Connect with us

News

Petugas BNN Cokok Pengunjung dan Pemandu Lagu Di sawahlunto

Petugas BNN Cokok Pengunjung dan Pemandu Lagu Di sawahlunto

[ad_1]

Jumat, 31 Agustus 2018 – 15:45:04 WIB – 35

Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Sawahlunto gelar Press Release Penangkapan para penyalahguna Narkoba di Cafe AB, menangkap para penyalahguna Narkoba di Cafe AB, Jumat (31/8)


SAWAHLUNTO – Lagi- lagi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Sawahlunto sukses menangkap para penyalahguna Narkoba di Cafe AB Desa Muaro Kalaban Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat 31/8 pukul 00.30 WIB. Penangkapan para penyalahguna Narkoba yang berjumlah lima orang tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNNK Sawahlunto Guspriadi beserta jajaran dengan cara melakukan tes urine kepada para pengunjung Cafe AB di room masing- masing, dan dari 11 pengunjung Cafe tersebut, lima diantaranya positif menggunakan Narkoba jenis Sabu dan ekstasi ( inex).

Adapun kelima terduga penyalahguna narkoba tersebut satu diantaranya adalah perempuan yang merupakan pemandu lagu di cafe AB tersebut, kelima orang tersebut adalah M alias U umur 44 tahun, N alias D umur 32 tahun, R alias R umur 29 tahun, ADF alias AB umur 30 tahun, keempatnya adalah warga tanjung palu dan lubuk tarok Kabupaten Sijunjung , sedangkan satu lagi perempuan S alias C umur 28 tahun adalah warga Desa Muaro Kalaban Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto.

Menurut Kepala BNNK Sawahlunto Drs Guspriadi MM dalam keterangannya di hadapan para awak media mengatakan, penangkapan para penyalahguna narkoba itu sendiri berawal dari adanya laporan masyarakat tentang maraknya dugaan penyalahgunaan narkoba pada cafe-cafe karaoke di wilayah Kota Sawahlunto, BNNK Sawahlunto melalui seksi pemberantasan menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan selama beberapa hari pada lokasi yang dicurigai. Setelah mendapat informasi langsung di lapangan, maka direncanakan penyelidikan dan pemeriksaan sehingga pada tanggal 31-8-2018 pukul 00.30 WIB.

“petugas melakukan penyidikan dan penangkapan kepada para pengunjung cafe AB tersebut, ujar Guspriadi pada

Lebih lanjut disampaikan Guspriadi, kegiatan dimulai dengan melakukan tes urine kepada para pengunjung cafe dan pemandu lagu yang dicurigai, dari 11 orang pengunjung cafe dan pemandu lagu yang dilakukan tes urine, 4 orang pengunjung positif menggunakan narkotika jenis exstacy (inex) dan 1 orang pemandu lagu positif menggunakan sabu dan exstasy (inex).

“Dari hasil penggeledahan di TKP ditemukan narkotika diduga jenis exstasy (inex) didalam dompet gantungan kunci mobil yang disimpan dalam satu celana bagian depan sebanyak setengah butir sisa pakai pengguna,” sebut Guspriadi.

Kemudian petugas melanjutkan penggeledahan kedalam mobil merk Toyota Fortuner milik salah seorang terduga dan didalam mobil tersebut petugas menemukan narkotika duduga jenis sabu yang diperkirakan beratnya 0,58 gram , jarum, mencis, kaca phyrex, dan plastik sabu sisa pakai sebanyak 4 bungkus yang semuanya disimpan dalam kotak bekas rokok sampoerna mild yang didapat di doortrim pintu depan mobil sebelah kanan.

“Selanjutnya ke lima orang terduga beserta barang bukti yang didapat dibawa ke kantor BNN Kota Sawahlunto untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut,” pungkas Guspriadi. (JM)

Polling Capres cawapres 2019-2024

Editor/Sumber: Ikhlas Bakri

Tag: kriminal,sawahlunto

Senyum Dibalik Bencana, Lelaki Tua dengan Keringat Mengucur Deras Manfaatkan Sisa Banjir

Senyum Dibalik Bencana, Lelaki Tua dengan Keringat Mengucur Deras Manfaatkan Sisa Banjir

FEATURE — Hangatnya Mentari Pagi sambut cerahnya akhir pekan pada Sabtu, 11 Agustus 2018 di kota kecil Lubuk Sikaping,…

Minang Geopark Run 2018, Promosikan Keindahan Alam dengan Sport Tourism

Minang Geopark Run 2018, Promosikan Keindahan Alam dengan Sport Tourism

PAYAKUMBUH – Mantan Puteri Indonesia 2002, Melanie Putria bersama Ultra Runners, Khaidir Akbar hadir di Kota…

Wirabraja Merah Putih Adventure Offroad 2018 di Payakumbuh, Ratusan Offroader Unjuk Gigi

Wirabraja Merah Putih Adventure Offroad 2018 di Payakumbuh, Ratusan Offroader Unjuk Gigi

PAYAKUMBUH – Wirabraja Merah Putih Adventure Extreme Offroad 2018 resmi ditabuh dengan dilepasnya Offroader Oleh…

Ratusan Pengusaha Indonesia akan Ramaikan Indonesian Cultural Festival 2018 di Baku Azerbaijan

Ratusan Pengusaha Indonesia akan Ramaikan Indonesian Cultural Festival 2018 di Baku Azerbaijan

NASIONAL – Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Azerbaijan akan menyelenggarakan Indonesian Cultural Festival (ICF)…

Pidato Kenegaraan Presiden Isi Agenda Sidang Paripurna DPRD Tanah Datar

Pidato Kenegaraan Presiden Isi Agenda Sidang Paripurna DPRD Tanah Datar

TANAH DATAR – Puluhan anggota DPRD Tanah Datar mengikuti Sidang Paripurna Istimewa DPRD Tanah Datar, dalam rangkaian…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer