga Caleg dari Partai Beringin dengan arti kata punya kedekatan Emosional dengan Sayap Partai. Ada lagi Prima Myfirstson, Mantan Presiden Mahasiswa STKIP Abdi Pendidikan yang juga aktif di Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) ini dikenal dekat dan menjadi orang kepercayaan “Buya” Wakil Bupati Limapuluh Kota yang berasal dari Partai PKB, dengan arti kata jika serius maju Prima akan menggunakan Barisan NU untuk mengantarkannya.

Masih ada beberapa calon yang berkeinginan maju tapi masih “malu-malu”, dan juga ada beberapa pilihan alternatif yang tidak bisa dianggap remeh salah satunya M. Ariful Fikri dari Gerbong Al-Washliyah, Fikri yang pernah menjabat sebagai Gubernur BEM dan saat ini merupakan salah satu Pengurus KNPI Sumbar dikenal dekat dengan Tokoh-tokoh Gonjong Limo Padang yang saat ini santer diberitakan tengah “menggodok” BA 1 C Kedepan.

Kursi KNPI 1 Limapuluhkota adalah Kunci Utama Kemenangan Pilkada Merebut BA 1 C, Geliat ber-KNPI adalah salah satu garda terdepan untuk pembangunan Limapuluh Kota, apalagi perebutan kursi nomor satu KNPI ini mempengaruhi perebutan kursi hangat kepala daerah. Yah, kenapa tidak? Sejogjanya KNPI adalah wadah pemersatu organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Limapuluhkota, yakni dari kecamatan sampai pada organisasi masyarakat yang bermuara kepada pemuda.

Sementara itu mendengar diwacanakannya untuk “menjebol” syarat usia maksimal 30 tahun di KNPI Limapuluh Kota yang belakangan ini disuarakan oleh beberapa kalangan, Anggota Komisi Organisasi dan Keanggotaan KNPI Sumbar- Surya menyatakan itu sangat sulit untuk terjadi ia mengatakan memang mendengar itu, bahkan tak hanya di Limapuluh Kota bahkan diberbagai daerah karena dirasa kurangnya tokoh muda dibawah usia 30 tahun.

“Jauah Panggang Daripado Api, Berdasarkan kesepakatan Rapimprov yang terdahulu seluruhnyo bersepakat untuak menjunjung UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Ditambah juo setau kami kepengurusan Ketua Bambang mendapat dana Dari Pemkab yang notabenenya harus mengikuti aturan yang berlaku” Ujar Surya dihubungi Via Telepon.

Penulis: (Aan Muhammad – Pemerhati Luhak Limo Puluah)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&appId=322156664622039&version=v2.3”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_GB/sdk.js#xfbml=1&version=v2.7&appId=322156664622039”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

baik baik saja

Bangga Berdarah Indonesia, Penyanyi Cantik Tanita Rilis Video Klip Lagu Terbaru “Baik-Baik Saja”

Bangga Berdarah Indonesia, Penyanyi Cantik Tanita Rilis Video Klip Lagu Terbaru “Baik-Baik Saja”

[ad_1]

PADANG – Memiliki darah Indonesia menjadi satu kebanggaan bagi Tanita, penyanyi cantik pendatang baru di belantika musik Indonesia, yang baru saja merilis videoklip lagu terbarunya yang berjudul ‘Baik-Baik Saja’ pada hari Kamis 5 Desember 2019 di kanal YouTube Tanita.

Saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Jumat (6/12/2019), Tanita mengatakan, “Aku asli Lombok, lahir di Mataram 28 Desember 2000. Buat aku, dengan rilisnya lagu Baik-Baik Saja, aku bisa menambah lagu baru untuk kalangan anak-anak remaja, karena lagu sekarang ini kan temanya tentang kisah cinta, jadi cocok ke remaja-remaja yang sedang galau.”

“Pesan lagu ini, semoga mereka yang sedang merasa down atau sedih biar ga tetep aja terperangkap sama rasa sedih itu, walaupun mungkin udah tidak bersama lagi, tapi kita harus bisa berpikir positif,” kata Tanita.

Tanita juga mengatakan, “Pada videoklip pesannya lebih dikembangkan lagi. Agar generasimuda bisa selalu nurut pada kata orangtua. Gak ada orangtua yang ingin anaknya salah dalam melangkah. Jika kita tidak patuh, di sanalah awal celakanya dalam menempuh hidup.”

Lagu Baik-Baik Saja adalah single ke dua bagi Tanita, lagu ‘Andai Kau di Sini’ yang merupakan lagu perdananya dirilis pada bulan Februari lalu. Berbeda dengan single pertamanya yang bertema alam, lagu terbarunya ini lebih bernuansa roman.

“Aku pribadi memang suka banget sama alam jadi buat aku dapet ngebawain lagu tentang alam, di single pertama aku membawa kesan tersendiri buat aku. Jika lagu pertama yang aku bawakan itu bisa berdampak baik untuk mengenalkan keindahan alam suatu tempat pada dunia, justru itu sebuah pencapaian besar jika bisa terwujud. Mengenai single ke dua, sekarang kan anak muda lebih suka genre-genre yang mellow. Nah, di lagu ini aku mau lebih nge-engage kalangan remaja. Tapi aku selalu ngebawain lagu yang punya pesan positif buat para pendengarnya,” kata Tanita.

Sejak merilis lagu perdananya, Tanita sibuk memenuhi jadwal konser dari kota ke kota di Indonesia. Pada hari Sabtu (30/12/2019) lalu, Tanita baru saja menggelar konser di Lombok.

“Aku senang sekali dikasih kesempatan untuk konser di Lombok. Konser ini membawa kesan tersendiri karena aku tampil perdana di kota kelahiran aku sendiri  yang nonton juga ada orang-orang yang aku kenal, dan juga keluarga, jadinya lebih meaningful aja. Dan aku makin senang karena konsernya lancar dan penontonnya luar biasa banget,“ kata Tanita.

Tanita juga mengatakan, “Di Lombok aku tampil bawain delapan lagu. Dua dari laguku sendiri, dua lagu mas Nugie, dan lainnya beberapa lagu hit’s di Tanahair dan Mancanegara. Aku tampil diiringi oleh musisi dari Jakarta; kak Bima Wp, kak Hendy, kak Rendy, dan kak Daniel. Kak Bima Wp gitaris yang setia mengiringi aku tampil di setiap konser, dari awal aku menekuni karir musik.”

Melalui akun Whatsapp-nya, Jumat (6/12/2019)), Bima Wp mengatakan, “Saya manggil de Anit pada Tanita, sebagai panggilan akrab padanya. Dari awal mengikuti proses de Anit dalam bermusik, saya sangat yakin de Anit punya sesuatu yang berbeda. Hubungan kami pun seperti adik dan kakak, saya pun senantiasa mendampingi di setiap performnya, dan Anit selalu membuat kejutan-kejutan baru di setiap perfomnya yang membuat saya selalu penasaran dengan kejutan-kejutan baru  yang akan dilakukan Anit di panggung.”

“Anit itu anak milenial yang cantik, pintar, berprestasi, dan jago nyanyi. Pada lagu Baik-Baik Saja karakter vokal Anit sangat kuat dan syahdu, membuat yang mendengarnya jadi terhanyut dalam alunan suaranya,” kata Bima Wp.

Bima Wp juga mengatakan, “De Anit sangat cocok membawakan lagu ‘Baik-Baik Saja’, dari segi musik, kekinian banget. Liriknya pun bagus, tetap mendoakan baik-baik saja walaupun sudah tak ada cinta darinya lagi. Mengajarkan kita agar memiliki sifat ikhlas, walaupun tidak berjodoh tetap mendoakan yang baik-baik saja.”

“Saat konser di Lombok, Anit berinteraksi sangat baik dengan penontonnya. Jujur, saya yang mengiringinya musiknya ikut merinding berada di atas panggung pertunjukkannya,” kata Bima Wp.

Bima Wp saat ini aktif sebagai gitaris grup band The Row, grup musik yang didirikan oleh Rowman, drummer Ungu Band. Di sela kesibukannya bersama The Row, Bima Wp masih berusaha untuk tetap mendampingi konser Tanita.

“Lama sebelum saya bergabung dengan The Row, saya sudah aktif mendampingi kegiatan bermusiknya de Anit. Saya pun selalu memberi tahu ke management The Row saat saya ada kegiatan di luar The Row, mereka pun tidak masalah. The Row pun kami bangun dengan penuh rasa kekeluargaan, saling support satu sama lainnya,” kata Bima Wp.

Lebih lanjut Bima Wp mengatakan, “Yang utama pasti komunikasi yang baik. Saya di Anit tidak hanya hubungan kerja, sudah seperti adik sendiri. Mas Nugie sebagai om-nya Anit pun mempercayai saya untuk selalu mendampingi de Anit dalam bermusik. Mamanya Anit pun demikian. Mereka juga sangat mensupport saya di The Row dan karir saya di musik. Meski kadang  skedul di The Row dengan damping Anit bertabrakan, tapi masih bisa diatur, dan itu tidak jadi masalah. Karena masih bisa dibicarakan untuk solusinya.”

“Aku seriusnya bermusik baru-baru ini. Kebetulan om aku juga seorang musisi, jadi dia juga yang ngedukung buat lebih seriusin bermusik,” kata Tanita sebelum menutup wawancara.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&appId=322156664622039&version=v2.3”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_GB/sdk.js#xfbml=1&version=v2.7&appId=322156664622039”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

BUKITTINGGI

Mentari Muda Indonesia Deklarasi Dukungan Jokowi Di Bukittinggi

Mentari Muda Indonesia Deklarasi Dukungan Jokowi Di Bukittinggi

[ad_1]

Bukittinggi,BeritaSumbar.com,- Menjelang momentum pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 17 April 2019, sejumlah anak muda Sumatera Barat yang tergabung dalam Mentari Muda Indonesia (MMI) menyatakan dukungan pada Jokowi untuk kembali memimpin Indonesia pada 2019-2024. Setelah deklarasi dilakukan MMI pada Minggu (6/4) lalu, bertempat di Pondok Makan Bambu, khatib Sulaiman, Kota Padang. Kali ini MMI daerah Kota Bukittinggi juga melaksanakan deklarasi di Art Cafe, Senin (8/4).

Ketua MMI KorWil Sumbar, Rahmat Hanafi mengatakan, kehadiran organisasi kaum muda Sumbar ini didasari atas kepedulian dan komitmen kebangsaan mereka agar demokrasi Indonesia hadir dengan nuansa yang mencerahkan dan memberi harapan bagi semua kalangan, layaknya mentari.

“Bagi kami, Jokowi telah melahirkan harapan bagi anak-anak muda kreatif Indonesia, sehingga masa depan kami tampak lebih cerah, terbukti dengan dibangunnya jalan-jalan lintas, sehingga aktivitas pariwisata mambuka lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar aktivis muda Muhammadiyah ini.

Bagi Hanafi, inisiasi pemerintahan Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga telah membuka ruang kreasi dan inovasi yang luas terutama bagi generasi milenial.

“Dulu, anak muda tak banyak memiliki kesempatan seperti sekarang ini. Kini, generasi milenial lebih antusias dan berani menciptakan startup-startup baru karena atmosfer industri kreatif yang kian menggairahkan. Dukungan pemerintah juga sangat kuat,” jelasnya.

Hanafi menegaskan, Jokowi sangat bisa diandalkan lantaran badan ini membuka peluang besar bagi produk-produk ekonomi kreatif yang diklasifikasikan dalam 16 subsektor, di antaranya arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk fotografi, kuliner, musik, fashion, aplikasi dan game developer, hingga seni pertunjukan dan seni rupa.

Terlebih, kata Hanafi, Jokowi adalah tipikal seorang pendengar yang baik, presiden yang good listener, sehingga sangat cocok dengan anak muda yang punya banyak ide. Gelaran “Obrolan Santai Laporan Empat Tahun Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla” yang diadakan dengan format santai dan kekinian telah membuka ruang komunikasi dan kesempatan yang luas bagi generasi milenial untuk turut memberikan sumbangsih melalui masukan-masukan bagi kemajuan bangsa.

“Karena itu tak heran jika pada era pemerintahan Jokowi bisa lahir empat unicorn, perusahaan rintisan miliki swasta dengan valuasi USD 1 miliar, sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. menariknya semua unicorn itu dirintis anak muda. Kami sangat bangga, dari tujuh unicorn di Asia, empat di antaranya dimiliki Indonesia. Bahkan, sebentar lagi kita akan punya decacorn, yakni startup degan valuasi USD 10 miliar. Luar biasa,” kata Hanafi.

Dengan pertimbangan itulah, Hanafi menilai bahwa MMI harus tampil agar ruang demokrasi lebih banyak lagi memberi harapan dan kesempatan bagi anak muda Indonesia.

“Karena itulah MMI dengan penuh optimisme mengajak anak-anak muda Sumbar untuk kembali mendukung Jokowi memimpin bangsa ini. Mari kita bersatu, menuju Indonesia maju,” tegasnya.

Senada dengan itu, Mohammad Riski selaku Korda Kota Bukittinggi melalui MMI berharap diperiode kedua Presiden Jokowi bisa mengembangkan wisata serta mensuport generasi milenial dengan usaha kreatif seperti produksi pakaian lokal, dimana selama hampir selama kurang lebih 5 tahun ini pembangunan infrastruktur yang menunjang pengembangan usaha dan wisata di Bukittinggi sudah dirasakan rasakan.

“Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi selama periode pertama fokus pembangunan infrastruktur dan diperiode kedua ini bisa dilanjutkan untuk pengembangan sumber ekonomi rakyat, Tandas,” ujarnya.(*)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘1410885915625287’,
xfbml : true,
version : ‘v2.10’
});
FB.AppEvents.logPageView();
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&appId=322156664622039&version=v2.3”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_GB/sdk.js#xfbml=1&version=v2.7&appId=322156664622039”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Citizen Journalism

Pilkada dan Hari Keluarga Nasional

Pilkada dan Hari Keluarga Nasional

[ad_1]

dr. Hardisman, MHID, PhD

BeritaSumbar.com,-Pilkada serentak tahun 2018 ini telah usai kita laksanakan, pada berbagai Provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia. Setiap warga negara yang berhak telah menyalurkan hak suaranya ada pemilihan tanggal 27 Juni 2018. Saat ini sebagai warga negara kita menunggu dengan baik keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang siapa yang akan menjadi gubernur, walikota atau bupati dalam lima tahun kedepan. Sebagaimana juga yang dilaksanakan dalam pemilihan walikota di Sumbar, untuk Kota Padang, Sawahlunto, Pariaman, dan Padang Panjang.

Bagi para kandidat atau partai politik yang mengusung calon yang akan duduk dalam pimpinan daerah kedepannya, saatnya menyusun kebijakan yang berpihak kepada rakyat demi kemaslahatan bersama.  Pilkada adalah sebuah pertarungan politik dalam sebuah gelanggang, bila pertandingan itu telah usai saatnya utk bekerja nyata.

Hari Keluarga Nasional yang Terluput

Hinggar-bingar Pilkada yang seyogyanya merupakan cerminan semangat untuk mengabdi pada bangsa dan negara kadang kala telah kehilangan semangat dan nilai luhurnya. Sejatinya Pilkada adalah untuk melahirkan pemimpin daerah yang negarawan yang mengerti persoalan rakyat dan mau bekerja untuk itu. Pilkada adalah sarana untuk menentukan orang terbaik yang mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan berat tersebut dalam tatatan kebijakan publik. Hal ini seharusnya tercermin dalam slogan dan jargon kampanye serta ide-ide yang diusung oleh para kandidat, yang juga dimengerti oleh Tim Sukses Utama mereka. Namun sayangnya, persolan-persoalan mendasar pada bidang kesehatan sering terluput.

Salah satu isu strategis yang semestinya menjadi perhatian setiap calon kepala daerah adalah menciptakan masyarakat sehat dan sejahtera. Isu-isu ini seharusnya diangkat bersamaan bersaaan dengan peringatan-peringatan hari nasional yang memang telah menjadi momen untuk itu. Hari ini tanggal 29 Juni, adalah Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Hari Keluarga Berencana Nasional telah luput dari perhatian.

Indonesia akan mengalami “Bonus Demografi” yang mana angkatan usia produktif (15-64 tahun) akan jauh lebih banyak atau berada pada angaka 60-70%, dibandingkan dengan penduduk usia muda (kurang dari 14 tahun) dan usia lanjut diatas 65 tahun. Bonus demografi telah dimulai pada periode 2012 hingga 2045, dan akan terjadi dengan puncaknya pada tahun 2030. Jumlah usia produktif yang lebih banyak diyakini akan mampu membawa kemajuan lebih pesat bagi pembangunan Indonesia dari segala dimensi jika mampu direncanakan dan dikelola dengan baik. Akan tetapi, jika jumlah yang banyak ini tidak menjadi perhatian, terutama bagi kepala daerah yang telah kita pilih kemaren, maka “Bonus akan berubah menjadi petaka.”

Bonus Demografi Sebagai PR Kepala Daerah

Pekerjaan Rumah yang sudah menanti kepala daerah adalah berperan aktif dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat dan kuat. Hal ini dimulai dengan perhatian dan dukungan serius terhadap layanan kesehatan ibu.

Angka kematian Ibu (AKI) secara nasional di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu 305 dalam 100.000 kelahiran hidup pada survei antar sensus tahun 2016. Meskipun terdapat variasi antar beberapa daerah, namun tentunya ada beberapa daerah yang justru lebih jelek dari itu. Provinsi Sumbar sendiri, juga menunjukkan angka yang masih memperihatinkan, berada pada angka 212/ 100.000 kelahiran hidup. Haruslah diakui, angka ini mencerminkan layanan pemeriksaan kehamilan dan persalinan belumlah optimal, yang sekaligus mencerminkan layanan kesehatan dasar ibu dan anak belum memenuhi standar kinerja dan kualitas yang diharapkan.

Data AKI, diperkuat oleh hasi Survei Indikator Kesehatan Nasional yang meyebutkan bahwa masih ada 25,3% ibu hamil yang tidak terpantau atau memeriksakan kesehatannya selama kehamilan. Kurang merata dan kurang baiknya layanan kesehatan pada ibu hamil juga tercermin dari masih tingginya angka anemia pada ibu hamil, yatitu 37,1% secara nasional. Kondisi ini jelas beresiko terhadap persalinan yang tidak aman, dan tumbuh kembang janin yang tidak sehat. Hal ini tergambar dari tingginya (20,2%) angka bayi yang lahir pendek, atau <48cm menurut standar Indonesia. Meskipun sedikit lebih baik, angka di Sumbar masih perlu mendapatkan  perhatian (15,2%). Selanjutnya, berdampak juga terhadap tumbuh-kembang anak yang berkualitas

Angkatan kerja yang bisa menjadi bonus demografi adalah mereka yang tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat. Pertumbuhan dan perkembangan yang baik itu dimulai dari sejak masa kehamilan dan 1.000 hari pertama kelahiran, atau hingga usia 3 tahun sebagai golden period. Selama periode tiga tahun pertama itulah fase pembentukan otak dan cikal bakal intelejensia yang akan mampu membentuk angkatan kerja yang berkualitas. Sayangnya, data-data nasional juga masih menyisakan pekerjaan besar. Data Riskesdas tahun 2013 juga menyebutkan terdapat 19,6% Balita dengan status gizi kurang dan buruk, dengan lebih sepertiganya gizi buruk atau 5,7% dari total.

Kurang gizi jelas berdampak besar pada pertumbuhan fisik dan sekaligus menjadi faktor menhambat pencapaian kecerdasan secara maksimal. Sebagaimana disebutkan dalam data-data BKKBN dan Kemenkes pendataan tahun 2013 tersebut, mendapatkan angka pertumbuhan Balita pendek atau terganggung (Stunting) sebanyak 37,2% secara nasional. Bahkan dalam hal ini, angka di Sumbar sedikir lebih tinggi (40,%).

Optimisme akan bonus demografi juga terhalang oleh tingginya angka penyalahgunaan narkoba pada anak dan remaja. Sebagaimana data yang dirilis oleh BNN tahun 2017, bahwa ada 1,77% atau hampir 3,4 juta pengguna narkoba di Indonesia, yang 24% atau 800.000 lebih adalah pelajar atau anak dan remaja. Bahkan untuk Sumbar, BNN juga menyebutkaan ada 66 ribu lebih pemakai dengan estimasi 15.000 lebih anak dan remaja. Hal ini jelas akan sangat mengancam kualitas bonus demografi masa depan. Jika angkatan kerja kita adalah mereka yang sudah kecanduan narkoba, apa lagi yang bisa kita harapkan.

Jika kita berharap bonus demografi akan memberikan dampak positif, maka masalah-masalah kesehatan ibu dan anak harus menjadi prioritas. Program layanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan balita harus harus menjadi perhatian serius dan menjadi indicator keberhasilan kepala daerah dalam lima tahun kedepan. Menangani masalah kesehatan mendasar tidak dapat dilakukan dengan program mercusuar yang dapat dipuji dan dilihat ‘wah’ oleh masyarkat banyak, seperti pembangunan puskesmas yang megah dan menampatkan dokter ahli 24 jam, karena semua itu adalah kuratif atau ibaratkan ‘mamadamkan api’ yang sedang menyala.

Diantara program yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah dukungan penuh kepada penyuluh kesehatan, penempatan bidan yang kompeten dan merata, kecukupan tenaga kesehatan di layanan primer, dan tak kalah pentingnya mendukung dan mengaktifkan segala kegiatan kesehatan berbasis masyarakat. Terakhir yang tidak kalah pentingnya, perlunya ketegasan kepala daearah dan segenap kekuatan politik pendukung dalam memberantas penyalahgunaan narkoba, yang tercermin dalam program dan kerja nyata.

Kita juga berharap, apa yang telah dilakukan kepala daerah dalam lima tahun belakang ini juga membuahkan hasil lebih baik, dan akan tercermin dalam indikator-indikator kesehatan dalam SDKI tahun 2018 ini. Semoga.

Oleh: dr. Hardisman, MHID, PhD

Ketua Program Pascasarjana Kesmas, Fakultas Kedokteran Unand, Padang,

 

 



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer